Titilaras ing gamelan jawa kuwi ana 2 yaiku…

Titilaras ing gamelan jawa kuwi ana 2 yaiku…

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Mempelajari Paungeran Tembang Macapat – Salah satu bentuk sastra Jawa yang tidak dapat dipisahkan dengan melodi dan irama adalah ‘tembang”.

Tembang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai puisi yang dilagukan oleh masyarakat Jawa. Setiap lirik tembang sarat akan makna.

Dalam budaya masyarakat Jawa, terdapat banyak jenis tembang. Namun, tiga diantara yang paling banyak dikenal adalah:

  • Tembang Gedhe
  • Tembang Macapat
  • Tembang Tengahan

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas jenis jenis tembang macapat beserta paungerane tembang macapat.

Apa saja jenis tembung macapat yang kamu ketahui? Berikut ulasan lengkapnya.

Pengertian Tembang Macapat

Titilaras ing gamelan jawa kuwi ana 2 yaiku…
Liputan6.com

Sebelum membahas lebih jauh mengenai macam macam tembang macapat, mari kita mengingat arti tembang macapat itu sendiri.

Secara etimologi, macapat diartikan sebagai maca papat-papat dalam bahasa Jawa berarti membaca empat-empat.

Pengertian macapat tersebut merujuk pada cara membaca tembang macapat yang dijeda setiap empat bait.

Sedangkan menurut Serat Mardawalagu yang dikarang oleh Ranggawarsita, arti macapat merupakan singkatan dari frasa maca-pat-lagu yang artinya melagukan nada keempat.

Beberapa sumber juga mengatakan bahwa tembang macapat merupakan puisi Jawa yang dilagukan.

Tembang macapat yaiku tembang ing tlatah Jawa singa paungerane ono telu, yaiku guru gatra, guru lagu lan guru wilangan.

Artinya:
Tembang macapat merupakan tembang atau puisi tradisional Jawa yang patokannya (aturan) ada tiga, yaitu guru gatra, guru lagu dan guru wilangan.*

Tembang macapat uga diarani tembang alit utawa sekar macapat

Kamus Tembang Macapat

Sebelum belajar paungeran lebih jauh, ada bebera istilah yang sering muncul dalam pembahasan paungeran tembang.

Berikut penjelasan singkat, istilah dalam paungerane tembang macapat:

Kang diarani “gatra” kuwi tegerse “baris”. Gatra adalah baris.

Swara tegese vokal. Swara artinya vokal atau suara.

Lajeng “wanda” kuwi tegese “suku kata”. Wanda artinya suku kata.

Wilangan artinya angka.

Pada artinya bait.

Paungeran Tembang Macapat

Paungeran tembang merupakan patokan atau aturan dalam menulis suatu tembang.

Dengan paungeran, penulis tidak dapat asal membuar syair tembang. Sehingga harus benar dan sesuai kaidah paungerane tembang.

Ketika masih di bangku sekolah, paungeran tembang tidak luput menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah ” sebutna lan terangna paungerane tembang macapat”.

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu harus menyimak artikel ini dengan seksama dan jangan sampai ada yang terlewat. Berikut pembahasannya.

Paungeran tembang macapat cacahane ana lima, yaiku:

  1. Guru Lagu
  2. Guru Gatra
  3. Guru Wilangan
  4. Cakepan
  5. Titi Laras

Berikut penjelasan paungeran tembang lebih lengkap:

Pengertian Guru Gatra dan Contohnya*

Guru gatra yaiku cacahe gatra utawa larik saben sapada.

Guru gatra merupakan jumlah baris dalam satu bait suatu tembang.

Seperti yang kita tahu, tembang macapat merupakan puisi yang dijadikan lagu.

Sama halnya dalam bahasa Indonesia, tembang Jawa juga terdiri dari bait.

Dalam jenis jenis tembang macapat, setiap bait jumlah gatranya (baris) akan berbeda satu sama lain.

Contoh guru gatra dalam tembang macapat maskumambang

Apan kaya mangkono watekan iki, (baris 1)
Sanadyan wong tuwa, (baris 2)
Yen duwe watak tan becik, (baris 3)
Nora pantes yen dennuta, (baris 4)

Contoh lirik tembang macapat maskumambang diatas menunjukkan bahwa terdapat 4 gatra (baris) dalam satu bait syair tembang.

Pengertian Guru Lagu dan Contohnya

Guru lagu yaiku tibaning swara saben sagatra.

Guru lagu merupakan jatuhnya suara terakhir pada baris tembang.

Jika dalam pantun ada sajak, maka dalam tembang macapat ada guru lagu.

Guru lagu sama dengan sajak pantun yaitu huruf vokal pada akhir baris.

Setiap jenis macapat, memiliki paungeran guru lagu berbeda satu sama lain.

Hal ini agar mudah mengetahui jenis macapat satu dengan macapat lainnya.

Pengertian Guru Wilangan dan Contohnya

Paungerane tembang macapat selanjutnya yaitu guru wilangan.

Guru wilangan yaiku cacahing wanda saben gatra.

Guru wilangan merupakan jumlah suku kata dalam satu baris tembang.

Dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, jumlah suku kata merujuk pada banyaknya kecap kata (kata yang diucapkan).

Contoh dalam kata “macapat” dieja ma-ca-pat, terdapat tiga suku kata.

Lebih jelasnya lagi, berikut contoh guru wilangan dalam tembang mijil.

Amengkoni mring balewismane

Jumlah guru wilangan-nya ada 10, berasal dari kata:

A-keng-ko-ni-mring-ba-le-wis-ma-ne

Cakepan

Cakepan yaiku tembung tembung kang ono ing sajroning tembung macapat.

Cakepan merupakan kalimat kalimat yang berada dalam tembang macapat.

Dengan kata lain, cakepan dapat diartikan sebagai lirik tembang (lirik lagu).

Titi Laras

Paungeran tembang macapat terakhir adalah titi laras.

Titi laras yaiku ongko ongko lelirune gamelan.

Titi laras bisa disebut dengan not yang mengiringi lagu tembang macapat.

Jenis titi laras dibedakan menjadi dua:

Dalam lirik tembang, larak slendro menggunakan angka 1 2 3 5 6.

Dalam syair tembang, laras pelog menggunakan angka 1 2 3 4 5 6 7.

Paungeran 11 Tembang Macapat

Setelah kamu belajar 5 paungeran tembang macapat. Selanjutnya, akan ada daftar paungeran 11 tembang macapat mulai dari mijil hingga pucung.

Berikut paungeran, jenis dan urutan tembang macapat.

Dengan ini, ketika hendak membuat syair tembang, tidak bisa ngawur dan haruslah mengikuti paungerane tembang macapat.

  • Paungerane Tembang Mijil*

Paungerane yaiku 6 gatra : 10i, 6a, 10e, 10i, 6i, 6u.

  • Paungeran Tembang Kinanthi*

Paungerane yaiku 6 gatra : 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i.

Paungerane yaiku 9 gatra : 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a

  • Paungeran Tembang Asmarandana

Paungerane yaiku 7 gatra : 8a, 8a, 8e, 8a, 7a, 8u, 8a

  • Paungeran Tembang Dhandanggula 

Paungerane yaiku 10 gatra : 10i, 10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12e, 7a

Paungerane yaiku 5 gatra : 7u, 10u, 12i, 8u, 8o

  • Paungeran Tembang Maskumambang 

Paungerane yaiku 4 gatra : 12i, 6a, 8i, 8a

Paungerane yaiku 7 gatra : 12a, 7i, 6a, 7a, 8i, 5a, 7a

  • Paungeran Tembang Pangkur 

Paungerane yaiku 7 gatra : 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i

  • Paungeran Tembang Megatruh

Paungerane yaiku 5 gatra : 12u, 8i, 8u, 8i, 8o

Paungerane yaiku 4 gatra : 12u, 6a, 8i, 12a.

Contoh Tembang Macapat dengan Paungeran Macapat Lengkap

Tembang macapat iku kaiket paungeran, conton yaiku:

Tembang Macapat Pocung Laras Slendro

6 6 5 3 1 1 1 2 6 6 5

Ngel- mu I – ku ka- la- ko- ne kan- thi la- ku

1 2 6 3 5 3 2 1

Le- kas- se la- wan kas

1 2 1 3 2 1 2 1 6 6

Te- ge- se kas yan- to sa- ni

6 1 2 3 2 2 2 1 6 1 2 3 1 2 2

Se- tya bu- dya pa- nge- ke- se dur ang- ka- ra

Paungeran tembang macapat pocung laras slendro :

Gatra macapat pocung di atas ada 4.

Gatra 1 : 12

Gatra 2 : 6

Gatra 3 : 8

Gatra 4 : 12

Gatra 1 : u

Gatra 2 : a

Gatra 3 : i

Gatra 4 : a

Ngelmu iku kalakone kanthi laku

Lekasse lawan kas

Tegese kas yantosani

Setya budya pangekese dur angkara

Pada contoh tembang macapat pocung diatas tidak ditemukan angka 4 dan 7, sehingga disimpulkan menggunakan laras slendro.

Tembang Macapat Pocung Laras Pelog

3 4 5 3 1 4 1 3 4 5 3 4 7 4 3

Ba- pak- Po-cung- ren- teng- ren- teng- ka- ya- ka- lung

5 4 3 1 7 1 7

Da- wa- ka- ya- u- la

5 7 1 7 1 4 3 2 1 4 5 6 7

Pen- cok- an- mu- we- si- mi- ring

7 5 1 4 4 5 7 1 4 2 1 2 1 7 1

Sing- di- sa- ba- si- Po- cung- mung- tu- rut- ku- tha

Paungeran tembang macapat pocung laras slendro :

Gatra macapat pocung di atas ada 4.

Gatra 1 : 12

Gatra 2 : 6

Gatra 3 : 8

Gatra 4 : 12

Gatra 1 : u

Gatra 2 : a

Gatra 3 : i

Gatra 4 : a

Bapak Pocung renteng-renteng kaya kalung Dawa kaya ula Pencokanmu wesi miring

Sing disaba si Pocung mung turut kutha