Tuliskan spesies jamur yang menyebabkan keputihan pada perempuan

Kamis, 27 Jun 2019 07:15 WIB

Jakarta - Keputihan terjadi pada setiap wanita karena perubahan hormon dalam tubuh. Ada beberapa penyabab lainnya yang bisa menjadi penyebab keputihan, apa saja itu?Dinding vagina dan leher rahim mengandung kelenjar yang menghasilkan cairan untuk membantu menjaganya tetap bersih. Keputihan yang normal biasanya berwarna bening atau putih susu dan tidak memiliki bau yang tidak menyengat.Ada beberapa penyebab yang dapat membuat perubahan dalam jumlah, konsistensi, warna, atau bau keputihan. Berikut faktor penyebab terjadinya keputihan pada wanita yang tidak normal:

1. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri paling umum menjadi penyebab terjadinya keputihan yang tidak normal. Bacterial vaginosis (BV) merupakan bakteri yang paling umum menyerang. Bakteri ini bisa terjadi karena ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat di dalam vagina.Penyebab terjadinya ketidakseimbangan ini karena perilaku seks yang tidak aman. Perilaku seks ini bisa seperti tidak pakai kondom dan sering gonta-ganti pasangan. Selain itu penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB dan kurangnya menjaga kebersihan vagina dapat pula menjadi faktor penyebabnya.Gejala infeksi bakteri dapat berupa keputihan berwarna abu, putih, atau hijau. Selain itu keputihan juga berbau busuk dan terasa gatal.

2. Trichomoniasis

Trichomoniasis dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning, hijau, dan berbau menyengat. Penularan infeksi ini dapat disebabkan oleh kontak seksual dan pemakaian handuk yang bergantian.

3. Klamidia

Penyebab keputihan yang tidak normal selanjutnya yaitu klamidia. Klamidia juga merupakan infeksi bakteri yang menular lewat hubungan seks. Gejala yang muncul yaitu sakit saat buang air kecil, keputihan secara terus menerus, nyeri perut bagian bawah, keputihan berwarna kuning, dan berbau tidak sedap. Cara mengatasinya dapat dengan cara tidak bergonta-ganti pasangan seks.

4. Gonore

Gonore juga merupakan jenis penyakit kelamin yang menyebabkan keputihan tidak normal. Gonore dapat membuat keputihan lebih banyak dari biasanya dan keluarnya nanah pada anus. Ada banyak tanda-tanda lainnya yang akan muncul ketika terinfeksi gonore ini. Kamu dapat mengkonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

5. Penggunaan Alat Kontrasepsi

Penyebab keputihan selanjutnya yaitu penggunaan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi dalam rahim atau AKDR merupakan alat kontrasepsi yang langsung dimasukkan ke dalam rahim. Penggunaan AKDR terkadang dapat menyebabkan keputihan yang berlebih. Hal ini disebabkan karena respons tubuh terhadap benda asing. Keputihan terjadi tidak berbau dan nyeri panggul atau gatal.

6. Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul terjadi ketika infeksi yang ditularkan lewat seks tanpa kondom menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba, atau ovarium. Radang panggul pada wanita dapat menyebabkan keputihan keluar berlebih dengan warna yang tidak biasa dan berbau tidak sedap.

7. Radang Leher Rahim

Radang leher rahim atau servisitis merupakan peradangan yang terjadi pada ujung bawah rahim dekat bukaan vagina. Radang leher rahim tidak selalu menimbulkan gejala awal, namun akan muncul keputihan yang berlebih. Keputihan yang berlebih dapat menjadi tanda terjadinya radang pada leher rahim.

8. Vaginitis

Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang disebabkan oleh infeksi. Peradangan terjadi karena berkurangnya kadar estrogen setelah menopause dan beberapa kelainan kulit. Viginitis ini juga dapat menjadi penyebab keputihan berlebih dan berwarna tidak normal.

9. Kanker Serviks

Kanker serviks termasuk ke dalam penyakit serius akibat human papillomavirus (HPV). Gejala awal penyakit ini sulit dikenali, namun fase awal yang sering diabaikan adalah keputihan. Keputihan akibat kanker serviks biasanya berwarna putih atau bening dengan tekstur cair. Terkadang keputihan bisa berwarna coklat dengan disertai darah dan bau yang busuk.

10. Alergi

Alergi yang terjadi pada area vagina dapat menyebabkan keputihan. Biasanya alergi dapat disebabkan oleh pembersih vagina, pelumas, kondom, dan lainnya. Hentikan pemakaian dan periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Itulah penyebab keputihan yang mungkin terjadi pada wanita. Jangan panik jika mengalami keputihan yang berlebihan, karena pada dasarnya ini merupakan hal yang normal. Jika keputihan berlebihan disertai dengan perubahan warna, bau tidak sedap, dan gatal, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Tetap jaga kebersihan vagina agar tidak munculnya virus dan bakteri penyebab keputihan yang tidak normal.

Simak Video "Menkes Prediksi Puncak BA.4 dan BA.5 Terjadi Pertengahan Juli"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)

Keputihan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap perempuan. Ada beberapa jenis keputihan tergantung penyebabnya.

Ada banyak faktor yang dapat membuat Moms mengalami keputihan. Hal itu bisa disebabkan oleh makanan, gaya hidup hingga terlalu banyak pikiran.

Keputihan yang normal adalah tanda dari fungsi tubuh yang sehat. Ini adalah cara tubuh membersihkan dan melindungi vagina.

Biasanya, keluarnya cairan dari vagina ini akan meningkat seiring dengan gairah seksual dan ovulasi.

Namun, meski keputihan adalah hal yang wajar, tak jarang Moms merasa keputihan menjadi hal yang mengganggu.

Tidak hanya itu, jika tidak ditangani dengan baik, keputihan juga bisa berbahaya bagi kesehatan, Moms!

Baca Juga: 10 Tanda Tubuh Moms Sedang di Masa Ovulasi

Jenis Keputihan

ADVERTISEMENT

Tuliskan spesies jamur yang menyebabkan keputihan pada perempuan

Tuliskan spesies jamur yang menyebabkan keputihan pada perempuan

Foto: Orami Photo Stock

Ada beberapa jenis keputihan yang dirasakan oleh perempuan. Jenis keputihan ini dikategorikan berdasarkan warna dan konsistensinya.

Beberapa jenis keputihan sebenarnya masuk dalan kategori normal kecuali terlihat tanda-tanda yang tidak biasa.

Beberapa jenis keputihan tersebut di antaranya:

1. Cairan Berwarna Putih

Jenis keputihan ini biasanya terlihat seperti sedikit cairan putih, terutama pada awal atau akhir siklus menstruasi dan termasuk hal yang normal.

Namun, jika keputihan disertai dengan gatal dan memiliki konsistensi atau terlihat seperti keju yang kental, itu tidak normal dan perlu perawatan.

Jenis keputihan ini mungkin merupakan tanda infeksi jamur.

2. Jernih dan Berair

Cairan yang jernih dan encer adalah hal yang normal. Itu bisa terjadi kapan saja setiap bulan. Ini mungkin akan terasa lebih banyak setelah berolahraga.

3. Bening dan Elastis

Ketika terlihat cairan bening dan elastis dan seperti lendir dan bukan berair, ini menunjukkan bahwa perempuan kemungkinan besar sedang ovulasi. Ini adalah jenis keputihan yang normal.

4. Cokelat atau Berdarah

Keputihan berwarna cokelat atau berdarah biasanya normal, terutama bila terjadi selama atau tepat setelah siklus menstruasi.

Keluarnya cairan yang terlambat di akhir periode bisa terlihat coklat, bukan merah.

Perempuan mungkin juga mengalami sedikit keluarnya darah di antara periode yang disebut flek.

Inilah pentingnya melakukan pemeriksaan panggul dan Pap smear tahunan. Dokter kandungan biasanya akan memeriksa kelainan serviks selama prosedur ini.

5. Kuning atau Hijau

Saat keputihan berwarna kuning atau hijau, terutama jika kental, tebal, atau disertai dengan bau yang tidak sedap, ini tidak normal.

Jenis keputihan ini mungkin merupakan tanda infeksi trikomoniasis. Ini biasanya menyebar melalui hubungan seksual.

ADVERTISEMENT

Tuliskan spesies jamur yang menyebabkan keputihan pada perempuan

Baca Juga: Keputihan Setelah Berhubungan Seks, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya!

Penyebab Keputihan

Tuliskan spesies jamur yang menyebabkan keputihan pada perempuan

Foto: Orami Photo Stock

Keputihan bisa terjadi karena adanya perubahan hormon setelah ovulasi. Hal ini juga disebabkan karena progesteron pada tubuh meningkat.

Adanya keputihan ini sebenarnya tidak berbahaya, terlebih apabila terjadi saat menjelang memasuki periode menstruasi.

Sebelum mengetahui jenis keputihan yang biasa terjadi, berikut ini adalah beberapa penyebab keputihan yang harus Moms tahu agar tidak terlalu kaget saat mengetahuinya.

1. Kehamilan

Selama masa kehamilan, ada perubahan hormon yang menyebabkan Moms akan mengalami keputihan.

Ini tentu tidak berbahaya, hal ini justru dalam rangka menjaga infeksi dari kandung kemih.

Jumlah keputihan pun akan meningkat hingga menjelang melahirkan, dan hal ini merupakan hal yang wajar terjadi.

2. Stres

Keputihan juga dapat terjadi bila Moms mengalami stress. Ini bisa terjadi karena hormon dalam tubuh menjadi tidak seimbang akibat terlalu banyak pikiran.

