Suara menjadi lebih berat dan besar merupakan ciri pubertas yang dialami oleh

Jakarta -

Masa remaja dapat dikatakan masa transisi, Bunda. Merupakan tahap peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Ini juga ditandai dengan adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis pada anak.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), masa remaja mengacu pada anak yang berusia antara 10 dan 19 tahun. Ketika memasuki tahap ini, baik anak perempuan atau laki-laki akan mengalami perubahan pada tubuh mereka yang dikenal dengan masa pubertas, Bunda.

Mengutip Medicinenet, pubertas adalah masa pematangan seksual yang melibatkan serangkaian tahapan fisik yang mengarah pada pencapaian kesuburan. Tidak hanya fisik atau biologis yang mengalami perubahan, pubertas juga bisa berdampak pada perkembangan psikososial maupun emosional pada anak.

Pada anak laki-laki, umumnya masa pubertas mereka ditandai dengan ciri-ciri primer dan sekunder, Bunda. Ciri-ciri primer meliputi mimpi basah dan pematangan sel sperma. Sedangkan sekunder seperti tumbuhnya rambut halus di area tertentu, jakun, suara yang semakin berat, hingga timbulnya keringat bau badan serta jerawat.

"Mereka juga mulai mengalami keringat ketiak dan bau badan serta jerawat," ujar Vincent Iannelli, seorang dokter anak seperti yang dikutip dari laman Very Well Health.

Ciri ciri pubertas anak laki laki

Anak laki-laki sedikit lebih lambat mengalami masa pubertas ketimbang anak perempuan, Bunda. Untuk anak laki-laki, pubertas rata-rata dimulai pada usia 11 tahun, meskipun dimulai pada usia 9 tahun atau paling lambat pada usia 14 tahun masih dianggap normal.

Dirangkum dari berbagai sumber, sejumlah perubahan fisik ini merupakan ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki, antara lain:

1. Bentuk tubuh berubah

Pada bagian tubuh, terdapat kecenderungan perubahan di beberapa bagian tubuh. Misalnya, pada bagian seperti lengan, kaki, dan bahu yang semakin melebar serta otot-otot yang mulai terbentuk.

Biasanya perubahan fisik ini akan terjadi saat usia anak menginjak 13 tahun. Lebih lanjut, bagian ini akan terus berkembang jika terus dilatih dengan cara berolahraga secara teratur.

2. Mulai tumbuh rambut, berkeringat, dan jerawat

Timbulnya rambut-rambut yang mulai tumbuh, biasanya pada bagian wajah, dada, ketiak, punggung, dan area kemaluan mereka. Di samping itu, anak laki-laki akan lebih mudah berkeringat sehingga menimbulkan bau badan.

Perubahan hormon ini juga akan menghasilkan lebih banyak minyak pada kulitnya dan rentan berjerawat.

3. Penis dan testis yang membesar

Tanda pertama pubertas sebenarnya dimulai dengan pertumbuhan testis, kemudian penis yang akan berlipat ganda volumenya. Penis dan testis akan mulai tumbuh saat memasuki masa pubertas.

Ukuran penis mulai bertambah panjang, karena testis terus membesar diikuti dengan tumbuhnya rambut kemaluan. Beberapa anak laki-laki juga memiliki benjolan kecil yang disebut papula pada penis mereka. Benjolan ini terlihat seperti jerawat dan ini tidak berbahaya.

4. Perubahan suara

Suara akan berubah ketika memasuki masa pubertas. Ini terjadi karena pita suara dan kotak suaranya (laring) juga mulai berkembang. Laring terletak di tenggorokan di bagian atas trakea atau tenggorokan, yang berbentuk seperti tabung. Laring bertanggung jawab untuk memproduksi suara, Bunda.

Sebelum suara mengalami perubahan sepenuhnya, ini terkadang bisa akan pecah dan melambung, dari tinggi ke rendah dengan cepat yang seiring berjalannya waktu akan menghilang. Perubahan ini juga ditandai dengan adanya jakun pada tenggorokan yang dapat membuat suara lebih berat.

5. Mimpi basah

Dilansir Medical News Today, anak laki-laki yang memasuki masa puber akan mulai mengalami ereksi yang tidak disengaja yang menyebabkan mimpi basah, atau ejakulasi saat tidur. Mereka mungkin terbangun dengan seprai lembap. Ini bisa terjadi secara otomatis dan belum tentu hasil dari mimpi seks atau menyentuh penis, meskipun ini juga normal.

6. Pertumbuhan payudara

Saat pertama kali mengalami puber, jaringan payudara (man boobs) mungkin sedikit membengkak selama satu atau dua tahun pada area dada, karena beberapa hormonnya berubah menjadi estrogen. Hal ini bersifat sementara untuk sebagian besar anak laki-laki. Meskipun, pada beberapa anak, ini bisa lebih jelas terlihat, terutama jika mereka kelebihan berat badan.

Jika pada area payudara tampak membengkak secara berlebihan atau pembengkakan terjadi sebelum pubertas, ada baiknya segera temui penyedia layanan kesehatan. Sebab, kondisi tersebut bisa jadi bukan karena masalah hormon, melainkan cenderung pada masalah medis yang menyebabkan pembengkakan.

7. Perubahan suasana hati

Seperti halnya anak perempuan, anak laki-laki juga dapat mengalami perubahan suasana hati atau mood swings yang disebabkan oleh perubahan hormonal, fisik, dan emosional yang mereka alami.

Mengutip laman Family Doctor, saat memasuki masa puber, memungkinkan anak mengalami masalah pada kepercayaan dirinya. Meski demikian, kondisi ini akan mulai mereda pada akhir masa pubertas mereka.

Pubertas terlambat

Jika anak laki-lakibelum mulai pubertas di usia 14 tahun, berarti testis dan penisnya belum mulai tumbuh, sehingga ini dianggap pubernya terlambat. Kondisi ini disebut dengan pubertas terlambat konstitusional.

Lebih dari dua per tiga anak laki-laki mewarisi kondisi ini dari salah satu atau kedua orang tuanya, yang juga mengalami pubertas terlambat pada masa remajanya. Mayoritas anak laki-laki yang pubertasnya terlambat juga memiliki tubuh yang pendek dibanding dengan anak laki-laki seusianya, namun itu karena mereka belum mengalami percepatan pertumbuhan atau growth spurt.

"Jika anak laki-laki Anda menderita penyakit kronis, seperti penyakit radang usus, atau fibrosis kistik, pubertas juga bisa terjadi lebih lambat dari biasanya," kata perawat anak bersertifikat dengan spesialisasi pada kesehatan remaja, Barbara Poncelet.

Sejumlah anak laki-laki memiliki kondisi yang disebut dengan isolated gonadotropin deficiency (IGD), di mana mereka tidak memproduksi hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) dalam jumlah cukup. Kondisi tersebut biasanya dimulai saat lahir dan bisa diobati dengan suntikan testosteron, Bunda.

Jika Bunda khawatir dengan pubertas buah hati, tak ada salahnya konsultasi ke dokter. Dokter akan menentukan apakah anak remajaBunda tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan dan membantu memahami kondisi yang terjadi.

Dalam kasus pubertas yang terlambat, ada kemungkinan penis dan testis anak laki-laki secara bertahap mulai membesar, namun dia tidak menyadarinya. Namun, dokter bisa mengetahuinya dengan pemeriksaan fisik dan bisa melakukan beberapa tes pada hormon anak laki-laki untuk melihat apakah ada masalah.

Simak juga Bunda, cara menghilangkan jerawat dengan lemon pada video berikut:

(haf/haf)