Merdeka.com - Indonesia merupakan negara besar yang dikenal memiliki keanekaragaman suku dan budaya. Hal ini yang kemudian melatarbelakangi munculnya perbedaan kesenian tradisi antara satu suku dengan suku lainnya. Dari sekian banyaknya kesenian yang ada di Indonesia, tari Saman menjadi salah satu seni tari yang masih eksis hingga saat ini. Show Tari Saman adalah tarian asal Aceh yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Dulunya, tari Saman hanya boleh dilakukan oleh penari pria saja dengan gerakan-gerakan keras dan penuh semangat. Dalam perkembangannya, tari Saman telah melibatkan penari pria dan wanita dalam menari secara bersamaan dan berdampingan. Tarian yang biasa dipentaskan dalam memperingati kelahiran nabi Muhammad ini, diciptakan oleh seorang ulama besar bernama Syekh Muhammad Saman. Tidak hanya berupa gerakan, tari Saman juga kerap disisipkan syair-syair yang memiliki makna mendalam. Lantas, apa sebenarnya makna tari Saman dan bagaimana sejarahnya? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari Kemdikbud.go.id dan media.neliti.com: 2 dari 4 halaman
©Creative Commons/Zulfafirlana Tidak diketahui secara pasti kapan tari Saman mulai muncul. Namun, tarian yang diciptakan oleh Syekh Muhammad Saman ini, disinyalir sudah ada sejak tahun 1700-an atau berusia lebih dari 300 tahun. Minat yang besar masyarakat Gayo terhadap permainan rakyat ini menumbuhkan keinginan dari Syekh Saman untuk menyisipkan syair-syair sebagai pujian kepada Allah SWT. Mengutip dari media.neliti.com, pada waktu negeri Aceh berperang, Syekh Saman menambahkan syair-syair tersendiri untuk menambah semangat juang rakyat Aceh. Dalam perkemabangannya, gaung tari Saman semakin kuat ketika dipertunjukan dalam Pekan Budaya Aceh (PKA) II pada 1972. Sejak saat itu, tari Saman semakin populer dan mulai diperhitungkan, baik nasional maupun di dunia internasional. Tari Saman juga dikenal sebagai salah satu seni tari Islam. Pasalnya, tarian ini memiliki unsur-unsur keislaman, sehingga jika unsur-unsur tersebut dipisahkan dari seninya, Saman bukan lagi menjadi sebuah seni. Di samping itu, tari Saman Aceh telah menjadi suatu warisan budaya yang hingga kini masih hidup. Untuk itu, tari Saman kemudian mendapat pengakuan dari UNESCO pada 24 November 2011 sebagai warisan tak benda milik masyarakat Aceh. 3 dari 4 halaman ©Liputan6.com/Rino Abonita Tari Saman memiliki beberapa unsur gerak, yaitu gerak tepukan tangan dan tepuk dada. Gerakan ini berupa gerak guncang, kirep, linggang, dan surang-surang. Gerakan lain dari tari ini berupa dua baris penari bernyanyi sambil bertepuk dan penari lainnya mengharmoniskan gerakan. Selain itu, ada juga gerakan tangan yang dominan. Terdapat berbagai macam gerakan tangan, seperti cilok (gerakan ringan ujung jari), cerkop (kedua tangan berhimpit dan serah), dan tepok (gerakan tepuk dalam berbagai posisi). 4 dari 4 halaman ©Creative Commons/Winara al gayo Sebagaimana kita tahu, tari Saman memiliki unsur-unsur atau nilai keislaman di dalamnya. Pada awalnya, tarian ini merupakan bagian dari aktivitas sebuah aliran Tariqat atau Tarekat, yang secara bahasa berarti “jalan”, kemudian dimaknai sebagai jalan menuju Tuhan, tasawuf, dan ilmu batin. Dalam setiap gerakan tari Saman memiliki makna serta filosofi yang mendalam. Mulanya, Syekh Saman menciptakan gerak tari ini untuk sarana berzikir kepada Allah SWT. Hal ini terlihat pada aturan gerak dan sikap badan yang menyertai gerak. Tari Saman juga kerap digunakan untuk media penyampaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, dan kepahlawanan. Hal ini bisa dilihat dari lagu dan syair pada tari Saman yang mengandung nilai dakwah dan nasehat. Selain itu, dalam setiap gerakan tari saman juga memiliki makna tertentu. Gerakan ini terlihat saat para penari harus duduk membentuk garis lurus ke arah samping sambil berbaris. Inilah yang kemudian merupakan simbol manusia sebagai makhluk sosial. Sementara itu, pada gerakannya sendiri, ada pula yang mengandung simbol sebagai penghormatan terhadap nabi Muhammad SAW. Adapun pola duduk yang digunakan yaitu kaki bertumpu, layaknya duduk di antara dua sujud. Dalam hal ini, tari Saman melambangkan umat Islam yang tengah melakukan salat.
Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Sejarah yaitu Tentang “Tari Saman“. Berikut dibawah ini penjelasannya: Pengertian Tari SamanTari saman adalah tarian yang berasal dari Aceh, mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah. Sejarah Tari SamanTarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan. Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik. Ciri-Ciri Tari SamanCiri khas tari yaitu Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis.Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tarisaman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukanhanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Makna dan Fungsi Tari SamanTari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah. Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian :
Artikel Terkait: Sejarah Kerajaan Kutai: Raja, Peninggalan dan Kejayaan Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman. Kostum Tari SamanBerikut ini terdapat tiga (3) kostum tari saman, yaitu sebagai berikut: Bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies. Baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung. Topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan. Gerakan Tari SamanTarian Saman ini sebenarnya memiliki gerakan yang bisa dibilang unik. Ini karena dalam tarian jenis ini terdiri atas gerakan tangan, tubuh dan kepala yang dilakukan dalam posisi duduk. Dan gerakan itu dilakukan dengan mengikuti puisi-puisi yang dinyanyikan. Biasanya, tarian jenis ini akan dibawakan oleh belasan hingga puluhan lelaki. Tetapi untuk aturan jumlah pemain harus ganjil. Seiring perkembangan zaman, tarian ini juga dibawakan oleh para wanita. Dan agar gerakan tarian ini menjadi indah, dibutuhkan keterpaduan para penari antara satu sama lain. Tari Saman yang berasal dari Aceh pada umumnya akan dimainkan oleh 17 orang jumlah penari dengan ketentuan sebagai berikut:
Artikel Terkait: Pertempuran 5 Hari Di Semarang Untuk tarian Saman ini, semua penari duduk dalam posisi berlutut dan berat badan mereka kemudian ditekan pada telapak kaki. Pola ruang dalam tarian Saman ini memang terbatas pada ketinggian posisi tubuh. Dari posisi duduk, maka berlututlah untuk berubah menjadi posisi di atas lutut, yang dikenal sebagai yang telah diikat. Satu gerakan ini adalah level tertinggi. Sedangkan untuk level terendah adalah ketika penari membungkuk ke depan menuju 450 yang dikenal dengan istilah tilt atau hingga penari dimiringkan kembali ke 600 yang dikenal sebagai langat. Ada juga istilah dalam tarian saman diiringi dengan memiringkan ke kanan atau kiri, yang dikenal sebagai Singkeh. Dan ada juga gerakan dengan posisi duduk berkeliaran ke kanan depan atau ke belakang kiri, yang dikenal sebagai lingang. Dalam tarian Saman sendiri, gerakan tangan cukup dominan karena fungsinya sebagai gerak dan juga musik. Di antara gerakan-gerakan dalam tarian Saman adalah sebagai berikut:
Adapun gerakan kepala dalam tarian Saman itu sendiri adalah sebagai berikut:
Tari Saman sendiri adalah jenis tarian yang dilakukan tanpa kehadiran alat musik. Sedangkan untuk iringan tarian ini berupa gerakan tangan dan tubuh penari itu sendiri. Berikut adalah beberapa cara untuk mendapatkan suara tempo mulai dari sedang hingga cepat.
Dalam pertunjukan tari Saman, umumnya semua gerakan akan digabungkan sehingga nantinya akan memunculkan tarian yang indah. Dan kekuatan tarian Saman itu sendiri sebenarnya bukan hanya dari lagu yang dimaksud, tetapi juga dari gerakan yang sangat kompak sehingga tarian ini menjadi sangat terkenal. Lagu dan Lirik Tari SamanMovement1: Dancers: *Salamualaikum kamoe ucapkan Para undangan yang baro teuka…karena saleum nabi kheun sunnah Jaroe ta mumat tanda mulia.. 3x Sheikh: Mulia wareh ranup lampuan Mulia rakan mameh suara…ranup kuneng on kamo ba reujang Kamo ba reujang wahai cendana *back to Movement 2 Dancers: *La ilaa la ila la hee wa se un e in hala Sheikh: Takoh bumba tapula bumba Artikel Terkait: Materi Pertempuran Surabaya Dancers: E inhala Sheikh: Nangadong adeng ka elam puteh Dancers: E inhala *back to Sheikh: Tajak u Aceh lam terang pade Dancers: E in hala Sheikh: reubah meutimpa dipot angen glee Dancers: E inhala *back to Movement 3 Dancers: Haaay Jalla Tun Mille…la millee Jala tun..Hey Jalla Tun Mille…la mille..Jala tun.. Sheikh: Lem burak menari lam ateuh Runggunong lahombak, cabeung bungong hain aneuk aneuk Leun kuak..(2x) *back to Movement 4 Dancers: Ku…Ku *Ku tiding lahang ding heeum anneuk… Kutiding lahang ding heeum..la hembot..bot laa tiding La hembot…bot laa tiding…la hembot bot laa tiding Syeikh: Hay me puteh puteh…hay me puteh puteh La bungong si bungong puteh La bungong si bungong puteh Hay lon lhat bak binteh..hay lon lhat bak binteh Bak binteh keu ayeum mata..bak binteh keu ayeum mata.. Dancers: eha…*back to Movement 5 Syeikh: Nanggroe Aceh nyoe tempat lon laheee Bak ujong pante pulo Sumatra Dancers + Syeikh: Nanggroe Aceh nyoe tempat lon laheee Bak ujong pante pulo Sumatraaa (X2) Syeikh: Dilee baroken lam jaroe kaphee.. Jino hana le, Aceh ka jaya Dancers + Syeikh: Dilee baroken lam jaroe kaphee.. Jino hana le, Aceh ka jayaaa (X2) Syeikh: Nanggroe Aceh nyoe tempat lon laheee Bak ujong pante pulo Sumatra Dancers + Syeikh: Nanggroe Aceh nyoe tempat lon laheee Bak ujong pante pulau Sumatra (X2) Movement 6 Syeikh: *Hay laa oot sah.. Iii la la ombak meu..alon kapay diek troen meu lumba..lumbaa hay bacut teuk Salah bukon sa (kontsa..)…lah lon salah meu (lah meuu) Ayon away bak..gata lam perahu Layar laboh ka u…sabang kapatah.. Tiaaa hamengku..walaa hemayone.. Hot se la bihone..Sa bang wahai cut.. Cut baaaang me mayang..Mayang senda hay la hotsa.. *Back to Movement 7 Sheikh: Hai aneuk nyo..Hai laen hai adoe euk…lagu ka habeh Laen hai adoe euk…yang kamoe hidang..Allah Laen hai adoe euk..lagu ka habeh, ….Allah Laen hai adoe euk…yang kamo hidang…Allah Laen hai adoe euk…kamu meu riwang..Allah Laen hai adoe euk uroe ka jula..Allah Laen hai adoe euk…kamoe meu riwang…Allah Laen hai adoe euk uro ka jula File Download Materi
Download File Materi Daftar Pustaka:
Situs ini dilindungi oleh DMCA Pro, semua bentuk pencurian konten di situs ini tanpa menyediakan tautan aktif akan dilaporkan ke DMCA dan situs tersebut akan dihapus. |