Pengertian, Ciri, Struktur, Penyimpulan, Kebahasan Teks Laporan Hasil Observasi Salam sahabat pendidikan sekalian dimanapun berada, setelah sebelumnya kita telah membahas mengenai Teks Prosedur maka kali ini kita melangkah ke materi selanjutnya yang membahas mengenai Pengertian, Struktur, Penyimpulan, Ciri dan Unsur Kebahasan Teks Laporan Hasil Observasi, dengan harapan ilmu yang terdapat pada tulisan ini dapat bermanfaat dan menjadi tambahan ilmu dalam proses belajar atau megajar anda. Untuk lebih jelasnya mari kita sama-sama melihat dan menelaah uraian dibawah ini.
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisikan fakta-fakta informasi tentang suatu benda, hewan, tumbuhan, ekosistem, atau keadaan tertentu setelah diadakan penelitian secara sistematis. Selanjudnya, adapun ciri dari dari teks laporan hasil observasi yaitu terbagi atas 4 bagian berikut.
2. Menyimpulkan Isi Teks Pada Laporan Hasil Observasi
Kalimat utama : Cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang tidak berbahaya sebab tidak mengandung ultraviolet dan inframerah.Gagasan utamanya : Cahaya yang dikeluarkan kunang-kunang tidka berbahaya. Suatu paragraf dapat dikatakan sebagai paragraf lengkap jika didalam teksnya memuat 1 ide pokok dan ide-ide penjelas yang semuanya menjelaskan tentang ide pokok secarfa detail, memadai dan lengkap.3. Struktur Teks Pada Laporan Hasil Observasi Berikut ini adalah struktur dari teks laporan hasil observasi. 1. Pernyataan umum, defenisi umum atau klasifikasi umum, yaitu informasi umum, defenisi, kelas atau kelompok, keterangan umum, atau informasi tambahan yang membahas tentang subjek yang dilaporkan dari hasil observasi. 2. Deskripsi bagian, yaitu rincian atau perincian dari bagian - bagan yang dilaporkan.
4. Kebahasaan dalam Teks Laporan Hasil Observasi 1. Ciri bahasa. a. Menggunakan Istilah pada Bidang Ilmu Tertentu. Istilah adalah gabungan kata yang mengungkapkan makna konsep, keadaan, proses, atau aktifitas. Sebagai Contoh : erosi merupakan istilah yang digunakan pada peristiwa pengikisan dan delta merupakan istilah yang digunakan untuk hasil dari erosi yang terendap dimuara sungai. b. Menggunakan kalimat defenisis. Kalimat defenisi adalah yang menjelaskan makna, keterangan, atau ciri utama seseorang, benda, proses ataupun suatu aktifitas. Sebagai contoh : Tari Gambyong adalah tarian khas yagn berasal dari dari daerah Jawa Tengah yagn terkenal dengan gerakannya yang lemah gemulai. c. Menggunakan kalimat klasifikasi. Kalimat Klasifikasi adalah kalimat yang mengelompokkan seseorang, aktifitas atau proses kedalam beberapa kelompok berdasarkan sifatnya atau ciri-ciri tertentu. Sebagai contoh : Museum berdasarkan jenis koleksinya dibedakan menjadi dua yakni museum umum dan museum khusus. 2. Unsur Kebahasaan.
a. Penggunaan huruf kapital, tanda, koma, dan tanda titik.
b. Penggunaan imbuhan asing.
c. Penggunaan awalan asing. Awalan - awalan asing juga banyak dipergunakan didalam bahasa Indonesia terutama pada laporan hasil observasi (kajian pengetahuan). Sebagai contoh :
Kata atau kalimat yagn tidak baku dapat diakibatkan oleh penulisan bahasa yagn tidak sesuai dengan kaidah penyerapan, kaidah tata bentukan dan kosakata daerah. Sebagai contohnya : - Kata baku : analisis dan ambilkan - Kata tidak baku : analisa dan ambilin e. Kalimat efektif. Kalimat efektif adalah Kalimat yang memiliki kaidah atau struktur bahasa Indonesia dan pilihan kata baku. Adapun unsur-unsur kalimat efektif yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, kelogisan bahasa. 1. Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam suatu kaliamt jika bentuk pertama menggunakan nomina, betuk kedua dan selanjudnya juga menggunakan nomina. Sebagai contoh :
3. Kecermatan adalah kalimat yang tidak menimbulkan tafsir ganda. Sebagai contoh :
5. Langkah Penulisan Teks Laporan Hasil Observasi.
Demikian ulasan diatas, semoga bermanfaat dan selamat belajar. Terimakasih. Sumber : Solatif_ Media Prestasi. Penulis : Wisnu Pranajatmika. |