Tahapan lompat jauh yang mengutamakan kecepatan pada saat menolak disebut

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

2.1 Deskripsi Teori 2.1.1.Hakikat Lompat Jauh Lompat jauh adalah melompat sejauh - jaunya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ketitik lainya dengan cara berlari secepat cepatnya, kemudian menolak, melayang diudara dan mendarat. Menurut Munasifah (2008:10) lompat jauh adalah jenis olahraga dengan cara melompat kedepan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauhjauhnya, jarak loncatan diukur mulai dari titk tumpuan loncatan sampai dengan jejak pertama ditolak pasir sesudah melompat. selanjutnya Menurut Agus Mukholid ( 2004 : 14 ) lompat jauh adalah bentuk gerakan melompat mengangkat kaki keatas depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin diudara atau melayang diudara yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration). Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan. Jadi kesimpulannya adalah lompat jauh merupakan suatu gerkan melompat kearah depan dengan sejauh-jauhnya dengan kecepatan yang optimal. Menurut Jarver (1987:32) unsur-unsur yang dapat menentukan jauhnya lompatan yaitu kecepatan lari, kekuatan dan kecepatan pada saat take off (memidahkan kecepatan horizontal ke gerakan bersudut) serta tenaga lompat. Pendapat-pendapat para ahli tersebut tidak harus kita

terima begitu saja, namun perlu kita adakan pengajian lebih lanjut untuk benar-benar mengetahui secara pasti sumbangan dari unsur-unsur yang telah dikemukakan tadi. Sehingga dengan begitu akan membantu kita/pelatih dalam penyusunan program latihan dan pembinaan serta pemilihan bibit-bibit atlet. Pada nomor lompat jauh kita mengenal ada 3 ( tiga ) macam gaya yaitu : 1. Gaya jongkok ( Sit down in the air style ) 2. Gaya tegak atau gaya lenting ( Schnepper style ) 3. Gaya berjalan di udara ( Walking in the air ). Lompat jauh di bagi dalam dua tahapan ( Khomsin 2005:84) : 1. Lari awalan dan saat menolak 2. Saat melayang di udara dan mendarat Kondisi pada saat melayang dan mendarat di timbulkan oleh lari awalan dan tolakan ; dengan demikan, ini adalah tahapan yang sangat penting pada teknik saat melakukan lompat jauh.

2.1.2 Tujuan Lompat Jauh Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya dengan cara berlari secepat-cepatnya, kemudian menolak melayang di uadara dan mendarat. Menururt Kuswanto (1994 : 104) tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dari titik tertentu ke titik yang lain yang dimulai dari awlan,tumpuan,sikap badan diudara, dan sikap mendarat.

2.1.3 Teknik lompat Jauh Gaya Jongkok

Gambar 1 Teknik lompat jauh gaya jongkok (sumber internet) Lompat jauh gaya jongkok adalah sikap badan diudara kedua tungkai jongkok, kedua lutut ditekuk, kedua tangan kedepan (Tamsir Riyadi 1085 : 97) Dalam teknik lompat jauh, kita di fokuskan pada penggunaan sebaik mungkin pada awalan, tolakan, melayang di udara dan pendaratan. Awalan lari dalam lompat jauh adalah kepentingan yang tertinggi. Tingginya kecepatan pada lari awalan yang pelompat dapat gunakan pada saat tolakan tanpa besarnya penurunan dalam momentum, akan menghasilkan lebih baik. Pelompat selalu mengutamakan kecepatannya, dengan hasil lompatan karena untuk pelompat jauh ini adalah kecepatan khusus dalam 20 sampai 30 meter yang menentukan.

1. Awalan Awalan dalam lompat jauh merupakan lari dengan percepatan dari start berdiri.tujuan awalan pada lompat jauh adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi mungkin sebelum mencapai papan tolakan (Sujarwadi 2010:38). ancanng ancang awalan yang dilakukan oleh pelompat harus secepat mungkin, karena dua pertiga prestasi lompat jauh tergantung pada

ancang-ancang dan sepertiga pada lompat oleh kerena itu berbagai tahap teknik lompat jauh sangat di pengaruhi unsure kecepatan sprint dan kondisi (U.Jonath,E. hagdan R,1973/200). Kesalahan-kesalahn yang sering di lakukan pada awalan lompat jauh adalah: pelompat tidak memperhitungkan kecepatan pada saat mendekati papan tolakan, pelompat seringkali melakukan lari dengan kecepatan yang tidak teratur pada waktu mendekati papan tolakn. Untuk mengatasi itu semua, maka

harus melakukan latihan lari cepat dengan kecepatan maksimum dan

melakukan latihan mengalihkan langkah pada tumpuan tanpa menurunkan kecepatan. Menurut Adisasmita (1992,67) untuk dapat melakukan lari awalan dengan baik, perlu memprhatikan dan melakukan hal-hal sebagi berikut: a) Jarak awalan tergantung pada masing-masing pelompat. b) Jarak lari awalan harus cukup jauh untuk mendapatkan kecepatan c) Kecepatan lari awalan dan irama langkah harus rata d) Pada langkah akhir, pikiran dipusatkan untuk melompat setinggi-tingginya ke arah depan. e) Langkah terakhir di perkecil agar dadat menolak ke atas dengan lebih sempurna. f) Sikap lari seperti pada lari jarak pendek.

2. Tolakan atau Tumpuan

Gambar 2 Tolakan/tumpuan (sumber internet)

Menurut khomsin (2005:86) Tolakan adalah tahapan yang sangat penting dalam lompat jauh. kemudian menurut Munasifah (2008:13) bahwa tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan horizontal ke gerakan vertikalyang dilakukan dengan cepat. tolakan dilakukan sebagai tahap pengalihan telapak kaki tolak untuk pas landas(take off) tujuannya adalah untuk menghasilkan tolakan sekuat-kuatnya agar dapat mengangkat titik berat badan setinggi-tingginya. Pada saat melakukan tolakan, pelompat membutuhkan konsentrasi dengan : a) Menghasilkan ketinggian vertic b) Mempertahankan kecepatan horizontal Berikutnya, tahapan menolak adalah tangung jawab untuk mencapai percepatan vertical yang terbaik tanpa penurunan yang tegas didalam menggunakn kecepatan horizontal Tolakan dapat di bagi dalam tiga tahapan untuk analisis: 1) Meletakan kaki tolakan (penancapan kaki) 2) Meluruskan lutut, pinggul dan sendi pergelangan kaki(tahapan pengumpulan) 3) Ektensi pada tolakan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tolakan merupakan perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan horizontal ke gerakan vertical yang dilakukan dengan cepat yang melibatkan otot tungkai berkontraksi.

3. Melayang Sikap badan di udara adaalah setelah gerakan kaki tolak atau menumpu pada balok tumpuan, badan terangkat cepat hingga melayang ke udara bersamaan dengan ayunan kedua lengan ke depan atas. Tinggi dan jauhnya hasil lompatan sangat bertanggung pada besarnya

kekuatan tolakan pada saat menolak dan kecepatan pelompat dan meluruskan kaki seluruslurusnya. Hal-hal yang perlu pada teknik sikap badan diudara ini sebagai berikut: 1. Kedua lutut ditekuk 2. Mengangkat kedua tangan ke samping kepala 3. Kedua tangan diturunkan kedepan kedua kaki ke depan menggunakan pijakan ujung kaki dibantu gerakan tangan.

Gambar 3 Sikap badan di udara (sumber internet )

4. Pendaratan Mendarat harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kaki diayunkan ke depan menyebabkan seorang pelompat mendarat dengan pantatnya, karena bila terjadi demikian akan sangat merugikan( Sujarwadi 2010:39 ). Cara melakukan pendaratan sebagai berikut : 1. Mendarat pada bak lompat dengan menggunakan kedua tumitkaki.posisi kedua kaki rapat dan di tekuk seperti sedang jongkok. 2. Baadan condong ke depan dengan kedua tangan terjulur ke depan.usahakan kedua tangan segera menyentuh pasir. 3. Sesaat setelah menyentuh tanah, duduklah pada kedua pangkal tumit. Jangan pernah menjatuhkan pantat ke pasir karena sangat merugikan

Gambar 4 Saat mendarat (sumber internet) Menurut

Syarifuddin (1992 :72) lompat jauh adalah salah satu bagian dari cabang

olahraga atletik yang selalu diperlombakan dalam kejuaraan atletik.dari ketiga jenis gaya dalam lompat jauh seluruh gerakannya sama namun hanya sikap melayang di udara yang membedakan dari ketiga gaya tersebut.

2.1.4. Hal-hal yang harus di hindari dan di utamakan dalam lompat jauh a. Hal-hal yang harus di hindari 1. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak 2. Bertolak dari tumit dan dengan kecpatan yang tidak memadai 3. Badan miring jauh ke depan atau ke belakang . 4. Melayang tidak seimbang 5. Gerak kaki yangprematur(mendahului gerakan seharusnya). 6. Kaki kurang di angkat pada saat mendarat . 7. Salah satu kaki turun mendahului kaki lain pada saat mendarat b. Hal-hal yang harus di utamakan 1. Peliharalah kecepatan lari sampai bertolak 2. Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dari balok tumpuan

3. Ubahlah sedikit posisi lari, bertujuan mencapai posisi baik tegak 4. Gunakan gerakan kompensasilengan dengan baik 5. Capailah jangkauan gerak yang baik 6. Gerakan akhir agar lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya tolakan 7. Latihlah gerakan pendaratan 8. Kuasai gerakan yang benar dari gerakan lengan dan kaki dalam meluruskan dan membengkokkannya ( Muhajir 2007:49-50 ).

2.1.5 Bak Lompat Jauh

Gambar 5 Bak Lompat Jauh (sumber internet) a. Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 meter dan panjang 30 - 50 meter. b. Panjang papan tolakan 1,22 meter, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm. c. Pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangya 1 meter dari tepidepan bak pasir pendaratan. d. Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 meter jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 meter.

e. Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar dengan sisi atas papan tolakan. 2.1.6. Hakikat latihan Upaya pengemnbangan dan peningkatan olahraga salah satunya adalah latihan uang terprogram dengan baik dan benar. Latihan merupakan proses yang sistematis dalam mempersiapkan olahragawan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan beban yag semakina menigkat. Latihan adalah proses pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga terjadi adaptasi gerak otomatis gerakan yang awalnya dirasakan sangat sukar akan menjadi sangat mudah setelah melakukan latihan yang diberikan secara sistematis dan teratur. (http://Al-Falaasifah.Blog.Friendster.Com/2011/01/13rangk-pembinaan-kondisi-fisik-olahragaI.). Dengan demikian dapat disimpulkan latihan merupakan suatu aktifitas gerak yang dilakukan secara berulang-ulang yang sistematis dalam waktu yang lama ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada cirri-ciri fisiologis dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. . 2.1.7 Hakikat Ketepatan Ketepatan adalah pengendalian gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh (M.Sajoto,2005:18) selanjutnya pengertian dari ketepatan adalah kemampuan diarahkannya suatu gerakan ke suatu sasaran sesuai tujuannya(Hartono 2010:12).

Dalam teknik lompat jauh terutama gaya jongkok latihan ketepatan termasuk salah satu unsur pendukung didalam keberhasilan lompatan, untuk itu latihan ketepatan harus dilakukan dengan baik. Menurut Muhajir (2007:52)

kegunaan latihan ketepatan antara lain sebagai

berikut: 1. Meningkatkan prestasi 2. Menjadikan gerakan efisien den efektif 3. Mencegah terjadinya cedera 4. Mempermudah menguasai teknik dan taktik. Disamping latihan ketepatan ada juga yang sebut dengan latihan chek mark (tanda awalan) dimana tanda awalan ini mempermudah siswa didalam penganbilan awalan,sehingga siswa dapat melompat dan mendarat dengan sempurna. Untuk meningkatkan keseragaman dalam panjang langkah dan ketepatan dalam percepatan, awalan dimulai dari beberapa posisi dengan rata-rata percepatan yang sama tanpa ada perubahan. menurut Khomsin (2005:85-86) Di samping tanda untuk awalan, pelompat sering menggunakan tanda lebih dari dua tanda dari tanda pertamanya berdiri dengan kedua kaki bersama, pelompat berjalan atau lari pelan pada tanda pertama, berikutnya dua atau tiga langkah keluar cepat, pada tanda kedua sering kali diletakan dari papan yang menjadi kesadaran menghantam hanya pada saat mengeluarkan pada hilangnya konsentrasi dan ternyata ini adalah penyesuaian selama sedikit langkah terakhir yang berarti berkurangnya kecepatan ke depan. Tanda supaya tidak selalu digunakan sebagai patokan tetapi sebagi tanda untuk meningkatkan irama kecepatan sampai pada sedikit langkah terakhir sebelum melakukan tolakan. Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa ketepatan adalah suatu usaha untuk berkonsentrasi pada satu objek untuk suatu tujuan.

2.1.8 Kecepatan Kecepatan merupakan komponen fisik yang esensial.menurut Hardono (2007:72) bahwa kecepatan adalah kemampun untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis secara berturu-turut dalam waktu yang singkat atau kemampuan untuk menempuh jarak dalam waktu yang singkat.selanjutnya kecepatan adalah kemampuan kondisi tubuh seseorang untuk melakukan gerakan dengan waktu yang relatif singkat agar mencapai hasil yang baik. kecepatan merupakan unsur gerak dasar untuk mencapai prestasi yang maksimal.kecepatan seseorang tergantung pada potensi sejak lahir dan juga dari hasil latihan secara teratur dengan perencanaan yang tepat ( Muhajir 2007:55 ). Macam-macam bentuk latihan kecepatan a) Kecepatan sprint(sprinting speed) Kecepatan sprint adalah kemampuan seseorang bergerak ke depan dengan kekuatan dan kecepatan maksimaluntuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya.cara pengembangkan kecepatan sprint adalah dilakukan dengan interval running dengan volume beban latihan : 5-10 kali giliran lari,jarak 30-80 meter,intensitas latihan lari :80% -100%.

b) Kecepatan reaksi (reactioan speed) Kecepatan reaksi

adalah kemampuan seseorang untuk

menjawab rangsangan

secepatmungkin dalam mencapai hasil yang sebaik-baiknaya. hamper semua cabang olahraga memerlukan kecepatan reaksi di dalam pertandingan . dengan mengembangkan kecepatan reaksi dapat di lakukaan dengan metode pertandingan sehingga dalam waktu yang singkat dapat segera mereaksi suatu rangsangan .benuk-bentuk latihan terebut antara lain sebgai berikut :

1. Dengan permainan hitam hijau 2. Latihan dengan lemparan bola sebanyak mungkin dalam waktu tertentu 3. Bertanding lari sebenarnya. Dengan aba-aba start pistol atau peluit. c) Kecepatan bergerak(speed movement) Kecepatan bergerak merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secepat mengkin dalam satu gerakan yang tidak teputus, seperti gerakan melompat , melempar, dan salto.setiap cabang olahraga memerlukan jenis kecepatan yng berbeda.cara mengembangkan peningkatan weigth training. Volume beban latihan : 4 -6 kali giliran, intensitas 40% - 60% recovery : 2-3 menit. Untuk meningkatkan kecepatan dapat di lakukan dengan pelatihan kecepatan secara teratur seperti: 1. Interval training merupakan penentuan jarak yang dl lakukan atlit supaya faktor daya tahan tidak mempengaruhi kecepatan lari.misalnya Lari sprint 30 -50 meter. 2. Lari akselerasi merupakan bentuk variasi dalam lari dengan cara memperlambat kecepatan (deselerasi) dan mempercepat lari. 3. Lari naik bukit( up hill) tujuan lari naik bukit adalah untuk mengembangkan dynamic strength dalam otot-otot tungkai.dynamic strength dapat juga di kembangkan dengan lari di air dangkal ,pasir, salju, atau lapangan yang empuk. 4. Lari menuruni bukit(down hill) tujuan lari menuruni bukit adalah untuk melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.akan lebih baik ada angin dari arah belakang .( Hartono 2010 :29) Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang. Jonath, Haag dan Krempe l(1987), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan lari cepat adalah :

a) Tenaga otot b) Viscositas otot c) Kecepatan reaksi d) Koordinasi antara syaraf pusat dan otot e) Ciri antropometrik f) Daya tahan kecepatan Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulakan bahwa kecepatan adalah perpindahan gerakan dari satu tempat ke tempat yang satu dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

2.1.9 Hakikat Kekuatan Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan( Agus Mukhilod 2007:67 ).selanjutnya kekuatan menurut Dwi Sarjiyanto (2010:49) adalah kemampuan otot untuk menahan beban,artinya adalah energy untuk melawan suatu tahanan atau kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.menurut Hardono Sahuri(2010:68) latihan-latihan yang cocok untuk mengembangkan kekuatan adalah latihan tahanan(Resistance exercise), dimana kita mengangkat, mendorong atau menarik suatu beban,beban tersebut bisa anggota tubuh ataupun beban dari luar. Kekuatan (strength) adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.agar hasilnya lebih efektif, latihan-latihan tahanan haruslah maksimal atau hampir maksimal

untuk

menahan

beban

tersebut.kemudian

secara

berkala,berat

badan

dinaikan(ditambah) sedikit demi sedikit agar perkembangan otot terjamin.oleh karena itu, latihan-latihan tahanan harus selalu merupakan latihan-latihan progresif yang tidak berhenti pada satu berat tertentu.

Dalam latihan tahanan menurut tipe kontraksi ototnya dapat digolngkan menjadi: a) Kontraksi isometrik Latihan isometrik adalah suatu latihan dimana tidak terdapat pemanjangan otot.bentuk latihan isometrik misalnya latihan mendorong, mengangkat,tau menhela benda/objek yang tidak dappat digerakan,seperti tembok, lemeri,mobil dan lain sebagainya.

b) Kontraksi isotonik Latihan isotonik adalah latihan tahanan dimana ada gerakan-gerakan dari anggota tubuh yang disebabkan karena memanjang dan memendeknya otot-otot,sehingga terdapat perubahan dalam panjang otot.contoh latihan isotonik angak berat(weight training) c) Kontraksi isokinetik Latihan isokinetik atau disebut juga constant movement adalah suatu bentuk latihan gabungan antara kontraksi isometrik dan isotonik. Sehingga dapat disimpulakn bahwa kekuatan adalah otot yang berkontraksi untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.

2.1.10 Pentingnya Ledak Otot Dalam Olahraga Arijatno (1984 :39) menegaskan bahwa : daya ledak otot menggambarkan kontraksi maksimal yang di hasilkan oleh otot atau kelompok otot. Hal ini yang menyebabkan bahwa daya ledak otot berfungsi dalam gerakan-gerakan eksplosive seperti memukul, meloncat, melompat, dan belari. Eksplosive yang di maksud adalah kemampuan otot berkontraksi secara cepat dengan di pengaruhi oleh rangsangan saraf kecepatan Soekarman ( 1989 :39)

Jadi daya ledak otot adalah sekelompok otot berkontraksi dengan cepat terhadap tahanan beban.

2.1.11 Faktor Yang Mempengaruhi Daya Ledak Otot Dalam kehidupan sehari-hari daya ledak di perlukan untuk memindahkan sebagian atau seluruh tubuh dari satu tempat ke lain yang di lakukan pada suatu saat dan secara tiba-tiba.dalam praktek olahraga misalnya melompat, meloncat, melempar lembing, cakram, bola basket, menendang, lari dan lain sebagainya. Menurut Moeloek, (1984 : 7) tenaga ledak otot (Muscle eksplosive power) adalah kemampuan otot atau sekelompok otot melakukan kerja secara eksplosive yang di pengaruhi oleh kecepatan dan kontraksi. otot.

2.1.12 Sistem Energi Anaerob Olahraga Anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Ketika terjadi pertukaran energi dalam jaringan tubuh Anda tanpa menggunakan

oksigen,

ini

adalah

proses

anaerobik.

Saat melakukan latihan anaerobik tubuh akan menjadi sangat lelah Karena latihan ini termasuk latihan yang sangat berat dan menuntut pada tubuh. Selain itu latihan ini juga dapat memperkuat otot dan persendian sehingga dapat meningkatkan kinerja pada kegiatan dengan kekuatan otot, dapat juga untuk menambah kelincahan dan kecepatan. Aktivitas anaerobik merupakan aktivitas dengan intensitas tinggi yang membutuhkan energy secara cepat dalam waktu yang singkat namun tidak dapat dilakukan secara kontinu untuk durasi waktu yang lama. Aktivitas ini biasanya juga akan membutuhkan interval istirahat agar ATP dapat diregenerasi sehingga kegiatannya dapat dilanjutkan kembali. Contoh dari

kegiatan/jenis olahraga yang memiliki aktivitas anaerobik dominan adalah lari cepat (sprint), push-up, body building, gimnastik atau juga loncat jauh. Dalam beberapa jenis olahraga beregu atau juga individual akan terdapat pula gerakan-gerakan/aktivitas sepeti meloncat, mengoper, melempar, menendang bola, memukul bola atau juga mengejar bola dengan cepat yang bersifat anaerobik. Oleh sebab itu maka beberapa cabang olahraga seperti sepakbola, bola basket atau juga tenis lapangan disebutkan merupakan kegiatan olahraga dengan kombinasi antara aktivitas aerobik dan anaerobik.

2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan Penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada umumnya hasil lompat jauh pada siswa SMP Negeri 3 Gorontalo masih sangat rendah hal ini disebabkan karena kurangnya pembinaan terhadap siswa itu sendiri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh latihan ketepatan dalam mengambil awalan terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SMP Negeri 3 Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperiment.dan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain one group pre-test dan pos-test dengan judul Pengaruh Latihan Ketepatan Dalam Mengambil Awalan Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Smp Negefi 3 Gorontalo. Suatu penelitian akan di katakana berhasil apabila penelitian itu dilaksnakan dengan baik dan benar dengan program latihan yang tersusun dan terencana dengan baik. Latihan adalah proses pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga terjadi adaptasi gerak

otomatis gerakan yang awalnya dirasakan sangat sukar akan menjadi sangat mudah setelah melakukan latihan yang diberikan secara sistematis dan teratur. Ketepatan adalah pengendalian gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh (M.Sajoto,2005:18) selanjutnya pengertian dari ketepatan adalah kemampuan diarahkannya suatu gerakan ke suatu sasaran sesuai tujuannya(Hartono 2010:12). Menurut Agus Mukholid ( 2004 : 14 ) lompat jauh adalah bentuk gerakan melompat mengangkat kaki keatas depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin diudara atau melayang diudara yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya dengan cara berlari secepat-cepatnya, kemudian menolak melayang di uadara dan mendarat. Menururt Kuswanto (1994 : 104) tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Dengan demikian latihan ketepatan dalam mengambil awalan dapat memberikan andil dalam melakukan lompatan khususnya lompat jauh. 2.3 Kerangka Berpikir Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jauh, faktor manusia , lingkungan, fisik, mental sosial serta motivasi namun hal ini di peroleh apabila latihan yang di lakukan di arahkan untuk menjadi seseorang atlit spesialisasi untuk persiapan dalam jangka waktu yang cukup lama tetapi pada penelitian ini peneliti hanya melakukan penelitian pada siswa putra kelas VIII-A SMP Negeri 3 Gorontalo tahun pelajaran 2011-2-012.dan yang paling dominan

masalah diteliti adalah ketepatan dalam mengambil awalan, sehingga dengan latihan ketepatan kita dapat mengetahui dan mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok. sesuai dengan ketentuan masing-masing siswa putra kelas VIII-A SMP Negeri 3 Gorontalo tahun ajaran 2011-2012 di berikan kesempatan yang sama dalam melompat sebanyak tiga kali lompatan pada awalan yang telah di tentukan.

2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada teori-teori dan kerangka berpikir yang telah di uraikan di atas, maka berikut ini dapat di ajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: pengaruh latihan ketepatan dalam mengambil awalan

dapat mempengaruhi kemampuan

lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas VIII-A SMP Negeri 3 Gorontalo tahun ajaran 2011-2012.