Sidang bpupki pertama bertujuan untuk ...

Sidang bpupki pertama bertujuan untuk ...

BPUPKI adalah singakatan dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Organisasi ini  adalah organisasi yang bertujuan untuk menyelediki hal-hal yang penting sekaligus menyusun rencana persiapan untuk kemerdekaan Indonesia. BPUPKI, dibentuk oleh Kumikichi Harada, dan diresmikan pada 29 April 1945, serta diketuai oleh K.R.T Radjiman Wedyodiningrat.

Untuk mencapai tujuanya, BPUPKI mengadakan dua kali sidang. Sidang pertama, dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Pembahasan pada sidang yang pertama ialah, membahas tentang dasar negara yang kemudian menghasilkan gagasan Pancasila sebagai dasar negara, serta pembentukan Panitia Sembilan.

Sedangkan sidang kedua dilaksanakan pada 10-17 Juli 1945. Pembahasan dalam sidang ini adalah merumuskan rancangan Undang-undang Dasar 1945 yang meliputi :

  1. Pernyataan Indonesia Merdeka
  2. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945
  3. Batang tubh yang mliputi :
    • Wilayah negara Indonesia
    • Bentuk negara
    • Bentuk pemerintahan 
    • Bendera nasional dan
    • Bahasa nasional

Dengan demikian, materi sidang BPUPKI yang pertama adalah, merumuskan dasar negara, sedangkan materi sidang kedua, membahas rancangan Undang-undang Dasar 1945.

(Ilustrasi) Ini hasil sidang BPUPKI pertama dan kedua guna menentukan dasar negara.

GridKids.id - Apa kamu tahu hasil sidang Badan Penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI?

BPUPKI merupakan badan yang dibentuk oleh Jepang pada 29 April 1945.

Saat itu, tujuan membentuk BPUPKI ialah mengkaji bentuk dasar negara serta sistem pemerintahan yang tepat untuk Indonesia.

BPUPKI sendiri melakukan dua kali sidang untuk membahas sejumlah agenda.

Sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945 guna merumuskan dasar negara Indonesia.

Sedangkan sidang kedua BPUPKI dilakukan pada 10-17 Juli 1945.

Berikut hasil sidang BPUPKI:

Sidang Pertama BPUKI (29 Mei – 1 Juni 1945)

Pada sidang pertama BPUPKI membahas rumusan dasar negara.

Baca Juga: Mengenal Tujuan Pembentukan BPUPKI dalam Meraih Kemerdekaan Indonesia

Dalam sidang kali ini ada tiga tokoh yang memberikan pidato yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno. 

Untuk sidang pada 29 Mei 1945 menghasilkan sebuah rumusan lima asas negara dari Prof. Mohammad Yamin.

Sidang pada 29 Mei 1945 menghasilkan gagasan rumusan 5 asas negara Republik Indonesia dari Mohammad Yamin, berikut:

• Peri Kebangsaan • Peri Kemanusiaan • Peri Ketuhanan • Peri Kerakyatan • Kesejahteraan Rakyat

Pada sidang 31 Mei 1945 giliran Soepomo yang memberikan gagasannya berkaitan lima prinsip dasar negara, berikut:

Baca Juga: Materi PPKN Kelas 7 SMP: Sejarah Pembentukan BPUPKI dan PPKI

• Persatuan • Kekeluargaan • Keseimbangan lahir batin • Musyawarah • Keadilan sosial

Pada 1 Juni 1945 Ir. Soekarno menyampaikan gagasannya berkaitan rumusan lima sila dasar negara, berikut:

• Kebangsaan Indonesia • Internasionalisme dan peri kemanusiaan • Mufakat atau demokrasi

Baca Juga: Mengenal Sejarah dan Sejumlah Tugas BPUPKI, Materi PPKN Kelas 7 SMP

• Kesejahteraan sosial • Ketuhanan Yang Maha Esa

Sidang Kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945)

Sidang kedua BPUPKI membahas tentang rancangan Undang-Undang Dasar (UUD), bentuk negara, wilayah negara, dan kewarganegaraan Indonesia.

Berikut hasilnya:

• Rencana Hukum Dasar negara Indonesia.

• Memutuskan Piagam Jakarta menjadi pembukaan hukum dasar dengan beberapa perubahan.

• Frasa “Hukum Dasar” pada alinea keempat diganti menjadi Undang-Undang Dasar.

• Kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya” diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Baca Juga: Materi PPKN Kelas 7: Daftar Anggota BPUPKI dalam Menyusun Dasar Negara

• Lalu, di antara kata permusyawaratan dan perwakilan dalam Undang-Undang Dasar diberi garis miring.

----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Sidang BPUPKI pertama bertujuan untuk?

  1. penentuan proklamasi
  2. mengusir penjajah
  3. merumuskan dasar negara
  4. menetapkan wilayah RI
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: C. merumuskan dasar negara.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban C benar, dan 0 orang setuju jawaban C salah.

Sidang BPUPKI pertama bertujuan untuk merumuskan dasar negara.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. penentuan proklamasi menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. mengusir penjajah menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. merumuskan dasar negara menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban D. menetapkan wilayah RI menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah C. merumuskan dasar negara

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Sidang bpupki pertama bertujuan untuk ...

Sidang bpupki pertama bertujuan untuk ...
Lihat Foto

Arsip Nasional Republik Indonesia

Sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei 1945 di Gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6, Jakarta yang Sekarang menjadi Gedung Pancasila.

KOMPAS.com - Pada 29 April 1945, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

Hal itu dilakukan karena menjelang akhir Perang Dunia II, Jepang yang terus mengalami kekalahan dalam perang membutuhkan banyak dukungan, salah satunya dari Indonesia.

Untuk menarik simpati masyarakat Indonesia, Jepang membentuk BPUPKI dengan tujuan membantu negara Indonesia mempersiapkan kemerdekaannya.

Tugas BPUPKI adalah untuk mempelajari semua hal penting terkait politik, ekonomi, tata usaha pemerintahan, kehakiman, pembelaan negara, lalu lintas, dan bidang-bidang lain yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia.

BPUPKI dalam periode kinerjanya yang hanya beberapa bulan, telah melaksanakan dua kali sidang resmi.

Sidang resmi pertama BPUPKI dilaksanakan tanggal 29 Mei -1 Juni 1945 di Gedung Cuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), di Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat.

Baca juga: Sejarah Perumusan Pancasila

Tokoh sidang pertama BPUPKI

Setelah resmi dibentuk, maka BPUPKI mengadakan sidang untuk merumuskan hal-hal yang penting bagi persiapan kemerdekaan Indonesia. Salah satu hal yang dirumuskan adalah Pancasila.

Dipimpin oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat selaku ketua BPUPKI, sidang pertama dimulai pada 29 Mei 1945.

Sidang pertama BPUPKI membahas tentang dasar negara Indonesia. Untuk itu, Dr. Radjiman Wedyodiningrat meminta pandangan anggota mengenai rumusan dasar negara Indonesia.

Selama tiga hari sidang (29 Mei-1 Juni), terdapat 39 tokoh BPUPKI yang berpidato guna mencoba merumuskan dasar negara merdeka.

Tiga dari 39 tokoh tersebut adalah Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Proses sidang pertama BPUPKI

Dari semua tokoh yang berpidato pada sidang pertama BPUPKI, hanya Soekarno yang secara khusus menyampaikan pandangan terkait dengan rumusan dasar negara.

Baca juga: Radjiman Wedyodiningrat: Asal Usul, Budi Utomo, BPUPKI, dan Akhir

Sidang bpupki pertama bertujuan untuk ...

Sidang bpupki pertama bertujuan untuk ...
Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Pidato Sukarno pada sidang BPUPKI

Mohammad Yamin, yang berpidato pada 29 Mei 1945, sempat memaparkan kelengkapan negara yang akan dibutuhkan Indonesia nantinya.

Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidatonya yang kemudian dikenal sebagai pidato lahirnya Pancasila.

Peranan Soekarno sebagai satu-satunya penggali Pancasila dikuatkan oleh Dr Radjiman Wedyodiningrat, Moh Hatta, dan Mohammad Yamin.

Di dalam pidatonya pada sidang pertama BPUPKI, Soekarno menyampaikan usulan tentang dasar yang akan dijadikan dasar dalam Indonesia merdeka.

Soekarno memberikan rumusan tentang dasar negara yang dapat diringkas dalam lima poin, sebagai berikut.

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
  3. Mufakat atau demokrasi
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Berdasarkan saran temannya yang merupakan ahli bahasa, Soekarno menamakan rumusan lima sila tersebut sebagai Pancasila.

Baca juga: Oey Tjong Hauw, Tokoh Tionghoa dalam BPUPKI

Hasil 

Setelah tiga hari menjalankan sidang untuk merumuskan dasar negara, ternyata anggota BPUPKI belum mencapai kesepakatan.

Oleh karena itu, pada 1 Juni 1945, dibentuklah Panitia Sembilan, yaitu kelompok kecil yang diambil dari panitia kecil saat sidang pertama BPUPKI.

Tugas dari Panitia Sembilan adalah bertanggung jawab dalam merumuskan dasar negara, memberikan masukan secara lisan atau tertulis tentang rumusan dasar negara, dan menampung masukan yang berkaitan dengan perumusan dasar negara.

Panitia Sembilan melibatkan Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, Mohammad Yamin, KH Wahid Hasjim, Abdul KH Muzakkir, Abikusno Cokrosuroyo, Haji Agus Salim, dan AA Maramis.

Jadi secara garis besar, hasil sidang BPUPKI pertama masih belum berhasil untuk menetapkan dasar negara.

Panitia Sembilan menggunakan rumusan dari Soekarno yang diberi nama Pancasila, sebagai acuan menyusun dasar negara Indonesia.

Referensi: 

  • Moedjianto, G. (1988). Indonesia Abad ke-20. Yogyakarta: Kanisius. 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.