Tentukan suku pertama dan bedanya jika diketahui unsur pada barisan Aritmetika U10 7 dan U14 15

Barisan dan Deret

Bab

153

IV

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab
ini, diharapkan kalian dapat
1. menjelaskan ciri barisan aritmetika dan barisan geometri;
2. merumuskan suku ken dan jumlah n suku
deret aritmetika dan
deret geometri;
3. menentukan suku ke-n
dan jumlah n suku
deret aritmetika dan
deret geometri;
4. menjelaskan ciri deret
geometri tak hingga


yang mempunyai jumlah;
5. menghitung jumlah
deret geometri tak hingga;
6. menuliskan suatu deret
aritmetika dan geometri
dengan notasi sigma;
7. menjelaskan karakteristik masalah yang
model matematikanya
berbentuk deret aritmetika atau geometri;
8. merumuskan dan menyelesaikan deret yang
merupakan model matematika dari masalah;
9. menjelaskan rumusrumus dalam hitung
keuangan dengan deret
aritmetika atau geometri;
10.menentukan bunga
tunggal, bunga majemuk, dan anuitas.

Sumber: www.exterpassive.com

Barisan dan Deret


Motivasi
Pernahkah kalian mengamati lingkungan sekitar? Di
sekeliling kalian tentulah banyak terjadi hal-hal yang bersifat
rutin. Kejadian rutin adalah kejadian yang mempunyai pola atau
keteraturan tertentu. Amati pola susunan biji pada bunga matahari.
Amati pola pertumbuhan populasi makhluk hidup tertentu. Kedua
contoh itu sebenarnya membentuk pola keteraturan tertentu
berupa barisan. Kita dapat memperkirakan suku pada waktu
tertentu. Salah satunya adalah keteraturan populasi makhluk
hidup. Untuk menghitung dan memperkirakannya, diperlukan
suatu cara tertentu agar lebih mudah menyelesaikannya, yaitu
dengan konsep barisan dan deret.

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

154

Khaz Matematika SMA 3 IPS


Peta Konsep

Barisan dan Deret

mempelajari

Barisan

Deret

Notasi Sigma

terdiri atas

membahas
terdiri atas

Aritmetika

Sifat-Sifat


Notasi Sigma

Geometri

Aritmetika

Geometri
Hitung
Keuangan
Geometri Tak
Berhingga

meliputi

Bunga
Tunggal

Bunga
Majemuk


Anuitas

Kata Kunci









angsuran
anuitas
barisan
barisan berhingga
batas atas
batas bawah
beda
bunga












bunga majemuk
bunga tunggal
deret
deret tak hingga
jumlahan Riemann
konvergen
modal
periode bunga










pola bilangan
rasio
sigma
suku
suku awal
suku ke-n
suku tetap

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

Barisan dan Deret


155

Sebelumnya, kalian pernah belajar barisan dan deret ketika
duduk di bangku SMP. Pada pokok bahasan ini akan dibahas
secara mendalam tentang barisan dan deret, serta hal-hal yang
terkait dengan barisan dan deret. Kemudian, akan dijelaskan
tentang kegunaan barisan dan deret dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum kalian mempelajari materi ini secara mendalam,
perlu kalian ingat kembali tentang pola bilangan yang telah kalian
pelajari. Untuk itu, kerjakan soal-soal berikut berikut terlebih
dahulu.

Prasyarat
Kerjakan di buku
tugas

1.

2.
3.



Tentukan rumus umum suku ke-n dari pola bilangan
berikut.
a. 1, 4, 7, 10, 13, ...
b. 2, 7, 12, 17, ...
Jika diketahui rumus suku ke-n adalah Un = 4n + 7,
tentukan 5 suku pertamanya.
Menurutmu, apa bedanya barisan dan deret?

Setelah kalian mampu menjawab soal-soal di atas, mari kita
lanjutkan ke materi berikut.

