Teknik yang diperlukan untuk membuat ukiran kayu khas Jepara adalah

Produk ukiran kayu Jepara memiliki pesona tersendiri, terlihat dari motif jumbai atau ujung relung dimana daunnya seperti kipas yang sedang terbuka yang pada ujung daun tersebut meruncing. Selain itu, tangkai relungnya memutar dengan gaya memanjang dan menjalar membentuk cabang kecil yang mengisi ruang sehingga memperindah pesonanya.

Di kota Jepara hampir di seluruh kecamatan mempunyai sentra produksi mebel dan ukiran kayu sesuai dengan keahliannya. Hasil dari kerajinan ukiran kayu Jepara bisa bermacam-macam bentuk mulai dari motif patung, motif daun, relief dan lain-lain. Bahan dasar untuk produksi ukiran kayu Jepara berasal dari kayu jati, mahoni, sengon dan lain-lain.

Ukiran kayu merupakan kerajinan utama warga masyarakat di kota Jepara. Disana terdapat sentra produksi ukiran kayu yang tempatnya tak terpisahkan dengan para ahli pahat kayu, yaitu di Desa Mulyoharjo.

Menurut SP Gustami (Seni Kerajinan Ukir Jepara, 2000), kegiatan kerajinan kayu di Jepara telah dikenal oleh penduduk sejak berabad lampau. Mulai zaman pemerintahan ratu Shima yang merintis jalan bagi timbulnya kota pelabuhan sehingga memungkinkan adanya kegiatan pertukangan dan perundagian. Pada masa pemerintahan Demak, di Jepara hadir tokoh lainnya, yaitu ratu Kalinyamat yang berhasil mengantarkan Jepara menjadi ibu kota pelabuhan terpenting di pesisir utara tanah Jawa.

Tokoh wanita ini, berhasil mengembangkan kegiatan pertukangan dan perundagian menjadi sangat maju, terutama dalam hubungannya dengan pembangunan rumah para saudagar dan kaum bangsawan, rumah ibadat, galangan kapal, serta pembuatan perabot rumah tangga.

Pada abad ke-19 sampai ke-20, kegiatan pembuatan mebel ukir telah mengalami pertumbuhan yang menggembirakan berkat usaha yang dilakukan oleh RA Kartini. Melalui pameran yang digelar disertai publikasi tertulis di media massa, RA Kartini berhasil mempopulerkan aktivitas pembuatan mebel ukir di kalangan masyarakat internasional. Efeknya, banyak orang Eropa Barat yang memesan barang berukir dari Jepara sehingga mengangkat nasib para seniman dan perajin mebel ukir ke taraf hidup yang lebih baik.

Ciri Khas Ukiran Kayu Jepara

Produk ukiran kayu Jepara mempunyai ciri khas yang menunjukkan keasliannya dari Jepara. Salah satu ciri khas yang terkandung di dalamnya adalah bentuk corak dan motifnya. Untuk motif ukiran kayu Jepara bisa dilihat dari bentuk daun trubusan yang terdiri dari dua macam, yaitu dilihat dari yang keluar dari tangkai relung dan yang keluar dari cabang atau ruasnya.

Ukiran kayu asli Jepara juga terlihat dari motif jumbai atau ujung relung di mana daunnya seperti kipas yang sedang terbuka yang pada ujung daun tersebut meruncing. Dan juga ada buah tiga atau empat biji keluar dari pangkal daun. Selain itu, tangkai relungnya memutar dengan gaya memanjang dan menjalar membentuk cabang kecil yang mengisi ruang untuk memperindah pesonanya.

Selain ciri khas yang tetap dipertahankan juga upaya peningkatan kualitas produk dan pengawasan mutu terus dilakukan. Hal ini menjadi telah menjadi obsesi seluruh pemangku kepentingan ukiran kayu Jepara dalam memasuki pasar internasional, yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan luar negeri terhadap produk industri kerajinan ukiran kayu Jepara.

