Tari berpasangan adalah bentuk tarian yang ditarikan oleh dua orang penari yang umumnya seorang penari putri dan seorang penari putra. Jenis tariannya dapat dua jenis gaya sama atau berbeda. Gerak tarinya saling mengisi dan melengkapi dan ada interaksi antara penari yang satu dan penari pasangannya sehingga terdapat respons dan kesepakatan gerak yang baik. Sebuah gerakan tidak dapat dikatakan sebagai tarian apabila tidak memenuhi ketiga unsur berikut ini. Wiraga Suatu tarian wajib untuk menampakkan gerakan tubuh, baik itu dalam posisi duduk maupun dalam kondisi berdiri. Wirama Suatu tarian juga harus mempunyai unsur irama yang dapat menyatukan gerakan antara badan dengan musik pengiringnya, baik itu dari segi tempo atau juga iramanya. Wirasa Dalam tari, seorang penari harus mampu dalam menyampaikan suatu perasaan yang ada pada jiwa, yang berasal dari sebuah tarian dan juga gerakan ekspresi penarinya. Unsur tari yang paling penting adalah gerak atau raga (wiraga). Sebab tarian pada dasarnya adalah rangkaian gerakan yang dikombinasikan menjadi satu kesatuan yang harmonis. Penari harus menonjolkan gerakan tubuh yang ritmis, dinamis dan estetis. Gerak dalam tari sendiri dibagi menjadi dua, yakni gerak murni atau biasa dan gerak maknawi. Gerak murni artinya tariannya tidak memiliki maksud tertentu. Sedangkan Gerak maknawi gerakannya memiliki maksud atau makna tertentu. Biasanya gerak dasarnya terinspirasi dari gerak sehari-hari lalu diperhalus sehingga tidak terlihat seperti gerak nyata. Makna dari gerakan maknawi yang dibawakan penari juga bisa ditebak oleh penonton. Salah satu contohnya adalah gerakan berdecak pinggang yang dilakukan penari lelaki memiliki arti wibawa atau kekuasaan. Contoh Tari Kreasi Berpasangan :
|