A. Barisan dan Deret
Kalian tentu pernah berpikir tentang nomor rumah di sisi
kiri jalan yang bernomor ganjil 1, 3, 5, 7, dan seterusnya,
sedangkan nomor rumah di sisi kanan jalan bernomor genap 2,
4, 6, 8, dan seterusnya. Mungkin juga kalian pernah berpikir dari
mana para pakar menyatakan bahwa 10 tahun ke depan penduduk
Indonesia akan menjadi x juta jiwa.
Dua contoh di atas berkaitan dengan barisan dan deret dari


suatu bilangan.

1.

Barisan Bilangan
Misalkan seorang anak diberi uang saku orang tuanya setiap
minggu Rp10.000,00. Jika setiap minggu uang sakunya
bertambah Rp500,00 maka dapat dituliskan uang saku dari
minggu ke minggu berikutnya adalah Rp10.000,00, Rp10.500,00,
Rp11.000,00, Rp11.500,00, ....
Susunan bilangan-bilangan yang sesuai dengan contoh di
atas adalah
10.000, 10.500, 11.000, 11.500, ...
+ 500

+ 500

+ 500

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)


Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

156

Khaz Matematika SMA 3 IPS

Perhatikan bahwa dari bilangan-bilangan yang disusun
berbentuk 10.000, 10.500, 11.000, 11.500, ... mempunyai
keteraturan dari urutan pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
seterusnya, yaitu bilangan berikutnya diperoleh dari bilangan
sebelumnya ditambah 500. Bilangan-bilangan yang disusun urut
dengan aturan tertentu seperti itulah dikenal dengan nama barisan
bilangan.
Secara matematis, barisan bilangan merupakan nilai fungsi
dengan daerah definisinya adalah bilangan asli. Misalkan barisan
bilangan ditulis lambang U untuk menyatakan urutan suku-sukunya
maka bilangan pertama ditulis U(1) atau U1, bilangan kedua ditulis
U(2) atau U2, dan seterusnya. Jika kita buat korespondensi, akan
terlihat seperti berikut.
1
2
3
4
...
n
b

b

b

b

b

b

U1
U2
U3
U4
...
Un
Jadi, bentuk umum barisan bilangan adalah U1, U2, U3, ..., Un, ...
Dalam hal ini, Un = f(n) disebut rumus umum suku ke-n dari
barisan bilangan.

Contoh 1:

Diketahui barisan bilangan dengan suku ke-n berbentuk Un =
n2 – 2n. Tuliskan 5 suku pertama dari barisan tersebut.
Jawab:
Rumus suku ke-n adalah Un = n2 – 2n.
Suku pertama dapat dicari dengan menyubstitusikan n = 1 dan
diperoleh U1 = 12 – 2(1) = –1. Suku kedua dicari dengan
menyubstitusikan n = 2 dan diperoleh U2 = 22 – 2(2) = 0.
Dengan cara yang sama, diperoleh sebagai berikut.
Suku ketiga = U3 = 32 – 2(3) = 3.
Suku keempat = U4 = 42 – 2(4) = 8.
Suku kelima = U5 = 52 – 2(5) = 15.
Jadi, lima suku pertama dari barisan itu adalah –1, 0, 3, 8, 15.
Misalkan diberikan suatu barisan bilangan dengan suku
ke-n dari barisan bilangan tersebut tidak diketahui. Dapatkah
kita menentukan rumus suku ke-n? Hal ini tidak selalu dapat
ditentukan, tetapi pada beberapa barisan kita dapat
melakukannya dengan memerhatikan pola suku-suku barisan
tersebut.

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

Barisan dan Deret

Contoh 2:

157

Diketahui barisan bilangan 4, 7, 12, 19, ....
a. Tentukan rumus suku ke-n.
b. Suku keberapa dari barisan tersebut yang bernilai 199?
Jawab:
Barisan bilangan: 4, 7, 12, 19, ...
a. Suku ke-1 = U1 = 4 = 12 + 3
Suku ke-2 = U2 = 7 = 22 + 3
Suku ke-3 = U3 = 12 = 32 + 3
Suku ke-4 = U4 = 19 = 42 + 3
M
M
Suku ke-n = Un = n2 + 3
Jadi, rumus suku ke-n barisan tersebut adalah Un = n2 + 3.
b. Diketahui suku ke-n = 199, berarti
Un = 199
‹ n2 + 3 = 199
‹ n2 = 196
Karena n2 = 196 maka n1 = 14 atau n2 = –14 (dipilih nilai
n positif).
Mengapa tidak dipilih n = –14?
Jadi, suku yang nilainya 199 adalah suku ke-14.

2. Deret Bilangan
Misalkan kita mempunyai barisan bilangan U1, U2, U3, ...,
Un dan Sn adalah jumlah dari suku-suku barisan itu. Sn = U1 + U2
+ U3 + ... + Un disebut deret.
Jadi, deret adalah jumlahan suku-suku dari suatu barisan.

Mari
Berdiskusi
Berpikir Kritis

Apakah deret suatu bilangan dapat disebut suatu barisan?
Apa perbedaan barisan dengan deret? Jika pola suku dari
deret suatu bilangan diketahui, dapatkan rumus sukunya
diketahui?
• Kerjakan di buku tugas

Soal Kompetensi 1

1.

Tuliskan lima suku pertama dari barisan bilangan berikut.
a. Un = 4n – 5
d. Un = (– 1)n + 2n
b.

Un = 2 – n2

e.

Un =

c.

Un = (–1)n

f.

Un =

1
4
+
2
5
n
1
2

n+4

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

158

Khaz Matematika SMA 3 IPS

2.

3.

4.

5.

Diketahui rumus suku ke-n dari suatu barisan adalah Un =
3n2 – 2.
a. Tentukan empat suku pertama barisan tersebut.
b. Suku keberapa dari barisan tersebut yang bernilai 430?
Tentukan rumus suku ke-n dari barisan berikut, kemudian
tentukan suku ke-20 dan suku ke-30.
a. 3, 5, 7, 9, ...
b. 3, 12, 37, 48, ...
c. – 4, 10, –18, 28, ...
d.

1 2 3 4
, , , , ...
4 5 6 7

e.

1 1
3 1
< , , < , , ...
81
27
9
9

Diketahui suku ke-n dari suatu barisan bilangan adalah
Un = an + b.
Jika U3 = 18 dan U5 = 28, tentukan U20.
Diketahui rumus suku ke-n barisan bilangan adalah Un =
an2 + b, U2 + U4 = 50, dan U10 – U5 = 150. Tentukan
a.

6.

7.

8.

Un;

d.

U n+1
;
Un

e. jumlah 10 suku pertama;
b. U50;
c. Un+1 – Un;
f. jumlah 15 suku pertama.
Diketahui rumus suku ke-n dari suatu barisan adalah Un = 2n2
– 4n + 3.
a. Tentukan lima suku pertama dari barisan tersebut.
b. Suku keberapa dari barisan tersebut yang bernilai 393?
c. Suku keberapa dari barisan tersebut yang bernilai 1.923?
Diketahui rumus suku ke-n barisan bilangan adalah Un =
an2 + b. Jika U2 = 23 dan U4 = 47, tentukan
a. Un;
d. jumlah 4 suku pertama;
b. U20;
e. Un + 1.
c. U15 + U7;
Diketahui rumus suku ke-(n + 1) dari suatu barisan bilangan
adalah Un + 1 = an + b. Jika U4 = 11 dan U2 + U7 = 27, tentukan
a. rumus Un + 1;
b. rumus Un;
c. rumus Un – 1;
d. jumlah 5 suku pertama;
e. U10 + U15.

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

Barisan dan Deret

159

9.

Tentukan rumus suku ke-n dari barisan berikut, kemudian
tentukan suku ke-10 dan ke-12.
a. 0, 5, 12, 21, ....
b. 2, 4, 8, 14, ....
c. –2, 5, 16, 31, ....
10. Diketahui Un–1 = an3 + b. Jika U2 = 50 dan U3 – U1 = 112
maka tentukan
a. nilai a dan b;
b. rumus Un–1;
c. rumus Un;
d. rumus Un+1;
e. U4 dan U5.

B. Barisan dan Deret Aritmetika
1.

Barisan Aritmetika
Indah menyisihkan sebagaian uang yang dimilikinya untuk
disimpan. Pada bulan ke-1, ia menyimpan Rp20.000,00. Bulan
berikutnya ia selalu menaikkan simpanannya Rp500,00 lebih
besar dari bulan sebelumnya. Besar simpanan (dalam rupiah) Indah
dari pertama dan seterusnya dapat ditulis sebagai berikut.
Bulan Ke-1 Bulan Ke-2
20.000

20.500

Bulan Ke-3 Bulan Ke-4
21.000

21.500

...
...

Jika kalian amati, selisih suku barisan ke suku berikutnya
selalu tetap, yaitu 500.
Barisan seperti ini dinamakan barisan aritmetika.
Jadi, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Barisan aritmetika adalah suatu barisan bilangan yang
selisih setiap dua suku berturutan selalu merupakan
bilangan tetap (konstan).
Bilangan yang tetap tersebut disebut beda dan dilambangkan
dengan b.
Perhatikan juga barisan-barisan bilangan berikut ini.
a. 1, 4, 7, 10, 13, ...
b. 2, 8, 14, 20, ...
c. 30, 25, 20, 15, ...

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

160

Khaz Matematika SMA 3 IPS

Barisan-barisan tersebut merupakan contoh dari barisan aritmetika.
Mari kita tinjau satu per satu.
a. 1, 4, 7, 10, 13, ...
+3

+3 +3

+3

b.

Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku
sebelumnya ditambah 3. Dapat dikatakan bahwa beda
sukunya 3 atau b = 3.
2, 8, 14, 20, ...

c.

Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku
sebelumnya ditambah 6. Dapat dikatakan bahwa beda
sukunya 6 atau b = 6.
30, 25, 20, 15, ...

+6

–5

+6

+6

–5

–5

Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku
sebelumnya ditambah –5. Dapat dikatakan bahwa beda
sukunya –5 atau b = –5.
Secara umum dapat dikatakan sebagai berikut.
Jika U n adalah suku ke-n dari suatu barisan
aritmetika maka berlaku b = Un – Un – 1.
Rumus umum suku ke-n barisan aritmetika dengan suku
pertama (U1) dilambangkan dengan a dan beda dengan b
dapat ditentukan seperti berikut.
U1 = a
U2 = U 1 + b = a + b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
M
Un = Un–1 + b = a + (n – 1)b
Jadi, rumus suku ke-n dari barisan aritmetika adalah
Un = a + (n – 1)b
Keterangan: Un
a
b
n

=
=
=
=

suku ke-n
suku pertama
beda
banyak suku

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

Barisan dan Deret

Contoh 1:

Contoh 2:

Problem
Solving

161

Tentukan suku ke-8 dan ke-20 dari barisan –3, 2, 7, 12, ....
Jawab:
–3, 2, 7, 12, …
Suku pertama adalah a = –3 dan bedanya b = 2 – (–3) = 5.
Dengan menyubstitusikan a dan b, diperoleh Un = –3 + (n – 1)5.
Suku ke-8 : U8 = –3 + (8 – 1)5 = 32.
Suku ke-20 : U20 = –3 + (20 – 1)5 = 92.

