Sifat para Rasul Ulul Azmi yang dapat diteladani dalam kehidupan yaitu teguh dan sabar dalam

https://unsplash.com/

Mengetahui Para Rasul yang menyandang gelar Ulul Azmi adalah perlu bagi seluruh umat Islam. Sebab apabila telah mengetahui siapa saja Rasul yang menyandang Ululazmi, kita akan tahu bagaimana perjuangan mereka dan sifat-sifat yang mereka miliki, sehingga bisa sekuat dan setabah itu sampai mendapat gelar Ululazmi.

Tidak sedikit dari mereka mendapat tantangan yang pedih, perih dan menghawatirkan. Namun mereka bisa lolos melalui semua ujian tersebut, walaupun mendapat perilaku yang tidak menyenagkan dari umatnya.

Menurut Sirojudin (1993:121) dalam buku “Ensiklopedi Islam” menyebutkan bahwa Ulul ‘Azmi (ulu al-‘azmi) artinya orang-orang yang mempunyai kemauan kuat dan teguh. Sedangkan menurut Ahmadi dan Abdullah (1991:233) dalam buku “Kamus Pintar Agama Islam”, bahwa arti Rasul adalah “utusan Tuhan, nabi yang mendapat wahyu dari Allah SWT dan diperintahkan menyampaikan kepada umatnya”

Rasul Ulul Azmi yakni manusia pilihan (laki-laki) mempunyai kemauan kuat dan teguh utusan dari Allah. Merupakan nabi yang telah memeroleh wahyu diperintah oleh Allah menyampaikan kebenaran agar menyembah dan meng Esakan Allah semata. Berikut para Rasul yang mendapatkan gelar ululazmi.

Kisah Nabi Nuh As sebagai Ulul Azmi dalam Ajaran Islam

Nabi Nuh menjadi Rasul pertama yang diutus Allah menuntun umat manusia agar kemabli menyembah Allah SWT. Menurut Bisri dan Mujies (1985;43) beliau berdakwah di negara Armenia. Sejak usia 40 tahun hingga 950 tahun tapi kaumnya tidak mau beriman. Dari peristiwa tersebut kita mampu meneladani sikap ketabahan Nabi Nuh As. Bahkan meskipun anak dan istri kandungnya mendurhakai beliau.

Pada masanya Nabi Ibrahim pernah menantang keras umat-umat yang menyembah berhala. Dengan keberaniannya beliau menghancurkan semua berhala yang menjadi sesembahan itu. Megetahui hal tersebut Raja Namrudz marah besar dan hendak mebakar Nabi Ibrahim yang kala itu masih hidup. Alhamdulillah atas izin Allah beliau selamat dari peristiwa pembakaran.Kejadian di atas mengajarkan kita agar menjadi manusia yang pemberani membela kebenaran untuk menolak kebatilan. Demi membela jalan Allah.

Tercatat bahwa Nabi Musa adalah Rasul yang tegas kepada orang-orang yang telah berjasa dalam hidupnya. Akan tetapi tidak membuat Nabi Musa As menjadi manusia yang tidak tahu balas budi, beliau berperilaku seperti itu demi mengedepankan prinsip-prinsip kebenaran. Tentu karakteristik seperti ini perlu kita miliki agar mempunyai sifat tegas dan tidak mudah terpengaruh. Selain itu Nabi Musa mendapatkan kelebihan mampu berdialog langsung dengan Allah SWT.

Nabi Isa memiliki tantangan yang besar dalam menyampaikan dakwah pada pendeta Yahudi. Karena kaum atau umatnya selalu membuat ulah seperti memfitnah belaiu. Bahkan mendustakan ajarannya. Yahudi terus membuat kerusuhan hingga ia di fitnah kepada Raja Pilathus. Sebab fitnah inilah Nabi Isa dibunuh dan di salib. Padahal yang di bunuh dan di salib itu bukan Nabi Isa. Allah telah menukarnya dengan Yahudza al-Askharyuthi. Pelajaran yang mampu kita petik dari peristiwa ini adalah meneladani sifat kesabarannya meskipun sering di fitnah dan didustakan.

Rasul terakhir yang mendapat gelar Ululazmi adalah Nabi Muhammad SAW. Ada berbagai kecaman dan ancaman dari orang-orang yang menentang ajaran Nabi Muhammad saw. Seperti disiksa dan akan di bunuh. Akan tetapi beliau tetap sabar dan tidak sedkitpun ingin membalas justru mendoakan kebaikan mereka yang membenci. Beliau mendapatkan mukjiazat berupa Al-Quran yang merupakan pedoman atau pegangan hidup umat islam di seluruh dunia.

Sebagai umat beliau kita berharap bisa meneladani sikap ketabahannya menghadapi orang-orang yang membencinya bahkan sampai mendoakan kebaikan bagi mereka. Tentu dibutuhkan hati yang lapang dan tidak merawat rasa dendam. (KPS)

Rasulullah. Foto: dok

Nabi ulul azmi merupakan para Nabi dan Rasul yang telah Allah berikan keistimewaan tersendiri berupa mukjizat dan juga kesabaran yang besar dalam menghadapi segala macam cobaan dan juga rintangan. Gelar kemuliaan ini Allah berikan kepada 5 Nabi dan Rasul, yaitu Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW.

Nabi Ulul Azmi dengan Sifat Teladannya

Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi ulul azmi merupakan nabi yang memiliki gelar khusus yang Allah berikan kepada Nabi dan Rasul pilihan yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa. Hal tersebut dijelaskan oleh Nurul Ihsan berjudul Ulul Azmi; 5 Kisah Nabi yang Luar Biasa (2008:3), bahwa gelar ulul azmi merupakan gelar yang diberikan Allah untuk Rasulullah dan Nabi yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran luar biasa dalam menyampaikan wahyu dari Allah kepada umatnya.

Dalam buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk Madrasah Aliyah Kelas X (2016:220-221) dijelaskan bahwa para Nabi dan Rasul mengalami berbagai rintangan dan cobaan berupa penolakan dari kaum yang hidup pada saat itu. Meski begitu, para Nabi dan Rasul tersebut senantiasa memohon kepada Allah agar tidak menurunkan azab kepada kaum yang menolak dakwahnya. Tak hanya itu, mereka juga selalu berdoa kepada Allah untuk memberikan hidayah kepada kaumnya. Hal ini dapat diketahui dari kisah para Nabi dan Rasul tersebut dalam menghadapi cobaan yang datang menghalangi mereka saat melakukan dakwah untuk menyampaikan wahyu dari Allah.

Misalnya saja, Nabi Nuh yang selalu dicela-cela oleh kaumnya bahkan dianggap sesat, pendusta dan bahkan dianggap gila. Nabi Nuh selalu berupaya untuk berdakwah kepada kaumnya meski selalu dirintangi. Nabi Nuh selalu mencoba berdakwah baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan. Meski begitu Nabi Nuh tidak menghukum kaumnya, bahkan Nabi Nuh selalu meminta petunjuk dan juga pertolongan kepada Allah.

Tak hanya Nabi Nuh AS, Nabi ulul azmi lainnya juga selalu mengalami penolakan dari kaumnya dengan cara dicerca dan dihina bahkan disiksa seperti Nabi Ibrahim yang pada saat itu dibakar hidup-hidup karena dianggap menentang ajaran leluhur kaumnya. Padahal hal tersebut harus segera dihentikan karena perbuatan mereka lah yang sesat. Namun begitu, Allah selalu menolong para Nabi Ulul Azmi di waktu dan cara yang tepat yaitu dengan menganugerahi mereka dengan sederet mukjizat yang membantu mereka dalam berdakwah.

Kesabaran dan sifat tidak membenci kaum yang telah merintangi para Nabi ulul azmi tersebut adalah contoh sifat yang perlu kita teladani dalam hidup kita. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda dan memberi hikmah yang baik dalam kehidupan Anda. (DA)