Terlalu sering bermimpi saat tidur

Dok, saya ingin bertanya mengapa setiap kali saya tidur, saya selalu bermimpi baik tidur di malam hari ataupun siang hari? Dan saya bisa mengingat semua mimpi saya setelah bangun. Kondisi ini membuat saya merasa lelah setiap bangun tidur.

wanita, 25 Tahun

03 Feb 2015, 11:15 WIB

Terimakasih telah menggunakan layanan e-Konsultasi Tanya Dokter Klikdokter.com,

Hingga kini dalam dunia medis masih belum ada yang dapat menjelaskan secara pasti hubungan mimpi dengan kehidupan sehari-hari manusia. Namun asumsi sementara oleh sebagian ahli adalah mimpi merupakan cerminan aktivitas pola pikir dan kegiatan sehari-sehari.

Semua peristiwa didalam hidup terekam dalam otak. Ketika rekaman tersebut terputar kembali di alam mimpi, sangat tergantung dari faktor intesitasnya, bagaimana kuatnya, bagaimana  jumlahnya rekaman-rekaman kejadian di otak kita menentukan apakah kita cukup  terpengaruh oleh pengalaman-pengalaman kita itu. Oleh sebab itu, proses mimpi yang dialami bukanlah suatu hal yang berbahaya karena sebenarnya merupakan cerminan aktivitas otak. Sejauh ini Anda tidak perlu merasa khawatir dengan kebiasaan Anda bermimpi.

Ada kalanya mimpi dikaitkan dengan stres atau terlalu banyak memikirkan sesuatu. Oleh sebab itu kami sarankan Anda untuk menghindari stres dan jangan memikirkan suatu hal berlarut-larut.

Demikian penjelasan yang dapat kami berikan. Semoga membantu.

Terimakasih

Jakarta - Tidur tak diragukan lagi merupakan istirahat yang terbaik. Kecukupan tidur memungkinkan ketersediaan stamina untuk beraktivitas esok harinya. Seseorang biasanya bermimpi saat tidur yang merupakan aktivitas normal saat tidur. Namun bagaimana bila tidak bermimpi?

"Jika kualitas tidur buruk maka seseorang mungkin tidak akan bermimpi. Selanjutnya harus diketahui faktor yang menyebabkan penurunan kualitas tidur," kata psikolog John S Antrobus yang sempat menjadi peneliti tidur di City College of New York dikutip dari Huffpost.

Mimpi biasanya terjadi dalam fase tidur yang disebut Rapid Eye Movements (REM). Menurut psikolog Rubin Naiman, tidur mungkin terasa lebih nyaman saat tanpa mimpi atau tidak mengingat apa pun. Namun, mimpi ternyata mekanisme penting bagi tubuh untuk memperbaiki diri. Mimpi juga merupakan bagian dari proses belajar dan konsolidasi memori di otak.

"Seseorang yang tidak mimpi bisa jadi mengalami kurang tidur. Beberapa masalah kesehatan yang sebetulnya terkait dengan ketidakcukupan waktu tidur dalam fase REM," kata Naiman yang merupakan spesialis tidur dan mimpi dari dari University of Arizona Center for Integrative Medicine dikutip dari Time.

Menurut psikolog emeritus Rosalind Cartwright, bermimpi saat tidur sama seperti memiliki terapis internal pribadi. Mimpi, terlepas dari baik atau buruk, adalah hasil asosiasi pikiran terhadap perasaan yang sama dengan sebelumnya. Mimpi adalah respon untuk menghadapi emosi tersebut sehingga terasa lebih baik keesokan harinya.

Dalam riset yang dilakukan Cartwright terhadap perempuan yang bercerai, tidur ternyata bisa meringankan depresi. Responden yang mengingat mimpinya memberi hasil evaluasi mood yang lebih baik di pagi hari. Mimpi tersebut menyertakan hubungan pernikahan dan mantan suaminya. Nilai responden ini lebih baik dibandingkan mereka yang tidak bermimpi tentang hubungannya atau tak mengingat mimpinya.

Kalau detikers pilih mana, tidur dengan mimpi atau tanpa mimpi? Tulis alasannya di komentar.

(up/up)

Suara.com - Bermimpi saat tidur merupakan hal yang dialami setiap orang. Meski masih banyak yang bertanya-tanya mengenai alasan di balik mimpi saat tidur, beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa mimpi merupakan bagian dari proses informasi dan juga emosi seseorang.

Melansir dari The Pleasant Dream, ada lima alasan yang diyakini secara umum mengapa kita bermimpi saat tidur. Apa saja?

1. Representasi dari keinginan
Mimpi saat tidur merupakan bagian dari representasi keinginan seseorang. Hal ini diungkap lewat teori rebound mimpi dari Sigmund Freud. Menurut Sigmund, mimpi ini tidak hanya berupa keinginan, tetapi ada motivasi dan proses berpikir di alam bawah sadar seseorang.

2. Membantu memproses informasi
Alasan dibalik seseorang bermimpi ketika tidur adalah agar dapat memproses informasi. Hal ini diungkap lewat teori mimpi aktivasi-sintesis oleh J. Allan Hobson dan Robert McCarley. Teori ini mengatakan, fase REM (rapid eye movement) saat tidur akan memicu kerja amigdala dan hippocampus di otak. Keduanya akan mengirimkan impuls listrik yang membantu dalam penyusunan pikiran acak, ingatan, visual, dan kejadian yang dilihat dari mimpi.

Baca Juga: Arti Mimpi Tertembak Senjata, Tanda Nasib Baik atau Buruk?

Setelah bangun dari tidur, otak aktif mengumpulkan informasi dan membentuk narasi yang kohesif. Hal ini yang memudahkan seseorang memahami informasi yang didapat dari mimpinya.

3. Memproses memori atau ingatan
Teori pemrosesan informasi ini menyebut bahwa mimpi membantu seseorang memproses data dan ingatan dari hari sebelumnya. Beberapa ahli mimpi mengatakan, teori ini menunjukkan bahwa mimpi dapat meningkatkan daya ingat seseorang. Mimpi dapat membantu seseorang menyaring ingatan mana yang ingin disimpan atau dibuang.

4. Meningkatkan kreativitas
Mimpi dapat membantu memecahkan masalah Anda, dan meningkatkan kreativitas Anda. Jika Anda seorang seniman, Anda mungkin sering terbangun dengan ide brilian untuk karya seni Anda.

Ini karena ketika sedang bermimpi, Anda diizinkan untuk berkeliaran di mana pun Anda inginkan. Tidak ada batasan. Jadi, Anda dapat mengeksplorasi potensi tanpa batas.

5. Refleksi dari hidup seseorang
Anda mungkin pernah mendengar orang mengatakan bahwa mimpi adalah cerminan dari kehidupan nyata. Hal ini didukung oleh hipotesis kontinuitas. Dikatakan bahwa mimpi tidak menunjukkan efek langsung dari insiden dalam hidup Anda, tetapi membaginya menjadi beberapa bagian yang berbeda.

Baca Juga: 5 Arti Mimpi Tentang Hotel: Terkait Asmara dan Situasi yang Rumit

Ketika dipelajari lebih dalam, ditemukan bahwa tahap tidur non-REM sebagian besar melibatkan hal-hal rutin Anda. Tetapi tidur REM lebih banyak berurusan dengan emosi dan ingatan Anda. Itulah alasan mengapa mengingat mimpi saat proses tidur REM lebih mudah daripada mengingat mimpi saat tidur non-REM.

Kenapa saya sering bermimpi saat tidur?

Hal serupa juga disampaikan oleh Profesor Psikiatri dari Tufts University School of Medicine Ernest Hartmann yang menjelaskan bahwa mimpi saat tidur ada koneksinya dengan fungsi otak. Mimpi menjadi salah satu kegiatan mental yang secara alamiah terjadi karena saat tidur otak masih bekerja.

Kenapa sering mimpi aneh menurut Islam?

Penyebab Mimpi Buruk dalam Islam Di sisi lain, para ulama juga mengatakan bahwa penyebab seseorang sering mengalami mimpi buruk yaitu karena ia tidak membaca doa sebelum tidur. Ia juga melalaikan ibadahnya, sehingga jin dan setan senang berada di dekatnya.

Apakah mimpi itu benar menurut Islam?

Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!” (HR Muslim).