Sistem ekonomi yang sudah diterapkan pada masyarakat prasejarah adalah sistem barter yaitu

Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang yang terjadi antara dua pihak tanpa perantaraan alat tukar yakni uang.[1] Manusia selalu dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar.

Sistem ekonomi yang sudah diterapkan pada masyarakat prasejarah adalah sistem barter yaitu

Hukum Barter

Sampai dengan saat ini kegiatan barter masih digunakan ketika terjadi kondisi krisis ekonomi di mana nilai mata uang mengalami devaluasi akibat hiperinflasi. Salah satu kelemahan sistem barter adalah tidak memiliki standar nilai yang jelas, tetapi karena barter dilakukan oleh dua belah pihak yang saling membutuhkan, maka komoditi barang yang dianggap nilainya seimbang diterima oleh kedua belah pihak yang telah sepakat.[1]

Barter merupakan salah satu bentuk awal perdagangan. Sistem ini memfasilitasi pertukaran barang dan jasa saat manusia belum menemukan uang. Sejarah barter dapat ditelusuri kembali hingga tahun 6000 SM. Diyakini bahwa sistem barter diperkenalkan oleh suku-suku Mesopotamia. Sistem ini kemudian diadopsi oleh orang Fenisia yang menukarkan barang-barang mereka kepada orang-orang di kota-kota lain yang terletak di seberang lautan. Sebuah sistem yang lebih baik dari barter dikembangkan di Babilonia. Berbagai barang pernah digunakan sebagai standar barter semisal tengkorak manusia. Item lain yang populer digunakan untuk pertukaran adalah garam.

  • Kurs lokal
  • Hiperinflasi
  • Kurs privat
 

Artikel bertopik ekonomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

  1. ^ a b Ekonomi, Warta (2020-06-23). "Apa Itu Barter?". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2020-10-21. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Barter&oldid=19500090"

Sistem ekonomi yang sudah diterapkan pada masyarakat prasejarah adalah sistem barter yaitu

Menurut Leirissa, sistem mata pencarian hidup selalu mengalami perkembangan sesuai keadaan alam, iklim, dan fisik manusia serta perkembangan peradaban. Sistem barter telah dikenal dalam kehidupan ekonomi masyarakat pada masa bercocok tanam. Pada masa bercocok tanam, diperkirakan telah muncul bentuk perdagangan yang bersifat barter sebab ada kemungkinan telah terbentuknya desa-desa kecil semacam pendukuhan walaupun belum beraturan. Hal itu menunjukkan bahwa sudah ada hubungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya dan juga sudah dikenal sistem ekonomi secara sederhana. Komoditas yang diperdagangkan dalam sistem barter dapat diklasifikasikan menjadi dua kriteria, yaitu berupa kerajinan tangan dan hasil bercocok tanam seperti gerabah, anyaman, ubi, sukun, pisang, buah kelapa, durian, salak, rambutan, dan sebagainya.

Jadi, jawaban yang tepat adalah A.

Artikel Sejarah Kelas X ini akan menjelaskan sejarah perubahan ekonomi dari masa praaksara.

Kalian punya nggak teman yang hobi belanja via online? Atau teman yang suka berburu diskon-diskon cashback? Enak banget ya zaman sekarang yang serba simpel dan banyak pilihan, sangat beda sama zaman purba yang masih serba terbatas. Tapi bukan berarti di zaman purba nggak ada kegiatan ekonomi loh. Kegiatan ekonomi di Indonesia sudah dilakukan oleh nenek moyang kita jauh sebelum kita mengenal alat pembayaran berupa uang cash. Kebayang nggak sih, apa yang dijual oleh nenek moyang kita? Dan bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan ekonomi?

Nah, kali ini yuk bercerita tentang sejarah kegiatan ekonomi di Indonesia dan pengaruhnya pada kegiatan ekonomi saat ini. Ada 4 masa sejarah manusia praaksara dari aspek ekonomi, mau tahu apa aja? Yuk cari tahu lebih lanjut!

Masa Nomaden

Sistem ekonomi yang sudah diterapkan pada masyarakat prasejarah adalah sistem barter yaitu

Pada masa ini, tingkat kecerdasan manusia masih sangat rendah sehingga manusia mengumpulkan makanan dengan cara berburu saja. Manusia di masa ini juga hidup di wilayah yang dianggap cukup aman dan dekat dengan sungai karena sungai banyak didatangi hewan. Nah, hewan-hewan yang menghampiri sungai tersebut akan jadi bahan konsumsi buat manusia.

Masalahnya, hewan-hewan tersebut akan selalu berpindah karena adanya faktor perubahan iklim, bencana alam, adanya ancaman dari hewan karnivora, dan mencari iklim yang lebih panas. Makanya saat itu manusia juga hidup berpindah-pindah (nomaden), karena berburu hewan adalah sarana utama untuk bertahan hidup saat itu. Kalau nggak, ya manusia makan apa dong?

Masa Abris Sous Rouche 

Sistem ekonomi yang sudah diterapkan pada masyarakat prasejarah adalah sistem barter yaitu

Setelah nomaden, manusia pun berkembang dengan mengumpulkan makanan dari laut. Di masa ini manusia menetap di gua yang dekat dengan sumber air seperti tepi pantai, sungai, atau danau. Gua yang ditinggali manusia di masa ini disebut abris sous roche.

Baca juga: Mengenal Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Di masa ini, manusia memilih tinggal di gua karena bisa membuat api yang lebih tahan lama untuk menghangatkan tubuh, menghalau binatang buas di malam hari, dan memasak makanan. Manusia praaksara juga bergantung pada sumber-sumber makanan yang ada di laut, kegiatan ini dibuktikan dengan ditemukannya kulit kerang dan siput (kjokkenmodinger).

Masa Bercocok Tanam dan Beternak 

Sistem ekonomi yang sudah diterapkan pada masyarakat prasejarah adalah sistem barter yaitu

Setelah masa berburu dan menetap di gua, akal manusia semakin berkembang dan sudah mulai mampu bercocok tanam. Tanaman yang biasanya ditanam di masa ini adalah tanaman umbi-umbian seperti keladi, ubi, sukun, pisang, dan rambutan. Selain bercocok tanam, manusia juga sudah memelihara hewan untuk diternak. Hewan-hewan yang diternak biasanya adalah ayam dan babi. Dengan bercocok tanam dan beternak, manusia bisa mengkonsumsi hasil tanaman dan ternak mereka sendiri dan nggak harus bergantung pada berburu hewan seperti di masa sebelumnya.

Oh iya, di masa ini manusia juga sudah bisa menebang dan membakar pohon (slash and burn) dan juga berdagang yang bersifat barter. Biasanya barang yang ditukar untuk barter adalah hasil dari cocok tanam atau ternak mereka. Terus kalau sudah bisa produksi sendiri, kenapa masih barter? Barter terjadi karena setiap kelompok manusia menanam dan memelihara hewan ternak yang berbeda dari kelompok lainnya, makanya manusia saling tukar sesuai kebutuhan masing-masing. Walaupun barternya antarpulau, manusia juga sudah bisa membuat perahu rakit atau perahu bercadik loh, jadi bisa mengantar barangnya pakai kapal melewati sungai.

Masa Perundagian 

Sistem ekonomi yang sudah diterapkan pada masyarakat prasejarah adalah sistem barter yaitu

Tahu nggak sih, kalau di masa-masa sebelumnya manusia bercocok tanam tanpa alat bantu sama sekali. Wow, pasti repot banget tuh. Tapi akhirnya, di masa ini manusia kepikiran untuk bikin alat yang bisa membantu mereka bercocok tanam. Alat-alat yang dibuat berasal dari logam, contohnya seperti pisau bajak.

Di masa ini juga manusia mulai mengenal pembuatan barang kerajinan tangan dari batu dan kayu. Masa ini disebut dengan masa Perundagian. Sedangkan Undagi adalah sebutan untuk sekelompok masyarakat yang jago dan terampil membuat kerajinan. Barang yang dibuat contohnya seperti pembuatan gerabah, sampan, dan perhiasan. Nah, hasil produksi dari keterampilan-keterampilan tersebut nantinya akan ditukar (barter) dengan kelompok masyarakat lainnya.

Jadi, itulah 4 masa sejarah masyarakat praaksara dalam aspek ekonomi. Tapi, bukan berarti perkembangan ekonomi berhenti sampai sini loh. Seiring waktu, masyarakat praaksara juga semakin mengenal perdagangan sampai antardaratan Asia Tenggara lainnya. Perdagangan yang dilakukan juga masih bersifat barter, yaitu menukarkan barang-barang berupa hasil bercocok tanam, gerabah, dan barang-barang dari logam.

Terus, apakah proses sejarah tadi punya pengaruh untuk perekonomian saat ini? Tentu ada dong. Buktinya, saat ini masyarakat masih melakukan kegiatan berdagang antarpulau di Indonesia bahkan antarnegara.

Nah, begitulah teman-teman sejarah kegiatan ekonomi di negara kita Indonesia. Perjuangannya panjang sekali ya, dari yang awalnya harus berpindah tempat (nomaden) supaya bisa bertahan hidup, hingga akhirnya bisa menanam tanaman sendiri dan mengolah bahan baku untuk ditukar (barter). Supaya lebih ngerti, teman-teman bisa mengunjugi museum-museum yang menyimpan cerita sejarah Indonesia di zaman praaksara. Selain itu, teman-teman juga bisa menonton video ruangbelajar kalau ingin tahu lebih lanjut penjelasan lengkapnya.

Sistem ekonomi yang sudah diterapkan pada masyarakat prasejarah adalah sistem barter yaitu

Sumber Referensi

Gunawan, Restu dkk. 2017. Sejarah Indonesia Kelas X Edisi Revisi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Artikel diperbarui 18 November 2020