Tenaga dari bumi yang menyebabkan proses alamiah yang membentuk permukaan bumi disebut….

Manusia menempati Bumi untuk menjalani kehidupannya sehari- hari. kita telah mengetahui bersama bahwasannya Bumi merupakan salah satu anggota planet di tata surya. Planet- planet yang ada di tata surya ini terbentuk atas berbagai macam lapisan. Lapisan- lapisan yang menyusun planet ini kemungkinan berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya, namun planet- palent tersebut pastilah disusun atas berbagai unsur (baca: ciri planet).

Sementara untuk Bumi, Bumi merupakan planet yang tersusun atas berbagai macam lapisan. Lapisan- lapisan yang menyusun Bumi ini terdiri atas lapisan- lapisan batuan (baca: batuan penyusun Bumi) dan tanah (baca: jenis tanah). Oleh karena itulah di dalam Bumi terdapat berbagai macam kekuatan yang merupakan kekuatan alamiah. Kekuatan yang berasal dari dalam Bumi ini tidak dapat kita rasakan karena kita ada di permukaan Bumi (baca: inti Bumi) , namun terkadang kekuatan tersebut dapat kita rasakan sampai ke permukaan Bumi. Mengenai tenaga- tenaga di dalam Bumi ini kita perlu untuk mempelajari ya karena terkadang sangat berkaitan dengan beberapa peristiwa yang dapat kita rasakan.

Macam- macam Tenaga di Bumi

Bumi merupakan planet yang tersusun atas berbagai macam lapisan. Lapisan- lapisan yang menyusun Bumi ini bisa terdiri atas batuan (baca: batuan penyusun Bumi), tanah ataupun air. Di dalam Bumi juga terdapat lempeng- lempeng benua (baca: benua terbesar di dunia) yang menyusun Bumi. Apa yang ada di bawah permukaan Bumi ini bisa mengeluarkan berbagai macam tenaga. Tenaga- tenaga yang dimiliki oleh Bumi ada beberapa jenis. Adapaun tenaga- tenaga yang dimiliki oleh Bumi antara lain adalah tenaga endogen dan tenaga eksogen.

Pengertian Tenaga Endogen

Sebelum kita membahas atau mempelajari lebih jauh mengenai tenaga endogen, kita akan mengawali pembicaraan dimulai dari pengertian tenaga endogen itu sendiri. Kita pasti sudah sering mendengar mengenai tenaga endogen. Tenaga endogen ini kita dapat dari pelajaran saat di bangku sekolah. Maka dari itulah mengenai tenaga endogen kita sudah familiar mendengarnya. Pengertian tenaga endogen sendiri merupakan tenaga yang berasal dari dalam Bumi yang dapat menyebabkan perubahan di kulit Bumi atau kerak Bumi.

Ciri khas yang dimiliki oleh tenaga endogen ini bahwasannya tenaga endogen mempunyai sifat membentuk permukaan Bumi menjadi tidak rata. Sehingga suatu permukaan Bumi bisa saja terjadi karena tenaga endogen itu sendiri. Daerah yang pada awalnya rata bisa menjadi tidak rata, dan sebaliknya, daerah yang mulanya tidak rata bisa menjadi rata. Sebagai hasil dari tenaga endogen ini bisa berupa gunung, bukit ataupun pegunungan. Dari sinilah kita mengetahui bahwa hasil dari tenaga endogen ini bisa berupa cembungan maupun berupa cekungan.

Tenaga Endogen

Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam Bumi. Tenaga endogen ini bersumber dari magma (baca: perbedaan intrusi magma dan ekstrusi magma) yang bersifat membangun atau konstrukstif.  Tenaga yang dimiliki oleh Bumi ini banyak sekali macamnya, dan begitu pula tenaga endogen ini. Adapun beberapa macam tenaga endogen adalah sebagai berikut:

Jenis dari tenaga endogen yang pertama adalah intrusi magma. Vulkanisme merupakan sebutan bagi gejala alam yang terjadi akibat adanya kegiatan magma yang terkandung di dalam perut Bumi. Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar dan mencapai permukaan Bumi melalui retakan- retakan yang terdapat di dalam kerak Bumi ataupun melalui pita sentral yang disebut juga dengan kepundan atau diatrema. Magma yang keluar ke permukaan Bumi disebut dengan lava.

Sementara itu apabila sudah mengalir, material tersebut disebut dengan lahar. Magma- magma ini dapat bergerak naik karena mempunyai suhu yang tinggi dan juga mengandung gas- gas yang memiliki cukup energi yang mendorong yang berada di atasnya. Penjelasan mengenai magma ini bisa naik ke atas dimulai dengan litosfer yang terdapat magma yang menempati suatu kantong yang disebut juga dengan dapur magma. Kedalaman dari dapur magma inilah yang menyebabkan perbedaan kekuatan letusan gunung berapi (baca: dampak letusan gunung berapi). Semakin dalam dapur magma dari permukaan Bumi, maka semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lama atau tidaknya aktivitas gunung berapi ini ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma.

Dari aktivitas vulkanisme ini kita akan mendapatkan beberapa hasil. Adapun hasil- hasil yang didapatkan dari aktivitas vulkanisme ini antara lain adalah sebagai berikut:

  • Benda padat atau efflata, seperti debu, pasir, lapili atau batu kerikil, batu- batu besar atau bom dan batu apung.
  • Benda cair atau effusive, yakni bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme yang berupa lava, lahar panas, maupun lahar dingin. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa lava merupakan magma yang keluar hingga mencapai ke permukaan Bumi. Lahar panas merupakan lahar yang berasal dari letusan gunung berapi yang memiliki danau atau kawah. Sementara lahar dingin merupakan lahar yang berasal dari bahan- bahan letusan yang sudah mengendap dan kemusian mengalir dengan deras menuruni lereng gunung. Berbicara mengenai gunung berapi yang mempunyai kawah, di Indonesia terdapat gunung tersebut, dan yang paling terkenal adalah kawah gunung Bromo yang ada di Jawa Timur. tempat ini memiliki pemandangan yang sangat indah dan seringkali dijadikan tempat wisata bagi masyarakat yang ada di Seluruh Indonesia.
  • Benda gas atau ekshalasi. Setelah benda padat dan juga benda cair, salah satu benda yang pasti terdapat ketika gunung meletus adalah benda gas atau yang bisa disebut dengan ekshalasi. Benda gas yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme antara lain solfatar, fumarol, dan juga mofet. Solfatar merupakan benda gas hidrogen sulfida atau H2S yang keluar dari suatu lubang yang terdapat di gunung berapi tersebut. Fumarol adalah uap air panas. Mofet merupakan gas asam arang atau karbondioksida atau CO2. Contoh dari gas ini adalah gas yang terdapat di gunung Tangkuban Perahu dan juga Dataran Tinggi Dieng.

jenis tenaga endogen yang kedua adalah tektonisme. Tektonisme ini mirip dengan vulkanisme, namun ada perbedaan diantara keduanya. Adapun pengertian dari tektonisme adalah tenaga yang bersumber dari dalam Bumi yang berupa tekanan dengan arah lotrecht maupun arah horizontal yang pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya dislokasi atau perubahan letak. Tenaga endogen jenis tektonik ini ternyata juga dibedakan lagi menjadi beberapa macam. Adapun beberapa macam dari tenaga tektonik ini adalah sebagai berikut:

  • Gerak epirogenetik – Gerak ini disebut juga dengan gerak pembentuk kontinen atau benua. Pengertian gerak ini adalah proses yang mengakibatkan naik atau turunnya lapisan kulit Bumi yang disebabkan oleh tenaga tektonik yang relatif lambat dengan arah vertikal dan berlangsung cukup lama dan terjadi di suatu daerah yang luas. Gerak epirogenetik ini dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif. Gerak epirogenetik positif merupakan gerakan yang mengakibatkan lapisan kulit Bumi menjadi turun, sehingga permukaan laut akan menjadi terlihat naik. Sebaliknya, gerak epirogenetik negatif merupakan gerakan yang mengakibatkan lapisan kulit Bumi menjadi naik, sehingga permukaan laut akan menjadi terlihat menurun.
  • Gerak orogenetik – Gerakan orogenetik ini merupakan gerakan lempeng tektonik yang lebih cepat dan juga mencakup wilayah yang sempit yang terdapa di dalam kulit Bumi. Gerakan ini pada umumnya diikuti dengan proses pelengkungan atau warping dan juga lipatan atau folding karena disebabkan oleh tekanan tektonik yang mempunyai arah mendatar pada lapisan batuan yang lentur. Hal ini pada akhirnya akan menghasilkan pegunungan patahan dan juga pegunungan lipatan. Lipatan atau fold sendiri merupakan suatu penampangan lipatan Bumi dan hasil dari tenaga tektonik yang menekan dari arah horizontal dan tekanan vertikal pada bagian permukaan Bumi yang elastis. Bagian dari lipatan ini yang menurun disebut dengan sinklinal, dan bagian yang terangkat disebut dengan antiklinal. Sementara patahan adalah bentuk kulit Bumi yang retak ata patah akibat tekanan dengan arah horozontal dan juga arah vertikal akibat tenaga tektonik pada permukaan kulit Bumi yang tidak elastis. Bagian patahan yang telah bergeser disebut dengan faoult atau sesar. Hasil dari tenaga tektonik yang menekan kulit Bumi contohnya adalah sesar naik atau turun, graben dan horst, serta sesar mendatar.

Jenis tenaga endogen yang selanjutnya adalah gempa Bumi (baca: akibat gempa bumi). Gempa Bumi merupakan tenaga yang seringkali kita rasakan. Bahkan gempa bumi merupakan suatu bencana alam yang seringkali datang menyerang Indonesia. Indonesia memang merupakan negara yang rawan sekali dengan gempa. Gempa- gempa yang terjadi di Idonesia ini terkadang merupakan gempa yang lembut dan tidak terlalu besar, namun terkadang juga merupakan gempa yang sangat besar dan bisa memporak porandakan semua bangunan yang ada di permukaan Bumi, bahkan hingga berpotensi menimbulkan tsunami (baca: penyebab tsunami dan ciri-ciri akan terjadi tsunami).

Itulah penjelasan dari ketiga macam macam tenaga endogen. Ketiga macam tenaga endogen tersebut trejadi karena kekuatan dari dalam Bumi dan dapat kita rasakan hingga di permukaan Bumi. Hal ini terkadang bisa menyebabkan bencana alam, namun terkadang juga tidak.

Bumi memiliki banyak struktur dan lapisan (Baca: Struktur Lapisan Bumi dan Penjelasannya). Salah satu lapisan bumi adalah kerak bumi. kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi (Baca: Kerak Bumi dan Penjelasannya). Makhluk hidup yang berada di bumi, tinggal dan membentuk ekosistem pada bagian bumi yang paling luar. Ada banyak sekali ekosistem yang ada di bumi. ekosistem tersebut terbentuk akibat adanya interaksi antara unsur biotik dan unsur abiotik.

Selain itu ekosistem juga terpengaruh oleh letak  ekosistem itu berada. Bumi memiliki permukaan yang tidak rata. Tidak ratanya permukaan bumi melahirkan ekosistem- ekositem yang berbeda- beda.  Tidak ratanya permukaan bumi diakibatkan adanya tenaga yang menyebabkan perubahan bentuk relief permukaan bumi (baca: Tenaga Pembentuk Muka Bumi dan Akibatnya). Perubahan itu menyebabkan bumi memiliki tonjolan atau cekungan. Tenaga yang dapat mengubah bentuk muka bumi berasal dari dalam dan dari luar bumi. Pembentukan muka bumi dapat terjadi dalam waktu lama ataupun dalam waktu singkat. Akan tetapi, proses perubahan muka bumi akan terus terjadi secara berulang- ulang.

Proses Pembentukan Permukaan Bumi

Permukaan bumi memiliki dua tenaga utama yang menjadi penggerak dan penyebab perubahan pada muka bumi. Proses pembentukan oleh kedua tenaga ini dapat terjadi secara cepat, atau terjadi dengan proses yang lama dan panjang. Kedua tenaga pembentuk muka bumi ini adalah tenaga eksogen dan tenaga endogen. Di setiap proses pembentukan permukaan bumi, tenaga endogen adalah pembentuk muka bumi yang paling awal. Selanjutnya pembentukan bumi dengan tenaga eksogen mengubah bentuk bumi yang telah di buat oleh tenaga endogen. Proses pembentukan muka bumi oleh tenaga endogen berbeda dengan tenaga eksogen.

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (baca: Macam-macam Tenaga Endogen dan Penjelasannya). Tenaga ini tercipta akibat adanya tenaga di dalam bumi. Dalam proses pembentukan muka bumi, tenaga endogen dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme

1. Tektonisme

Tenaga tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (baca: Pengertian Tektonisme dan Jenisnya). Tektonisme adalah gerakan yang berupa gerakan mendorong dan menarik secara vertikal maupun horizontal. Tektonisme terjadi akibat adanya tekanan dari panas yang ada di dalam inti bumi. Inti bumi adalah bagain terdalam dari bumi. Suhu panas yang ada di dalam inti bumi, menciptakan tenaga yang mendorong atau menarik lapisan batuan yang ada di dalam bumi.

Lapisan bumi yangg tertarik dan terdorong, akan kebali menarik atau mendorong bagian lapisan di atasnya, hingga menyebabkan perubahan pada bentuk permukaan bumi. akibat dari tektonisme, bumi mengalami lipatan atau patahan. Lipatan adalah bentuk muka yang terjadi pada daerah yang lunak. Proses terjadinya lipaan pada permukaan bumi berjalan lambat dan menyebabkan bumi menjadi berkerut. Sedangkan patahan adalah proses perubahan muka bumi yang terjadi pada daerah yang keras dan cepat. Pada proses ini, kulit bumi tidak sempat menyeimbangkan kekuatan yang keluar dari bumi, sehingga permukaaan bumi menjadi patah. Tektonisme adalah salah satu penyebab terbentuknya gunung dan lembah.

2. Vulkanisme

Vulkanisme adalah gerakan magma yang ada di dalam bumi (baca: Pengertian Vulkanisme dan Contohnya). magma adalah cairan panas yang berasal dari inti bumi (Baca: Proses Terjadinya Magma – Suhu dan Kandungannya). Magma yang panas, mendapatkan tekanan. Magma yang ditekan ini, akan keluar mencari tempat dengan tekanan yang lebih rendah. Magma biasanya keluar melalui pipa alami yang ada di dalam bumi. pipa tersebut bernama terusan kepunden. Magma yang keluar dari dalam perut bumi akan meletus dan menjadi lava. Kedalaman dari kantong magma yang menyimpan magma mempengaruhi kekuatan letusan dari gunung api.

Semakin dalam kantong magma, akan semakin besar letusan yang dihasilkan. Dalam proses pembentukan muka bumi, lava yang membeku adalah kunci pembentukannya. Lava yang keluar dengan letusan yang kecil dan cair, akan membentuk dataran tinggi yang luas disebut plato. Selain itu, magma yang encer juga dapat menyebabkan bentuk gunung api menjadi semakin landai. Selain mengubah bentuk gunung api menjadi landai, magma yang keluar dengan kekuatan yang besar lalu kecil, lalu kembali menjadi besar, menyebabkan gunung menjadi semakin runcing pada puncaknya. Vulkanisme juga sebagai penyebab terbentuknya danau atau kaldera serta dataran tinggi atau plato.

3. Seisme

Seisme adalag gempa bumi. gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat dari proses patahan dan lipatan (baca: Macam-macam Gempa Bumi dan Akibatnya). Pada gerakan ini, menyebabkan timbulnya gelombang yang menyebabkan bumi bergetar. Selain akibat dari patahan dan lipatan, seisme juga dapat terjadi akibat pergerakan lempangan yang ada di bumi. seisme adalah salah satu pembentukan muka bumi.

Dimana dalam prosesnya, seisme dapat menyebabkan munculnya cekungan atau retakan pada permukaan bumi. Selain itu, gempa bumi besar yang terjadi di dalam laut, berpotensi dalam menciptakan tsunami. Gempa bumi tidak hanya terjadi akibat proses lipatan, patahan, atau gerakan lempeng bumi. gempa bumi juga terjadi akibat adanya aktivitas vulkani. Sebelum meletus, gunung api akan menghasilkan gempa bumi yang kecil namun sering. Dan saat meletus, gempa yang dihasilkan bisa sangat besar.

Oleh Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen adalah tenaga yang mengubah bentuk bumi yang telah di buat oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen memakai bantuan angin, air, maupun gletser dalam proses pembentukannya. Tenaga eksogen yaitu air, angin, ataupun gletser akan mengikis permukaan bumi serta membawa materi yang lapuk, lalu menumpknya, sehingga membentuk permukaan yang baru. Pada proses pembenukan muka bumi melalui tenaga eksogen, dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

1. Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pembentukan muka bumi memalui pengendapan materi- materi sedimen (baca: Proses Sedimentasi – Jenis, Penyebab, dan Dampaknya). Materi sedimen berasal dari pelapukan batuan, pelapukan sisa- sisa mahkluk hidup, maupun pasir. Tenaga yang membawa materi sedimen ini adalah air, angin, maupun gletser.  Sedimentasi oleh tenaga air, terjadi di sungai dan laut.

Dalam prosesnya, air membawa materi sedimen lalu mengendapkannya. Dalam proses pengendapan ini lah tercipta daerah baru. Seperti pembentukan danau tapal kuda. Terbentuknya danau ini akibat pengendapan materi yang terjadi di satu sisi sungai, yang menyebabkan sungai menjadi terputus dan membentuk danau tapal kuda. Selain itu, materi sedimen yang terbawa oleh angin, dan terendap, akan menjadi bukit pasir. Bukit pasir banyak ditemukan di sekitar pantai maupun gurun.

2. Erosi

Erosi adalah proses pengikisan yang terjadi di permukaan bumi (baca: Macam- macam Erosi Berdasarkan Penyebabnya). Air, angin, maupun gletser memiliki kekuatan untuk mengikis permukaan bumi. Hasil pengikisan itulah yang menjadi materi sedimen. Erosi sendiri terbagi menjadi 4 yaitu ablasi, abrasi, eksarasi, dan deflasi.

  • Ablasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh air. Air yang mengalir menyebabkan timbulnya gesekan pada tanah maupun batuan. Akibatnya tercipta jurang atau air terjun. Pada proses ini, semakin kuat aliran airnya, maka proses pengkisan semakin cepat terjadi. Materi yang terkikis, kemudian akan terbawa oleh air menuju tempat pengendapan materi sedimen
  • Abrasi adalah proses pengikisan oleh air laut. Proses pengikisan ini bergantung pada kuat lemahnya gelombang. Semakin kuat gelombangnya, maka semakin besar pengikisan yang terjadi. Abrasi sering menyababkan pengikisan pada pantai. Akibat dari abrasi terbentuklah tanjung atau teluk.
  • Eksarasi adalah proses pengikisan oleh gletser. Proses ini terjadi akibat salju yang menumpuk oada lembah. Akibat salju yang menumpuk pada lembah membeku, menyebabkan lembah tidak kuat menahan beban. Akibatnya terjadi longsor es yang menyebabkan lembah tersebut menjadi terkikis
  • Deflasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh angin. Batuan yang besar akan terus menerus diterjang oleh angin yang membawa materi berupa pasir dan kerikil. Pasir dan kerikil yang menghantam batuan besar, akan mengikis batuan tersebut, sehingga batuan tersebut akan lebih tipis.

Baca Juga: