Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah

Pengertian  Alkohol. Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon pada suatu rantai alifatis atau siklis.

Dalam molekul alkohol, Gugus fungsi  –OH  berikatan secara kovalen dengan atom karbon.

Alkohol atau alkanol (R–OH) dapat dianggap sebagai turunan alkana (R–H), melalui penggantian gugus –H pada alkana oleh gugus –OH.

R merupakan lambang dari senyawa alkil, yaitu hidrokarbon rantai terbuka.

R = gugus alkil = CnH2n+1

Alkohol memiliki rumus umum CnH2n+1OH atau R-OH. Gugus fungsional -OH pada alkohol bersifat polar, sedangkan gugus -R (alkil) bersifat nonpolar.

Penggolongan alkohol berdasarkan pada adanya gugus hidroksil –OH yang terikat pada atom karbon.


Gugus Fungsi Dan Gugua Alkil Alkohol

Gugus fungsi merupakan bagian molekul yang mempunyai kereaktivan kimia. Senyawa yang mempunyai gugus fungsi sama akan mengalami reaksi kimia yang sama.

Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog. Contoh rumus struktur Etena dan etanol yang menunjukkan gugus alkil dan gugus OH dapat dilihat pada gambar berikut:

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Contoh Struktur Gugus Fungsi Dan Gugua Alkil Alkohol

Kedua senyawa di atas mempunyai jumlah atom C dan H sama, tetapi mempunyai sifat yang berbeda.

Perbedaan sifat kedua senyawa di atas disebabkan oleh satu atom H pada etana digantikan oleh gugus –OH. Gugus –OH inilah yang menyebabkan perbedaan sifat antara etana dengan etanol. Gugus –OH ini dikenal dengan sebutan gugus fungsi Alkohol

Gugus Alkil

Suatu alkana yang kehilangan satu hidrogen disebut sebagai alkil. Gugus alkil bukan merupakan gugus yang stabil sehingga alkil tidak bisa berdiri sendiri. Alkil merupakan suatu substituen dari molekul lain yang lebih besar.

Jenis Jenis Alkohol

Berdasarkan kedudukan gugus OH dalam rantai atom C, maka alkohol dibagi atas:

1). Alkohol Primer

Alkohol primer adalah alkohol yang gugus OH-nya terikat pada atom C primer. Atom karbon  primer adalah atom C yang hanya mengikat satu atom C lain.

Oksidasi terhadap alkohol primer dapat berlangsung dua tahap, tahap pertama akan terbentuk senyawa alkaloida, sedangkan tahap berikutnya akan membentuk asam karboksilat. Kuat atau lemahnya oksidasi alkohol tergantung pada oksidatornya.

Contoh Alkohol Primer

Contoh alcohol primer diantaranya adalah metanol, etanol dan propanol.

Contoh Rumus Alkohol Primer adalah CH3 – CH2 – OH dan CH3 – CH2 – CH2 – OH

2). Alkohol Sekunder

Alkohol sekunder adalah alcohol yang gugus OH-nya terikat pada atom C sekunder. Atom karbon sekunder adalah atom C yang telah terikat pada dua buah atom C lain.

Contoh Alkohol Sekunder

Contoh alcohol sekunder diantaranya adalah isopropanol, isoamil alkohol. Oksidasi senyawa ini dapat menyebabkan terbentuknya senyawa denngan gugus fungsi keton, dan tidak dapat dioksidasi lebih lanjut.

3). Alkohol Tersier

Alkohol tersier adalah alcohol yang   gugus OH-nya terikat pada atom C tersier. Atom karbon tersier adalah atom C yang telah diikat oleh tiga atom C lain.

Contoh Alkohol Tersier

Contoh alcohol tersier adalah tersier butil alkohol. Senyawa tersier butil alkohol tidak bereaksi terhadap KMnO4 atau oksidator lainnya

Contoh Rumus Struktur Alkohol Primer Alkohol Sekunder Dan Alkohol Tersier

Contoh Rumus Struktur Alkohol Primer Alkohol Sekunder Dan Alkohol Tersier dapat dilihat pada gambar berikut:

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Contoh Rumus Struktur Alkohol Primer Alkohol Sekunder Dan Alkohol Tersier

Perhatikan pada ikatan antara karbon posisi tengah dengan posisi karbon di sekitaranya yang terikat dengan hidrogen. Ikatan karbonnya ditandai dengan garis merah.

Rumus Dan Nama Struktur Senyawa Alkohol

Beberapa nama dan rumus kimia dan stuktur senyawa alcohol diantaranya adalah

Metanol   = CH3OH    = CH3–OH

Etanol      = C2H5OH  = CH3–CH2–OH

Propanol  = C3H7OH  = CH3–CH2–CH2–OH

Butanol   = C4H9OH  = CH3–CH2–CH2–CH2–OH

Pentanol  = C5H11OH = CH3–CH2–CH2–CH2–CH2–OH

Isomer Alkohol

Alkohol memiliki isomer rangka, isomer posisi dan isomer fungsi.

Isomer Posisi Alkohol

Isomer posisi adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, gugus fungsi sama tetapi posisi gugus fungsinya berbeda.

Keisomeran alcohol akibat posisi gugus fungsi adalah keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus fungsional hidroksil (–OH) dalam molekul alkohol.

Berdasarkan posisi gugus hidroksil, hampir semua alkohol memiliki isomer, yang disebut isomer posisi. Isomeri ini memengaruhi sifat-sifat fisika alkohol.

Keisomeran posisi dalam alkohol mulai terdapat pada propanol yang mempunyai dua isomer, yaitu 1–propanol dan 2–propanol.

Contoh Isomer Posisi Alkohol Propanol

CH3– CH3– CH2–OH   dinamakan 1–propanol                                

isomernya adalah

CH3– CH(OH)–CH3 dinamakan  2–propanol

Kalau digambarkan struktur kedua propanol tersebut adalah sebagai berikut

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Contoh Rumus Struktur Isomer Posisi Alkohol Propanol

Cara Menentukan Jumlah Isomer Posisi Alkohol

Adapun cara menentukan jumlah isomer posisi alcohol adalah

a). Membuat kemungkinan kerangka atom C.

b). Menentukan kemungkinan letak gugus –OH pada posisi yang berbeda pada setiap bentuk kerangka atom C.

Isomer Fungsi Alkohol

Isomer fungsi adalah isomer yang disebabkan oleh perbedaan gugus fungsi di antara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul sama.

Eter dan alcohol yang jumlah atom karbonnya sama merupakan isomer. Ini artinya alcohol memiliki rumus yang sama dengan eter, namun memiliki gugus fungsi yang berbeda. Alkohol memiliki gugus fungsi (–OH) dan eter memiliki gugus fungsi (–O–)

Contoh Isomer Fungsi Pada Alkohol

Contoh alkohol berisomer fungsi dengan eter adalah isomer C4H10O atau C4H9OH adalah seperti berikut

Alkohol yang memiliki rumus C4H10O adalah 1-butanol, 2-butanol, 2-metil-1-propanol, dan 2- metoil-2-propanol dan isomernya sebagai eter adalah metil propil eter, dieter eter, metil isopropyl eter,

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Contoh Isomer Gugus Fungsi Pada Alkohol Dan Eter

Isomer Optik Alkohol

Keisomeran optik berkaitan dengan sifat optik, yaitu kemampuan suatu senyawa untuk dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi.

Isomer optis dapat terjadi pada senyawa yang mempunyai atom karbon (C) tidak simetris. Senyawa tersebut dapat juga disebut sebagai senyawa kiral.

Senyawa Kiral

Senyawa  kiral adalah benda yang dapat dikenal melalui bayangan cermin. Senyawa tersebut tidak identik atau tidak dapat diimpitkan dengan bendanya sendiri.

Atom Karbon Asimetris

Sedangkan yang dimaksud atom karbon (C) tidak simetris adalah atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda. Atom C asimetris diberi tanda asterik (*). Atom C tidak simetris (asimetris) disebut juga pusat kiral.

Banyaknya isomer optik dapat dicari dengan rumus 2n, dengan n = jumlah atom C asimetrik.

2–butanol mempunyai 1 atom C asimetrik, sehingga isomer optic 2–butanol adalah:

Jumlah Isomer 2-batanol = 2(1) = 2

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Isomer Optik Alkohol

Kedua senyawa tersebut mengalami keisomeran optis dan disebut enantiomer. Jadi, dua isomer yang merupakan bayangan cermin satu dengan yang lainnya disebut enantiomer.

Senyawa karbon yang mempunyai struktur geometris berbeda tersebut mempunyai kemampuan untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi, sehingga mempunyai sudut tertentu dari aslinya.

Senyawa yang berputar ke kanan disebut (dextro) dan diberi tanda d(+), sebaliknya jika berputar ke kiri disebut levo dan diberi tanda l(–).

Senyawa Optis Aktif

Senyawa yang memiliki isomer optis dapat memutar bidang polarisasi cahaya dan disebut senyawa optis aktif.

Senyawa yang mengandung 1 atom C kiral (misalnya 2 butanol) mempunyai 2 bentuk konfigurasi di mana bentuk yang satu merupakan bayang cermin dari yang lain.

Apabila berkas cahaya terpolarisasi dilewatkan melalui larutan yang mengandung enantiomer 2 butanol, bidang polarisasi akan terputar 13,52° ke kanan dan satu lagi memutar 13,52° ke kiri.

Tatanama Alkohol

Ada dua cara pemberian nama pada alkohol, yaitu secara trivial dan Sistem IUPAC

1). Tata Nama Alkohol Secara Trivial

Penamaan secara trivial, yaitu dimulai dengan menuliskan nama gugus alkil yang terikat pada gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.

Contoh Tata Nama Alkohol Secara Trivial

CH3–CH2-–OH Nama Trivial Alkoholnya adalah Etil alkohol

CH3–CH2–CH2–OH Nama Trivial Alkoholnya adalah Propil alkohol

2). Tata Nama Alkohol Sistem IUPAC

Penamaan untuk senyawa organik menggunakan sistem IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Penamaan sistem IUPAC mengikuti deret homolog.

Penamaan secara sistem IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran “a” pada alkana dengan akhiran “ol” (alkana menjadi alkanol)

Contoh Tata Nama Alkohol Sistem IUPAC

CH3–CH2–OH Nama Sistem IUPAC- nya adalah Etanol

CH3–CH2–CH2–OH Nama Sistem IUPAC-nya adalah Propanol

Cara Menentukan Urutan Nama Senyawa Alkohol

Tatanama alkanol (R-OH; memiliki gugus fungsi –OH, hidroksil) tetap mengacu pada tatanama yang berlaku pada senyawa alkana (hidrokarbon). Adapun urutan penentuan nama senyawa alcohol dari rumus struktur adalah sebagai berikut

1). Menentukan rantai induk yang didasarkan pada rantai C terpanjang yang mengandung gugus–OH dan cabangnya.

2). Memberi nomor pada atom karbon di rantai induk untuk menunjukkan posisi gugus fungsi maupun cabang- cabang rantai induk. Penomoran rantai atom C dimulai dari atom C yang terdekat dengan gugus –OH.

3). Penamaan alkohol (R-OH) menggunakan nama hidrokarbon induk dari deret alkana dengan huruf -a terakhir diubah menjadi –ol.

Urutan penamaan sistem IUPAC untuk senyawa alcohol harus mengandung empat karakter yang terdiri dari lokant, awalan, senyawa induk, dan suatu akhiran, seperti di jelaskan pada gambar berikut

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Cara Menentukan Urutan Nama Senyawa Alkohol Lokant Awalan Induk Akhiran IUPAC

Pada gambar di atas, senyawa alcohol memiliki nama sebagai 2-metil-1-propanol, maka arti ke empat notasi yang merepresentasikan nama 2-metil-1-propanol dapat dijelaskan seperti berikut

Lokant (Pertama) adalah nomor atom yang mengikat cabang (awalan). Angka ini menyatakan letak atau posisi substituen gugus alkil (metil) sebagai awalan (cabang) yang terikat pada rantai induk yaitu di atom karbon nomor 2.

Awalan adalah nama senyawa cabang. Awalan menyatakan substituent berupa gugus alkil metil yang terikat pada rantai induk.

Lokant (Kedua) adalah nomor atom karbon yang mengikat gugus OH. Angka ini menyatakan letak atau posisi gugus hidroksil (OH) pada rantai induk yaitu di atom karbon nomor 1.

Induk adalah senyawa alcohol. Induk menyatakan rantai induk (terpanjang) yang menjadi senyawa alcohol yaitu propanol

Akhiran adalah bagian dari akhir nama senyawa alcohol yaitu “ol”. Akhiran menyatakan bahwa senyawa dari rantai induk merupakan alcohol.

Sifat Sifat Fisik Alkohol

1). Alkohol rantai pendek berkarbon C1-C4 merupakan cairan yang tak berwarna dan mudah bercampur dengan air.

2). Alkohol berantai karbon C5-C12 merupakan cairan yang menyerupai minyak, sedangkan alkohol dengan karbon yang lebih tinggi merupakan padatan tak- berwarna.

3). Semakin tinggi rantai karbonnya, semakin sulit alkohol untuk bercampur dengan air, dan makin sulit pula disuling.

2). Metanol merupakan zat cair tak berwarna, berbau dan rasanya mirip etanol, mudah larut dalam air, mudah menguap, dan mudah terbakar.

3). Etanol merupakan zat cair tak-berwarna, mudah menguap, mudah bercampur dengan air, dan mudah terbakar. Dalam keseharian dan pasaran etanol sering disebut “alkohol”. Alkohol bebas air disebut “alkohol- absolut”.

4). Spritus merupakan etanol yang telah didenaturasi dengan metanol. Spiritus sebenarnya tak-berwarna; sedangkan warna biru pada spritus yang dijual di pasaran disebabkan oleh zat warna yang ditambahkan dengan tujuan agar tidak sampai terminum.

Sifat Sifat Kimia Reaktivitas Alkohol

Alkohol lebih reaktif dari alkana sehingga dapat bereaksi dengan zat zat lain, di antaranya adalah:

1). Reaksi Alkohol dengan Logam Natrium

Alkohol dapat bereaksi dengan logam reaktif misalnya dengan Na atau K dengan membentuk alkoksida dan gas hidrogen.

Contoh Reaksi Alkohol Dengan Natrium

Reaksi alkohol dengan logam natrium secara umum dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut

2 R–OH + 2 Na → 2 R–ONa + H2

Reaksi  dapat dipergunakan sebagai reaksi untuk pengenal alkohol.

2). Reaksi Alkohol dengan Hidrogen Halida

Jika alkohol direaksikan dengan senyawa halida akan terbentuk haloalkana dan air. Reaksi dengan halogen terjadi penggantian -OH oleh halogen.

Contoh Reaksi Alcohol dengan Halida

C2H5OH + PCl5 → C2H5Cl + H3PO4

3). Reaksi Oksidasi Alkohol

Alkohol rantai karbon pendek mudah terbakar atau teroksidasi dengan melepaskan kalor tingggi.

Contoh Reaksi Oksdasi Alkohol

Alkohol + O2 → H2O + CO2 + kalor.

4). Reaksi Oksidasi Alkohol Primer Sekunder Tersier

— Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam karboksilat.

— Contoh Reaksi Oksidasi Alkohol Primer

RCH2−OH + O2 → RCOOH + H2O.

— Alkohol sekunder dioksidasi akan menghasilkan keton.

— Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh KMnO4 maupun K2Cr2O7.

5). Reaksi Esterifikasi – Pembentukan Ester Dari Alkohol

Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester. Jika alkohol direaksikan dengan asam karboksilat, maka akan dihasilkan ester dan air.

Contoh Reaksi Esterifikasi Alkohol

R–OH + R–COOH → R–COOR + H2O

6). Reaksi Dehidrasi Alkohol

Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena dan air.

Contoh Reaksi Dehidrasi Alkohol

2 C2H5OH → C2H5−O−C2H5 + H2O

2 C2H5OH → 2 C2H4 + 2 H2O

Pereaksi Pengenal Gugus Fungsi Alkohol

Beberapa pereaksi pengenal gugus fungsi dicontohkan di bawah ini.

a).  Pereaksi Logam Na

Pereaksi ini penunjuk adanya gugus –OH pada suatu senyawa organik; ditandai oleh timbulnya gelembung gas H2. Sebaliknya, berarti senyawa tidak memiliki gugus –OH.

Reaksi: 2 R–OH + 2 Na → 2 R–ONa + H2

b). Pereaksi Fehling

Pereaksi ini mengandung ion Cu2+ (berwarna biru transparan); penunjuk adanya gugus aldehid (–CHO) oleh timbulnya endapan Cu2O (merah bata). [Gugus aldehid mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+]

Dari molekul alcohol dapat dilepaskan molekul air (dehidrasi).Reaksi ini dapat membentuk alkena atau eter bergantung pada kondisi reaksi dengan asam sulfat atau Al2O3 sebagai zat pendehidrasi.

CH3CH2OH → CH2=CH2 + H2O

Polialkohol

Senyawa polialkohol adalah senyawa alcohol yang mempunyai gugus –OH lebih dari satu struktur.

Polialkohol yang mempunyai dua gugus –OH diberi nama alkanadiol. Sedangan Polialkohol yang mempunyai tiga gugus –OH diberi nama alkanatriol.

Polialkohol yang sangat penting ialah 1,2-etanadiol (etilen glikol atau glikol) dan 1,2,3-propanatriol (gliserol atau gliserin).

Polialkohol Etilen Glikol

Etilen Glikol adalah suatu zat cair yang kental, tidak berwarna, mudah larut dalam air, rasanya manis dan bersifat racun.

Etilen glikol mempunyai nama IUPAC 1,2-etanadiol dengan rumus strukturnya seperti berikut:

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Etilen glikol mempunyai nama IUPAC 1,2-etanadiol

Etilen glikol dibuat dengan mengoksidasi etena dengan oksigen atau oksidator kuat lain, dilanjutkan dengan proses hidrolisis.

Reaksi pembuatan etilen glikol dilakukan pada suhu 250 °C dengan menggunakan katalisator serbuk Ag.

Etilen glikol digunakan sebagai pelarut, bahan pelembut, bahan baku pembuatan serat, dan sebagai zat antibeku pada radiator mobil.

Polialkohol Gliserol

Gliserol mempunyai sifat yang mirip dengan glikol, yaitu zat cair yang mudah larut dalam air, rasanya manis, wujud-nya agak kental, bersifat higroskopis.

Gliserol diperoleh pada reaksi pembuatan sabun. Nama IUPAC gliserol adalah 1,2,3–propanatriol dengan rumus struktur:

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Polialkohol Gliserol 1,2,3–propanatriol

Gliserol digunakan sebagai bahan pemanis untuk penderita diabetes. Selain itu juga digunakan untuk membuat bahan peledak nitrogliserin, bahan baku pembuatan plastik, pelembap pada tembakau, dan bahan kosmetik.

Pembuatan Alkohol Metanol Etanol Glikol Gliserol

a). Reaksi Pembuatan Metanol (CH3OH)

Metanol dibuat dengan melakukan hidrogenasi terhadap gas CO pada temperatur 400°C dan tekanan 200 atm dengan bantuan katalisator Cr2O3 atau ZnO.

Reaksi pembentukannya adalah seperti berikut

CO + 2H2 → CH3OH

b). Reaksi Pembuatan Etanol (C2H5OH)

Dalam bidang industri, etanol dibuat dengan fermentasi tetes tebu yaitu cairan gula yang tidak mengkristal/menghablur menjadi gula.

Reaksi pembentukan etanol seperti berikut

C12H22O11(sukrosa) + H2O → C6H12O6(glukosa)+ C6H12O6(fruktosa)

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2

Untuk memperoleh etanol pekat dilakukan destilasi/penyulingan.

c). Reaksi Pembuatan Glikol (CH2OH-CH2OH)

Glikol dibuat dengan cara mengoksidasi etana dengan oksigen kemudian dilanjutkan hidrolisis. Reaksi dilakukan pada suhu 250°C dengan katalisator serbuk perak.

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Reaksi Pembuatan Glikol

Glikol dibuat dari etena yang dioksidasi kemudian dihidrolisis.

d). Reaksi Pembuatan  Gliserol

Gliserol diperoleh dari hasil samping pada pembuatan sabun.

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Reaksi Pembuatan Gliserol

Kegunaan Manfaat Dan Dampak Alkohol

Beberapa senyawa alkohol yang luas penggunaannya antara lain adalah

Manfaat Kegunaan Metanol

Metanol adalah sebagai bahan bakar.  Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar 15 % tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan.

Metanol sebagai pelarut. Metanol digunakan sebagai pelarut untuk membuat polimer dan senyawa organik yang lain seperti ester. Metanol sebagai pelarut untuk minyak, lemak, lak, dll.

Metanol sebagai bahan dasar untuk pembuatan formalin.

Manfaat Kegunaan Etanol

Etanol Umumnya untuk bahan minuman dengan kadar alkohol tertentu, misalnya bir ±4%(volum); anggur (7-15%); dan dalam whisky, brandy, arak (40%-50lebih).

Etanol di bidang industri sebagai pelarut (untuk senyawa organik, zat warna, vernis, lak, kosmetika, obat-obatan) dan bahan dasar untuk pembuatan eter.

Etanol digunakan sebagai cairan untuk thermometer, karena titik bekunya rendah, yaitu sekitar 1190C.

Etanol digunakan sebagai bahan bakar, bahkan sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan.

Etanol sering dimanfaat untuk antiseptik dengan kadar 70-100% volum.

Manfaat Kegunaan Gliserol

Gliserol atau gliserin adalah zat cair yang kental, tidak berwarna, dan mempunyai rasa manis. Gliserol mudah larut dalam air dengan segala perbandingan.

Senyawa ini digunakan sebagai pelembap pada tembakau dan kembang gula, pelarut obat-obatan, dan membuat nitrogliserin (bahan pembuat peledak).

Gliserol diperoleh sebagai hasil sampingan dari industry sabun. Sabun dibuat dari lemak atau minyak dengan larutan NaOH. Lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak.

Manfaat Kegunaan Glikol

Pada negara atau daerah bermusim dingin, glikol digunakan untuk zat anti beku pada radiator mobil. Glikol juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri serat sintesis dan pelarut

Dampak Negatif Penggunaan Alkohol

Metanol bersifat racun bagi makhluk hidup. Uapnya dapat merusak mata (bahkan dapat mengakibatkan kebutaan).

Metanol jika terminum sampai 15 mL menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan dan jika terminum sampai 50 mL dapat mengakibatkan kematian.

Etanol tidak beracun, tetapi bersifat memabukan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak atas. Etanol juga bersifat candu.

Minuman beralkohol (minuman keras; miras) dapat mengganggu sistem syaraf. Minum berlebihan berakibat fatal (kematian). Hanya 2% dari alkohol yang diminum terbuang lewat urin, selebihnya mengalami pembakaran dalam tubuh dan terserap dalam darah.

Berada dalam pengaruh minuman keras dapat mengakibatkan seseorang kehilangan kesadaran (mabuk) dan berperilaku menyimpang. Kebiasaan meminum miras dalam jangka lama menyebabkan kerusakan pada hati, menurunkan daya ingat, dan dapat menyebabkan kecanduan berat.

1). Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Alkohol C5H12O

Tentukanlah nama senyawa alcohol yang memiliki rumus kimia C5H12O dengan rumus struktur seperti berikut:

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Alkohol C5H12O

Menentukan Rantai Utama Senyawa Alkohol C5H12O

Rantai utama adalah rantai karbon terpanjang yang memiliki gugus hidroksil OH pada karbon dengan nomor terkecil. Posisi atom karbon terdekat dengan gugus OH ditandai dengan nomor 1. Gugus OH terletak pada atom karbon nomor 1.

Dari gambar struktur dketahui bahwa Rantai utama memiliki jumlah karbon sebanyak 4 atom. Sehingga nama alkoholnya adalah butanol. Gugus OH terletak pada karbon nomor 1. Sehingga ditulis 1-butanol.

Pada karbon nomor 2 terdapat cabang yang diisi dengan senyawa karbon yaitu metil. Dengan demikian metil ini ditulis dengan 2-metil

Jadi, secara keseluruhan senyawa alcohol dengan rumus kimia C5H12O diberi nama 2-metil 1-butanol. Angka 1 terkadang tidak dituliskan,

2). Contoh Soal Pembahasan Menentukan Nama Senyawa Alkohol Dari Rumus Strukturnya

Tentukanlah Nama dari senyawa alcohol yang memiliki rumus struktur seperti berikut

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Contoh Soal Pembahasan Menentukan Nama Senyawa Alkohol Dari Rumus Strukturnya

Menentukkan Rantai Induk Atau Rantai Karbon Terpanjang Senyawa Alkohol

Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus hidroksil (OH) dengan nomor atom karbon terkecil. Posisi atom karbon terdekat dengan gugus OH ditandai dengan nomor 1. Gugus OH terletak pada atom karbon nomor 2.

Pada gambar diketahui bahwa rantai terpanjang adalah rantai dengan jumlah atom karbon 9. Nama alcohol dengan jumlah karbon 9 adalah nonanol.

Pada rantai terpanjang tersebut, gugus hidroksil terletak pada posisi nomor 2. Sehingga nonanol dituliskan  2-nonanol. Selain itu pada atom C nomor 7 terdapat gugus metil dan metil ini ditulis 7-metil

Jadi, nama lengkap senyawa alkoholnya adalah 7–metil–2–nonanol.

3). Contoh Soal Cara Menentukan Jumlah Isomer Posisi Pada Alkohol C4H10O

Suatu alkohol memiliki rumus molekul C4H10O. Berapa jumlah isomer posisi yang ada dan gambarkan strukturnya.

Pembahasan

Untuk menentukan jumlah isomer dalam senyawa karbon harus digambarkan semua struktur yang mungkin terbentuk.

Struktur Isomer Pertama Alkohol C4H10O Dengan Struktur Lurus Linear

H3C—CH2—CH2—CH2—OH  

Rantai utama atau induk terpanjangnya mengandung 4 atom C, sehingga nama alkoholnya  adalah butanol.

Gugus fungsional hidroksil —OH terletak pada atom karbon nomor 1. Struktur alkohol butanol ini dinamakan n–butanol atau normal butanol atau 1-butanol

Struktur Isomer Kedua Alkohol C4H10O Dengan Gugus OH Pada Rantai Karbon Utama

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Struktur Isomer Kedua Alkohol C4H10O Dengan Gugus OH Pada Rantai Karbon Utama

Rantai utama atau induk terpanjangnya mengandung 4 atom C, sehingga nama alkoholnya adalah butanol.

Gugus fungsi OH terletak pada atom C nomor 2, sehingga butanol ini dinamakan dengan 2-butanol

Struktur Isomer Ketiga Alkohol C4H10O Dengan Cabang Gugus Alkil Metil

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Struktur Isomer Alkohol C4H10O Dengan Cabang Gugus Alkil Metil

Rantai utama atau induk terpanjangnya mengandung 3 atom C, sehingga nama alkoholnya adalah propanol (bukan butanol),

Gugus OH terletak pada atom karbon C nomor 2 sehingga propanol ditulis 2-propanol. Pada karbon nomor 2 terdapat  metil, kemudian metil ini diberi nama 2-metil.

Sehingga, secara keseluruhan alcohol ini dinamakan 2-metil 2-propanol.

Berdasarkan struktur yang dapat digambarkan maka C4H10O memiliki 4 buah isomer posisi.

4). Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Alkohol Dari Rumus Struktur Kimia

Tentukanlah nama senyawa alcohol yang memiliki rumus struktur berikut

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Alkohol Dari Rumus Struktur Kimia

Jawab

Dari struktur kimianya, dapat diketahui bahwa senyawa alkohol ini memiliki 4 atom C dengan nama butanol. Gugus –OH-nya berada pada atom C nomor 1 sehingga nama alkoholnya adalah adalah 1-butanol.

5). Contoh Soal Menggambar Rumus Struktur Senyawa Alkohol 2-Butanol

Gambarkanlah rumus struktur senyawa alkohol 2-butanol

Menentukan Rumus Kimia Rantai Karbon Alkohol 2-Butanol

Untuk menuliskan struktur senyawa alkohol, tentukan terlebih dahulu rantai karbonnya. Kemudian, tempatkan gugus – OH.

Rumus umum kimia dari senyawa butanol adalah C4H9—OH. Jumlah atom karbon C pada rantai utama butanol adalah 4 atom.

Menentukan Posisi Gugus Karboksil OH Alkohol 2-Butanol

Posisi letak gugus – OH pada alcohol 2-butanol adalah pada atom karbon nomor 2

Jadi, struktur kimia 2-butanol adalah sebagai berikut:

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Menentukan Posisi Gugus Karboksil OH Alkohol 2-Butanol

6). Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur Alkohol 2-Metil-1-Propanol

Gambarkanlah rumus struktur senyawa alkohol 2-metil -1-propanol

Menentukan Rumus Rantai Karbon Dan Posisi Gugus Karboksil OH Alkohol 2-Metil-1-Propanol

Rantai utama atau rantai terpanjang dari 2-metil-1-propanol adalah propanol. Rumus umum kimia propanol adalah C3H8O–OH mengandung 3 atom karbon. Letak gugus OH pada 1-propanol adalah pada karbon nomor 1.

Pada rantai propanol ini terdapat senyawa 2-metil. Angka dua menyatakan letak metil pada rantai propanol yaitu pada karbon nomor 2.

Sehingga rumus struktur 2-metil-1-propanol adalah

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Menentukan Rumus Rantai Karbon Dan Posisi Gugus Karboksil OH Alkohol 2-Metil-1-Propanol

Versi Lama

Alkohol yang memiliki satu gugus –OH disebut dengan monoalkohol, sedangkan yang memiliki lebih dari satu gugus –OH disebut dengan polialkohol. Alkanol merupakan monoalkohol turunan alkana. Rumus umum dari alkohol aalah CnH2n+1 OH atau ditulis R-OH, satu atom H dari alkana diganti oleh gugus OH.

Senyawa turunan hidrokarbon yang digunakan sebagai zat antibeku mesin kendaraan adalah
Manfaat Alkohol Bagi Manusia

Sifat-Sifat Senyawa Alkohol

Alkohol merupakan zat yang memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya antarmolekul dan adanya ikatan hidrogen antarmolekul alkohol akibat gugus hidroksil yang polar. Senyawa alkohol memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia sebagai berikut:

  1. Alkohol memiliki sifat yang mudah terbakar
  2. Alkohol memiliki sifat yang mudah tercampur, terlarut dengan air, kelarutan ini disebabkan oleh adanya kemiripan struktur antara alkohol (R–OH) dan air (H–OH).
  3. Alkohol dengan jumlah atom karbon sebanyak satu sampai empat berupa gas atau cair. Alkohol dengan jumlah atom lima sampai sembilan berupa cairan kental seperti minyak, sedangkan yang memiliki atom sepuluh atau lebih berupa zat padat.
  4. Alkohol bersifat heterepolar. Memiliki sifat polar dari gugus –OH dan nonpolar dari gugus –R (alkil). Sifat polarnya tergantung dari panjang rantai alkilnya. Semakin panjang rantai alkilnya, maka sifat kepolarannya berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya sifat kelarutannya. Alkohol dengan suku rendah seperti metanol dan etanol lebih mudah larut dalam pelarut-pelarut yang polar seperti air.
  5. Titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkana. Hal ini disebabkan oleh gugus fungsi –OH yang sangat polar, sehingga gaya tarik-menarik antarmolekul alkohol mejadi sangat kuat.

Manfaat, Kegunaan Alkohol.

Pada umumnya alkohol digunakan sebagai senyawa pelarut, dan sebagai bahan minuman beralkohol. Adapun Beberapa senyawa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

Manfaat Alkohol Metanol

Metanol merupakan jenis alkohol yang banyak digunakan sebagai pelarut getah dan resin. Alkohol dapat dibuat menjadi senyawa lain seperti senyawa ester. Digunakan untuk membuat polimer jenis plastik, dengan merubah metanol menjadi metanal atau formaldehid.

Di industri, metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan formaldehid, sebagai cairan antibeku, dan pelarut, seperti vernish. Pada kendaraan bermotor, metanol digunakan untuk bahan bakar mobil formula.

Manfaat Alkohol Etanol

Etanol merupakan jenis alkohol yang sudah dikenal dan digunakan sejak zaman dahulu, baik sebagai pelarut obat-obatan (tingtur), kosmetikam maupun sebagi bahan  minuman, seperti bir, anggur, dan whiskey.

Etanol dapat dibuat melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa golongan polisakarida, seperti pati dihancurkan menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim (ragi).

Etanol merupakan jenis alkohol yang sering digunakan sebagai bahan bakar, untuk membuat senyawa organik lain, dan dapat dikonversi menjadi etanal atau asetaldehid untuk digunakan sebagi bahan pelarut.

Manfaat Alkohol Etilen Glikol

Etilen Glikol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan antibeku pada radiator mobil. Digunakan juga sebagai bahan baku industri serat sintetik seperti dacron. Alkohol jenis ini banyak digunakan juga sebagai pelarut dan bahan pelunak atau pelembut.

Manfaat Alkohol Gliserol

Gliserol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelembab pada tembakau dan kembang gula. Etanol digunakan juga sebagai pelarut berbagai obat-obatan. Digunakan juga untuk membuat nitrogliserin (gliserin trinitrat) yaitu bahan untuk peledak atau dinamit.

Pengertian  Alkohol. Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon pada ...

Pengertian Pembakaran: Reaksi pembakaran adalah reaksi antara bahan bakar dengan oksigen yang akan menghasilkan panas (kalor) dan gas hasil pembakaran...

1). Contoh Soal Perhitungan Kalor Pembakaran Karbon Perhatikan reaksi pembakaran karbon menjadi gas karbon dioksida seperti ditunjukan dengan persamaan...

Pengertian Atom: Atom dibangun oleh partikel- partikel subatom yaitu elektron, proton dan neutron. Proton dan neutron terletak dalam inti atom, sedangkan...

Pengetian Gaya Van de Waals.   Gaya van der waals adalah  gaya tarik listrik yang terjadi antara partikel – partikel yang memiliki muatan. Partikel – pa...

Pengertian Hukum Avogadro.  Hukum Avogadro menyatakan, bahwa  pada temperatur dan tekanan yang sama, gas- gas dengan volume yang sama, akan mempunyai j...

Pengertian Sistem Pada Termokimia: Sistem adalah bagian dari semesta, baik nyata maupun konseptual yang dibatasi oleh batas batas fisik  tertentu atau ...

Pengertian Hukum Faraday: Michael Faraday adalah seorang pakar Kimia-Fisika Inggris. Faraday menyatakan bahwa sel elektrolisis dapat digunakan untuk menentukan...

Hukum Boyle – Gay Lussac merupakan gabungan dari tiga hukum yang menjelaskan tentang perilaku variabel gas, yaitu hukum Boyle, Hukum Charles, dan hukum G...

Pengertian Hukum Hess.  Hukum Hess menyatakan bahwa kalor (dalam hal ini entalpi) yang menyertai suatu reaksi kimia tidak bergantung pada jalan yang d...

Daftar Pustaka:

  1. Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
  2. Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
  3. Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
  4. Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
  5. Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
  6. Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
  7. Alkohol: Pengertian Rumus Menentukan Tatanama IUPAC Struktur Jenis Sifat Isomer Posisi Fungsi Optik Karbon Asimetrik Kiral, Pengertian Contoh Jenis Struktur Alkohol Primer Sekunder Tersier Monoalkohol Polialkohol, Pengertian Contoh Tatanama Alkohol Trivial Substitif IUPAC, Cara Penamaan Sistem IUPAC Alcohol Empat Karakter Locant Awalan Induk dan Akhiran, Sifat Fisik Kimia Reaksi Oksidasi Esterifikasi Dehidrasi Alkohol,