Show
Bobo.id - Menjaga kerukunan di dalam lingkungan keluarga merupakan kewajiban semua anggota keluarga. Salah satu cara mewujudkan kerukunan tersebut adalah dengan memiliki sikap yang mencerminkan persatuan dan kesatuan. Apakah teman-teman sudah melakukannya di rumah? Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD: Contoh Sikap Menunjukkan Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman Pada materi pelajaran kelas 4 SD, teman-teman akan menemukan pertanyaan bagaimana contoh sikap yang mencerminkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga. Kunci jawaban dari pertanyaan di atas dapat kamu temukan dari penjelasan berikut ini. Yuk, simak bersama-sama! Contoh Sikap yang Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Keluarga 1. Melakukan gotong royong atau kerja bakti untuk menyelesaikan tugas bersama. 2. Tidak mengutamakan diri sendiri. 3. Siap membantu jika ada anggota keluarga yang sedang kesusahan. Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD: Contoh Sikap Tidak Menunjukkan Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman 4. Hidup rukun dengan sesama saudara di rumah. 5. Tidak egois jika memiliki sesuatu. 6. Saling berbagi makanan dan barang untuk keperluan keluarga. 7. Memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Nah, dari beberapa contoh sikap tersebut, apakah sudah ada yang teman-teman lakukan? Jika belum, mari mulai melakukan dan mengamalkan sikap yang mencerminkan persatuan dan kesatuan untuk kebaikan diri sendiri dan lingkungan keluarga. Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD, Apa yang Terjadi Jika Warga Tidak Mempunyai Sikap Mengutamakan Persatuan dan Kesatuan? Kerukunan dalam keluarga juga sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan pengamalan Pancasila sila ke-3. Dengan mewujudkan kerukunan dan persatuan di lingkungan keluarga, kita sudah menunjukkan sikap yang baik sebagai warga negara Indonesia. Penjelasan mengenai sikap persatuan dan kesatuan di atas dapat digunakan oleh orang tua sebagai pedoman dalam mendampingi anak belajar di rumah. ---- Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia. Menumbuhkan serta menjaga sikap bersatu di sekolah menjadi tanggung jawab semua pihak mulai dari pimpinan, guru, staf dan juga para siswa. Sikap bersatu bisa diwujudkan dalam bentuk kerjasama yang harmonis di antara semua elemen di lingkungan sekolah. Bukan hanya internal saja tetapi juga dengan pihak eksternal terutama masyarakat sekitar. Persatuan sudah dicantumkan dalam sila ketiga Pancasila yang menjadi dasar negara. Artinya sikap persatuan memang harus dimiliki serta dikembangkan oleh semua elemen masyarakat mulai dari satuan terkecil termasuk sekolah. Tanpa adanya persatuan maka sekolah di dalam lingkungan sekolah bisa saja terjadi konflik yang menghambat prestasi dan kemajuan. Contoh Sikap Bersatu di Lingkungan SekolahMengajari siswa untuk selalu terbuka dan bekerjasama dengan orang lain merupakan salah satu cara menumbuhkan sikap bersatu. Contoh sikap bekerjasama yang bisa diajarkan pada para anak didik misalnya dengan memberikan tugas kelompok, membuat jadwal piket harian kelas dan sebagainya. Contoh lain dari bentuk kerjasama dan sikap bersatu di sekolah diantaranya yaitu :
Jika di dalam lingkungan sekolah sudah terbentuk sikap bersatu dan kerjasama yang baik seperti contoh di atas maka akan memberikan dampak positif juga kepada masyarakat sekitar. Kerjasama dan persatuan siswa di sekolah yang bisa berdampak baik bagi masyarakat misalnya kerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar. Apa Saja Manfaat Sikap Bersatu di Sekolah?Contoh sikap bekerjasama di sekolah seperti di atas sebenarnya bisa dikatakan sangat sederhana namun memiliki manfaat yang cukup besar. Secara umum manfaat yang bisa didapatkan dengan menjaga sikap bersatu dan kerjasama di sekolah yaitu : 1. Menumbuhkan Kerukunan Antar SiswaSikap bekerjasama dan bersatu melatih para siswa untuk menjaga kerukunan antar teman. Jika melihat di luar sana banyak sekali kejadian perkelahian dan tawuran siswa antar sekolah yang tidak jarang memakan korban jiwa tentu saja cukup menyedihkan. Siswa yang bisa selalu menumbuhkan dan menjaga kerukunan dengan teman-teman sekolahnya akan merasa lebih tenang. Ketenangan tersebut secara tidak langsung mendorong siswa untuk meraih prestasi yang lebih baik. 2. Melatih Sikap Toleransi dan Saling MenghargaiTeman satu sekolah tidak mungkin memiliki kepribadian, karakter, watak dan kebiasaan yang sama dengan diri kita. Oleh sebab itu, harus dikembangkan sebuah sikap toleransi agar semua perbedaan tersebut tidak memicu perselisihan. Masing-masing harus saling menghargai perbedaan yang ada dan menjadikannya sebagai sebuah keberagaman yang menyenangkan. Melatih sikap bersatu dan bekerjasama akan membantu kamu lebih menghargai teman yang lain dan bertoleransi atas perbedaan yang ada. 3. Masalah Bisa Lebih SelesaiGuru seringkali memberikan tugas-tugas yang harus diselesaikan secara kelompok. Kalau di dalam satu kelompok terdapat anggota yang tidak bisa bekerjasama pastinya tugas dan permasalahan tidak bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh guru. Akibatnya guru bisa saja memberikan nilai yang jelek dan pastinya akan berpengaruh pada prestasi akademik. Melatih dan memupuk sikap bersatu di sekolah sangat dibutuhkan supaya suasana belajar menjadi nyaman serta menyenangkan. SMA Dwiwarna (Boarding School) merupakan tempat yang tepat untuk siswa melatih dan menumbuhkan sikap bersatu dan bekerjasama antara satu dengan lainnya.
Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024: Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti ditunjukkan oleh gambar berikut: Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara. Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan. Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Dalam rangka mempercepat perwujudan Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar, Direktorat Sekolah Dasar meluncurkan Gerakan dan Buku Tunas Pancasila. |