Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Sebagai finishing dalam siklus akuntansi menyiapkan neraca saldo setelah penutupan merupakan hal yang mutlak dilaksanakan.

Neraca saldo setelah penutupan dibuat setelah jurnal penutup dibuat dan di posting ke buku besar. Ini adalah neraca saldo ketiga (dan terakhir) yang disiapkan dalam siklus akuntansi. Tentu sebelum membaca ini Anda bisa mereview ulang Cara Membuat Neraca Saldo Plus Contohnya

Apa Saja Jenisnya?

Sebelum membahas lebih detail mengenai neraca saldo setelah penutupan, berikut ini akan dibahas tiga jenis neraca saldo dalam siklus akuntansi. Semuanya jenis neraca ini, pada dasarnya tujuan yang sama (yaitu untuk menguji keseimbangan antara debit dan kredit). 3 jenis ini neraca ini disiapkan pada tahapan yang berbeda dalam siklus akuntansi.

1. Neraca saldo yang tidak disesuaikan

Neraca yang disiapkan setelah transaksi jurnalisasi dan mempostingnya ke buku besar. Tujuannya untuk menguji kesetaraan antara debit dan kredit setelah tahap pencatatan.

2. Neraca saldo yang disesuaikan

Merupakan laporan yang disiapkan setelah jurnal penyesuaian dibuat dan di posting. Tujuannya adalah untuk menguji kesetaraan antara debit dan kredit setelah jurnal penyesuaian disiapkan. Ini juga menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan.

Neraca saldo yang disesuaikan berisi akun nominal dan riil. Akun nominal adalah akun yang ditemukan di laporan laba rugi, dan penarikan. Akun riil adalah yang ditemukan di neraca.

3. Neraca saldo pasca penutupan

Laporan ini disiapkan setelah jurnal penutup dibuat. Tujuannya adalah untuk menguji kesetaraan antara debit dan kredit setelah entri penutup disiapkan dan di posting. Neraca saldo setelah penutupan hanya berisi akun riil karena semua akun nominal sudah ditutup pada tahap ini.

Pengertian Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca saldo pasca penutupan adalah daftar semua akun neraca yang berisi saldo bukan nol pada akhir periode pelaporan. Neraca saldo pasca penutupan digunakan untuk mem-verifikasi bahwa total semua saldo debet sama dengan total semua saldo kredit, yang seharusnya bersih menjadi nol. Saldo percobaan pasca penutupan tidak berisi pendapatan, pengeluaran, keuntungan, kerugian, atau saldo akun ringkasan, karena akun sementara ini telah ditutup dan saldo mereka dipindahkan ke akun laba ditahan sebagai bagian dari proses penutupan.

Setelah akuntan memastikan bahwa total dari semua debit dan kredit dalam laporan memiliki jumlah yang sama, langkah selanjutnya adalah berjaga-jaga untuk mencegah transaksi tambahan dicatat dalam periode akuntansi lama, dan mulai mencatat transaksi akuntansi untuk periode berikutnya. Ini merupakan langkah terakhir dalam proses penutupan akhir periode akuntansi.

Jika ada pendapatan, pengeluaran, keuntungan, kerugian, atau saldo akun ringkasan muncul di neraca saldo setelah proses penutupan, itu karena mereka terkait dengan periode akuntansi berikutnya.

Apa Saja Yang Temuat?

Neraca saldo pasca penutupan berisi kolom nomor rekening, uraian rekening, saldo debet, dan saldo kredit. Kemungkinan besar tidak akan berisi “Saldo Percobaan Penutupan Pasca” di header, karena beberapa sistem komputer akuntansi menggunakan sebutan ini. Sebagai gantinya, ini akan menggunakan tajuk laporan “Saldo Uji Coba” standar.

Software akuntansi mengharuskan semua entri jurnal saldo sebelum memungkinkan untuk diposting ke buku besar, sehingga pada dasarnya tidak mungkin untuk memiliki neraca saldo yang tidak seimbang. Dengan demikian, neraca saldo setelah penutupan hanya berguna jika akuntan menyiapkan laporan keuangan secara manual. Dalam hal ini, sebagai besar proses dan prosedur yang diterapkan dalam penutupan buku, tidak mencangkup langkah-langkah meninjau dan mencetak neracara saldo pasca penutupan.

Ilustrasi Neraca Saldo yang Disesuaikan

Sebagai ilustrasi, dibawah ini adalah ilustrasi dari neraca saldo yang telah disesuaikan:

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Pada akhir periode, jurnal penutup berikut dibuat:

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Setelah akuntan melakukan posting entri sebagaimana ilustrasi di atas, maka semua nominal dalam akun akan kosong, dan inilah yang disebut sebagai “entri penutup”. 

Dalam entri penutup pertama, Pendapatan Layanan di debit yang sebelumnya memiliki saldo kredit sebesar 9.850 seperti terlihat pada neraca saldo yang telah disesuaikan di atas. Sekarang saldonnya menjadi nol.

Selanjutnya, dalam entri kedua. Semua biaya di kreditkan. Sebelumnya, semua biaya di atas memiliki saldo debet dengan jumlah yang sama dan sekarang memiliki saldo nol.

Dalam entri jurnal penutup di bagian yang pertama dan kedua, saldo Pendapatan Jasa dan beberapa akun beban pada dasarnya telah ditransfer ke bagian Ringkasan Pendapatan, yang berstatus sebagai akun sementara. Akun Ringkasan Pendapatan akan memiliki saldo kredit sebesar $ 1.060 yang berasal dari $ 9.850 kredit di entri yang pertama dan $ 8.790 debit di entri yang kedua.

Ringkasan Pendapatan kemudian ditutup ke akun modal seperti yang ditunjukkan pada entri penutupan ketiga.

Dan terakhir, pada entri keempat akun penarikan ditutup ke akun modal. Pada titik ini, saldo akun modal akan menjadi 7.260 (saldo kredit 13.200, ditambah 1.060 di kreditkan pada entri penutupan ketiga, dan minus 7.000 di debit pada entri keempat).

Contoh Neraca Saldo Setelah Penutupan

Setelah memasukkan ayat jurnal penutup di atas, saldo percobaan setelah penutupan akan terlihat seperti ini:

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Saldo akun nominal (akun pendapatan, pengeluaran, dan penarikan) telah diserap oleh akun modal -Anak Marga. Oleh karena itu, Anda tidak akan melihat akun nominal dalam neraca saldo setelah penutupan.

Dan seperti neraca saldo lainnya, total debit dan total kredit harus sama.

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Ayat Jurnal Penyesuaian dibuat pada akhir sebuah periode akuntansi yakni pada saat akan membuat laporan keuangan.Pada saat perusahaan tutup buku,perusahaan akan menyususn laporan keuangan agar perusahaan dapat menegetahui posisi keuangan pada periode akuntansi berjalan.

Tujuan Jurnal Penyesuaian

  • Untuk mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar.
  • Untuk merekap saldo akun-akun buku besar.
  • Untuk menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita.
  • Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
  • Untuk mempermudah penyusunan kertas kerja.
  • Untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, biaya, pendapatan dan modal sebenarnya.

Alasan Perlunya dibuat Jurnal Penyesuaian

Berikut alasan dibuatnya pencatatan Jurnal Penyesuaian :

  • Peristiwa yang tidak tercatat setiap hari karena tidak efisien untuk melakukannya.
  • Biaya yang tidak tercatat selama periode akuntansi karena mereka berakhir dengan berlalunya waktu sebagai akibat dari transaksi haria
  • Item yang mungkin tidak atau belum tercatat.
  • Suatu kondisi  yang transaksi sudah terjadi,tetapi belum dilakukan pencatatan pada rekening yang bersangkutan.
  • Kondisi yang rekeningnya sudah dicatat, tetapi kondisi saldo rekeningnya perlu dikoreksi,sehingga akan mencerminkan nilai yang sebenarnya.

Prosedur dilakukannya Jurnal Penyesuaian sebelum Penutupan Buku

  1. Menyiapkan bukti transaksi yang butuh disesuaikan
  2. Print Out buku besar dan detail transaksi yang mengandung transaksi yang perlu disesuaikan
  3. Teliti mengapa diperlukan penyesuaian dan kenapa bisa terjadi
  4. Menentukan besarnya nominal transaksi yang harusnya terjadi, dan kemudian dibandingkan dengan jurnal yang pernah dicatat. Maka akan didapat selisih-nya
  5. Menyiapkan daftar jurnal penyesuaian yang nantinya akan di rekomendasikan
  6. Melakukan Jurnal Penyesuaian setelah disetujui oleh financial controller atau atasan yang lain.

Baca Juga : Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli

Cara Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian

Prosedur Pembuatan Ayat Jurnal Penyesuaian yaitu :

Setiap akhir periode, pembayaran yang dilakukan di depan akan disesuaikan dengan pemakaiannya. Penyesuaian untuk beban di bayar dimuka dapat di catat sebagai aktiva ataupun sebagai beban. Hal tersebut tergantung pada catatan pada saat penjurnalan. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.

  • jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai aktiva, penyesuaiannya sebagai berikut :

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

  • jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai beban, penyesuaiannya sebagai berikut.

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Setiap akhir periode, pendapatan yang telah diterima dimuka akan disesuaikan dengan pengakuannya. Penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka dapat dicatat sebagai utang ataupun pendapatan. Hal tersebut bergantung pada catatan pada saat penjurnalan. Ayat penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut :

  • Jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai utang, penyesuaiannya sebagai berikut :

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

  • Jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai pendapatan, penyesuaiannya sebagai berikut :

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung oleh perusahaan akan tetapi belum dibayar, akan dicatat sebagai utang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut sebagai berikut :

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Setiap akhir periode, aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan akan diturunkan nilainya sebagai akibat dari pemakaian ataupun bertambahnya umur aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva akan diakui sebagai beban oleh perusahaan. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut :

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Setiap akhir periode, perlengkapan yang dimiliki oleh perusahaan akan menurun nilainya atau habis sebagai akibat dari pemakaian Penurunan nilai perlengkapan itu akan diakui sebagai beban oleh perusahaan. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut :

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Setiap akhir periode, penghasilan yang seharusnya diterima akan disesuaikan. Penyesuaian untuk Penghasilan yang masih harus diterima ini terjadi karena adanya penghasilan yang belum diterima pembayarannya. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut sebagai berikut :

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Baca Juga : Pengertian Pajak Menurut Para Ahli Lengkap Dengan Unsur Serta Jenisnya

Pengertian Jurnal Penutup

Jurnal Penutup adalah bagian dari siklus akuntansi, didalam siklus akutansi, setelah ayat jurnal penyesuaian selesai diposting kedalam buku besar, maka data-data yang ada pada akun buku besar akan sesuai dengan data-data yang dilaporkan didalam laporan keuangan. saldo rekening akun yang tercantum dalam neraca akan terus diakumulasi dari periode ke periode sehingga akun tersebut bersifat relatif permanen, dan kemudian disebut dengan akun riil (real account). Jadi, jurnal penutup adalah jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan sementara ke perkiraan tetap pada akhir periode akuntansi.

Alasan Dibuatnya Jurnal Penutup

Jurnal Penutup (Closing Entries) adalah jurnal akuntansi harus dibuat untuk menjadikan rekening akun akun sementara (temporer) menjadi bersaldo NOL (0) pada akhir periode akuntansi. Atau dalam bahasa yang lebih sederhana, Jurnal Penutup merupakan ayat jurnal yang perlu dibuat pada akhir periode untuk menutup rekening akun nominal (sementara).

Tujuan Jurnal Penutup

Adapun Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup disusun diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak bercampur aduk dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya
  2. Guna menyajikan neraca awal periode berikutnya stelah dilaksanakan penutupan buku
  3. Agar mempermudah jika dilaksanakan pemeriksaan karena telah dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi di periode sebelumnya dengan transaksi-transaksi pada periode akuntansi selanjutnya
  4. Untuk menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya (riil) suatu perusahaan setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). laporan keuangan hanya akan memperlihatkan tentang akun yang sesungguhnya (riil) saja. yang terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas.

Baca Juga : Pengertian Administrasi Menurut Para Ahli

Langkah-Langkah Dalam Membuat Jurnal Penutup

Perkiraan pendapatan yang terdapat dalam kolom laba/rugi kita debit dan ikhtisar laba/rugi dikreditkan dengan jumlah yang terdapat dalam perkiraan pendapatan.

  1. Perkiraan biaya-biaya dengan jumlah masing-masing yang terdapat dalam kolom laba/rugi kita kreditkan dan ikhtisar laba/rugi kita debit sebesar jumlah total biaya.
  2. Perkiraan prive dengan jumlah yang tertera dalam kolom neraca di kredit dan modal disebelah debit dengan jumlah yang sama.
  3. Jika perusahaan laba, maka jurnal penutup yang dibuat adalah dengan mendebit jumlah laba dengan perkiraan ikhtisar laba/rugi dan dikreditkan perkiraan modal dengan jumlah yang sama. Demikian pula sebaliknya jika perusahaan rugi.`

Terdapat 4 jenis akun yang dilakukan jurnal penutup yaitu antara lain:

  • Akun pendapatan.
  • Akun beban.
  • Akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi.
  • Akun prive.

Ayat Jurnal Penutup

  • Akun Pendapatan Pendapatan Jasa      xxxx

    Ikhtisar Laba/Rugi  xxxx

  • Akun Beban Ikhtisar Laba/Rugi     xxxx

    Beban                            xxxx

  • Akun Ikhtisar Laba/Rugi atau Saldo Laba/Saldo Rugi jika terdapat saldo rugi Modal                   xxxx Saldo Rugi           xxxx

    jika terdapat saldo laba
    Saldo Laba     xxxx


    Modal             xxxx
  • Akun Prive
    Modal         xxxx
    Prive           xxxx

Baca Juga : Manajemen Keuangan adalah

Contoh Jurnal Penutup

Berikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan:

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Pengertian Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal pembalik adalah jurnal jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru. Jurnal pembalik adalah jurnal yang sengaja dibuat untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian tertentu yang sudah disusun pada periode sebelumnya.

Penyusunan jurnal pembalik dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya kita boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik.

Baca Juga : Piutang Adalah

Fungsi Jurnal Pembalik

Adapun Fungsi Jurnal Pembalik atau tujuan dibuat jurnal pembalik antara lain untuk:

  1. Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian
  2. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak
  3. Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian. untuk transaksi yang akrual dan transaksi yang deferral tertentu.

Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik:

  • Beban yang masih harus dibayar
  • Beban yang dibayar dimuka (jika tercatat sebagai beban)
  • Pendapatan yang masih akan diterima
  • Pendapatan yang diterima dimuka (jika tercatat sebagai pendapatan)
  • Pemakaian atas Perlengkapan (bila tercatat sebagai beban)

Langkah-langkah membuat  Jurnal Pembalik:

  • Buatlah Jurnal saat pembayaran (untuk beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka), angka yang dimasukkan adalah angka yang terdapat disoal.
  • Buatlah Jurnal penyesuaian(penulisan tanggal selalu tanggal bulan di akhir periode).
  • Buatlah Jurnal pembalik(jurnal penyesuaian dibalik), penulisan tanggal selalu di awal periode selanjutnya. Angka yang ditulis sama seperti jumlah angka pada jurnal penyesuaian.
  • Untuk Beban yang akan dibayar dan pendapatan yang masih harus diterima, hanya terdapat: Jurnal Penyesuaian dan Jurnal pembalik.

Ayat Jurnal Pembalik

  • Beban yang masih harus dibayar

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

  • Pendapatan yang masih harus diterima

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

  • Beban dibayar dimuka (menggunakan pendekatan beban)

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

  • Pendapatan diterima dimuka (menggunakan pendekatan pendapatan)

Setelah jurnal penutup diposting ke dalam buku besar maka saldo-saldo tersebut akan masuk ke dalam

Baca Juga : Laporan Keuangan

Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca Saldo Setelah Penutupan neraca saldo yang disusun setelah akun nominal atau akun sementara ditutup atau dinolkan saldonya dengan cara membuat jurnal penutup. Neraca saldo setelah penutupan berisi akun-akun riil saja (harta, utang, dan modal), yang berguna untuk memeriksa keseimbangan jumlah saldo debit dengan kredit akun-akun buku besar setelah dilakukan penutupan. Neraca saldo setelah penutupan ini diperlukan sebelum proses akuntansi periode berikutnya. Isi neraca saldo setelah penutupan adalah akun riil, yaitu akun yang saldonya terbawa dari periode ke periode akuntansi berikutnya.

Akun nominal (pendapatan dan beban) tidak dimasukkan ke dalam neraca saldo setelah penutupan. Akun tersebut tidak dicatat karena sebelumnya saldonya telah dinolkan (ditutup) dengan bantuan jurnal penutup yang telah dikerjakan.berbeda dengan neraca saldo setelah penyesuaian, hal ini dapat terlihat pada komposisinya. Untuk neraca saldo setelah penyesuaian yaitu akun nominal dan akun riil sedangkan neraca saldo setelah penutupan hanyalah akun riil/ akun neraca saja.

Tujuan Neraca Saldo Setelah Penutupan

Tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan yaitu untuk memastikan kebenaran atas buku besar yang disusunnya. Buku besa tersebut dikatakan benar jika setelah disusun Neraca Saldo Setelah Penutupan neraca yang dibuatnya simbang antara debet dan kredit. Dari uraian singkat tersebut terdapat tujuan neraca saldo setelah penutupan yaitu

  • Pencatatan atas akun riil
  • Sebagai alat untuk menguji kebenaran buku besar
  • Sebagai dasar untuk laporan keuangan periode berikutnya.

Cara Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan

  • Masukkan jurnal penyesuaian kepada masing-masing buku besar.
  • Masukkan jurnal penutup kepada masing-masing buku besar.
  • Kemudian rekapitulasi saldo dari masing-masing buku besar tersebut.
  • Susunlah neraca saldonya.
  • Saldo debet dan kredit dari neraca saldo setelah penutupan harus sama.

Demikianlah penjelasan artikel diatas tentang Jurnal Penutup – Pengertian, Langkah, Contoh Soal & Neraca Saldo semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia DosenPendidikan.Com

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan