Skala Termometer Show Untuk menentukan skala sebuah termometer diperlukan dua titik tetap: titik lebur es sebagai titik tetap bawah dan titik didih air sebagai titik tetap atas. Seorang astronom Swedia, Anders Celsius (1701-1744), adalah orang yang pertama kali menetapkan skala suhu berdasarkan titik lebur es dan titik didih air. Sesuai dengan penemunya, termometer yang ditemukan oleh Anders Celsius dinamakan termometer skala Celsius. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Untuk mengetahui suhu benda yang diukur, termometer perlu diberi skala. Proses memberi skala pada termometer dinamakan kalibrasi. Bagaimanakah caranya? Kalian dapat mengkalibrasi termometer dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Menentukan Titik Tetap Bawah Masukkan ujung bawah termometer secara tegak lurus ke dalam bejana yang berisi es murni. Tunggu beberapa saat sampai es melebur yang ditandai dengan adanya air dalam bejana. Apabila tinggi permukaan raksa pada pipa kapiler sudah tidak berubah lagi, artinya suhu termometer sama dengan suhu es yang sedang melebur. Berilah tanda tepat pada permukaan raksa itu dan tulislah dengan angka. Untuk termometer skala Celsius, titik tetap bawah ditulis 0oC. b. Menentukan Titik Tetap Atas Masukkan ujung bawah termometer ke dalam bejana yang berisi air murni. Panaskan air sampai mendidih. Tunggu beberapa saat sampai suhu termometer sama dengan suhu air mendidih. Apabila tinggi permukaan raksa pada pipa kapiler sudah tidak berubah lagi, artinya suhu termometer sama dengan suhu air mendidih. Berilah tanda tepat pada permukaan raksa itu dan tulislah dengan angka. Untuk termometer skala Celsius, titik tetap atas ditulis 100oC. c. Membuat Pembagian Skala Setelah titik tetap bawah dan titik tetap atas ditetapkan, selanjutnya jarak antara kedua titik tetap ini dibagi menjadi beberapa bagian yang sama. Pada termometer skala Celsius, kedua titik tetap ini dibagi menjadi 100 bagian yang sama. Jadi, setiap bagian skala menunjukkan suhu 1oC. Pembagian skala ini dapat diperluas dengan memberi angka-angka tambahan, baik di bawah titik tetap bawah maupun di atas titik tetap atas. Angka-angka di bawah titik tetap bawah diberi angka negatif, sedangkan angka-angka di atas titik tetap atas diberi angka lebih dari 100oC. 2. Termometer Skala Kelvin Para ilmuwan lebih suka menggunakan termometer skala Kelvin. Oleh karena itu, dalam SI (Sistem Internasional) satuan suhu adalah kelvin (K). Skala Kelvin tidak dikalibrasi berdasarkan titik lebur es dan titik didih air, tetapi dikalibrasi berdasarkan energi yang dimiliki oleh partikel-partikel dalam benda. Apabila suhu benda turun, gerak partikel lambat. Sebaliknya, apabila suhu benda naik gerak partikel cepat. Ketika suhu benda mencapai –273,15oC, biasanya dibulatkan menjadi –273oC, partikel-partikel tidak bergerak sama sekali. Suhu –273oC merupakan suhu paling rendah yang dapat dimiliki benda. Oleh karena itu, suhu –273oC dinamakan suhu nol mutlak. Ilmuwan yang pertama kali mengusulkan pengukuran suhu berdasarkan suhu nol mutlak adalah Lord Kelvin (1824-1907), fisikawan berkebangsaan Inggris. Sesuai dengan nama penemunya, skala suhu yang digunakan dinamakan skala Kelvin. Penulisan suhu Kelvin tanpa menggunakan simbol derajat (o), tetapi cukup ditulis dengan K. Suhu paling rendah yang dapat dimiliki benda adalah –273oC. Dalam skala Kelvin, suhu –273oC sama dengan 0 K (nol mutlak). Perlu diketahui, suhu skala Kelvin tidak mengenal suhu negatif. Seperti telah diuraikan di atas, –273oC sama dengan 0 K atau 0oC = 273 K. Oleh karena itu, pada skala Kelvin titik lebur es 0oC diberi angka 273 K dan titik didih air 100oC diberi angka 373 ºK. Jadi, 0oC = 273 K dan 100oC = 373 K. Dengan demikian, tºC= (t+273º)K (4-1) 3. Termometer Skala Fahrenheit Dalam termometer skala Fahrenheit, yang biasa digunakan di Amerika Serikat, suhu titik lebur es 32oF dan suhu titik didih air 212oF. Jadi, antara titik lebur es dan titik didih air dibagi menjadi 180 bagian yang sama. Pada skala Celsius antara titik lebur es dan titik didih air dibagi menjadi 100 bagian yang sama. Jadi, perbandingan skala suhu Celsius tC dan tF adalah tC : tF = 5 : 9 tF = 9/5 tC+32º Artinya, perubahan suhu sebesar satu derajat Celsius sama dengan perubahan sebesar derajat Fahrenheit. Untuk mengubah suhu dari Fahrenheit ke Celsius (atau sebaliknya) harus diperhatikan bahwa pada saat termometer skala Celsius menunjukkan angka 0oC skala Fahrenheit menunjukkan angka 32oF. TOKOH Fahrenheit (1686-1736) Gabriel Daniel Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia, pada tanggal 14 Mei 1686. Sejak kecil Fahrenheit tinggal di Amsterdam, Belanda. Ia belajar fisika, ilmu dagang, dan cara membuat peralatan meteorologi. Pada usia 31 tahun, ia mencari nafkah dengan berdagang alat-alat meteorologi. Pada tahun 1708 Fahrenheit bertemu dengan Ole Romer, astronom berkebangsaan Denmark. Ole Romer pernah membuat termometer dengan skala 60o untuk titik didih air, 8o untuk titik lebur es, dan 22,5o untuk suhu tubuh manusia. Pada tahun 1709 Fahrenheit membuat termometer yang diisi dengan alkohol. Akan tetapi, ia segera tahu bahwa alkohol kurang baik untuk bahan pengisi termometer karena alkohol mendidih pada suhu rendah. Ia mencoba menggunakan zat cair lain sebagai bahan pengisi termometer. Setelah mengadakan percobaan selama 5 tahun, pada tahun 1714 Fahrenheit berhasil membuat termometer raksa. Pada tahun 1724 Fahrenheit melaporkan penemuannya kepada Royal Society, sebuah Lembaga Ilmu Pengetahuan di Inggris. Termometer Fahrenheit dibuat dengan skala 32o untuk titik beku air, 212o untuk air mendidih, dan 96o untuk suhu tubuh manusia. Atas penemuannya itu Fahrenheit diangkat menjadi anggota Royal Society. Termometer skala Fahrenheit terutama dipakai di Inggris, AS, Kanada, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Fahrenheit meninggal dunia pada 16 September 1736 di Den Haag, Belanda. Ia dikenang sebagai penemu termometer raksa dan termometer alkohol. Jakarta - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suhu merupakan ukuran kuantitatif terhadap temperatur panas dan dingin, diukur dengan termometer. Suhu tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan. Makin tinggi suhu suatu benda, maka makin tinggi derajat panas yang dimilikinya. Suhu hanya dapat diketahui dari akibat yang ditimbulkannya pada benda lain. Seperti misalnya tubuh kita dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa panas. Keadaan suhu sebuah benda dikatakan berubah apabila pada benda-benda tersebut terjadi perubahan-perubahan diantaranya; perubahan kimia, wujud, volume dan warna. Energi kinetik partikel-partikel pada suatu benda merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi suhu. Alat pengukur suhuTermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Pembuatan termometer dipelopori oleh Galileo Galilei pada tahun 1595. Termometer dibuat untuk memanfaatkan gejala perubahan volume suatu zat cair yang ditempatkan di dalam pipa kapiler. Manusia dapat merasakan suhu yang rendah maupun yang tinggi, tetapi berbagai percobaan menunjukkan bahwa perasaan manusia tidak dapat menentukan suhu dengan tepat. Selain tidak akurat, pengukuran suhu dengan menggunakan tangan bisa menimbulkan kerusakan pada tangan karena benda yang diukur terlalu dingin atau terlalu panas. Alat pengukur suhu yang baik harus memenuhi dua hal berikut:
Skala SuhuSkala suhu digunakan untuk memberikan tampilan nilai yang terukur pada suhu. Sampai saat ini, terdapat 4 skala suhu yang digunakan pada termometer diantaranya Celcius ( oC), Reamur (oR), Fahrenheit (oH) dan Kelvin (K). Skala Celcius dan Fahrenheit banyak kita temukan di kehidupan sehari hari, sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah Kelvin. Di Indonesia menggunakan satuan skala celcius (C) Perbandingan Skala Suhu:Skala C: skala R: skala F : skala K = 100 : 80 : 180 : 100Skala C : skala R: skala F: skala K = 5 : 4 : 9 :5t C : tR : (tF - 32) : (tK - 273) = 5 : 4 : 9 : 5 Perbandingan di atas dapat digunakan untuk menentukan konversi skala suhu. Demikian pembahasan mengenai suhu, alat ukur suhu dan skala suhu. Semoga mudah dipahami ya, detikers. Simak Video "Rekor! Suhu Arktik Mencapai 38 Derajat Celcius" (lus/lus)
https://www.ferguen.com/2017/04/suhu-dan-pengukuran-termometer.html
A. Definisi dan Pengertian Suhu
B. Alat Ukur Suhu Adalah Termometer Suhu termasuk besaran pokok. Jika kamu belum paham tentang pengukutan, silahkan baca halaman yang membahas tentang pengukuran. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. C. Jenis termometer berdasarnya zat termometriknya 1) Termometer zat padat. Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pad mika dan dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panas. Contoh: Termometer platina 2). Termometer zat cair Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat cair yang digunakan biasanya raksa atau alkohol. Alasan pemilihan raksa atau alkohol sebagai isi termometer adalah sebagai berikut:
3) Termometer gas Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan. Bagan alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan terjadi selisih tinggi. Contoh: termometer gas pada volume gas tetapD. Jenis Termometer Berdasarkan Pembuatnya. Pada pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih. Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.
E. Berdasarkan penggunaanya 1) Termometer Laboratorium Termometer yang biasanya digunakan untuk eksperimen di lab. b. Termometer suhu badan / klinis Termometer khusus untuk mengukur suhu badan manusia. Termometer ini biasanya digunakan dalam bidang medis dan mempunyai batas skala 34-42 0C.
E. Perbandingan Skala Termometer Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit adalah C : R : F = 100 : 80 : 180 C : R : F = 5 : 4 : 9 Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF, maka hubungan skala C, R, dan F dapat ditulis sebagai berikut:
Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah tºK = tºC + 273 K Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer. Skala termometer yang kita buat dapat dikonversikan ke skala termometer yang lain apabila pada saat menentukan titik tetap kedua termometer berada dalam keadaan yang sama.
Misalnya, kita akan menentukan skala termometer X dan Y. Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa. Termometer Y dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya. Titik tetap bawah dan titik tetap atas kedua termometer di atas adalah suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer. Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut. Keterangan: Xa = titik tetap atas termometer X Xb = titik tetap bawah termometer X Tx = suhu pada termometer X Ya = titik tetap atas termometer Y Yb = titik tetap bawah termometer YTy = suhu pada termometer Y |