Meski kondisi ini tidak berbahaya, Moms harus tetap menghindari hal-hal yang akan menyebabkan stres agar tidak merasakan keputihan berlebih.

3. Aktivitas Seksual

Apabila aktivitas seksual dilakukan secara berlebihan, sel-sel mati akan meningkat dan otomatis juga akan menyebabkan keputihan

Jadi, sebaiknya lakukan aktivitas seksual secara normal agar Moms tidak perlu berurusan dengan meningkatnya keputihan

4. Penggunaan Pantyliner

Ternyata, penggunaan pantyliner juga bisa menghalangi sirkulasi udara di area vagina Moms. Akibatnya, vagina akan menjadi lembab dan berkeringat.

Hal ini bisa menyebabkan keputihan yang berlebih dan akan menyebabkan rasa tidak nyaman. Sebaiknya mulai sekarang kurangi penggunaan pantyliner

5. Makanan

Ternyata, penyebab keputihan bisa berasal dari makanan lho, Moms.

Makanan-makanan seperti gorengan, buah yang dikeringkan, keju, nanas, makanan kaleng, makanan pedas hingga gula adalah penyebab keputihan semakin meningkat.

6. Bakterial Vaginosis

Ini adalah infeksi bakteri yang cukup umum. Bakterial vaginosis menyebabkan peningkatan keputihan yang memiliki bau yang kuat, busuk, dan terkadang amis, meskipun tidak menimbulkan gejala dalam beberapa kasus.

Perempuan yang melakukan seks oral atau yang memiliki banyak pasangan seksual memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular infeksi ini.

7. Trikomoniasis

Ini adalah adalah jenis infeksi lain yang disebabkan oleh protozoa atau organisme bersel tunggal.

Infeksi biasanya menyebar melalui hubungan seksual, tetapi juga dapat ditularkan dengan berbagi handuk atau pakaian renang.

Ini menghasilkan cairan kuning atau hijau yang memiliki bau busuk. Nyeri, radang, dan gatal juga merupakan gejala umum, meskipun beberapa orang tidak mengalami gejala apa pun.

8. Infeksi Jamur

Ini adalah infeksi dari jamur yang menghasilkan cairan putih seperti keju selain merasakan sensasi terbakar dan gatal.

Kehadiran jamur di vagina sebenarnya normal, tetapi berbahaya jika pertumbuhannya berlipat ganda di luar kendali dalam situasi tertentu.

9. Gonore dan Klamidia

Gonore dan klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang dapat mengeluarkan cairan abnormal. Biasanya berwarna kuning, kehijauan, atau keruh.

10. Penyakit radang panggul (PID)

Ini adalah infeksi yang sering menyebar melalui hubungan seksual. Penyakit radang panggul terjadi ketika bakteri menyebar ke vagina dan ke organ reproduksi lainnya.

Ini dapat menghasilkan cairan yang berat dan berbau busuk.

11. Human Papillomavirus (HPV) atau Kanker Serviks

Ini merupakan infeksi yang disebarkan melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan kanker serviks.

Meskipun mungkin tidak ada gejala, jenis kanker ini dapat mengeluarkan cairan darah, berwarna coklat, atau encer dengan bau yang tidak sedap.

Kanker serviks dapat dengan mudah diskrining dengan pap smear tahunan dan pengujian HPV, dikutip Centers for disease Control and Prevention (CDC) .

Baca Juga: 11+ Makanan untuk Kesuburan Pria, Yuk Dads Konsumsi!

Cara Mengatasi Keputihan

Tuliskan spesies jamur yang menyebabkan keputihan pada perempuan

Foto: Orami Photo Stock

Bagi Moms yang ingin mencoba langkah awal mengatasi keputihan, mungkin bisa mencoba beberapa hal berikut yang hanya menggunakan bahan-bahan alami:

  1. Kompres dingin pada vagina guna mengurangi gatal dan bengkak.
  2. Cobalah konsumsi yoghurt untuk menurunkan risiko terkena infeksi jamur.
  3. Gunakanlah krim atau gel anti jamur bila penyebabnya adalah infeksi jamur.
  4. Gunakanlah kondom atau tundalah hubungan seksual hingga Moms melakukan pemeriksaan.
  5. Bila keputihan terus berlangsung, segeralah periksakan diri ke dokter.

Itulah sekilas tentang jenis keputihan dan cara mengatasinya. Keputihan bisa menimbulkan penyakit lho Moms, jadi jangan lupa untuk cepat menanganinya ya.

Jika kondisi lebih buruk, segera hubungi dokter.

Sumber

  • https://www.healthline.com/symptom/vaginal-discharge#causes
  • https://www.cdc.gov/hpv/parents/cancer.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fhpv%2Fparents%2Fscreening.html