Siapa nama anak Abraham dan Sara?

Pertanyaan:

Abraham mempunyai 2 anak, yaitu Ismael dan Ishak.

Show

Keturunan Ishak nanti menjadi bangsa Israel.

Apa benar keturunan Ismael nanti menjadi bangsa Arab?

Apa benar bahwa agama Islam berasal dari Ismael anak Abraham?

Jika ya, Kenapa agama Islam berbeda dengan agama Yahudi? bukankah mereka (Ismael dan Ishak) berasal dari satu ayah. Apakah Abraham mengajarkan agama yang berbeda kepada anaknya (Ismael dan Ishak)?

[Dari Katolisitas: pesan ini digabungkan, karena satu topik]:
maaf saya tidak tahu apa benar saya harus bertanya ini ke katolisitas. karena saya rasa ini bukan pertanyaan yang berhubungan dengan iman Katolik. tapi saya coba saja tanya ke Katolisitas, siapa tahu Katolisitas bisa menjawab.

Jawaban:

Shalom Alexander,

Untuk menanggapi pertanyaan anda, saya mengacu kepada artikel karangan Sam Shamoun, yang menurut hemat saya sangat baik dalam menjabarkan secara obyektif tentang topik ini. Silakan anda membacanya sendiri selengkapnya, di link ini, silakan klik.

Umat Islam dan Kristiani sama- sama menghormati Bapa Abraham, namun keduanya berbeda pandangan tentang siapa anak yang dikurbankan oleh Abraham. Umat Islam menganggap bahwa yang dikurbankan adalah Ismael, sedangkan umat Kristiani menganggap Ishak-lah anak yang dikorbankan.

Umat Islam umumnya mendasari pandangan mereka atas ayat Kej 22:2; Firman-Nya: Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu. Mereka beranggapan karena Ismael adalah anak tunggal Abraham selama 13 tahun sebelum Ishak lahir, maka anak yang disebut dalam Kej 22:2 ini adalah Ismael. Namun sebenarnya, ayat- ayat Al Quran sendiri tidak ada yang menyebutkan secara eksplisit siapakah nama anak Abraham yang dikorbankan ini.

Sedangkan Kitab Suci jelas menyebutkan secara eksplisit bahwa anak yang dikorbankan ini adalah Ishak, demikian:

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal (Ibr 11:17)

Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? (Yak 2:21)

Kita ketahui bahwa umat muslim beranggapan bahwa Kitab Suci telah diselewengkan (terutama oleh Rasul Paulus) sehingga yang harusnya Ismael, kemudian dituliskan sebagai Ishak. Namun anggapan ini tidak benar, sebab jika kita membaca Kitab Suci, bahkan dari Perjanjian Lama itu sendiri kita ketahui bahwa anak perjanjian itu adalah Ishak:

1. Ishaklah yang menjadi anak satu- satunya yang dijanjikan Allah, sebab Allah berjanji bahwa anak perjanjian itu akan lahir dari Sarah- bukan wanita yang lain (lih. Kej 17:15-21). Hal ini juga tercantum dalam Quran (Surah 11:69-73, 37:112-113, 51:24-30). Ismael tidak pernah disebut sebagai anak perjanjian.

2. Ishak dikandung secara mukjizat atas ibu yang sudah tua dan mandul dan ayah yang juga sudah tua, dan inipun disebut dalam kitab Quran (lih. Kej 17:15-17, 18:9-15, 21:1-7; Gal 4:28-29; Surah 11:69-73, 51:24-30). Ismael dikandung tanpa melibatkan mukjizat dari Tuhan.

3. Tuhan berjanji bahwa keturunan Ishaklah yang akan mewarisi tanah yang dijanjikan kepada Abraham (Kej 13:14-18; 15:18-21; 28:13-14). Ismael tidak mempunyai bagian di dalam tanah perjanjian yang dijanjikan kepada Abraham.

Untuk alasan- alasan inilah Ishak disebut sebagai anak tunggal Abraham sebab Allah menganggap Ishak sebagai anak satu- satunya yang dijanjikan Allah kepada Abraham.

Selanjutnya silakan anda membaca langsung di artikel karangan San Shamoun tersebut, bagaimana beberapa scholar dari kalangan muslim sendiri mempunyai pandangan berbeda- beda tentang hal ini. Muhammad H. Haykal dalam bukunya The Life of Muhammad, menulis dalam perikop, Siapakah anak yang dikorbankan? [tentang Ishak dan Ismail], demikian, Quran sendiri tidak menyebut nama anak yang dikorbankan, sehingga para ahli sejarah di kalangan muslim berbeda pendapat dalam hal ini. (Muhammad H. Haykal, The Life of Muhammad, trans. Ismail Raji al-Faruqi [Islamic Book Trust Kuala Lumpur/American Trust Publishers, 1976], pp. 24-25; cf. online edition)

Atau seorang Muslim scholar bernama, Shaykh Hamza Yusuf dari Zaytuna Istitute, menyatakan:

Ini adalah anak yang diberikan kepada Abraham, dan terdapat perbedaan pendapat tentang siapakah anak ini. Mayoritas scholar di abad- abad terakhir mengatakan bahwa ia adalah Ismail, namun banyak dari scholar di abad- abad terdahulu mengatakan ia adalah Ishak. Hal ini seharusnya tidak menjadi bahan perdebatan antara umat beriman, itu bukan inti dari ceritanya. Keduanya adalah pendapat yang valid/ sah. (Shaykh Yusuf, There is No Calamity if there is Certainty; audio source)

Menarik untuk disimak adalah hasil studi dari salah seorang ahli sejarah Muslim yang bernama Al-Tabari, yang mengumpulkan data tentang siapakah anak yang dikorbankan ini menurut para ahli sejarah. Ia mengutip pandangan banyak ahli sejarah dari kalangan muslim yang juga menyebutkan bahwa anak tersebut adalah Ishak (silakan membaca selengkapnya di link artikel karangan Sam Shamoun tersebut). Akhirnya Tabari mengambil kesimpulan demikian:

As for the above-mentioned proof from the Quran that it really was Isaac, it is Gods word which informs us about the prayer of His friend Abraham when he left his people to migrate to Syria with Sarah. Abraham prayed, I am going to my Lord who will guide me. My Lord! Grant me a righteous child. This was before he knew Hagar, who was to be the mother of Ishmael. After mentioning this prayer, God goes on to describe the prayer and mentions that he foretold to Abraham that he would have a gentle son. God also mentions Abrahams vision of himself sacrificing that son when he was old enough to walk with him. The Book does not mention any tidings of a male child given to Abraham except in the instance where it refers to Isaac, in which God said, And his wife, standing by laughed when we gave her tidings of Isaac, and after Isaac, Jacob, and Then he became fearful of them. They said. Fear not! and gave him tidings of a wise son. Then his wife approached, moaning, and smote her face, and cried, A barren old woman. Thus, wherever the Quran mentions God giving tidings of the birth of a son to Abraham, it refers to Sarah (and thus to Isaac) and the same must be true of Gods words So we gave him tidings of a gentle son, as it is true of all such references in the Quran. (Al-Tabari, The History of al-Tabari, Vol. II, Prophets and Patriarchs (trans. William M. Brenner), ( State University of New York Press, Albany 1987), p. 89).

Melihat adanya fakta tersebut di atas, maka tepatlah jika kita meyakini kebenaran yang tertulis dalam Kitab Suci bahwa anak perjanjian yang dikurbankan oleh Abraham adalah Ishak. Memang umat muslim mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka beranggapan bahwa akan yang dikurbankan adalah Ismail. Namun kita umat Kristiani percaya bahwa yang dikurbankan adalah Ishak karena memang itulah yang secara eksplisit tertulis dalam Kitab Suci. Selanjutnya, memang banyak ahli berpendapat bahwa keturunan Ismael melahirkan bangsa Arab; dan Ishak menurunkan bangsa Israel. Tetapi apakah agama Islam lahir dari Ismael itu sebenarnya membutuhkan studi lebih lanjut, mengingat bahwa agama Islam sendiri baru lahir pada sekitar abad ke-7.

Demikian, Alexander, yang dapat saya tuliskan menanggapi pertanyaan anda. Semoga berguna.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org

4.2 10 votes
Article Rating
19/12/2018
  • anak perjanjian
  • Ishak
  • islam
  • Ismael