Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi. Para seniman lukis memanfaatkan unsur bidang, warna, tekstur, bentuk, nada, komposisi, dan ritme serta ungkapan ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat sebuah karya seni. Kreatifitas dalam mengolah bahan dan media dalam melukis melahirkan teknik melukis tertentu yang sudah dipakai dari zaman pertengahan sehingga menambah keragaman karya seni lukis. Beberapa teknik yang digunakan dalam melukis antara lain; 1. Lukisan Tempera 2. Lukisan al fresco 3. Lukisan al secco 4. Mozaik 5. Lukisan Kaca Lukisan Kaca 6. Lukisan cat minyak (plakat) Cat minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen warna yang diikat (direkat) dengan media minyak pengikat pigmen warna dan biasanya dikemas dalam bentuk tube dalam bentuk pasta berwadah timah sehingga mudah digunakan. Lukisan cat minyak menggunakan media kanvas, yaitu kain yang telah diberi cat dasar yang dicampur larutan lem sehingga tidak tembus ke belakang ketika dipakai melukis. Cara melukis di atas kanvas menggunakan cat minyak sebenarnya tidaklah rumit, hanya butuh ketelatenan dan kesabaran supaya hasil yang didapatkan juga optimal. Berikut cara melukis diatas kanvas; Siapkan peralatan melukis seperti; kanvas, cat minyak, kuas, palet, pensil, penghapus, minyak untuk cat minyak dan peralatan lain. Buat sketsa gambar yang ingin kita lukis Mulailah mencampur warna yang akan digunakan dengan beberapa palet agar mudah dalam pencampurannya. Jangan lupa pisahkan juga warna yang cerah dengan warna yang gelap di palet yang berbeda. Pilihlah kuas yang ujungnya runcing untuk gambar yang mendetail, dan pinggiran, kuas dengan ujung kotak untuk mengeblock, atau sesuaikan ukuran kuas sesuai gambar anda. Gunakan kuas yang banyak agar tidak tercampur-campur. Letakkan kanvas ditempat atau posisi yang nyaman untuk melukisnya. Perhatikan pencahayaan di ruangan tempat melukis. Bagi pemula, jangan takut untuk melukis atau menaruh warna, karena cat minyak apabila sudah kering, bisa ditumpuk dengan warna lainnya. Apabila diperlukan, jangan ragu untuk menggunakan benda-benda lain yang ada di sekitar kita untuk gambar yang sangat mendetail misalnya : cotton buds, tusuk gigi dll Gunakan gradasi warna agar gambar yang kita buat menjadi hidup. Misalnya kita ingin membuat lukisan pemandangan dan akan menggambar pohon, pertama gunakan warna hijau muda, lalu tumpuk dengan hijau tua, lalu setelah kering tumpuk dengan warna kuning, lalu warna hitam untuk bayangannya. Jangan lupa mencuci kuas dengan air dan sabun, agar warna-warna yang digunakan tidak saling tercampur. 7. Lukisan cat air (Aquarel) Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan sapuan tipis sehingga hasilnya transparan. Media yang digunakan untuk bahan cat air adalah kertas, papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Cat air dibuat dari pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke permukaan. Kelebihan cat air adalah tidak berbau, mudah dibersihkan, dan cepat kering. 8. Lukisan acrylic 9. Lukisan batik Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah hasil pemikiran yang berasal dari sebuah inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk karya seni. Sumber: http://www.ipapedia.web.id/2015/12/jenis-lukisan-berdasarkan-teknik-dan-bahan.html?m=1
tirto.id - Seni lukis termasuk cabang seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk karya 2 dimensi, dengan unsur pokok garis dan warna. Pembuatan karya seni lukis dilakukan dengan menggambar di atas permukaan datar. Gambaran dalam seni lukis memuat satu gagasan atau ide dari pelukis. Secara umum, pengertian seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, yang memiliki ciri khas dari segi tema, corak atau gaya, teknik, bahan, serta bentuk karya seninya. Sementara itu, menurut Soedarso dalam buku Seni Lukis Kaligrafi Islam (1992:10), definisi lukisan adalah pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensional dengan menggunakan warna dan garis. Adapun menurut Bernard S. Myers dalam Understanding The Art (1958), seperti tercatat di buku Mikke Susanto, Diksi Rupa: Kumpulan Istilah-istilah Seni Rupa (2002:71), dilihat dari segi teknik, seni lukis merupakan tebaran pigmen (warna) di permukaan datar (kanvas, panel, dinding, kertas) yang dapat menghasilkan sensasi atau ilusi keruangan, gerakan, tekstur, dan bentuk melalui kombinasi unsur-unsur itu.
Seni lukis pun bisa dimaknai sebagai ungkapan dari pengalaman artistik maupun ideologis yang diciptakan melalui garis, warna, guna mengungkapkan perasaan yang ada, maupun ilustrasi dalam kondisi hidup seseorang. Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik Pembuatannya Dalam praktik seni lukis, teknik pembuatan, terdapat beragam teknik yang bisa digunakan. Teknik-teknik di seni lukis terus berkembang seiring pergantian zaman. Mengutip buku Seni Budaya Kelas IX (2018) terbitan Kemendikbud, serta buku Seni Budaya Kelas IX edisi 2015, berikus 9 jenis lukisan berdasarkan teknik pembuatannya dan apa saja bahan yang digunakan.
1. Lukisan Cat Air (Aquarel) Bahan yang dipakai dalam teknik membuat lukisan aquarel berupa cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Teknik aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis, sehingga hasilnya transparan. Adapun media untuk bahan cat air adalah kertas. 2. Lukisan Mozaik Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni di media lukisan, sehingga dapat membentuk objek tertentu. Bahan yang bisa digunakan untuk teknik mozaik, seperti pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau bisa juga batu yang berwarna-warni. Mozaik yang memakai potongan-potongan kayu sebagai bahan lukisan disebut intersia. 3. Lukisan kaca Teknik lukisan kaca memakai kaca, timah, kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya, sehingga membentuk lukisan. Lukisan kaca pertama kali berkembang pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Lukisan kaca berkembang pesat di zaman Renaisance sebagai hiasan pintu dan jendela bangunan-bangunan istana dan tempat peribadatan. Di Indonesia, teknik lukisan kaca pada masa awalnya berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat. Teknik ini diadopsi dari para seniman Belanda di era kolonial. 4. Lukisan Batik Teknik lukisan batik hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin akan membentuk titik garis bidang maupun ruang sebelum menjadi sebuah gambar. Hasil akhir lukisan batik dicelup ke larutan pewarna. 5. Lukisan tempera Teknik lukisan tempera telah digunakan dari zaman renaissance dan biasanya menggunakan dinding sebagai media melukisnya. Bahan yang digunakan pada lukisan tempera berasal dari putih telur atau sagu. 6. Lukisan al fresco Teknik lukisan ini terkenal di istana Vatikan. Media yang digunakan adalah dinding basah, dengan bahan untuk melukis adalah bahan perekat. 7. Lukisan al secco Teknik lukisan al secco merupakan kebalikan dari lukisan al fresco, karena media yang digunakan adalah dinding yang sudah kering. Contoh lukisan dengan teknik al secco adalah karya dari Leonardo da Vinci di gereja Santa Maria, kota Milan, Italia. 8. Lukisan cat minyak Teknik lukisan cat minyak juga dikenal sebagai plakat, biasa dilakukan dengan menggunakan media kain kanvas. Bahan yang digunakan untuk membuat lukisan cat minyak ialah cat berbentuk pasta serta dicampur dengan Iijn-olie. 9. Lukisan acrylic Teknik lukisan acrylic menggunakan bahan akrilik yang memiliki bahan dasar dari kaca, namun lebih ringan. Jenis teknik lukisan ini biasanya digunakan untuk melakukan eksperimen di sepatu, tas, atau media melukis berbahan dasar kain lainnya.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
SENI RUPA
atau
tulisan menarik lainnya
Marhamah Ika Putri
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|