Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut


Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut

Pengertian

Membalut adalah tindakan untuk menyangga atau menahan bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.

Tujuan 


  • Menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser dari tempatnya
  • Mencegah terjadinya pembengkakan
  • Menyokong bagian badan yang cidera dan mencegah agar bagian itu tidak bergeser
  • Menutup agar tidak kena cahaya, debu dan kotoran

Alat dan Bahan
  • Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga
  • Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti dasi
  • Pita adalah pembalut gulung
  • Plester adalah pembalut berperekat
  • Pembalut yang spesifik
  • Kassa steril

Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut


Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga, dengan ciri dan fungsi sbb :
  • Bahan pembalut terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara 50 – 100 cm.
  • Pembalut ini dipergunakan pada bagian kaki yang terbentuk bulat atau untuk menggantung bagian anggota badan yang cedera.
  • Pembalut ini bisa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki dan untuk menggantung tangan
Cara membalut dengan mitela :
  • Salah satu sisi mitella dilipat 3 – 4 cm sebanyak 1 – 3 kali.
  • Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan diluar bagian yang akan dibalut, lalu ditarik  secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikatkan.
  • Salah satu ujung yang bebas lainnya ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan b, atau diikatkan pada tempat lain maupun dapat dibiarkan bebas, hal ini tergantung pada tempat dan kepentingannya

Cara membalut luka pada atap tengkorak kepala dengan mitella : Cara Pertama dari depan
  1. Letakkan kain segitiga pada kepala,sehingga ujung kain segitiga sampaidi belakang kepala.  
  2. Lipat alas sehingga sisi alas terletak didahi dan lipatan terletak di bagian luar. 
  3. Kedua tangan memegang alas danbergeser ke belakang melewati tepiatas sehingga sampai ke belakangkepala. Kemudian disimpul

Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut

Cara kedua “dari belakang”
  1. Letakkan kain segitia di atas kepala,sehingga ujung kain segitiga sampaidibagian hidung. 
  2. Lipat alas sehingga sisi alas terletak rapat dibelakang kepala dan lipatanterletak di bagian luar.
  3. Kedua tangan memegang alas danbergeser ke belakang melewati tepiatas telinga sampai ke depankemudian disimpul di bagian dahi,sebelum disimpul ujung kainsegitiga dan sisi kiri kanan ditarik agar balutan rata

Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut



Membalut luka di kepala dengan kain pita


Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut

Membalut luka di mata dengan kain mitella/pita

Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut

Cara membalut luka pada dada dengan mitella

Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut

Cara membalut  Lengan yang cedera dengan mitella

Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut

Cara membalut luka di Telapak kaki dengan mitella


Tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban disebut

Adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti dasi
  • Pembalut ini adalah mitella yang dilipat – lipat dari salah satu sisi segitiga agar beberapa lapis dan berbentuk seperti pita dengan kedua ujung – ujungnya lancip dan lebarnya antara 5 – 10 cm.
  • Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis dan kaki terkilir
Cara membalut dengan dasi :
  • Pembalut mitella dilipat – lipat dari salah satu sisi sehingga berbentuk pita dengan masing – masing ujung lancip.
  • Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
  • Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan cara sebelum diikat arahnya saling menarik.
  • Kedua ujungnya diikatkan secukupnya
Pita adalah pembalut gulung Pembalut ini dapat dibuat dari kain katun, kain kassa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah dari kassa, hal ini karena kassa mudah menyerap air, darah dan tidak mudah bergeser (kendor) Macam – macam pembalut dan penggunaanya :
  •  Lebar 2,5 cm : biasa untuk jari – jari,
  •  Lebar 5 cm : biasa untuk  pergelangan tangan dan kaki,
  •  Lebar 7,5 cm :biasa untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki,
  •  Lebar 10 cm : biasa untuk paha dan sendi panggul
  •  Lebar > 10 – 15 cm : biasa untuk dada, perut dan punggung
Cara membalut dengan pita :
  • Berdasar besar bagian tubuh yang akan dibalut, maka dipilih pembalutan pita ukuran lebar yang sesuai.
  • Balutan pita biasanya beberapa lapis, dimulai dari salah satu ujung yang diletakkan dari proksimal ke distal menutup sepanjang bagian tubuh yang akan dibalut kemudian dari distal ke proksimal dibebatkan dengan arah bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara bebatan yang satu dengan bebatan berikutnya
  • Kemudian ujung yang dalam tadi (b) diikat dengan ujung yang lain secukupnya
Plester adalah pembalut berperekat
  • Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk merekatkan pada kelainan patah tulang.
  • Khusus untuk penutup luka, biasa dilengkapi dengan obat anti septik
Cara membalut luka dengan plester
  • Jika ada luka terbuka: luka diberi obat antiseptik, tutup luka dengan kassa, baru lekatkan pembalut plester.
  • Jika untuk fiksasi (misalnya pada patah tulang atau terkilir) : balutan plester dibuat ”strapping” dengan membebat berlapis – lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi gerakkan tertentu perlu kita yang masing – masing ujungnya difiksasi dengan plester
Pembalut yang spesifik
  • Snelverband adalah pembalut pita yang sudah ditambah dengan kassa penutup luka dan steril, baru dibuka pada saat akan dipergunakan, sering dipakai pada luka – luka lebar yang terdapat pada badan.
  • Sufratulle adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat pembunuh kuman. Biasa dipergunakan pada luka – luka kecil.
Kassa steril
  • Kassa streil adalah kassa yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka kecil yang sudah diberi obat – obatan (antibiotik, antiplagestik).
  • Setelah ditutup kassa itu kemudian baru dibalut.
Prosedur Pembalutan 1.  Perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini :
  • Bagian dari tubuh yang mana ?
  • Apakah ada luka terbuka atau tidak ?
  • Bagaimana luas luka tersebut ?
  • Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak ?
2.   Pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan ! dapat salah satu atau kombinasi 3.   Sebelum dibalut jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut       yang mengandung desinfektan atau dislokasi perlu direposisi 4.  Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan :
  • Dapat membatasi pergeseran atau gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi.
  • Sesedikit mungkin membatasi gerak bagian tubuh yang lain.
  • Usahakan posisi balutan yang paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
  • Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya pada balutan berlapis, lapis yang paling bawah letaknya disebelah distal.
  • Tidak mudah kendor atau lepas

Lihat entri/topik terkait :

PPPK : Jenis dan Cara Pembalutan Buku,  Pedomanan Kepramukaan, Kedai Kwarnas Gerakan Pramuka, tahun 1983
Buku,  Modul Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, Figqiyah dkk, tahun  2004

Beberapa jenis perban luka antara lain perban rol, perban tabular, perban segitiga, dan perban kasa. Masing-masing dipakai untuk jenis luka yang berbeda.

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Jenis perban perlu disesuaikan dengan kondisi luka

Cara pakai perban luka yang benar

Perban luka adalah salah satu perlengkapan untuk perawatan luka. Perban berfungsi untuk menopang sendi yang mengalami cedera, membatasi pergerakan, mengurangi pembengkakan, mengamankan pembalut agar tetap di tempatnya serta mengontrol perdarahan.Perban juga digunakan untuk melindungi luka dan mencegah infeksi serta mendukung penyembuhan.Masing-masing cedera dapat memerlukan jenis perban luka yang berbeda. Perban memiliki jenis dan ukuran yang sangat bervariasi. Untuk mengoptimalkan penyembuhan, penting sekali memilih jenis perban luka yang tepat.

Jenis-jenis perban luka

Jenis perban luka perlu disesuaikan dengan jenis luka

Agar perawatan luka berlangsung efektif, maka Anda harus menyesuaikan jenis perban luka yang diapakai dengan jenis luka yang dialami. Beberapa jenis perban luka yang dapat digunakan meliputi:Perban rol adalah jenis perban yang bermanfaat menopang anggota tubuh yang terluka dan dapat berfungsi untuk mengurangi pembengkakan, mempertahankan tekanan pada luka agar perdarahan bisa berhenti, dan menahan pembalut di tempatnya.Jenis perban ini paling sering dipakai pada area persendian seperti lutut, pergelangan kaki, siku, dan pergelangan tangan. Secara umum, ada tiga jenis perban rol, yaitu:
  • Perban dari bahan tenunan terbuka atau open weave: Ini adalah jenis perban rol yang memungkinkan sirkulasi udara berjalan lancar tanpa memberikan tekanan pada luka. Jenis perban ini tidak bisa menopang sendi.
  • Perban elastis: Jenis perban luka ini bersifat elastis dan dapat membentuk bagian tubuh yang dilindunginya. Perban elastis juga dapat digunakan untuk mengamankan balutan luka serta dapat mendukung penyembuhan cedera jaringan lunak seperti misalnya keseleo.
  • Perban krep: Perban luka yang bisa digunakan untuk memberikan dukungan kuat pada sendi yang terluka.
Tubular bandage adalah perban berbentuk tabung yang terbuat dari kain tanpa jahitan. Perban tubular kasa dapat digunakan untuk menahan pembalut pada jari tangan atau kaki. Perban tubular elastis dapat digunakan pada sendi yang cedera, seperti misalnya pergelangan kaki, siku atau lutut.Perban jenis ini bisa menunjang sendi yang cedera dan menahan kasa steril yang menutup luka. Namun, tidak bisa menghentikan perdarahan.Agar perban lebih pas dengan area cedera yang ingin ditutup, perban luka mungkin perlu dipotong terlebih dahulu menjadi ukuran yang lebih kecil.Perban segitiga atau triangular bandages dapat digunakan untuk menutup luka besar serta sebagai penopang tangan maupun kaki yang cedera. Anda juga bisa menggunakan perban segitiga untuk mengamankan balutan tetap pada tempatnya.Perban segitiga dapat disangkutkan mengelilingi bahu ataupun leher untuk membantu menopang lengan yang cedera.Berbeda dari perban lain yang biasanya dipakai untuk mentup luka yang telah diberi kasa, perban kasa bisa dipakai langsung untuk menutupi luka. Biasanya, perban ini dipakai untuk luka berukuran sedang hingga besar.Perban kasa terbuat dari kapas yang tebal sehingga steril dan aman untuk menutup luka terbuka. Agar perban ini tidak bergeser saat dipakai, Anda mungkin perlu menggunakan plester atau perban rol tambahan untuk menahan perban kasa agar tetap di tempatnya.Perban perekat atau plester luka adalah jenis pembalut luka kecil yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Jenis perban ini sudah mengandung perekat sehingga dapat menempel pada kulit tanpa perlu ada penutup tambahan.Pastikan luka dapat tertutup oleh perban dan jangan sampai terkena bagian perekatnya.Perban non-adherent adalah jenis pembalut steril yang sangat ringan dan digunakan untuk menutup serta membantu penyembuhan pada luka kecil. Sebagian besar bagian dari pembalut ini memiliki permukaan yang tidak lengket.Umumnya perban luka non-adherent ditutup pada satu atau kedua sisi dengan film plastik yang memiliki banyak lubang. Ini memungkinkan cairan melewati lapisan penyerap, sehingga menjaga luka tetap kering.Film dressing merupakan salah satu jenis perban luka modern pertama. Jenis pembalut ini transparan, fleksibel dan bisa merekat dengan baik di kulit. Perban ini tidak dapat menyerap cairan, tetapi bisa menjaga luka tetap kering dengan jaga membiarkan cairan yang ada di luka menguap dengan baik.Jenis perban ini hanya bisa dipakai untuk luka ringan yang tidak mengeluarkan banyak cairan seperti darah atau bahkan nanah.Baca Juga: Cara Merawat Luka Bernanah di Rumah

Cara pakai perban luka yang benar

Cara menggunakan perban luka yang benar

Memasang perban luka harus dilakukan dengan telaten dan hati-hati agar luka dapat tertutup dengan baik. Berikut ini beberapa hal umum yang harus diperhatikan dalam memasang perban luka:
  • Pastikan posisi sudah nyaman
  • Jika Anda memasang perban untuk orang lain, tempatkan diri Anda pada sisi di mana luka berada.
  • Pastikan bagian tubuh yang terluka telah ditopang pada posisinya dengan baik dan luka sudah dibersihkan saat perban dipasangkan.
  • Gunakan perban luka dengan ukuran yang tepat sesuai dengan area luka dan bagian tubuh yang akan dipasangi perban.
  • Untuk memudahkan memeriksa sirkulasi, hindari menutupi jari tangan atau kaki saat membalut anggota tubuh.
  • Pastikan perban terpasang kuat tetapi tidak kencang. Kencangkan bagian ujung perban agar tidak lepas dengan melipat dan mengikat simpul. Selain mengikatnya, Anda dapat menggunakan peniti, selotip, atau klip perban. Apabila jenis perban yang dipakai bisa sudah memiliki perekat sendiri, pastikan area yang lengket tidak mengenai luka.
  • Pastikan sirkulasi darah berjalan baik dengan menekan kuku atau bagian kulit sampai pucat dan lepaskan. Jika warnanya tidak segera kembali, maka bisa jadi perban terlalu kencang dan harus sedikit dikendurkan.
    - Periksa sirkulasi setiap 10 menit setelah memasang perban dengan cara di atas, karena anggota badan yang terluka dapat membengkak dan mungkin mengganggu sirkulasi darah.

Baca Juga

Penyebab Keloid Membesar Belum Dapat Dipastikan, Begini Cara MengatasinyaSerba-Serbi Cara Perban Luka, Basic Skill untuk Pertolongan PertamaTips Mengurangi Tampilan Bekas Luka OperasiItulah jenis-jenis perban luka serta cara memasangnya dengan baik. Pastikan tangan dan luka steril saat akan dipasangi perban. Untuk luka besar atau terletak pada area tubuh yang sulit, seperti persendian, sebaiknya perban dipasang oleh orang yang terlatih.

penyembuhan lukainfeksi luka pasca operasibekas luka

Saint John. https://www.stjohn.org.nz/first-aid/first-aid-library/immediate-first-aid1/dressings-and-bandages/Diakses 12 November 2021 Saint John Ambulance. https://www.sja.org.uk/get-advice/first-aid-advice/how-to/how-to-put-on-a-bandage/Diakses 12 November 2021 National Health Service. https://www.nhs.uk/common-health-questions/accidents-first-aid-and-treatments/how-do-i-apply-a-bandage/Diakses 12 November 2021 Healthline. https://www.healthline.com/health/bandage-hand#types-of-bandagesDiakses 12 November 2021 NCBI. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12861644/Diakses 12 November 2021

Banyak orang beranggapan bahwa cara cepat menyembuhkan luka adalah menyiramnya dengan alkohol. Sayangnya, cara tersebut justru akan memperlama proses penyembuhan.

25 Agu 2020|Bayu Galih Permana

Ciri infeksi pada luka caesar bagian dalam adalah rasa nyeri, gatal, berdarah, dan bernanah. Untuk mengatasi ciri-ciri luka caesar infeksi, Anda harus menjaga kebersihannya dan tidak menggaruknya.

23 Des 2019|Azelia Trifiana

Pemulihan pasca operasi caesar harus dilakukan berdasarkan kondisi yang Anda alami. Selain itu, ibu hamil juga perlu mematuhi pantangan setelah operasi caesar agar proses penyembuhan luka lebih cepat.

16 Okt 2020|Bayu Galih Permana

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Dijawab Oleh dr. Sylvia V

Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama