Siapa saja istri arya kamandanu

Merdeka.com - Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Arya Kamandanu. Ia adalah tokoh fiktif dalam cerita sandiwara radio legendaris berjudul Tutur Tinular.

Cerita sandiwara ini mengisahkan tentang sejarah runtuhnya Kerajaan Singasari hingga berdirinya Kerajaan Majapahit. Tokoh Arya Kamandanu terkenal dengan pedang Naga Puspanya. Itupun sempat sangat populer dan banyak digemari oleh para pecinta drama kolosal.

Lantas, sebenarnya apakah sosok Arya Kamandanu itu nyata atau hanya tokoh fiktif belaka?

Belum lama ini, seorang pria melalui video di kanal Youtubenya mengaku menemukan sebuah makam yang disebut-sebut sebagai pusara milik seseorang bernama Arya Kamandanu.

Benarkah? Simak ulasannya:

Sosok Arya Kamandanu

Tutur Tinular merupakan judul dari sebuah sandiwara radio yang sangat legendaris karya S. Tidjab. Kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup dan pencarian jati diri seorang pendekar berjiwa ksatria bernama Arya Kamandanu.

Sejak disiarkan, cerita fiktif ini sukses menarik perhatian pendengar. Sandiwara radio ini pertama kali mulai disiarkan pada 1 Januari 1989 dan dipancarluaskan lebih dari 512 pemancar stasiun radio di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2002, Sandiwara radio Tutur Tinular disiarkan ulang di salah satu radio yang ada di Kota Yogyakarta. Bahkan, kini kisah sandiwara ini juga telah diangkat ke dalam karya sinetron.

Dalam drama radio itu, lahirlah tokoh fiktif bernama Arya Kamandanu yang diceritakan sebagai sosok kesatria yang hebat. Tokoh pendekar yang identik dengan Pedang Naga Puspa itupun banyak menjadi idola para pecinta drama kolosal.

Makam Diduga Milik Arya Kamandanu

Dikenal sebagai tokoh fiktif, seorang pria melalui video di kanal Youtubenya justru menuturkan bahwa dirinya menemukan sebuah makam diduga sebagai pusara dari Arya Kamandanu.

Hal itupun memunculkan pertanyaan apakah sosok Arya Kamandanu sendiri benar-benar ada atau hanya fiktif belaka? Melalui unggahan di kanal Youtube Cakra Panaroma, pria tersebut membagikan potret sebuah makam yang terletak di dekat komplek candi Patakan, Lamongan, Jawa Timur.

"Kita ditemani pak Agus selaku juru rawat candi Patakan. Nah seperti ini itu sudah kelihatan di atas situ. Jadi ini adalah makam dari pendekar sakti pada waktu itu mbah Danu yang juga (dikenal) Arya Kamandanu panggilnya mbah Danu," kata perekam video.

Siapa saja istri arya kamandanu
Youtube/Cakra Panorama ©2021 Merdeka.com

Potret Makam

Siapa saja istri arya kamandanu
Youtube/Cakra Panorama ©2021 Merdeka.com

Dalam video yang dibagikan, terlihat potret makam itu berada di area hutan sekitar 100 meter dari candi Patakan. Terlihat kondisi makam tersebut ditumpuk dengan batu kapur yang sudah tertutup lumut.

Masyarakat setempat menyebut, makam itu merupakan pusara milik seseorang yang dipanggil Mbah Danu atau yang juga dipanggil Arya Kamandanu.

"Di sini diperkirakan makam dari mbah Danu atau Arya Kamandanu, jadi di sini tempat sakral juga bagi masyarakat," kata perekam video.

Menemukan Pecahan Keramik di Area Makam

Perekam video juga menunjukkan pecahan-pecahan keramik di area makam. Ia menyebut, keramik tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-13.

"Ini juga terdapat keramik yang mungkin diperkirakan pada dinasti Ming dan Yuan ya jadi ini import dari China diperkirakan abad ke-13," ungkapnya.

Siapa saja istri arya kamandanu
Youtube/Cakra Panorama ©2021 Merdeka.com

Dalam video itu, juru rawat candi mengatakan, bahwa masyarakat mempercayai bahwa dulunya sosok yang dipanggil sebagai Mbah Danu itu tewas di tempat tersebut setelah bertarung dengan salah satu rekan satu perguruannya.

"Masyarakat menyebutnya ini makam mbah Danu, tapi sering juga orang-orang menyebutnya makamnya Arya Kamandanu," ungkap perekam video.

ctrlnum perfilman-1899
fullrecordTutur TinularPedang naga puspaTidjab, SHandi MuljonoYoseph Hungan; Benny G. Rahardja;Baron Hermanto; Syarief Friant; Elly Ermawati; Lamting; Rudy Wahab; Aspar Paturusi; Krissno Bossa; Baron Achmadi; Puji Astuti; Dyah Permatasari; SuparmiTidjab, SLutfianesHartantoIdris SardiWilliam SamaraErmis Thaher0000-00-00Arya Dwipangga (Baron Hermanto) senang olah sastra, adiknya Arya Kamandanu (Benny G. Rahardja) senang bersilat. Pacar Kamandanu direbut oleh Dwipangga. Ia lari dan diperangkap masuk gua ahli senjata Empu Ranubaya dan dijadikan murid. Ranubaya adalah kawan seperguruan Empu Hanggareksa, ayah Kamandanu. Tetapi dua empu ini bertolak belakang dalam sikap. Hanggareksa mengabdi raja Singasari, Kartanegara (Aspar Paturusi), Ranubaya tidak mau. Kertanegara kedatangan utusan Kubilai Khan dari Mongolia yang ingin menjalin hubungan damai. Tawaran itu ditampik. Utusan Mongolia kecewa dan pulang sambil menculik Empu Ranubaya (Yoseph Hungan). Di Mongolia Empu Ranubaya sangat diperhatikan Kubilai Khan (Syarief Friant), dan disuruh membuat cemburu perwira tinggi lain. Mereka merencanakan melenyapkan Empu Ranubaya. Untung ada kelompok lain yang menyelamatkan Empu Ranubaya dan pedangnya, yaitu Lou (Lamting) dan istrinya Mei Shin (Elly Ermawati), yang kemudian disuruh membawa pedang itu dan terdampar di Jawa. Pedang lalu diperebutkan para pendekar kerajaan Kediri yang baru saja dibangun menggantikan Singasari. Lou dan Mei Shin dibantu oleh Kamandanu. Lou meninggal. Mei Shin berniat balas dendam.Film berwarna; durasi 83 menitFilm layar lebarFilm terlaris III di Jakarta, 1990, dengan 379.710 penonton, menurut data Perfin. Unggulan, FFI 1990, untuk Artistik, Suara.FilmografiFilm lagahttp://perfilman.perpusnas.go.id/filmografi/detail/2961Other:websiteBahasa IndonesiaKatalog Film Indonesia 1926-1995 / JB Kristanto.-- Jakarta: Grafiasari Mukti, 1995Perpustakaan Nasional RIperfilman-1899
format Other:website
Other
author Tidjab, S
Handi Muljono
Yoseph Hungan; Benny G. Rahardja;
Baron Hermanto; Syarief Friant; Elly Ermawati; Lamting; Rudy Wahab; Aspar Paturusi; Krissno Bossa; Baron Achmadi; Puji Astuti; Dyah Permatasari; Suparmi
Lutfianes
Hartanto
Idris Sardi
William Samara
Ermis Thaher
title Tutur Tinular
publisher Perpustakaan Nasional RI
topic Filmografi
Film laga
url http://perfilman.perpusnas.go.id/filmografi/detail/2961
contents Arya Dwipangga (Baron Hermanto) senang olah sastra, adiknya Arya Kamandanu (Benny G. Rahardja) senang bersilat. Pacar Kamandanu direbut oleh Dwipangga. Ia lari dan diperangkap masuk gua ahli senjata Empu Ranubaya dan dijadikan murid. Ranubaya adalah kawan seperguruan Empu Hanggareksa, ayah Kamandanu. Tetapi dua empu ini bertolak belakang dalam sikap. Hanggareksa mengabdi raja Singasari, Kartanegara (Aspar Paturusi), Ranubaya tidak mau. Kertanegara kedatangan utusan Kubilai Khan dari Mongolia yang ingin menjalin hubungan damai. Tawaran itu ditampik. Utusan Mongolia kecewa dan pulang sambil menculik Empu Ranubaya (Yoseph Hungan). Di Mongolia Empu Ranubaya sangat diperhatikan Kubilai Khan (Syarief Friant), dan disuruh membuat cemburu perwira tinggi lain. Mereka merencanakan melenyapkan Empu Ranubaya. Untung ada kelompok lain yang menyelamatkan Empu Ranubaya dan pedangnya, yaitu Lou (Lamting) dan istrinya Mei Shin (Elly Ermawati), yang kemudian disuruh membawa pedang itu dan terdampar di Jawa. Pedang lalu diperebutkan para pendekar kerajaan Kediri yang baru saja dibangun menggantikan Singasari. Lou dan Mei Shin dibantu oleh Kamandanu. Lou meninggal. Mei Shin berniat balas dendam.
Film berwarna; durasi 83 menit
Film layar lebar
Film terlaris III di Jakarta, 1990, dengan 379.710 penonton, menurut data Perfin. Unggulan, FFI 1990, untuk Artistik, Suara.
id IOS2797.perfilman-1899
institution Perpustakaan Nasional RI
affiliation onesearch.perpusnas.go.id
institution_id 1
institution_type library:national
library
library Perpustakaan Nasional RI
library_id 208
collection Perfilman
repository_id 2797
subject_area Perpustakaan dan Dokumentasi
Seni
city JAKARTA PUSAT
province DKI JAKARTA
repoId IOS2797
first_indexed 2016-09-16T06:24:40Z
last_indexed 2016-09-16T06:24:40Z
recordtype dc
_version_ 1685836897668038656
score 17.538311

Siapakah cinta sejati Arya Kamandanu?

Kisah cinta terakhir Arya Kamandanu adalah dengan seorang pendekar pengelana bernama Sakawuni. Meski awalnya Arya Kamandanu menolak cinta Sakawuni, pada akhirnya ia luluh akan ketulusan cinta Sakawuni. Pernikahan keduanya dikarunai anak bernama Jambu Nada.

Apakah Arya Kamandanu ada dalam sejarah Majapahit?

Arya Kamandanu adalah nama seorang tokoh fiktif, tokoh utama dalam kisah sandiwara radio legendaris Tutur Tinular, sandiwara radio fenomenal yang berlatar balik sejarah runtuhnya Kerajaan Singhasari sampai berdirinya Kerajaan Majapahit, karya S. Tidjab.

Tutur Tinular apakah nyata?

Tutur Tinular merupakan judul dari sebuah sandiwara radio yang sangat legendaris karya S. Tidjab. Kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup dan pencarian jati diri seorang pendekar berjiwa ksatria bernama Arya Kamandanu. Sejak disiarkan, cerita fiktif ini sukses menarik perhatian pendengar.

Siapakah nama asli Arya Kamandanu?

Rico Verald berperan sebagai Arya Kamandanu. Nama aslinya Yudi Herico Verald, tetapi lebih dikenal sebagai Rico Verald. Usianya 33 tahun, lahir pada tanggal 29 April 1988 di Jambi. Ia merupakan seorang model dan aktor, sudah aktif sejak tahun 2008 hingga sekarang.