Bagaimana tindakan mitigasi yang Harus kita lakukan di dalam rumah saat terjadi hujan abu

Apa yang Harus Kita Lakukan Ketika Terjadi Hujan Abu/Erupsi Gunung Berapi?

5 November 2010 04:32 |
Diperbarui: 26 Juni 2015 11:50

Bagaimana tindakan mitigasi yang Harus kita lakukan di dalam rumah saat terjadi hujan abu

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimana tindakan mitigasi yang Harus kita lakukan di dalam rumah saat terjadi hujan abu
Bagaimana tindakan mitigasi yang Harus kita lakukan di dalam rumah saat terjadi hujan abu

[caption id="attachment_315657" align="alignnone" width="300" caption="Hujan abu di Yogyakarta. Fotografer Bagus Kurniawan http://foto.detik.com/readfoto/2010/11/05/093851/1486615/157/3/"][/caption]

Persiapan hujan abu (apabila rumah masih dalam jarak aman):

  • Tutup pintu dan jendela.
  • Letakkan handuk atau kain basah di sela-sela pintu atau lubang angin lainnya.
  • Lindungi peralatan elektronik yang sensitif dengan debu (kamera, dvd player, dll.) dalam wadah yang aman, atau dibungkus dengan plastic wrap.
  • Jika memiliki penyakit pernapasan (bronchitis, emphysema, athsma), hindari paparan dengan abu. Tetaplah tinggal di dalam rumah atau, jika memungkinkan, mengungsi lebih awal.
  • Pastikan ternak atau hewan peliharaan memiliki stok minum dan pakan.
  • Siapkan perlengkapan darurat dan barang-barang untuk evakuasi.
  • Untuk persiapan evakuasi, siapkan kendaraan menghadap jalan dan/atau menjauhi arah bahaya. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik. Koordinasikan dengan tetangga sekitar untuk parkir di satu sisi dan satu arah untuk menghindari macet. (Misalnya di Jalan Kaliurang, semua mobil diparkir di sisi timur jalan, menghadap ke selatan.)

Perlengkapan penting:

  • Masker penutup hidung dan pelindung mata (goggles).
  • Persediaan air minum yang cukup untuk 4 hari.
  • Persediaan makanan yang tak mudah rusak untuk 4 hari (untuk manusia dan hewan peliharaan).
  • Plastic wrap untuk melindungi barang-barang elektronik.
  • Radio dan baterai cadangannya.
  • Alat komunikasi (HP) dan baterai cadangannya.
  • Lampu darurat, senter (flashlight), dan baterai cadangannya.
  • Selimut dan pakaian hangat.
  • Obat-obatan dan P3K.
  • Perlengkapan kebersihan (sapu, vacuum cleaner beserta kantong penyaring cadangannya, lap pel, kantong plastic, sekop, dll.)
  • Sejumlah uang tunai, mengingat ATM mungkin mati.

Anda mungkin terjebak hujan abu di dalam mobil, jadi tak ada salahnya menyiapkan perlengkapan darurat di dalam mobil juga.

Ketika hujan abu:

  • Jangan panik! Bersikap tenang dan rasional.
  • Tetaplah di dalam rumah, kecuali jika sudah ada peringatan untuk evakuasi. Jika sedang berada di luar rumah, segeralah berlindung (dalam rumah atau mobil).
  • Gunakan masker, sapu tangan, atau kain untuk melindungi hidung dan mulut.
  • Jangan gunakan lensa kontak karena dapat menyebabkan abrasi kornea. Jika perlu, gunakan goggles untuk melindungi mata.
  • Jangan padati jaringan komunikasi untuk hal-hal tak penting. Gunakan telepon untuk panggilan penting saja.
  • Pantau kondisi melalui radio atau televisi. Dengarkan kabar/pernyataan dari pihak yang berwenang, bukan opini dan asumsi dari reporter! Pandai-pandailah memilih channel yang menyampaikan berita terkini dan terpercaya tanpa menyebabkan kepanikan.
  • Simpan air yang cukup (dalam tandon air, bak, atau ember yang tertutup). Selalu ada kemungkinan air akan tercemar. Jika air sudah tercemar, biarkan padatan mengendap sebelum digunakan, namun jangan digunakan untuk minum.
  • Cuci peralatan makan dan memasak sebelum dipakai, dan buah-buahan serta sayuran sebelum dikonsumsi.
  • Kecuali dalam keadaan darurat dan telah dinyatakan perlu evakuasi, hindari penggunaan kendaraan bermotor. Jika terpaksa, jangan berkendara dengan kecepatan tinggi mengingat jarak pandang yang terbatas dan jalan yang licin.
  • Jangan malah berfoto-foto untuk di update di FB dan melihat pemandangan! Ini hujan abu, bukan hujan salju!
  • Tetap gunakan masker ketika hujan abu telah berhenti dan selama proses pembersihan. Abu mungkin tetap akan ada selama beberapa hari.

Ketika harus evakuasi:

  • Tetap tenang dan rasional. Pastikan semua anggota keluarga ada (termasuk binatang peliharaan, jika memungkinkan).
  • Matikan gas, listrik, dan air.
  • Kunci rumah sebelum pergi.
  • Diskusikan tempat untuk bertemu anggota keluarga apabila terpisah. Alat komunikasi mungkin tidak berfungsi ketika bencana.
  • Gunakan pakaian dan alas kaki yang kuat, masker pelindung hidungdan mulut, serta pelindung mata.
  • Bawa perlengkapan darurat bencana yang telah disiapkan sebelumnya. Ini termasuk: uang tunai, kunci kendaraan, SIM, Kartu Identitas Penduduk, paspor, daftar kontak darurat, radio, air minum, makanan, dokumen penting, makanan hewan (jika ada hewan peliharaan), perlengkapan bayi (jika ada bayi), pembalut wanita, obat-obatan, lampu darurat, alat komunikasi (HP/HT), baterai, pakaian, perlengkapan tidur (selimut, sleeping bag/kasur angin/busa tipis, bantal tiup), dll.
  • Segera menuju tempat pengungsian. Menurut Koordinator Penanganan Bencana PBB, aktivitas bahaya mungkin terjadi hingga radius 30 km.

Bagi yang berada di luar daerah bencana:

  • Bencana bukan obyek wisata! Jangan menambah padat lalu-lintas daerah bencana! Kecuali jika anda adalah tenaga ahli atau diminta bantuannya, tak perlu datang ke lokasi bencana. Bantuan bisa disalurkan melalui lembaga-lembaga yang terpercaya.
  • Jika ingin menjadi relawan, hubungi koordinator yang berwenang. Jangan langsung menuju ke lokasi.

Info dari @jalinmerapi: BUTUH SEGERA Relawan utk bergerak malam ini. Koordinasi di Forum PRB, Kesbanglinmas, Jl. Jend. Sudirman 5, Yogyakarta (utara eks Pizza Hut tugu) Telp. 0274 554427

*** Diterjemahkan bebas dan disarikan dari berbagai sumber. http://www.wikihow.com/Category:Disaster-Preparedness http://volcanoes.usgs.gov http://www.ehow.com

NB: Mohon koreksi jika ada yang salah atau tambahan jika ada yang kurang.