Jepara yang dikenal sebagai penghasil mebel terbesar di Indonesia pada tanggal 17 Juli 2010 telah memecahkan rekor Indonesia dalam kegiatan mengukir kayu secara bersama-sama dalam satu tempat yang menghadirkan 502 orang. Kejadian ini mendorong MURI mencatatkan Kabupaten Jepara dalam buku rekornya yang ke 4391. Piagam atau sertifikat MURI tersebut di serahkan Kepala Museum Rekor Indonesia yang di wakili Ariyani Siregar (Deputy Manager) kepada Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo, MM di alon-alon Jepara bersamaan digelarnya lomba mengukir dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Jepara.

Pada saat ini, produk ukiran kayu Jepara telah dipasarkan secara luas ke banyak daerah, baik dalam negeri maupun luar negeri. Saking terkenalnya, hampir di seluruh wilayah di Indonesia terdapat produk ukiran kayu yang berasal dari Jepara, baik berupa ukiran mebel, kaligrafi, relief ataupun jenis produk ukiran lainya.

Ada sejumlah alasan ukiran kayu Jepara  sangat terkenal dan digemari masyarakat. Pertama, adanya inovasi dari para perajin ukiran kayu Jepara. Apabila dicermati secara seksama, motif ukiran kayu Jepara selalu berubah mengikuti tren yang berkembang, motifnya tidak monoton, dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.

Kedua, tampilan produk ukiran kayu Jepara selalu terlihat tidak kaku dan rapi sehingga menarik dan enak dipandang mata. Pesona keelokan ukiran kayu Jepara selalu tetap indah dan mempesona dipandang mata dan tak pernah luntur dimakan zaman.

Ketiga, produk ukiran kayu Jepara dihasilkan oleh para pengukir professional. Untuk menciptakan motif ukiran yang baik dan menarik tidaklah mudah, pengrajin harus mempunyai jiwa seni yang tinggi. Selain itu, kreativitas para pengukir juga sangat diperlukan untuk menciptakan motif ukiran yang selalu inovatif.

Kelebihan Ukiran Kayu Jepara

Salah satu produk ukiran kayu Jepara adalah mebel. Sudah tidak diragukan lagi mebel Jepara memiliki kualitas sangat tinggi hingga terkenal di dalam dan luar negeri. Selain menggunakan material bermutu tinggi seperti kayu jati, mebel Jepara juga memiliki desain yang khas.

Mebel Jepara dengan ukiran yang indah tidak hanya menjadi furnitur yang memiliki nilai guna, tetapi juga memiliki nilai seni yang tinggi. Para perajin mebel Jepara terus berinovasi menghadirkan desain terbaru sehingga tidak ketinggalan zaman. Mebel ukiran kayu Jepara memiliki beberapa kelebihan.

Pertama, mebel Jepara memiliki kelebihan cocok untuk semua gaya dekorasi. Mebel ukiran kayu Jepara cocok untuk ruang tamu bergaya minimalis, klasik, dan neo-klasisk. Mebel Jepara dengan ukiran kayu khasnya cocok untuk semua gaya dekorasi. Meskipun ditaruh di ruang tamu bergaya modern sekalipun, mebel ukiran kayu Jepara tetap anggun menebarkan pesonanya.

Kedua, mebel ukiran kayu Jepara dibuat dengan menggunakan material kayu jati berkualitas baik sehingga daya tahan yang unggul. Mebel ukiran kayu Jepara berbahan kayu jati bisa bertahan dengan baik hingga 20 tahun. Tekstur kayu jati yang digunakan lebih halus dengan serat yang tajam serta warna yang lebih seragam.

Ketiga, ukiran kayu pada mebel Jepara sangat khas. Tidak banyak peajin ukiran kayu yang mampu membuat ukiran yang halus dan rumit seperti pada mebel Jepara. Ukiran pada mebel Jepara memiliki ciri khas pada setiap produknya. Hal ini terjadi karena mebel ukiran kayu Jepara pada umumnya dikerjakan langsung oleh para perajin.

Keempat, mebel ukiran kayu Jepara lebih tahan lama. Bahan baku kayu jati pada mebel Jepara memiliki kualitas terbaik daripada kayu jati produksi negara lain. Kayu jati dari Indonesia terkenal lebih kokoh dan awet ketimbang kayu jati dari negara lain, seperti India, Myanmar, Thailand, maupun Filipina. Karena daya tahannya bisa mencapai puluhan tahun, banyak kolektor yang tertarik untuk mengoleksi mebel ukiran kayu Jepara.

Kelima, terlihat elegan dan berkelas. Proses pembuatan mebel ukiran kayu Jepara dilakukan dengan standar yang tinggi. Mulai dari pemilihan bahan, pemotongan, produksi, hingga hasil akhir dikerjakan secara cermat dan teliti. Hal itu membuat mebel ukiran kayu Jepara begitu elegan dan sangat berkelas.

Produk mebel ukiran kayu Jepara tidak hanya sebatas berupa meja, kursi dan lemari, tetapi juga beragam produk lainnya. Selain itu, dihasilkan produk ukiran kayu berupa penyekat ruangan, pintu, rak buku, tempat tidur, meja makan dan lain-lain. (Ahmad Jauhari) }

Teknik ukir kayu di Indonesia mengalami perkembangan dari seni ukir kayu tradisional menjadi seni ukir kayu modern. Pada seni ukir kayu tradisional pembuatannya didasarkan pada nilai-nilai filosofi yang terkait erat dengan budaya lokal setempat serta agama atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dimana seni ukir tersebut dibuat. Berbeda dengan seni ukir tradisional, seni ukir modern lebih mengedepankan masalah estetika dan keindahan sebuah cipta karya seni, meskipun filosofi tradisional masih juga dapat  mewarnai karya mereka.

Keberadaan seni ukir sudah ada sejak lama yaitu sejak zaman prasejarah atau pada zaman batu muda. Pada zaman itu manusia sudah mengenal perkakas untuk keperluan rumah tangga serta benda-benda yang terbuat dari kayu dan gerabah.

Dilihat dari jenisnya, ukiran dibagi menjadi:

ukiran tembus, ukiran rendah, ukiran tinggi, dan ukiran utuh.

Terdapat beragam teknik yang digunakan untuk mengukir kayu dari berbagai pemotongan untuk memahat. Berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan dalam membuat ukiran kayu.

1.      Carving

Adalah seni chipping dan memotong pada bagian datar dari kayu untuk membuat ukiran agar tampaknya menjadi tiga dimensi. Teknik ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti pahat dan palu, pisau ukir meskipun sering digunakan untuk memperjelas detail. Dalam ukiran relief, pengrajin pahat kayu membuat gambar terlebih dahulu kemudia mulai mengukir kayu hingga tampak bagian yang timbul seperti relief.


Teknik yang diperlukan untuk membuat ukiran kayu khas Jepara adalah

2.       Chip Carving

Teknik ukiran Chip Carving biasanya digunakan pada bilah potongan kayu yang lebih besar.dari pekerjaan mengukir seperti tunggul pohon atau kayu. Teknik ini menggunakan kapak dan pahat yang cukup besar. Teknik ini untuk membuat karya yang besar seperti patung, dan ini melibatkan proses yang panjang dan rumit.

3.       Pembakaran kayu

Teknik pembakaran kayu adalah teknik dimana pengrajin ukir menambahkan desain tambahan untuk finishing kayu, Teknik ini hanya dipakai oleh pengrajin untuk mengukir kayu model kecil saja yang hanya memberikan efek menghitam pada disekitar ukiran pada bagian akhir finishing. Sehingga akan memberikan kesan ukiran yang tampak lebih hidup.

Teknik yang diperlukan untuk membuat ukiran kayu khas Jepara adalah

4.      Mengerik

Teknik mengerik adalah salah satu cara tertua dan paling sederhana dalam teknik memahat kayu. Teknik ini melibatkan tidak lebih dari sepotong kayu dan pisau ukir. Berlatih seni ini ternyata cukup rumit walaupun tampaknya sangat mudah, bagi pemula untuk membuat ukiran dari teknik ini dapat menghabiskan waktu setengah jam. Dalam banyak kasus, pemahat kayu yang sudah terampil dapat menggunakan pisau dengan ukuran terkecil untuk memperjelas detail dari ukirannya.

Teknik yang diperlukan untuk membuat ukiran kayu khas Jepara adalah

Pemesanan mebel ukir, silahkan hubungi:

Sayogyo Utomo

Phone 081 2265 1319

WA     081 2265 1319

http://www.mebelamara.com