Senyawa turunan alkana yang digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum adalah…

Senyawa turunan alkana sangat beragam dan memiliki gugus fungsi. Rantai-rantai alkana memiliki senyawa yang terkenal sebagai derivatif alkana. Hal ini merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus umum mendekati rumus umumnya.

Melansir Wikipedia, alkana merupakan sebuah rantai karbon panjang dengan berbagai ikatan tunggal. Turunannya yang menjadi salah satu atom hidrogen. Apabila lebih dari rantai alkana, menggantikannya dengan gugus fungsi lain.

Saat sudah tergantikan melalui terjadinya reaksi kimia, maka alkana tersebut sudah termasuk turunan alkana. Turunannya berbagai macam dengan gugus fungsi berbeda.

Baca Juga: Sifat Kimia Alkena Beserta Sifat Fisikanya yang Penting untuk Diketahui

Derivatif alkana memiliki berbagai manfaat pada kehidupan sehari-hari. Untuk itu, ketahui beberapa turunan alkana berikut ini.

Alkohol

Alkohol artinya etanol atau mengenalnya dengan spirit of wine. Etanol bentuknya dari fermentasi gula. Dengan memiliki karakteristik tidak berwarna dan mudah menguap.

Menurut ilmu kimia, alkohol merupakan kumpulan senyawa organik dengan gugus hidroksil. Senyawa yang terikat atom karbon dari alkil atau gugus alkil tersubstitusi. Seperti halnya metanol, etanol, propanol, butanol, isopropil alkohol, dan lainnya.

Penggunaan alkohol salah satunya sebagai bahan bakar mesin. Produk pembakaran etanol dan metanol lebih bersih dibandingkan bensin atau solar. Penggunaan alkohol juga sebagai zat antibeku pada radiator mobil. Selain itu, juga sebagai reagen atau pelarut.

Hal itu karena dapat melarutkan zat-zat nonpolar dan toksisitasnya rendah. Penggunaan etanol seringkali sebagai pelarut obat-obatan, parfum, dan essen. Bahkan penggunaannya sebagai antiseptik.

Eter

Eter merupakan nama senyawa kimia yang terdapat pada gugus eter. Senyawa turunan alkana biasanya sebagai pelarut dan obat bius.

Molekul eter tidak dapat menjadikan ikatan hidrogen. Sehingga pada titik didihnya cukup rendah. Eter juga dapat dikatakan sebagai basa Lewis dan membantu pembentukan poliester.

Baca Juga: Pengertian Senyawa Hidrokarbon dan Fungsinya dalam Kehidupan

Aldehida

Aldehida adalah senyawa organik yang terdapat gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terbuat dari atom karbon yang ikatannya dengan atom hidrogen. Selain itu, juga berikatan rangkap dengan atom oksigen.

Golongan aldehida termasuk formil atau metanoil. Kata aldehida sebenarnya kependekan dari alkohol dehidrogenasi. Hal itu berarti alkohol yang melalui terdehidrogenasi. Golongan aldehida ini sifatnya polar.

Keton adalah senyawa organik yang cukup identik dengan gugus karbonil. Senyawa turunan alkana ini terikat oleh 2 atom karbon. Atom karbon yang ikatannya gugus karbonil bernama karbon α. Sedangkan atom hidrogen yang terikat karbon α bernama hidrogen α.

Dengan adanya katalis asam, keton tautomeri keto-enol. Reaksinya dengan basa, keton menjadi enolat. Gugus karbonil sifatnya polar sehingga keton sebagai senyawa polar. Senyawa tersebut dapat larut dalam air.

Hidrogen α dari keton lebih asam dibandingkan hidrogen pada alkana. Aseton, asetoasetat, dan β-hidroksibutirat merupakan keton. Namun yang terdapat dalam karbohidrat, asam lemak, dan asam amino. Senyawa tersebut juga ada pada tubuh manusia.

Asam Karboksilat

Asam karboksilat merupakan asam organik yang cukup identik dengan gugus karboksil. Garam dan anion asam karboksilat bernama karboksilat. Senyawa turunan alkana polar ini membentuk ikatan hidrogen satu sama lainnya.

Pada fase gas, asam karboksilat bentuknya dimer. Dalam larutan asam karboksilat sebagai asam lemah yang sebagian molekulnya mengalami disosiasi. Kemudian menjadi H+ dan RCOO-.

Ester

Terbentuknya dari reaksi kondensasi alkohol dengan suatu asam. Asam-asam tersebut seperti halnya asam karboksilat, asam fosfat, asam sulfat, asam nitrat, dan lainnya. Ester yang mudah menguap biasanya ada pada parfum, pheromon, dan minyak atsiri.

Haloalkana

Haloalkana atau alkil halida termasuk senyawa karbon turunan alkana yang memiliki ikatan atom halogen. Kemungkinan ada satu atau lebih halogen dalam senyawa serupa. Nama umum lainnya untuk senyawa haloalkana yaitu alkil halida. Molekul-molekul ini tidak memiliki kandungan cincin aromatik.

Amina sebenarnya turunan amonia dengan satu atau lebih atom hidrogennya. Namun digantikan oleh gugus alkil atau senyawa karbon mengandung nitrogen.

Amina juga memiliki tiga jenis, sesuai dengan jumlah atom H yang dapat digantikan oleh gugus alkil. Senyawa turunan alkana memiliki berbagai macam turunan. Turunannya berbagai macam dengan gugus fungsi berbeda. Senyawa turunan alkana memang menarik untuk kita pelajari. (R10/HR Online)

You're Reading a Free Preview
Page 4 is not shown in this preview.

Sifat-sifat, Pembuatan, dan Kegunaan Senyawa turunan Alkana – Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2.

Sebelumnya kita sudah membahas tentang Senyawa Turunan Alkana – Gugus Fungsi, Tata nama dan Keisomeran, maka berikut ini materi lanjutan tentang senyawa turunan alkana.

Penggunaan alkana sudah dapat diketahui dengan baik oleh manusia. Penggunaan alkana biasanya dikelompokkan berdasarkan jumlah atom karbonnya. Empat alkana pertama digunakan pada umumnya untuk keperluan memasak dan pemanasan, di beberapa negara juga sebagai sumber pembangkit listrik. 

Metana dan etana adalah komponen utama pada gas alam dan biasanya diangkut dalam bentuk cairan, dengan cara dikompresi terlebih dahulu dan gas didinginkan.

Baca Juga : 50+ Soal Senyawa Turunan Alkana (Karbon) Pilihan Ganda [+Pembahasan]

Berikut ini Sifat-sifat, Pembuatan, dan Kegunaan Senyawa turunan Alkana.

1. Alkohol

A. sifat sifat alkohol

alkohol mempunyai ikatan hidrogen.

  • Semakin besar masa molekul alkohol, titik didihnya semakin tinggi.
  • Alkohol mudah larut dalam air

Dapat mengalami reaksi reaksi berikut :

1) Bereaksi dengan logam Na, menghasilkan natrium etanolat.

2) Dapat diestifikasi dengan asam, menghasilkan ester.

3) Dapat dioksidasi

  • Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehid dan asam karboksilat.
  • Oksidasi alkohal sekunder menghasilkan keton.

4) Mengalami reaksi dehitrasi

Apabila alkohol dipanaskan dengan asam kuat, akan terjadi suatu alkena dan air.

5) Bereaksi dengan hidrogen halida

Reaksi antara alkohol dengan hidrogen halida menghasilkan halo alkana dan air.

B. Pembuatan Alkohol

  • Hidrasi alkena dengan katalis asam menghasilkan etanol.
  • Metanol dibuat dari gas alam (metana) dengan H2O dan gas H2.
  • Fermentasi karbohidrat dengan bantuan ragi menghasilkan etanol.
  • Mengalami pereaksi Grignard..

C. kegunaan alkohol

metanol

  • sebagai pelarut, bahan baku pembuatan formaldehid (untuk membuat polimer), dan sebagai campuran bahan bakar bensin.
  •  sebagai bahan bakar
  • Metanol jika dibakar akan menghasilkan karbondioksida dan air.

2CH3OH + 3O2 → 2CO2 + 4H2O

  • Sebagai sebuah stok industri

etanol

  • sebagai pembersih luka dan anti septik.
  • sebagai spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri.
  •  sebagai bahan bakar “gasohol” adalah sebuah petrol yang mengandung sekitar 10-20% etanol.
  • sebagai pelarut

Contoh etanol digunakan sebagai pelarut pada berbagai parfum dan kosmetik.

  • etilen glikol, digunakan sebagai zat anti beku pada radiator,bahan baku serat sintetis seperti daktron,dan bahan pelunak atau pelembut.
  • gliserol, digunakan pelembab dan pelembut pada lision dan berbagai kosmetik, pelembut pada tembaku dan obat-obatan, sebagai bahan pembuat nitro gliserin yang digunakan sebagai bahan peledak.
  • propan – 2ol banyak digunakan sebagai pelarut.

