Surat Al Furqan Ayat 25 2 latin dan Artinya

SURAT Al Furqan adalah surat urutan ke-25 di dalam kitab suci Alquran. Surat yang memiliki arti "Pembeda" ini berisi 77 ayat. Kemudian termasuk golongan surat Makkiyyah karena diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang kala itu berada di Kota Makkah, Arab Saudi.

Dikutip dari laman Abuyuja, Kamis (13/1/2022), dinamakan Surat Al Furqan karena di dalamnya terdapat lafadz al furqan pada ayat pertama. Adapun yang dimaksud dengan Al Furqan atau "Pembeda" dalam hal ini adalah Alquran.

Baca juga: Abu Nawas Divonis Mati Gara-Gara Buang Air Besar di Sungai, Kok Bisa? 

Al Furqan sendiri merupakan nama lain dari kitab suci Alquran. Lalu Alquran diketahui sebagai pembeda antara yang haq dan batil.

Berikut isi Surat Al Furqan Ayat 1–77 lengkap dengan bacaan terjemahan latin dab artinya, seperti terdapat dalam Alquran Digital Okezone.

Baca juga: Cerita Mualaf Sukses Miliki 50 Toko Berkat Bacaan Bismillah Ibunya 

تَبٰـرَكَ الَّذِىۡ نَزَّلَ الۡـفُرۡقَانَ عَلٰى عَبۡدِهٖ لِيَكُوۡنَ لِلۡعٰلَمِيۡنَ نَذِيۡرَا

1. Tabaarakal lazee nazzalal Furqaana 'alaa 'abdihee li yakoona lil'aalameena nazeera

Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).

اۨلَّذِىۡ لَهٗ مُلۡكُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَلَمۡ يَتَّخِذۡ وَلَدًا وَّلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ شَرِيۡكٌ فِى الۡمُلۡكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَىۡءٍ فَقَدَّرَهٗ تَقۡدِيۡرًا

2. Allazee lahoo mulkus samaawaati wal ardi wa lam yattakhiz waladanw wa lam yakul lahoo shareekun filmulki wa khalaqa kulla shai'in faqaddarahoo taqdeeraa

Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

وَاتَّخَذُوۡا مِنۡ دُوۡنِهٖۤ اٰلِهَةً لَّا يَخۡلُقُوۡنَ شَيۡـًٔـا وَّهُمۡ يُخۡلَقُوۡنَ وَلَا يَمۡلِكُوۡنَ لِاَنۡفُسِهِمۡ ضَرًّا وَّلَا نَفۡعًا وَّلَا يَمۡلِكُوۡنَ مَوۡتًا وَّلَا حَيٰوةً وَّلَا نُشُوۡرًا‏

3. Wattakhazoo min dooniheee aahihatal laa yakhluqoona shai'anw wa hum yukhlaqoona wa laa yamlikoona li anfusihim darranw wa laa naf'anw wa laa yamlikoona mawtanw wa laa hayaatanw wa laa nushooraa

Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.

Baca juga: Jadwal Sholat Hari Ini, Kamis 13 Januari 2022M/10 Jumadil Akhir 1443H 

وَقَالَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اِنۡ هٰذَاۤ اِلَّاۤ اِفۡكٌ اۨفۡتَـرٰٮهُ وَاَعَانَهٗ عَلَيۡهِ قَوۡمٌ اٰخَرُوۡنَ ۛۚ فَقَدۡ جَآءُوۡ ظُلۡمًا وَّزُوۡرًا ۛۚ‏

4. Wa qaalal lazeena kafarooo in haazaaa illaaa ifkunif taraahu wa a'aanahoo 'alaihi qawmun aakharoona faqad jaaa'oo zulmanw wa zooraa

Dan orang-orang kafir berkata, “(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia (Muhammad), dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka telah berbuat zhalim dan dusta yang besar.

وَقَالُوۡۤا اَسَاطِيۡرُ الۡاَوَّلِيۡنَ اكۡتَتَبَهَا فَهِىَ تُمۡلٰى عَلَيۡهِ بُكۡرَةً وَّاَصِيۡلًا

5. Wa qaalooo asaateerul awwaleenak tatabahaa fahiya tumlaa 'alaihi bukratanw wa aseelaa

Dan mereka berkata, “(Itu hanya) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang."

Baca juga: Bacaan Zikir Pagi Hari Ini, Kamis 13 Januari 2022M/10 Jumadil Akhir 1443H 

Ayat-ayat selanjutnya dari Surat Al Furqan bisa selengkapnya dibaca dengan mengeklik tautan berikut ini: Alquran Digital Okezone.

Wallahu a'lam bihawab.

  • #Alquran Digital Okezone
  • #Surat Al Furqan
  • #Alquran

Ilustrasi surat Al Furqan ayat 67 dalam Al Quran. Foto: iStock

Dalam Islam, umat Muslim diajarkan untuk hidup dalam kesederhanaan dan tidak bertindak secara berlebihan, termasuk dalam menggunakan hartanya. Perintah ini telah tertulis langsung dalam Al Quran, tepatnya pada surat Al Furqan ayat 67.

Surat Al Furqan merupakan surat ke-25 dalam kitab suci Al Quran. Surat ini terdiri atas 77 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Nama Al Furqan diambil dari ayat pertama surat ini yang memiliki arti pembeda.

Lalu, bagaimana bacaan surat Al Furqan ayat 67? Apa isi kandungan dari ayat tersebut? Selengkapnya, simak penjelasan berikut.

Bacaan Surat Al Furqan ayat 67

Berikut bacaan surat Al Furqan ayat 67 dilengkapi dengan latin dan artinya.

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا

Wallaziina izaaa anfaquu lam yusrifuu wa lam yaqturuu wa kaana baina zaalika qawaamaa.

Artinya: “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.”

Ilustrasi membaca Al Quran. Fo

Isi Kandungan Surat Al Furqan Ayat 67

Mengutip buku Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi oleh Dr. H. Azhari Ahmad Tarigan, M.Ag. (2012), surat Al Furqan ayat 67 memiliki keterkaitan yang erat dengan makna al-iqtishad dan al-muqtashid yang mengandung arti penghematan dan tidak berlebih-lebihan. Artinya, ayat tersebut mengajarkan umat Muslim untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam membelanjakan harta mereka.

Sementara itu, dikutip dari jurnal berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Surat Al-Furqon Ayat 63-67 oleh Umi Rochmatul Ummah (2017), dalam tafsir al-Maraghi dan tafsir An-nuur, keduanya menuliskan bagaimana sifat seorang mukmin dalam membelanjakan dan menggunakan harta yang dimilikinya seperti yang telah Allah wahyukan dalam ayat tersebut.

Hamba Allah yang benar-benar mukmin tidak akan melampaui batas atau berlebihan dalam mengeluarkan hartanya. Mereka juga tidak berlaku kikir terhadap diri sendiri maupun keluarga. Mereka mengeluarkan nafkah secara seimbang, tidak berlebihan dan tidak kekurangan.

Tak sampai di situ, ayat ini juga berisi anjuran Rasulullah supaya umatnya berhemat dalam mengelola harta yang dimiliki. Seseorang dengan harta yang dapat mencukupi kebutuhannya agar menyisihkan sebagian harta itu untuk menjalankan amalan sunnah. Misalnya seperti berinfak tetapi tetap dalam batasan yang wajar dan tidak berlebihan, disesuaikan dengan kondisi masing-masing serta situasi yang dihadapi.