Tuliskan hal yang boleh dilakukan di rumah

Balerumah.com – Di dalam sekolah, siswa memiliki batasan untuk tidak melakukan suatu kegiatan yang tidak mendidik, dan tidak bermoral. Kita tahu sekolah membuat peraturan untuk dipatuhi, supaya para siswa yang ada dalam sekolah disiplin dalam segi pendidikan. Namun, ada saja terkadang siswa yang melanggar peraturan sekolah. Ini memang sudah tidak asing lagi, tapi jika sejak kecil dibiarkan, lama-lama siswa menjadi nakal dan susah diatur.

Tuliskan hal yang boleh dilakukan di rumah

Menjadi guru adalah tantangan besar dalam dunia pendidikan. Bukan hanya siswa, bahkan wali murid bisa marah kepada guru akibat tidak terima dengan perlakuan seorang guru. Maka dari itu, guru mesti mendidik siswa dengan memberi tahu hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan saat mengikuti pelajaran. Lalu, hal apa-apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh siswa saat belajar atau saat mengikuti pembelajaran? berikut 8 Hal yang tidak Boleh Dilakukan Saat Mengikuti Pelajaran yang sengaja kami rangkum untuk anda semua:

1. Berbicara dengan teman

Berbicara dengan teman pada saat jam pelajaran dapat mengganggu keefektifan belajar. Karena bukan hanya orang yang berbicara saja yang menjadi tidak fokus, temam di sekelilingnya pun juga tidak fokus karena mendengar pembicaraan mereka. Belajar memang membutuhkan konsentrasi, bukan hanya pikiran, namun situasi juga harus kondusif. Selain itu, bicara dengan teman juga tidak sopan. Karena sedang ada guru di depan yang mengajar, otomatis siswa mesti memperhatikan apa yang sedang diajarkan. Siswa yang datang ke sekolah sudah harus siap menerima pelajaran, kalau tidak, maka sekolahnya menjadi sia-sia dan tidak mendapatkan ilmu apa-apa. Maka dari itu, jagalah sikap anda di kelas jangan sampai tergoda untuk berbicara dengan teman apalagi sedang dalam penjelasan materi.

2Jangan Bermain Gagdet

Sebagian sekolah mengizinkan siswanya membawa gadged untuk keperluan pelajaran atau untuk memberi kabar pulang menunggu jemputan. Dan ada pula sebagian sekolah yang masih tidak mengizinkan sama sekali membawa gadged ke sekolah. Dari kedua peraturan sekolah yang berbeda, setidaknya terdapat siswa yang keras kepala membawa gadged walaupun tidak diperlukan. Tentu, hal ini harus disikapi. Bagaimanapun juga, bermain gadged ketika tidak diperlukan dalam pembelajaran, namun ada siswa yang memaninkannya, tentu itu disebut tidak sopan. Guru menerangkan pelajaran di depan agar siswa mampu memahaminya. Oleh karena itu, jangan bermain gadged jika ingin fokus belajar. Bermain gadged harus pada tempatnya, bukan juga di kelas. Jadi, hargailah guru yang mengajar di kelas dengan tanpa bermain gadged.

3. Makan dalam Kelas

Ini dia yang seringkali dilakukan siswa, terutama bagi perempuan yang suka ngemil makanan ringan. Perlu anda ketahui, makan pada saat ada guru di kelas merupakan tindakan yang tidak sopan. Guru mencoba dengan keras menjelaskan supaya siswanya mengerti namun siswa malah makan. Sikap ini seolah seperti meremehkan guru dan tidak menghargainya. Jika guru yang bersangkutan tidak senang dengan siswa yang makan, maka akan memberikan penilaian negatif kepada siswa. Selain itu, siswa juga harus mengerti. Makan bisa dilakukan pada saat jam istirahat, bukan jam pelajaran. Jika anda belum sarapan pada pagi hari, minta izinlah kepada guru dengan baik-baik, guru yang bijak pun akan mengerti dan memberikan waktu beberapa menit untuk siswa sarapan di luar kelas. Ini lebih sopan dan tidak terkesan mengganggu. Maka dari itu, siapkanlah waktu sebaik mungkin untuk sarapan dan makan pada waktunya.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Rasa Malas Belajar yang Menghunjam

4. Tidur saat pelajaran berlangsung

Siapa yang suka tidur pada saat jam pelajaran? Mungkin beberapa anak ada yang suka tidur di dalam kelas. Hal tersebut mungkin karena siswa kurang tidur malam akibat mengerjakan tugas, membantu orangtua, atau bahkan bergadang untuk bermain game. Tak jarang pula meskipun waktu tidur malam sudah cukup, namun masih saja ngantuk waktu disekolah. Biasanya, karena salah makan atau makan makanan yang berlebihan sehingga membuat siswa ngantuk. Atau karena kurang sehat, karena beberapa obat memiliki efek samping yang membuat ngantuk. Tentu, siswa mesti menghindari makan makanan yang membuat ngantuk agar tidak tertidur sewaktu jam pelajaran. Apalagi sengaja tidur karena guru yang menerangkan di depan terkesan kurang asyik. Maka dari itu, solusinya adalah tidur tepat waktu pada malam hari, dan bangun pagi agar tidak telat berangkat sekolah.

Baca juga: Berikan Tips Ini!  Agar Siswa Cepat Menghafal Materi dengan Mudah 

5. Keluar Kelas dalam Waktu yang Lama 

Tak jarang siswa terutama pria yang izin ke kamar mandi, namun tidak balik lagi ke kelas sampai jam pelajaran selesai. Hal ini pastinya membuat siswa ketinggalan banyak momen dan materi. Seperti misalnya ada ujian atau kuis dadakan, atau bahkan penikaian tugas yang berpengauh dengan nilai raport siswa. Siswa menjadi ketinggalan materi dan nilai-nilai yang seharusnya dimiliki. Jika ingin keluar kelas, keluarlah dengan waktu yang tepat. Maksudnya, jika ingin ke kamar mandi, pergilah dan pulang setelah selesai buang air atau cuci muka di kamar mandi, supaya anda tidak ketinggalan materi yang guru terangkan. Karena, itu justru akan merugikan anda sendiri. Nilai menjadi kurang, tugas tidak lengkap, dan bahkan guru memberikan penilaian yang buruk kepada siswa.

Baca juga: Bagaimana Cara Menarik Perhatian Siswa? 5 Hal Ini Ampuh untuk Digunakan

6. Perilaku yang tidak sopan

Bersikap tidak sopan kepada guru mendapat penilaian buruk bagi siswa. Karena selain pahlawan tanpa tanda jasa, guru juga sebagai pengganti orangtua ketika di sekolah. Siswa yang baik kepada orangtuanya, mungkin akan berbaik juga dengan guru di sekolah. Dan yang paling penting adalah, jaga kehormatan orangtua. Bagaimana jadinya jika siswa sedang berperilaku tidak sopan dengan guru, namun orangnya melihat secara langsung? Tentu sebagai orangtua malu besar dan marah kepada anaknya.

Bisanya siswa yang sudah mulai berani melawan guru yaitu pada saat SMP dan SMA, di mana umur tersebut masih dalam proses pembentukan karakter pribadi. Namun, sangat disatangkan jika besar nanti karakternya tidak berubah. Maka dari itu, bersikaplah sopan kepada guru maupun orangtua.

Tuliskan hal yang boleh dilakukan di rumah

Bolehkah meminta anak membantu mengerjakan tugas di rumah? Boleh, dong.... Mengapa tidak!

Selain Anda dapat tenaga ekstra, kegiatan ini bisa memberikan banyak manfaat buat anak, seperti mengasah keterampilan motoriknya. Anak juga akan belajar tanggung jawab dan mandiri. Dan, yang juga penting, ia akan merasa jadi bagian penting dalam keluarga.

Dikutip dari www.ayahbunda.co.id, inilah tugas-tugas rumah yang bisa Anda lakukan bersama anak:

1. Merapikan kamarnya.

Ajak ia merapikan tempat tidur dan meletakkan mainannya yang berantakan pada tempatnya. Tidak perlu mengkritiknya langsung jika hasilnya belum rapi sesuai harapan Anda. Sebaiknya puji dan ulangi kembali contohnya supaya anak lebih paham.

2. Menyapu dan mengepel lantai.

Mulailah dari kamarnya. Walaupun mungkin hasilnya kurang bersih, anggap saja latihan buatnya. Kegiatan ini akan lebih seru jika dilakukan sambil bernyanyi atau menyetel musik favoritnya. Pakaikan masker pada anak agar ia terhindar debu.

3. Mencuci pakaian.

Minta bantuan si kecil mengambil pakaian kotor, memisahkan antara pakaian putih dan berwarna, memeriksa saku/kantung tiap pakaian –siapa tahu ada yang terselip, dan memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci. Anda cukup menyetel sistem kerja mesin cuci. Namun, jauhkan anak dari saklar serta kabel listrik, dan hati-hati dengan deterjen serta obat pemutih.

4. Menjemur pakaian.

Urusan menjemur pakaian, anak juga bisa diajak kerjasama, asalkan Anda pilihkan tempat menjemur yang rendah atau sesuai tinggi badannya. Ingatkan anak untuk berhati-hati, agar pakaian tidak terjatuh ke lantai dan kotor kembali.

5. Merapikan pakaian. Menyeterika pakaian jelas tidak bisa diserahkan kepada anak, tapi Anda bisa minta bantuan si kecil untuk melipat pakaian yang baru diangkat dari jemuran.

Mulai dari yang sederhana, seperti sapu tangan, handuk, dan pakaiannya sendiri. Selesai disetrika, anak bisa membantu menyimpan pakaian di lemari pakaian.

Baca juga: 5 Cara Mudah Membersihkan Mainan Anak

6. Berbelanja.

Ajak si kecil menemani Anda berbelanja ke supermarket, atau pasar tradisional agar lebih seru. Saat belanja, berikan anak pengalaman memilih sayur dan buah.   Ajarkan ia juga cara berinteraksi dengan pedagang di pasar tradisional. Sesekali, minta ia untuk menyapa penjual sendiri. Namun, awasi anak, jangan sampai ia terpisah dari Anda dan segera cuci bersih tubuh anak usai berbelanja.

7. Memasak.

Anda bisa minta si kecil membantu di dapur. Berikan ia pekerjaan seperti mencuci bahan-bahan, memotong bahan menggunakan tangan (bukan dengan pisau), dan mengambilkan bahan atau peralatan masak yang mudah diraih atau dibawa. Selesai masak, Anda bisa ajak ia menyiapkan meja makan.

8. Mencuci piring.

Setelah makan, minta anak membawa piring dan gelas ke tempat cuci piring. Jika Anda mau, berikan ia tugas mencuci peralatan makannya sendiri yang tidak terbuat dari bahan pecah belah. Namun Anda perlu memastikan piring dan gelasnya sudah bersih dari sisa makanan atau sabun. Jangan biarkan anak mencuci peralatan tajam seperti pisau dan pastikan tangannya dicuci bersih setelah mencuci piring.

9. Menyiram tanaman.

Hampir semua balita gemar main air. Manfaatkan kegemarannya ini untuk membantu Anda menyiram tanaman di halaman rumah. Agar lebih menarik, lengkapi si kecil dengan jas hujan dan sepatu boot. Usai menyiram tanaman dan sedikit bermain dengan tanah, segera cuci bersih tubuh anak dan berikan minuman hangat.

Baca juga:


Anak Membantu Pekerjaan Rumah, Jangan Dilarang
Ajak Anak Membantu Pekerjaan Rumah Tangga Selama ART Mudik

#usiasekolah #parenting