Diketahui barisan aritmetika –2, 1, 4, 7, ..., 40. Tentukan banyak
suku barisan tersebut.
Jawab:
Diketahui barisan aritmetika –2, 1, 4, 7, ..., 40.
Dari barisan tersebut, diperoleh a = –2, b = 1 – (–2) = 3, dan
Un = 40.
Rumus suku ke-n adalah Un = a + (n – 1)b sehingga
40 = –2 + (n – 1)3
‹ 40 = 3n – 5
‹ 3n = 45
Karena 3n = 45, diperoleh n = 15.
Jadi, banyaknya suku dari barisan di atas adalah 15.

Suku ke-10 dan suku ke-14 dari barisan aritmetika berturutturut adalah 7 dan 15. Tentukan suku pertama, beda, dan suku
ke-20 barisan tersebut.
Jawab:
Diketahui U10 = 7 dan U14 = 15. Dari rumus suku ke-n barisan
aritmetika Un = a + (n – 1)b, diperoleh 2 persamaan, yaitu
U10 = 7 sehingga diperoleh a + 9b = 7 ............................ (1)
U14 = 15 sehingga diperoleh a + 13b = 15 ........................ (2)
Untuk menentukan nilai a dan b, kita gunakan metode
campuran antara eliminasi dan substitusi. Dari persamaan (1)
dan (2), diperoleh
a + 9b = 7
Dengan menyubstitusikan b = 2 ke
a + 13b = 15
persamaan (1), diperoleh
–––––––––– –
a + 9(2) = 7 ‹ a = –11
–4b = –6
‹ b =2
Dengan demikian, diperoleh suku ke-n adalah Un = –11 + (n – 1)2.
Jadi, suku ke-20 adalah U20 = –11 + (20 – 1)2 = 27.

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

162

Khaz Matematika SMA 3 IPS

• Kerjakan di buku tugas

Soal Kompetensi 2

1.

Pada barisan bilangan berikut, mana yang merupakan
barisan aritmetika? Berikan alasan.
a. 2, 4, 6, 8, 10, ...
b. –5, 10, –15, 20, ...
c.

– 1 , 3, – 12, 28, ...
2

d.

1 7 11 5
, , , ,...
2 6 6 2

e.
f.
g.

2 , 1 + 2 , 2 + 2 , 3 + 2 , ...
a, ab, ab2, ab3, ...
a2, a2 + k3, a2 + 2k3, a2 + 3k2, ...

1
1 2
, 0, , , ...
3
3 3
Carilah suku-suku yang diminta pada barisan berikut ini.
a. Suku ke-11 dari barisan –2, 3, 8, ...
b. Suku ke-29 dari barisan 20, 17, 14, 11, ...

h.

2.

1 4 2
, ,1 , 2,...
5 5 5
d. Suku ke-n dari barisan 6, 15, 24, ...
Tentukan unsur-unsur yang ditanyakan pada barisan
aritmetika berikut.
a. a = 8, b = 5; U101 = ...
b. a = 3, U15 = 143; b = ...
c. b =15, U21 = 295; a = ...

c.

3.

Suku ke-21 dari barisan

1
3
, Un =
; n = ...
2
16
e. U10 = 34, U17 = 62; a = ...
f. U5 = 3, U12 = –18, a = ...; b = ...
g. U4 = 4, U8 – U3 = 15, a = ...; b = ...
h. 3x + 1, 5x – 3, 6x – 4, ...; x = ...
i. 4x + 6, 2x + 7, x + 10, ...; x = ...
Sisipkan beberapa bilangan agar membentuk barisan
aritmetika.
a. Empat bilangan di antara 10 dan 25
b. Enam bilangan di antara –6 dan 29
c. Tiga bilangan di antara 67 dan 7
d. Lima bilangan di antara 2 dan 64
d.

4.

<

a = 12, b =

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

Barisan dan Deret

5.

6.
7.
8.

9.

