Tokoh nama watak latar tempat latar waktu latar suasana Cici dan Serigala

NILAI⏩⭐100⭐Kunci ⏩jawaban⭐Bahasa Indonesia Kelas 7 halaman 231 232 233 234 bab 6 Hallo temen-temen selamat datang di blog terasdukasi.com.  blog ini akan fokus membahas kunci jawaban dari berbagai matapelajaran dan juga berbagai tingkatan SD/SMP/ MTS/SMA/SMK/MA/MAK

Merancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabel

Hallo adik-adik kali ini kita akan membahas⏩ ⭐bahasa indonesia  kelas 7, namun sebelum memulai silahkan untuk melihat jawaban dari mata pelajaran yang lainnya seperti
📢⏩LENGKAP Bahasa Indonesia Kelas 7
📢⏩jawaban PELAJARAN KELAS 7 lengkapppp!!
📢⏩⭐Download aplikasi terasedukasi PASTI NILAI 100

Tokoh Nama Watak
Singa Singa Tidak mengenal rasa takut, perkasa, dan tidak mau diganggu.
Tikus Tikus Cerdik dan suka menolong
Latar tempat : Di sebuah hutan yang lebat, Goa
Latar waktu : Suatu hari, Beberapa hari sejak kejadian itu,
Latar suasana : Mengerikan (seluruh hutan mulai gemetar karena suara mengerikan)

⏩klik ini untuk lanjut: Bahasa Indonesia Kelas 7 halaman 231 232 233 234 bab 6

Sumber: kemdikbud/buku kelas 7
======================

terukur secara bertahap dan pembahasannya juga tidak melompat sehingga satu pembahasan ke yang lainnya tersambungkan dengan baik dan kuat di pembahasan pokok yang kedua tentang ibadah kita telah tuntaskan di pertemuan yang lalu Alhamdulillah dengan izin Allah subhanahuwata’ala pembahasan seputar Wook yang mMerancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabelMerancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabelengantarkan pada ibadah pertama yaitu shalat dan telah kami jelaskan juga dalam bentuk tutorial juga pendalaman di beberapa zona hari Sabtu dan Ahad khususnya dan kini akan kita beranjak kepada pembahasan yang baru langkah selanjutnya setelah menunaikan wubo sebagai syaMerancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabelrat penunaian Shalat persiapan dan kekhusyuan patut diingat bahwa logo tidak sekedar menjadikan itu sebagai ibadah formalitas yang ditunaikan sebeMerancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabellum salat bukan hanya sebagai syarat formal dalam ceke yang menjadikan salat akan ditunaikan dengan cara yang benar dan dibenarkan secara tuntunan syariat lebih daripada itu khusyuk pun dalam kubur iMerancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabelni bisa berpengaruh kepada satu gugurnya dosa-dosa yang melekat pada bagian anggota tubuh khususnya anggota tubuh yang digunakan berinteraksi dalam keseharian bila kita mampu musuh dalam wudhu memaknai isinya dan mempraktekkan itu saat menunaikan wuduk yang dimaMerancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabelksudkan makanan di memberikan isyarat dalam hadits yang dihimpun oleMerancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabelh Al imam muslim dalam kitab Mi bersamaan dengan jatuhnya air wudhu itu gugur pula jatuh pula kotoran dan dosa-dosa yang selama itu melekat pada bagian anggota tubuh yang dimaksud Hai Karena itulah penting kita memaknai kembali wudhu yang terlihat seperti Sederhana itu Namun ternyata memiliki Pancoran Pancoran kemuliaan Allah Husnul cahaya-cahaya kegemilangan Abdya yang bukan hanya saat di dunia itu akan nampak dari pancaran perilaku baik yang mengalir dan terpancar dari anggota tubuh itu dari mulai wajah sampai dengan ke kaki pun demikian lebih sela-sela memberikan isyarat bahwa itu akan menjadi penMerancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabelanda kebaikan bodoh kesempurnaan Merancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabelperilaku dari hasil heboh menjadi penanda dipanggilnya umat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan kilatan-kilatan cahaya yang memancar dari tubuhnya seperti pernah kita Uraikan di pertemuan-pertemuan yang lalu pun demikian bubuh bila benar dilakukan selain merubah perilaku kita lebih baik memancarkan cahaya juga menghadirkan pengantar khusyu awal kepada salat dengan kita berdoa paz ke bodohMerancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabel

Membaca cerita fabel yang mengandung pesan moral bisa menjadi salah satu kegiatan yang bermanfaat dan positif. Ada banyak dongeng yang bisa kamu baca. Misalnya saja cerita fabel Cici dan Serigala yang bisa kamu baca di artikel ini. Selamat membaca!

Di Indonesia, ada banyak contoh dongeng tentang hewan alias fabel yang memiliki kisah menarik dan sarat akan pesan moral. Bila ingin membaca salah satunya, cerita fabel Cici dan Serigala mungkin bisa kamu jadikan pilihan.

Ada beberapa versi cerita dongeng ini. Salah satu versinya telah kami paparkan di artikel berikut. Secara singkat, dongeng Cici dan Serigala mengisahkan tentang seekor kelinci yang hendak diterkam oleh seekor serigala.

Namun, ia berhasil mengelabui binatang buas tersebut. Lantas, bagaimanakah cara Cici melarikan diri? Kalau penasaran, tak perlu berlama-lama lagi. Mending kamu langsung saja simak cerita, unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik dari kisahnya.

Tokoh nama watak latar tempat latar waktu latar suasana Cici dan Serigala

Pada suatu hari, di sebuah hutan yang sangat luas, ada tiga ekor kelinci yang sedang bermain bersama. Mereka adalah Cici, Pusi, dan Upi.

Mereka bersahabat sehaj dari kecil. Setiap hari, mereka berlari-larian bersama. Lalu, mereka memutuskan tuk bermain petak umpet. Upi yang bertugas menjadi pencari. Sementara Cici dan Pusi yang bersembunyi.

Saat sedang mencari tempat tuk bersembunyi, Cici melihat bungkus plastik yang tergeletak di bawah pohon. Ia takut untuk membukanya sendiri.

Ia lalu berteriak pada teman-temannya. “Teman-teman, lihatlah! Aku melihat bungkusan berwarna hitam,” teriaknya.

Teman-temannya terkejut lalu mendekati bingkisan tersebut. Secara perlahan, mereka membuka plastik berwarna hitam itu. Ternyata, di dalamnya terdapat beberapa kue yang tampak lezat.

“Wah, ternyata bungkusan ini adalah makanan,” teriak Upi kegirangan.

“Apa tak masalah bila kita memakannya?” tanya Pusi.

“Sepertinya tak apa. Toh, tak ada orang yang memilikinya. Mungkin saja ia memang meninggalkannya di sini,” ucap Upi.

“Asyik, sore ini ini kita makan enak,” ucap Pusi bahagia.

Baca juga: Legenda Oheo dari Sulawesi Tenggara dan Beserta Ulasannya, Kisah Pemuda yang Mencuri Selendang Bidadari Khayangan

Tak Ingin Berbagi

Namun, Cici tampak diam saja. Ia sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Ia lalu mengambil bingkisan plastik itu dari tangan Upi dan mencium aroma kue itu.

“Coba aku lihat dulu kuenya, Pi,” ucap Cici sambil membuka plastik itu dan mencium aromanya.

“Sangatlah harum. Kue ini tampaknya sangat lezat,” ucapnya dalam hati.

“Ayo kita memakannya bersama-sama, Ci,” ucap Pusi.

“Hmmm, kue ini pasti nikmat sekali, apalagi bila aku sendiri yang memakannya. Aku yang menemukan bingkisan ini. Tak mengapa bila aku memakannya sendiri. Aku tak ingin berbagi dengan mereka,” ucapnya dalam hati.

Karena tak ingin berbagi makanan, Cici pun berbohong Pusi dan Uki. “Teman-teman, sepertinya kita tak boleh sembarangan memakannya. Bisa saja ini milik seseorang yang sering datang kemari,” ujarnya.

“Bukankah tak baik memakan sesuatu yang bukan milik kita? Bagaimana kalau aku mengembalikan kue ini pada orang yang memilikinya? Siapa tahu ia tak jauh dari sini. Aku akan berlari mengejarnya. Tolong menolong adalah sifat yang mulia, bukan?” ujar cici meyakinkan teman-temannya.

Pusi dan Uki tak bisa berkata apa-apa. Namun, dari raut wajah mereka terlihat rona kekecewaan. Wajar saja, mereka gagal memakan kue yang tampak lezat sekali. Akan tetapi, mereka juga sadar bila makanan itu bukanlah milik mereka.

“Baiklah, Ci. Kamu boleh mengembalikannya pada orang yang memiliki kue itu,” ucap Uki.

Bertemu dengan Serigala

Setelah itu, Cici bergegas berlari menjauhi teman-temannya. Tentu saja bukan untuk mencari pemilik kue. Melainkan untuk memakannya sendiri. Saat mencari tempat yang cukup sepi, tiba-tiba saja tersandung batu dan terjatuh.

Ia lalu meminta tolong, “Tolong! Tolong,” teriaknya kesakitan.

Lalu, seekor serigala tiba-tiba muncul di hadapannya. Ia langsung menerkam tubuh mungil kelinci itu. Cici pun menangis. Ia tak ingin menjadi santapan Serigala. Ia menangis dan minta tolong, tapi, tak ada satu pun yang mendengarnya.

Ia lalu memikirkan cara untuk lepas dari cengkraman Serigala jahat itu. Akhirnya, ia pun mendapatkan ide untuk mengelabui si Serigala.

“Pak Serigala, tidakkah kau lihat kalau tubuhku sangatlah kecil? Tampaknya, memakan aku saja tak akan membuatmu kenyang. Bagaimana kalau kau juga memakan teman-temanku? Di belakang sana, aku punya dua teman. Mereka cukup gemuk, sehingga kau akan semakin kenyang,” ujar Cici mengelabui Serigala.

“Hmm, ide yang cukup bagus. Baiklah, sekarang jemputlah teman-temanmu. Aku akan mengikutimu dari belakang,” ujar Serigala.

“Tapi, kau jangan terlalu dekat denganku. Nanti, mereka bisa lari saat tahu ada dirimu di belakangku,” jelas kelinci licik itu.

“Baiklah, kalau begitu. Kau jangan berlari terlalu cepat, kalau tidak, aku akan menerkammu,” ucap Serigala.

Lalu, Cici pun berjalan ke arah teman-temannya. Kakinya pincang karena terjatuh tadi. Ia merasa sangat takut. Dengan sisa kekuatannya, ia lalu berlari dan melompat-lompat dengan sangat cepat.

Kabur dari Serigala

Ia ingin kabur dari serigala itu dan mengabaikan rasa sakit di kakinya. Lalu, tiba-tiba saja ada yang menerkam kakinya. Cici menyangka yang menerkamnya adalah si Serigala. Karenanya ia berteriak minta tolong. Namun, rupanya yang menarik kakinya adala si Uki.

“Ssst, kau jangan berteriak! Nanti Serigala itu mendengarmu!” ujar Uki.

Uki, Cici, dan Pusi pun mengendap-endap mencari tempat persembunyian. Pada akhirnya, mereka mendapatkan tempat yang aman. Lalu, Cici pun menangis tersedu-sedu.

“Teman-teman, maafkan aku, ya. Aku sangatlah egois. Aku telah berbohong pada kalian,” ucapnya sambil menangis dan menceritakan kejadian yang sebenarnya.

“Sudahlah, Ci. Kami sebenarnya sudah tahu kau berbohong. Sedari tadi, kami telah mengikutimu dari belakang. Meski begitu, kami memaafkan kamu, kok. Tapi, berjanjilah tak bohong lagi, ya!” ujar Pusi bijak.

“Terima kasih, Sahabat! Aku tak akan berbohong pada kalian lagi,” ucap Cici menyesal. Mereka pun berpelukan dan berbaikan. Cici tak lagi membohongi kawan-kawannya.

Baca juga: Dongeng La Sirimbone dari Sulawesi Tenggara dan Ulasannya, Lika Liku Kehidupan Anak yang Ditinggalkan Keluarga

Unsur Intrinsik Cerita Fabel dan Serigala

Setelah membaca dongeng singkat di atas, kamu mungkin penasaran dengan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut adalah ulasan singkatnya;

1. Tema

Inti cerita atau tema dari cerita ini adalah tentang seorang kelinci serakah dan egois yang kena karmanya. Karena keserekahannya, ia hampir saja dimakan oleh seekor serigala. Beruntung ia punya teman yang baik hati dan pemaaf.

2. Tokoh dan Perwatakan

Tokoh nama watak latar tempat latar waktu latar suasana Cici dan Serigala

Ada beberapa tokoh utama dalam kisah ini. Mereka adalah tiga ekor kelinci bernama Cici, Uki, dan Pusi, serta seekor serigala. Uki dan Pusi adalah teman yang baik dan pemaaf. Meski telah dikhianati, mereka tetap memaafkan Cici.

Sementara Cici sifatnya egois dan serakah. Ia bahkan tega menjadikan teman-temannya sebagai sasaran untuk serigala. Beruntung, teman-temannya baik hati dan malah menolongnya.

3. Latar

Cerita ini memiliki beberapa latar tempat. Tempat utamanya adalah di sebuah hutan yang lapang. Lalu, beberapa latar lainnya adalah di bawah pohon, di semak-semak, dan persembunyian para kelinci dari serigala.

4. Alur

Memiliki alur cerita maju, cerita fabel ini berawal dari tiga ekor kelinci yang sedang asyik bermain di sebuah hutan. Lalu, salah satu dari mereka, yakni Cici, menemukan sebuah bingkisan plastik berwarna hitam yang ternyata isinya adalah kue.

Awalnya, mereka hendak memakan kue itu bersama-sama. Namun, setelah mencium aroma kue yang tampaknya lezat, Cici ingin memakannya sendiri. Sebagai penemu bingkisan itu, ia merasa dirinyalah yang pantas memakannya.

Kemudian, ia membohongi kawan-kawannya. Ia mengatakan bahwa kuenya akan dikembalikannya pada yang punya. Saat berlari menjauh dari teman-temannya, ia tersandung batu dan terjatuh.

Di saat yang bersamaan, ada seekor serigala yang hendak menerkamnya. Dengan cepat dan licik, ia mengatakan pada Serigala bahwa di sana ada teman-temannya. Sehingga, serigala itu bisa memangsa tiga kelinci.

Lalu, Serigala itu mengikuti perkataan Cici. Di tengah perjalanan menuju 2 ekor kelinci lainnya, Cici melarikan diri dengan berlari sangat cepat. Serigala hampir saja berhasil menangkap si kelinci itu, untungnya saja, kedua temannya langsung menyelamatkan dirinya.

Mereka pun berhasil lolos dari kejaran Serigala. Lalu, Cici meminta maaf kepada kedua temannya. Ia menyesal telah bersikap egois. Untungnya saja, kedua temannya mau memaafkan dirinya.

5. Pesan Moral

Apakah amanat yang bisa kamu petik dari cerita fabel Cici dan Serigala? Tentu saja ada beberapa amanat, salah satunya adalah jangan bersikap egois. Kamu harus berbagi kepada orang lain. Sejatinya, manusia itu makhluk sosial yang hidup saling berbagi.

Pesan berikutnya adalah jadilah orang yang pemaaf seperti Uki dan Pusi. Meskipun Cici telah bersikap egois dan hampir saja mencelakai mereka, Uki dan Pusi tetap memberikan maaf.

Amanat terakhir, jika berbuat salah, akuilah kesalahanmu dan segeralah minta maaf. Jangan ulangi kesalahanmu dan perbaiki sifatmu.

Tak hanya unsur-unsur intrinsiknya, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik dari dongeng ini. Biasanya, unsur ekstrinsik meliputi latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai sosial budaya yang telah dilakukan.

Baca juga: Asal Mula Gunung Mekongga di Sulawesi Tenggara & Ulasan Menariknya, Tempat Terbunuhnya Burung Garuda Raksasa

Fakta Menarik

Tak banyak fakta menarik dari cerita fabel Cici dan Serigala yang bisa kami paparkan untukmu. Meksi begitu, masih ada satu fakta yang sayang bila kamu lewatkan. Berikut ulasannya;

1. Diadaptasi dari Dongeng Karya Lilik Choir

Tokoh nama watak latar tempat latar waktu latar suasana Cici dan Serigala

Cerita fabel Cici dan Serigala di artikel ini merupakan adapatasi dari dongeng karya Lilik Choir. Dongeng ini kerap muncul dalam buku pelajaran sekolah.

Tak heran bila di Youtube banyak video murid-murid memerankan dongeng ini. Ditambah lagi, ceritanya sangatlah sederhana, tapi tetap sarat akan pesan moral yang dapat disampaikan pada murid.

Baca juga: Dongeng tentang Persahabatan Buaya dan Burung Penyanyi dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran untuk Tidak Berkata Sembarangan

Terapkan Pesan Moral dalam Cerita Fabel Cici dan Serigala Ini di Kehidupanmu

Demikian artikel yang mengulik ringkasan cerita fabel Cici dan Serigala beserta unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Semoga saja, usai membaca pesan moralnya, kamu bisa menerapkannya di kehidupan nyata.

Kalau kamu masih butuh contoh dongeng yang sarat akan pesan moral lainnya, tak perlu ke mana-mana lagi. Langsung saja cek situs Poskata.com kanal Ruang Pena. Ada dongeng tentang Semut dan Burung Merpati, Buaya dan Monyet, Pengembara dan Pohon, serta masih banyak lagi. Selamat membaca!