Teori fungsional struktural adalah

Dasar dan gagasan utama teori Fungsionalisme Struktural ini memandang realitas sosial sebagai hubungan sistem: sistem masyarakat, yang berada dalam keseimbangan, yakni kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung, sehingga perubahan satu bagian dipandang  menyebabkan perubahan lain dari sistem.

 

[youtube]https://youtu.be/mpDVs3Uifjg[/youtube]Teori fungsionalisme struktural, yang diperkenalkan oleh Talcott Parsons, merupakan teori dalam paradigma fakta sosial dan paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang, sehingga dapat disinonimkan dengan sosiologi (Ritzer, 2005:117). Teori ini memfokuskan kajian pada struktur makro (sosiologi makro) yakni pada sistem sosial, yang melalui teori ini Parsons menunjukkan pergeseran dari teori tindakan ke fungsionalisme struktural. Kekuatan teoretis Parsons terletak pada kemampuannya melukiskan hubungan antara struktur sosial berskala besar dan pranata sosial (Ritzer 2005:82). Bangunan teori fungsionalisme struktural Parsons banyak terpengaruh oleh pemikiran Durkheim, Weber, Freud dan Pareto, dan yang disebut terakhir inilah yang paling besar pengaruhnya bagi pengembangan teori fungsionalisme struktural, terutama gagasan Pareto tentang masyarakat yang dilihatnya dalam hubungan sistem (Ritzer, 2011:280). Konsepsi Pareto yang sistematis tentang masyarakat, yang dipandangnya sebagai sebuah sistem yang berada dalam keseimbangan, yakni kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung, sehingga perubahan satu bagian dipandang  menyebabkan perubahan lain dari sistem, dan dilebur dengan pandangan Comte, Durkheim dan Spencer yang menganalogikan masyarakat dengan organisme, memainkan peran sentral dalam pengembangan teori fungsionalisme struktural Parsons (Ritzer, 2005:54-55).

Teori fungsional struktural adalah
Teori fungsionalisme struktural Parsons berkonsentrasi pada struktur masyarakat dan antar hubungan berbagai struktur tersebut yang dilihat saling mendukung menuju keseimbangan dinamis. Perhatian dipusatkan pada bagaimana cara keteraturan dipertahankan di antara berbagai elemen masyarakat (ibid., halm.83). Pemerhatian teori ini pada unsur struktur dan fungsi dalam  meneliti proses sosial dalam masyarakat (ibid., halm 118), dan pandangannya pada masyarakat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari bagian-bagian atau subsistem yang saling tergantung, teori ini menganggap integrasi sosial merupakan fungsi utama dalam sistem sosial. Integrasi sosial ini mengonseptualisasikan masyarakat ideal yang di dalamnya nilai-nilai budaya diinstitusionalisasikan dalam sistem sosial, dan individu (sistem kepribadian) akan menuruti ekspektasi sosial. Maka, kunci menuju integrasi sosial menurut Parsons adalah proses kesalingbersinggungan antara sistem kepribadian, sistem budaya dan sistem sosial, atau dengan kata lain, stabilitas sistem (Ritzer 2011:280-281).

Kontribusi pada Perkembangan Teori Sosial

Teori fungsional struktural adalah
Kontribusi teori Parsons pada perkembangan teori sosial adalah pada pengembangan teori dan analisis sosial, sistem sosial, integrasi sosial dan sistem tindakan dalam sistem sosial (dioperasionalkan dalam empat skema tindakan: AGIL). Prioritas Parsons adalah bagaimana membakukan suatu teori yang memadai tentang sistem sosial, yang mampu memberikan seperangkat acuan struktural yang konsisten untuk analisis (Turner 2012:160). Analisis sistem sosial Parsons memandang sistem sosial sebagai satu kesatuan, meliputi semua jenis kehidupan kolektif (Ritzer 2005:127), sehingga ia mengutamakan dominasi sistem sosial atas bagian-bagian atau subsistem/ individu yang dikatakannya, mengendalikan individu, dan individu bertindak menurut ekspektasi logis dari sistem masyarakat. Dengan kata lain, subsistem  memang ingin patuh pada sistem. (Ritzer 2011:282). Dalam mengoperasionalkan fungsi sistem sosial yang terkait dengan subsistem, Parsons mengajukan empat skema fungsi penting untuk semua sistem tindakan, yang terkenal dengan sebutan “skema AGIL”, yang dipercaya Parsons diperlukan oleh semua sistem sosial. Menurut Parsons, suatu sistem sosial agar tetap bertahan (survive), harus memiliki empat fungsi AGIL ini, yaitu: A (Adaptation, adaptasi) – G (Goal Attainment, pencapaian tujuan) – I (Integration, integrasi) – L (Latency, latensi, pemeliharaan pola), yang keempat-empatnya  beroperasi dalam relasi input-output dalam pertemuan yang kompleks, dan didudukkan sebagai konsep analitis, bukan deskripsi empiris tentang kehidupan sosial (Ritzer 2011:301-302).

Teori fungsional struktural adalah
Skema AGIL ini yang dapat juga disebut sebagai “empat sistem tindakan”, merupakan inti pemikiran Parsons, dan merupakan jalan keluar dari problem Hobessian tentang keteraturan, dengan argumen keteraturan dan keseimbangan sistem, integrasi dan pemeliharaan keseimbangan diri. Argumen ini menyebabkan Parsons menempatkan analisis struktur keteraturan masyarakat pada prioritas utama (Ritzer 2005:123).

[Catatan: tentang skema A-G-I-L ini mengapa dimulai dari A (Adaptation), kemudian G dst. Mengapa tidak G (Goal Attainment) terlebih dahulu kemudian I (Integration) terus L (Latency) dan A (Adaptation)… pernahkah ditanyakan?] wkwk… 😀

Teori fungsionalisme struktural ini tampak konservatif, terlalu mengagungkan dominasi struktur dan enggan memberi ruang bagi konflik, sehingga seringkali dianggap “anti perubahan sosial”. Parsons sendiri menganggap perubahan sosial itu menyusahkan dan membahayakan imperatif-imperatif sistem. Namun, pemikiran Parsons masih relevan dengan studi perubahan sosial.

Teori fungsional struktural adalah
Perubahan sosial dalam pemikiran Parsons dilakukan dari perspektif evolusioner yang tertib. Kompleksitas kemasyarakatan membutuhkan diferensiasi subsistem yang lebih luas dan transformasi terjadi sebagai akibat ketegangan-ketegangan sistem yang meningkat karena mal-integrasi di antara komponen-komponennya. Masyarakat digambarkan bergerak melewati tahap-tahap ekuilibrium temporer, perubahan sosial berlangsung mengikuti urutan tertib dan dipolakan sesuai kebutuhan sistem yang bersifat swatata. (Ritzer 2011:281). Integrasi sosial, menurut Parsons, bisa dicapai jika bagian-bagian saling sesuai dan setelah tercapai ekuilibrium, selanjutnya tidak memerlukan syarat mekanisme khusus apapun. (ibid., halm 282). Dapat disimpulkan bahwa isu teoretis utama teori fungsionalisme struktural Parsons, sebagaimana dikatakan oleh Alexander yang dikutip Ritzer (2011:297) adalah tatanan  sosial dan tindakan sosial. Pemikiran fungsionalisme struktural Parsons dikembangkan –dengan beberapa perubahan- oleh Robert Merton, murid Parsons, yang lebih menyukai teori yang terbatas dan menengah. (Ritzer 2005:136).

Kritik dan Perkembangan Berikutnya

Teori fungsional struktural adalah
Dominasi dan penetrasi sistem sosial kepada sistem kepribadian Parsons, dikritik oleh Niklas Luhmann dan para teoretikus kritis mazhab Frankfurt yang berkiblat pada karya-karya Marx. Luhmann menyatakan bahwa hubungan antar sistem dan lingkungannya lebih kompleks daripada apa yang dideskripsikan oleh Parsons. Luhmann menganggap penekanan Parsons pada konsensus nilai dan penetrasi sistem sosial terhadap sistem kepribadian, membatasi jenis-jenis hubungan sosial. (Ritzer 2011:287). Walaupun teori Parsons sempat dinyatakan cacat dan tidak layak hingga akhir 1960-an dan 1970-an, namun kembali mencuat pada 1980-an bahkan melahirkan mazhab neofungsionalisme yang dipelopori Jeff Alexander. Dan pemikiran Parsons tentang sistem-tindakan dan sistem sosial merupakan titik tolak bagi kajian selanjutnya dalam teori sistem, teori pertukaran sosial, teori kekuasaan, tatanan konflik, dan dengan bantuan rekannya, Neil Smelser, diperluas dalam bidang sosiologi ekonomi, sosiologi institusi dsb sehingga Parsons dianggap pembaru kreatif dari tradisi sosiologi klasik.***

 

Bacaan lain:

Teori Modernitas

Teori Kritis (Mazhab Frankfurt)

Teori fungsional struktural adalah

teori sosial kontemporer, Uncategorizedsosiologi, talcott parsons, teori fungsional perubahan sosial, teori fungsional struktural, teori fungsionalisme struktural, teori fungsionalisme struktural parsons, teori sosial, teori sosial klasik, teori sosiologi, teori struktural fungsional, teori talcott parson sistem sosial, teori talcott parsons, teori talcott parsons agil, teori talcott parsons tentang sosiologi

Apa contoh teori struktural fungsional?

Contoh penerapan teori struktural fungsional Keberadaan lembaga pendidikan yang disediakan pemerintan tentunya dapat menjadi salah satu contoh karena masyarakat yang ingin hidup dengan tenang terhadap bentuk perubahan sosial, makan harus memiliki pendidikan tinggi.

Apa yang dimaksud dengan teori struktural?

Teori struktural fungsional adalah sebuah teori yang berisi sudut pandang yang menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berkaitan. Cirinya adalah gagasan tentang kebutuhan masyarakat.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori fungsional?

Fungsionalisme adalah sebuah pemikiran yang tidak menolak substansi imaterial, tetapi menyatakan bahwa pada akhirnya semua substansi bersifat material. Fungsionalisme melihat masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

Bagaimana teori struktural fungsional memandang masyarakat?

Dalam pemaparannya, teori fungsionalisme struktural memandang masyarakat sebagai satu sistem yang terdiri dari organ terkait satu sama lain.