2. Eter

A. sifat-sifat eter

  • merupakan cairan yang mudah menguap dan mudah terbakar
  • titik didih rendah, lebih rendah daripada alkohol dengan massa molekul yang sama.
  •  sedikit larut dalam air
  • melarutkan senyawa-senyawa kovalen
  • bersifat anestetik
  •  tidak reaktif, tidak dapat dioksidasi, direduksi, dieleminasi, atau direaksikan dengan basa, tetapi dapat disubstitusikan dengan asam kuat.

B. Pembuatan eter

1) Reaksi dengan asam sulfat dan etanol menghasilkan dietil eter dan etil hidrogen sulfat sebagai zat antara.

2) Sintesis willianson

Sintesis ini terjadi antara alkil halida dengan alkoksida.

C. Kegunaan Eter

Digunaan sebagai pelarut dan obat anestesi. Etil eter yang diberikan melalui pernapasan sebagai abat bius. contoh : klorofom dan siklopropana. Metil-tersierbutil eter (MTBE) digunakan sebagai zat aditif pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan bensin.

Perbedaan alkohol dan eter ditunjukkan melalui reaksi dengan logam natrium fosfor pentaklorida (PCl5).

3. Aldehid

A. Sifat-sifat Aldehid

  1. Merupakan senyawa polar ;
  2. Mudah larut dalam air ;
  3. Melarutkan senyawa polar dan nonpolar ;
  4. Tidak mempunyai ikatan hidrogen ;
  5. Tidik didihnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan senyawa karbon yang massa relatifnya hampir sama.

Dapat mengalami reaksi berikut :

Hidrogenasi

Aldehid dapat mengadisi hidrogen menjadi alkohol primer.

Adisi NaHSO3

Adisi aldehid dengan natrium bisulfit menghasilkan senyawa padat dan sukar larut.

Adisi hidrogen sianida, menghasilkan sianohidral

Oksidasi pada aldehid

Dapat dioksidasi dengan pereaksi Fehling dan Tollens, membentuk asam karboksilat.

  • Oksidasi dengan pereaksi fehling

Menghasilkan endapan merah bata. Larutan fehling A merupakan larutan CuSO4, sedangkan fehling B merupakan larutan kalium natrium tartat dalam NaOH.

  • Oksidasi dengan pereaksi Tollens

Merupakan larutanAgNO3 dicampur dengan larutan amonia berlebih sehingga dalam larutan mengandung ion Ag[NH3]2+. Menghasilkan endapan perak yang menempel pada dinding tabung reaksi dan membentuk cermin. Endapan ini disebut dengan cermin perak.

B. Pembuatan Aldehid

Oksidasi alkohol primer

Reduksi asam karboksilat

C. Kegunaan Aldehid

Aldehid yang banyak digunakan yaitu formaldehid. Formaldehid untuk membuat formalin. Formalin digunakan untuk pengawet mayat dan spesi biologi,  formaldehid juga digunakan sebagai pembuatan plastik tahan panas.

4. Keton

A. Sifat-sifat keton

  1. Merupakan senyawa polar
  2. Larut dalam air
  3. Tidak mempunyai ikatan hidrogen
  4. Titik didih keton lebih tinggi dibandingkan hidrokarbon lain dengan massa molekul relatif hampir sama.

Mengalami reaksi berikut :

  • Adisi hidrogen, menghasilkan alkohol.
  • Adisi HCN, menghasilkan sianohidral.
  • Halogenasi .

B. Pembuatan keton

Dari oksidasi alkohol sekunder

Distilasi kering garam alkali atau alkali tanah karboksilat

C. Kegunaan keton

Paling banyak digunakan yaitu aseton atau propanon, digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa nonpolar.

5. Asam Karboksilat

A. Sifat-sifat asam karboksilat

  • Merupakan senyawa polar.
  • Senyawa dengan atom C1 – C4 mudah larut dalam air, semakin banyak cabang kelarutannya dalam air berkurang.
  • Titik didih tinggi karena mempunyai ikatan hidrogen.

Mengalami reaksi-reaksi berikut:

  • Reaksi dengan logam, garam karbonat, dan basa alkali.
  • Reaksi esterifikasi

B. Pembuatan asam karboksilat

  • Hidrolisis senyawa alkana nitril pada suhu tinggi dan asam kuat.
  • Hidrolisi gas asetilen dilanjutkan oksidasi diudara
  • Mereaksikan gas karbon monoksida dengan larutan NaOH pada tekanan tinggi.

C. Kegunaan asam karboksilat

Asam karboksilat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

  1. Asam format, digunakan untuk penyamakan kulit, industri tekstil, dan pengumpulan lateks diperkebunan karet.
  2. Asam asetat, digunakan sebagai pelarut, dan sintesis hasil industri serat dan plastik.
  3. Asam oksalat, digunakan untuk penghilang karat dan pereaksi pada pembuatan zat warna.
  4. Asam tartat, digunakan untuk penyamakan, fotografi dan keramik.

6. Ester

A. Sifat-sifat ester

  1. Mudah menguap.
  2. Sedikit larut dalam air.
  3. Semakin besar massa molekul relatifnya, semakin tinggi titik didihnya.

Dapat mengalami reaksi-reaksi berikut:

  • Reaksi hidrolisis ,Terbentuk reaksi kesetimbangan antara asam karboksilat dengan alkohol.
  • Hidrolisis dengan basa, Menghasilkan suatu garam dan alkohol.
  • Reaksi dengan alkohol, Menghasilkan ester lain dan alkohol lain.
  • Dapat direduksi menghasilkan alkohol.
  • Bereaksi dengan pereaksi Grignard menghasilkan alkohol.

B. Pembuatan ester

Ester dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol, reaksi ini disebut esterifikasi.

C. Kegunaan ester

Senyawa-senyawa ester banyak digunakan sebagai esens karena mempunyai aroma khas, antara lain :

No Ester Aroma
1 Etil butirat Nanas
2 Metil butirat Apel
3 Etil format Rum
4 Propil asetat Pir
5 Isopentil asetat Pisang
6 N-oktil asetat Jeruk manis
7 Metil salisilat Saesaparila

7. HaloAlkana

Senyawa halo alkana banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:

Kloroform (CHCl3)

Kloroform diperoleh dengan mereaksikan etanol dengan Cl2 dan KOH atau kapur klor. Cl2 berfungsi untuk mengoksidasi etanol menjadi etanal. Etanal dengan Cl2 membentuk trikloro etanal (kloral). Dalam basa kloral diubah menjadi kalium metanoat dan kloroform.

Kloroform bersifat anestesi sehingga dimanfaatkan dalam bidang kedokteran sebagai obat bius. Kloroform sebagai obat bius dinyatakan tidak aman karena mengganggu fungsi hati, sehingga diganti dengan senyawa 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoro etana atau disebut senyawa haloetana. Rumus strukturnya yaitu:

Iodoform (CHI3)

Merupakan kristal padat berwarna kuning dan berbau khas, digunakan dibidang kedokteran sebagai antiseptik.

Karbon Tetraklorida (CCl4)

Merupakan zat cair yang tidak berwarna dan lebih berat dari air. Uap CCl4 tidak mudah terbakar dan noneksplosif. Senyawa CCl4 dibuat dengan mereaksikan kloroform (CHCl3) dengan Cl2.

Dalam rumah tangga CCl4 digunakan untuk menghilangkan noda-noda minyak atau lemak dipakaian, digunakan juga sebagai bahan pemadam kebakaran dan pelarut lemak, lilin, damar dan protein.

Freon (CCl2F2)

Freon merupakan senyawa halo alkana yang sangat stabil, tidak berbau, mudah menguap, tidak mudah terbakar dan memounyai toksisitas rendah. Kegunaan freon adalah sebagai berikut :

  1. Pelarut lemak, minyak dan damar.
  2. Bahan pendingin pada freezer dan AC, karena mempunyai titik didih – 30oC
  3. Sebagai aerosol pada hair spray dan body spray.

Penggunaan freon yang berlebihan dapat merusak lapisan ozon dikarenakan atom-atom klorin yang dibebaskan dari penguraian freon dapat bereaksi dengan ozon.

Fosgen (COCl2)

Fosgen merupakan gas tidak berwarna dan sangat beracun. Fosgen dibuat dengan mereaksikan gas klorin dengan CO dan dialirkan melalui arang tulang.

Reaksi antara gas fosgen dengan etanol menghasilkan ester dietil karbonat sementara reaksi gas fosgen dengan amonia menghasilkan urea yang banyak digunakan sebagai pupuk.

Sudah selesai membaca materi ini ? Ayo lihat dulu Daftar Materi Kimia

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA