Tari Serampang dua Belas merupakan tari yang berasal dari daerah

Asked by wiki @ 26/08/2021 in IPS viewed by 4255 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in IPS viewed by 4163 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in IPS viewed by 3612 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in IPS viewed by 3071 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in IPS viewed by 2254 persons

Asked by wiki @ 08/12/2021 in IPS viewed by 2042 persons

Asked by wiki @ 08/12/2021 in IPS viewed by 1970 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in IPS viewed by 1920 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in IPS viewed by 1887 persons

Asked by wiki @ 05/08/2021 in IPS viewed by 1811 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in IPS viewed by 1713 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in IPS viewed by 1674 persons

Asked by wiki @ 16/08/2021 in IPS viewed by 1656 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in IPS viewed by 1612 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in IPS viewed by 1553 persons

PariwisataIndonesia.id – Sobat Pariwisata, sudah bukan rahasia bahwa Indonesia kaya akan kesenian dan budaya.

Kekayaan itu bisa berasal dari masyarakat lokal atau merupakan perpaduan dengan masyarakat pendatang.

Salah satunya adalah Tari Serampang Dua Belas, yakni tarian yang berasal dari Deli Serdang, Sumatera Utara. Seni Tari yang merupakan perpaduan antara budaya Portugis dan Melayu Deli ini cukup terkenal di Indonesia, sehingga disebut-sebut sebagai salah satu tari nasional.

Serampang Dua Belas pertama kali diciptakan oleh Sauti (seniman) pada tahun 1940. Awalnya, tari ini dinamakan Tari Pulau Sari berdasarkan lagu yang digunakan sebagai musik pengiringnya.

Dalam perkembangannya, nama tari ini pun berubah karena tari dengan nama pulau dianggap tidak cocok untuk tarian yang bertempo cepat ini.

Penamaan Serampang Dua Belas berdasarkan jumlah seluruh gerakan yang terdapat dalam tarian ini. Secara keseluruhan, tari ini menceritakan tentang kisah percintaan antara pria dan wanita.

Baca juga: Majukan Pariwisata Indonesia Lewat Alat Musik Tiup Khas Sumatera Utara

Oleh karena itu, tari ini dibawakan secara berpasangan, biasanya satu hingga dua pasangan.

Sobat Pariwisata, dalam tarian ini terdapat dua belas gerakan yang memiliki cerita masing-masing. Pertama, gerak tari permulaan, yang menceritakan sikap pemuda dan pemudi ketika pertama kali bertemu.

Kedua, gerak tari berjalan, yang bercerita ketika pemuda dan pemudi tersebut mulai merasakan rasa cinta. Ketiga, gerak tari pusing yang menggambarkan perasaan yang semakin membuncah.

Keempat, gerak tari gila yang menggambarkan pemuda dan pemudi yang semakin mabuk asmara. Kelima, gerak tari sipat yang menceritakan tentang respon yang diberikan sang pemudi. Keenam, gerak tari goncat-goncet yang menceritakan bahwa sang pemuda telah menerima isyarat dari sang pemudi.

Ketujuh, gerak tari sebelah kaki yang menyiratkan keyakinan untuk menyatakan cinta atau mengurungkannya. Kedelapan, gerak tari langkah tiga yang menceritakan perasaan gembira kedua pasangan karena telah saling mengenalkan diri. Kesembilan, gerak tari melonjak yang menggambarkan perasaan berdebar karena menunggu restu orang tua.

Kesepuluh, gerak tari datang-mendatangi yang menyiratkan proses pinangan sang pemuda kepada pemudi. Kesebelas, gerak tari rupa yang menggambarkan perasaan suka cita saat proses menuju ke pelaminan. Terakhir, gerak tari sapu tangan yang menyimbolkan pasangan yang tak terpisahkan.

Para penari mengenakan kostum Melayu di pesisir Sumatera. Penari pria mengenakan baju lengan panjang yang dipadu dengan celana panjang. Kostum tersebut dilengkapi dengan peci dan sarung yang dililitkan sepanjang pinggang hingga paha.

Penari wanita mengenakan baju kurung lengan panjang yang dipadu dengan kain panjang. Para penari ini juga melengkapi penampilan dengan selendang serta beberapa aksesoris perhiasan yang dikenakan di dada dan rambut.

Tari Serampang Dua Belas diiringi dengan alunan dari berbagai alat musik tradisional Melayu, seperti kecapi, rebana, dan akordion. Namun, di masa sekarang musik pengiring yang  dipergunakan umumnya berasal dari rekaman suara.

Pada tahun, 2014 Tari Serampang Dua Belas ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Sumatera Utara. (Nita/Ksmt)

Foto Headline: Dok.Website Selasar

Tari Serampang dua Belas merupakan tari yang berasal dari daerah

Tari Serampang Dua Belas. (Foto: indonesianparadise.net) (Hanna Vivaldi)

Tari serampang dua belas berasal dari daerah Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Tari tradisional ini juga cukup terkenal di daerah berbudaya Melayu seperti Riau, Jambi, dan beberapa daerah lainnya.

Asal-usul Tari Serampang Dua Belas

Sekitar tahun 1940, tari serampang dua belas diciptakan oleh seniman bernama Sauti. Awalnya tarian ini diperkenalkan ke masyarakat dengan nama Tari Pulau Sari. Nama ini disesuaikan dengan lagu yang mengiringi tarian ini, yaitu lagu Pulau Sari.

Masyarakat dan pemerintah daerah Sumatera Utara memberikan respon yang baik. Menurut mereka tarian ini menghasilkan gerakan tarian yang indah serta dapat  menyampaikan pesan-pesan baik yang terkandung di dalamnya. Kemudian tari ini pun mendapat penghargaan dari pemerintah.

Seiring berjalannya  waktu, pada tahun 1950-1960an, mengalami perubahan. Namanya berganti menjadi serampang dua belas. Susunan penarinya pun ikut diubah. Dulunya hanya dibawakan oleh penari laki-laki saja, sekarang dilakukan oleh penari laki-laki dan perempuan secara berpasangan. Ini otomatis membuat gerakannya pun ikut serta berubah.

Makna Tarian

Tari serampang dua belas menggambarkan tahap-tahap kehidupan sepasang kekasih. Ada dua belas ragam tarian dalam menceritakan kehidupan mereka mulai dari awal perkenalan, jatuh cinta, hingga pada akhirnya menikah. Ini memberi pesan khusus kepada perempuan dan laki-laki dalam hal mencari pasangan hidup.

Tari serampang dua belas adalah sebuah tarian pertunjukan yang bisa digunakan dalam setiap acara, baik acara hiburan, adat, maupun budaya.

Gerakan dan Musik Pengiring

Gerakan dalam tari serampang dua belas ini beragam dan dilakukan dengan cepat. Seperti gerakan melompat, berputar, berjalan kecil, dan memainkan sapu tangan. Tarian ini diiringi oleh alunan musik tradisional seperti kecapi, rebana, dan musik tradisional melayu lainnya. Sedangkan lagu yang digunakan adalah lagu pulau sari. Tetapi di masa-masa sekarang, beberapa menggunakan musik rekaman untuk mengiringi tarian ini agar lebih praktis.

Pakaian Penari

Pakaian penari biasanya menggunakan busana khas adat Melayu di pesisir pantai timur Sumatera. Penari laki-laki memakai kemeja lengan panjang dan celana panjang. Atribut tambahannya seperti peci dan kain yang dikenakan di pinggang hingga paha. Sedangkan penari perempuan biasanya hanya menggunakan lengan panjang dan kain panjang hingga ke bawah. Atribut tambahannya sebagai pemanis seperti hiasan kepala, hiasan penutup dada, dan kain yang dikenakan di pinggang.

Penggunaan busana tari tadi dapat dikreasikan oleh masing-masing kelompok penari. Sehingga lebih bervariasi tapi tidak meninggalkan kesan tradisional budaya Melayunya.