163

Misalkan a1, a2, dan a3 merupakan barisan aritmetika. Buktikan
a + a3
bahwa a2 = 1
.
2
Diketahui Un = suku ke-n barisan aritmetika sehingga Un–1 =
Un – b. Nyatakan Un–2, ..., U3, U2, U1, dalam Un, b, dan n.
Pada suatu barisan aritmetika diketahui suku ke-5 adalah 35 dan
suku ke-9 adalah 43. Tentukan suku ke-35 dan suku ke-100.
Penomoran kursi paling pinggir di sebuah gedung bioskop
membentuk barisan aritmetika. Jika baris ke-4 bernomor 37
dan baris ke-10 bernomor 109, terletak di baris ke berapakah
nomor 313?
Jika suku kelima dari barisan aritmetika adalah 24 3 dan

suku kedua belas barisan aritmetika adalah 25 3 . Tentukan
suku pertama, beda, dan suku kedua puluh satu barisan itu.
10. Diketahui suatu sistem persamaan linear berikut.

¨ 2x + y = 9
©
ª< x < 2 y = 2. Namun,
pembuktiannya saat itu masih dipertanyakan. Banyak ilmuwan
yang penasaran dengan teorema yang dilontarkan Fermat. Paul
Wolfskehl, profesor matematik asal Jerman, awal tahun 1900an berusaha membuktikan teorema tersebut, namun gagal. Rasa
frustrasi menyelimutinya, ditambah kekecewaan pada
kekasihnya membuat ia berniat bunuh diri. Ketika waktu untuk
bunuh diri sudah dekat, ia masih penasaran dan mencoba lagi
membuktikan Teorema Fermat membuat dia lupa untuk bunuh
diri. Sampai akhir hayatnya, teorema ini belum juga
terbuktikan. Wolfskehl berwasiat, ia menyediakan uang
100.000 mark bagi orang pertama yang mampu membuktikan
teorema itu. Tahun 1995, Dr. Andrew Wiles, matematikawan
dari Universitas Princeton, Inggris, berhasil membuktikan
teorema Fermat dengan gemilang. Ia akhirnya mendapat hadiah
200.000 dolar dari Yayasan Raja Faisal di Arab Saudi pada
tahun 1997.
Sumber: www.mate-mati-kaku.com

C. Barisan dan Deret Geometri
1.

Barisan Geometri
Coba kalian amati barisan 1, 2, 4, 8, 16, 32, .... Terlihat,
suku berikutnya diperoleh dengan mengalikan 2 pada suku
sebelumnya. Barisan ini termasuk barisan geometri. Jadi, secara
umum, barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang
setiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dikalikan dengan
suatu bilangan tetap (konstan). Bilangan yang tetap tersebut
dinamakan rasio (pembanding) dan dinotasikan dengan r.
Perhatikan contoh barisan-barisan berikut.
a. 3, 6, 12, 24, ...
1 1
...
b. 2, 1, ,
2 4
c. 2, –4, 8, –16, ...

Di unduh dari: (www.bukupaket.com)
Sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)

170

Khaz Matematika SMA 3 IPS

Kuis
• Kerjakan di buku tugas

Tiga bilangan merupakan
barisan geometri dengan
rasio lebih besar dari satu.
Jika bilangan ketiga dikurangi 3 maka akan terbentuk
barisan aritmetika dengan
jumlah 54. Selisih suku
ketiga dengan suku pertama
barisan aritmetika tersebut
adalah ....
a. 8
d.
14
b. 10 e.
16
c. 12

Barisan di atas merupakan contoh barisan geometri. Untuk barisan
di atas berturut-turut dapat dihitung rasionya sebagai berikut.
6 12 24
a.
= ... = 2. Jadi, r = 2.
=
=
3 6 12
b.

1 12
= =
2 1

1
4
1
2

=

1
1
. Jadi, r = .
2
2

108
n

c.

1

- 8( 4 )k

k =1

n

d.

-

k
2
3

* 7

1
6

= 40(3 +

3)

k =1

4.

5.

Kuis
• Kerjakan di buku tugas

Besar suku ke-p dari suatu
deret geometri adalah 2p,
sedangkan suku ke-2p
adalah p. Jumlah p suku
pertama deret itu adalah ....
2p
a.
p