Seorang penduduk yang melakukan perjalanan ke suatu tempat di mana ia tinggal menetap disebut?

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan wisata menjadi sangat penting untuk dilakukan. Kamu pasti menyadari bahwa wisata telah menjadi sarana dalam memanfaatkan waktu luang untuk menghilangkan kejenuhan akibat tekanan pekerjaan.

Peluang di industri pariwisata yang makin terbuka lebar menjadikan sejumlah bisnis di bidang tersebut makin menjamur. Akan tetapi, dikarenakan keterbatasan pengetahuan pelaku usaha mengenai konsumennya menjadikan pelayanan yang diberikan kurang maksimal.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk kamu dapat memahami setiap jenis wisatawan. Hal ini dikarenakan kebutuhan dan minat yang dimiliki akan berbeda antara satu dengan lainnya.  Berikut merupakan 6 jenis wisatawan berdasarkan sifat perjalanan dan ruang lingkup perjalanan wisata itu dilakukan.

Foreign Tourist

Jenis pertama yang perlu kamu ketahui yaitu foreign tourist atau wisatawan asing. Wisatawan jenis ini sering pula disebut sebagai wisatawan mancanegara atau disingkat dengan wisman. Wisatawan asing akan melakukan perjalanan wisata ke negara lain yang bukan merupakan negara dimana biasanya ia tinggali. Jadi, foreign tourist adalah wisatawan yang melakukan perjalanan wisata dengan memasuki kawasan wilayah negara lain

Domestic Foreign Tourist

Jenis yang kedua yang harus kamu pahami yaitu domestic foreign touris. Wisatawan jenis ini berarti orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara yang sedang ia tinggali.

Dengan kata lain, wisatawan jenis ini bukanlah warga negara dimana dia berada tetapi Warga Negara Asing (WNA) yang karena tugas dan jabatannya diharuskan menetap dan tinggal pada negara tertentu. Akan tetapi, ia ingin melakukan perjalanan wisata ke suatu destinasi yang masih berada di wilayah negara dimana ia bertugas. Jadi, wisatawan jenis inilah yang disebut dengan domestic foreign tourist.

Domestic Tourist

Jenis ketiga yang wajib kamu pahami yakni domestic tourist atau akrab disebut dengan wisatawan lokal maupun wisatawan nusantara. Hal ini dikarenakan wisatawan jenis ini merupakan seorang warga negara yang tengah melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negara lain. Jadi, wisatawan jenis ini melakukan perjalanan wisata ke suatu destinasi yang masih berada di wilayah administratif negara tempat ia tinggal.

Indigenous Foreign Tourist

Jenis keempat yang mesti kamu ketahui yaitu indigenous foreign tourist yang merupakan kebalikan dari jenis domestic foreign touris. Wisatawan jenis ini merupakan warga negara yang karena tugasnya atau jabatannya berada di luar negeri kemudian kembali ke negara asalnya untuk melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri.

Transit Tourist

Jenis kelima yang juga wajib kamu pahami adalah transit tourist yaitu wisatawan yang tengah melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu namun terpaksa singgah di pelabuhan, bandara, stasiun, maupun terminal namun bukan atas kemauannya sendiri.

Hal ini biasanya terjadi apabila ada pergantian transportasi yang ingin digunakan untuk meneruskan perjalanan ke negara tujuan. Ada pula yang bisa disebabkan oleh penambahan penumpang atau mengisi bahan bakar untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke tujuan semula. Nah, waktu yang cukup lama ketika pergantian tersebutlah yang digunakan oleh penumpang untuk melakukan tour di tempat yang disinggahinya.

Business Tourist

Jenis terakhir yang tak kalah penting untuk kamu ketahui adalah bussiness tourist yaitu orang yang mengadakan perjalanan namun bukan untuk wisata, akan tetapi perjalanan wisata itu akan dilakukan setelah tujuan utamanya selesai. Sehingga, perjalanan wisata merupakan perjalanan sekunder setelah tujuan primer atau bisnisnya selesai dilakukan. 

Itulah 6 jenis wisatawan berdasarkan sifat perjalanan dan ruang lingkup perjalanan wisata itu dilakukan. Keenam jenis wisatawan tersebut akan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Nah, untuk itulah pahami jenis-jenis wisatawan tersebut agar kamu dapat memberikan pelayanan yang maksimal, ya!

Tahukah teman-teman SibatakJalanJalan bahwa kata wisatawan sebenarnya berasal dari bahasa Sangsakerta, dari asal kata “wisata” yang berarti perjalanan, ditambah dengan akhiran “ wan” yang berarti orang yang melakukan perjalanan wisata

Seorang penduduk yang melakukan perjalanan ke suatu tempat di mana ia tinggal menetap disebut?

Dalam bahasa Inggris, orang yang melakukan perjalanan disebut ‘traveller’. Sedangkan orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata disebut ‘Tourist’.

Kemudian bahwa definisi mengenai tourist, diantara berbagai ahli atau Badan Internasional, masih  belum ada keseragaman pengertian. 

Perbedaan pengertian atau batasan ini disebabkan karena perbedaan latar belakang pendidikan atau keahlian, perbedaan kepentingan dan perbedaan pandangan dari para ahli atau badan tersebut. Baik mengenai batasan wisatawan internasional maupun wisatawan domestik.

    1. National Tourist
    2. Domestic tourist
    3. Local tourist
    4. Wisatawan Nusantara (wisnus)
    5. International tourist
    6. Incoming tourist
    7. Foreign tourist
    8. Wisatawan mancanegara (Wisman).

Norval, seorang ahli ekonomi Inggris, memberi batasan mengenai wisatawan internasional sebagai berikut : 

Every person who comes to a foreign country for a reason than to establish his permanent residence or such permanent work and who spends in the country of his temporary stay, the money he has earned else where

Wisatawan adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara , dengan tujuan tidak untuk menetap atau bekerja tetap, dan membelanjakan uangnya di tempat tersebut dengan uang yang diperolehnya di tempat lain.

Dari definisi tersebut, Norval kemudian lebih menekankan pada aspek ekonominya, sementara aspek sosiologi kurang mendapat perhatian. 

Pada zaman dahulu tahun 1937, Komisi Ekonomi Liga Bangsa-Bangsa (Economy Commission of The league of Nations), pertama kali memberikan batasan pengertian mengenai internasional tourist pada forum international . 

Rumusan tersebut adalah sebagai berikut :

The term tourist shall , in principle, be interpreted to mean any person travelling for a period of 24-hours or more in a country other than in which he usually resides. 

Istilah Wisatawan pada dasarnya diartikan sebagai seseorang yang melakukan perjalanan selama 24 jam atau lebih di Negara lain, selain dimana yang bersangkutan bertempat tinggal.

  • Perjalanan dari satu negara ke negara lain
  • Lama perjalanan sekurang-kurangnya 24 jam

Untuk selanjutnya Komisi Liga Bangsa-Bangsa ini, menyempurnakan batasan pengertian tersebut, dengan mengelompokkan orang- orang yang dapat disebut sebagai wisatawan dan bukan wisatawan.

    1. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan bersenangsenang, mengunjungi keluarga, dll.

    2. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan –pertemuan atau karena tugas tertentu , seperti dalam ilmu pengetahuan, tugas negara, diplomasi, agama , olah raga dll.

    3. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk tujuan usaha.

    4. Mereka yang melakukan kunjungan mengikuti perjalanan kapal laut, walaupun tinggal kurang dari 24 jam.

    1. Mereka yang berkunjung dengan tujuan untuk mencari pekerjaan atau melakukan kegiatan usaha.

    2. Mereka yang berkunjung ke suatu negara dengan tujuan utuk bertempat tinggal tetap.

    3. Penduduk di daerah tapal batas negara dan bekerja di negara yang berdekatan.

    4. Wisatawan yang hanya melewati suatu negara tanpa tinggal di Negara yang dilaluinya itu.

    5. Batasan tersebut tidak dapat diterima oleh Komisi Statistik dan Komisi Fasilitas Internasional Civil Aviation Organization, PBB. Komisi ini membuat rumusan baru. Istilah Tourist diganti dengan Foreign Tourist, dan memasukkan kategori Visitor di dalamnya. 

Dalam rumusan Komisi Statistik ini dicantumkan batas maksimal kunjungan selama 6 bulan, sedangkan batas minimum 24 jam dikesampingkan. 

Selanjutnya batasan yang semula berdasarkan kebangsaan (nationality) , diganti dengan berdasarkan tempat tinggal sehari - hari wisatawan (Country of Residence). 

Menyadari ketidakseragaman pengertian tersebut Internasional Union of Official Travel Organization (IUOTO), sebagai badan organisasi pariwisata internasional yang memiliki anggota lebih kurang 90 negara telah mengambil inisiatif dan memutuskan batasan yang sifatnya seragam melalui PBB pada tahun 1963 di Roma.

Visitor adalah Any person travelling to country other than that of his usual place of residence, for any reason other than the exercise of a remunerated activity 

Setiap orang yang mengadakan perjalanan ke suatu negara lain, di luar tempat tinggal biasanya, dengan alasan apapun, selain melakukan kegiatan untuk mendapat upah .

    • Leisure ( pleasure, holidays, health, studies, religion and sports)
    • Business , family, mission, meetings

Wisatawan adalah pengunjung sementara, tinggal sekurang-kurangnya 24 jam di Negara yang dikunjungi dan motif perjalanannya adalah :

    • Kesenangan, liburan, kesehatan, belajar, keagamaan dan olah raga

    • Usaha, kunjungan keluarga, missi, pertemuan-pertemuan Excursionists are temporary visitors staying only on one day in the country visited without staying overnight (including cruise passenger). 

Excursionists adalah pengunjung sementara, tinggal satu hari di Negara yang dikunjungi tanpa menginap, termasuk penumpang kapal pesiar.

Wisatawan Domestik adalah seseorang penduduk suatu negara yang melakukan perjalanan ke tempat selain dimana ia tinggal menetap. 

Perjalanan tersebut dilakukan dalam ruang lingkup negara dimana yang bersangkutan tinggal, dengan lama perjalanan sekurang-kurangnya 24 jam, dengan tujuan tidak untuk mendapatkan nafkah. 

Sebagai contoh wisatawan dari Jakarta, Bandung, Surabaya atau dari kota lainnya datang ke Yogyakarta untuk berwisata selama beberapa hari maka wisatawan tersebut disebut Wisnus .

Sedangkan apabila datang dari luar negeri sebagai contoh: Malaysia, Singapore, Jepang dllnya maka wisatawan tersebut disebut wisatawan asing ( wisman). 

Di Negara Singapura yang sangat dekat dengan Batam Indonesia atau deket dengan Malaysia juga Thailand, wisatawan yang datang ke Singapore hanya melakukan wisata belanja, maka mereka tetap dicatat sebagai kunjungan wisman di Singapore. 

Di Negara Singapore ada yang disebut Shopping Tourist, Business tourist yang disediakan untuk wisatawan melakukan kegiatan belanja. 

Memang Pariwisata dituntut untuk dapat menghasilkan devisa yang banyak, maka untuk ini perlu usaha meningkatkan Jumlah wisman, dengan meningkatkan lamanya tinggal (Length of stay), apabila dari jumlah wisatawan yang datang terbatas.

Dengan demikian untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang jumlahnya terbatas melakukan strategi meningkatkan lama tinggal sangat penting, untuk upaya meningkatkan jumlah pembelanjaannya (Expenditure) nya. 

a. Wisatawan Manca Negara (wisman) membutuhkan :

    • Informasi, promosi, dan pemasaran yang jelas dan akurat, memadahi

    • Memperlancar masuknya Wisman dengan kemudahan mendapatkan Bebas Visa, visa on arrival, multigate (pintu gerbang yang cukup)

    • Meningkatkan sarana-prasarana akomodasi, aksesibilitas, amenities, jaringan IT networking.

b. Aspek lamanya tinggal wisatawan Length of Stay:

    • Meningkatkan keamanan, dan kenyamanan.

    • Membuat Wisman senang untuk tinggal, dengan menyediakan sarana-prasarana agar sesuai dengan kondisi negerinya.

    • Meningkatkan jumlah atraksi yang menarik dan disenangi oleh Wisman.

Expenditure : Sejumlah pengeluaran yang telah dibelanjakan oleh wisatawan selama tinggal, dengan upaya meningkatkan lamanya tinggal Length Of Stay (LOS), dan menambah jumlah Souvenir shop yang memadahi.