Sebutkan tiga ciri sekunder yang tampak ketika anak perempuan memasuki masa pubertas

Ilustrasi pubertas pada anak laki-laki dan perempuan, sumber foto: https://www.freepik.com/

Ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan ada dalam mata pelajaran IPA sekolah dasar. Hal ini penting untuk mengetahui perkembangan laki-laki atau perempuan yang mulai beranjak dewasa. Biasanya, manusia akan mengalami masa pubertas dari usia 9-14 tahun. Namun, masa tersebut akan berakhir menjelang usia 20 tahun.

Ada dua ciri-ciri yang tampak pada laki-laki dan perempuan di masa pubertasnya, antara lain ciri primer dan ciri sekunder. Menurut buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI, Tim Tunas Karya Guru, Penerbit Duta (2014:14), berikut ciri-ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan.

Ciri Pubertas pada Laki-laki dan Perempuan dari Fisiknya

Pada laki-laki, ciri primer saat masa pubertasnya adalah mimpi basah. Bisa dikatakan ini adalah ciri utama laki-laki. Hal tersebut terjadi untuk menunjukkan pematangan sel kelamin atau sperma pada laki-laki. Sementara ciri sekunder pada pria mempunyai beberapa ciri, antara lain:

  • Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan sekitar alat kelamin

  • Suara laki-laki akan semakin membesar

  • Mulai tumbuhnya kumis, janggut, dan jambang

  • Di bagian pundak dan dada akan terasa besar dan bidang

  • Adanya jerawat dan meningkatnya produksi keringat

Ciri-ciri Pubertas pada Perempuan yang Tampak

Ciri primer atau ciri utama yang terjadi pada perempuan adalah menstruasi yang disebut sebagai menarkhe. Hal ini menjadi tanda bahwa organ kelamin perempuan telah berfungsi untuk menghasilkan sel telur. Dengan kata lain sel telur siap untuk dibuahi. Selain ciri primer, ada lagi ciri sekunder pada perempuan, antara lain:

  • Mulai tumbuhnya rambut halus di bagian ketiak dan sekitar alat kelamin

  • Suara yang dimiliki perempuan akan menjadi halus dan tinggi

  • Bagian payudara dan pinggul akan membesar

  • Kulit perempuan akan bertambah halus

  • Mulai muncul jerawat serta meningkatnya produksi keringat

Ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan bisa Anda ketahui dari sekarang. Jadi, saat Anda mengalami hal di atas, jangan kaget, ya. Itu artinya Anda sudah mulai beranjak dewasa.(ANG)

Ketidaksiapan tubuh untuk mengalami perubahan terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada anak. Akibatnya pertumbuhan fisik dan mentalnya menjadi tidak optimal.

Pubertas dini juga akan menyebabkan anak sulit beradaptasi secara emosional dan sosial.

Masalah kepercayaan diri atau merasa kebingungan paling sering dialami oleh anak perempuan karena perubahan fisiknya.

Selain itu, perubahan perilaku dapat terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan akibat perubahan mood dan cenderung lebih cepat marah.

Anak laki-laki dapat cenderung menjadi agresif dan memiliki dorongan seks yang tidak sesuai dengan usianya.

2. Masa puber yang terlambat

Pada kasus tertentu, anak masih belum merasakan perubahan saat umurnya sudah menginjak usia pubertas. Kondisi ini biasa juga disebut sebagai late atau delayed puberty.

Puber yang terlambat bisa terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan. Pada anak laki-laki, tanda nya bisa dilihat ketika ukuran penis belum meningkat di usia 14 tahun.

Sementara pada anak perempuan, tandanya terlihat ketika payudara belum berkembang di umur 13 tahun.

Umumnya, kondisi ini bukan hal yang serius karena bisa dirawat dengan melakukan terapi hormon. Namun, Anda sebagai orangtua perlu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Anak akan dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apa penyebab kondisi ini. Apabila dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu yang memengaruhi hormon, ada kemungkinan hal ini bisa berdampak pada masalah kesuburan.

Ada beberapa penyebab yang memungkinkan remaja mengalami hal ini, di antaranya adalah:

Faktor keturunan

Faktor keturunan merupakan penyebab yang sering terjadi ketika remaja mengalami masa puber yang tertunda.

Jangan panik karena kondisi ini tidak perlu perawatan. Cukup menunggu sampai tanda-tandanya datang. Namun jika Anda khawatir, kunjungi dokter anak untuk berkonsultasi.

Masalah kesehatan

Anak yang mempunyai kondisi penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, atau bahkan asma ada kemungkinan mengalami keterlambatan puber.

Oleh karenanya, meski anak memiliki penyakit kronis, pastikan bahwa gizi pada anak remaja Anda tercukupi.

Masalah pada kromosom

Sebagian remaja yang mengalami keterlambatan masa puber juga bisa disebabkan karena adanya masalah kromosom. Misalnya seperti turner syndrome, yaitu ketika salah satu dari kromosom X perempuan tidak normal atau hilang.

Pada laki-laki misalnya mengalami sindrom Klinefelter dengan kromosom ekstra X. Anda perlu mengonsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.

3. Remaja tidak bisa mengalami puber

Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom Kallmann. Ini merupakan kelainan genetik langka pada manusia yang didefinisikan terjadinya penundaan atau tidak adanya tanda pubertas.

Kondisi yang bisa terjadi pada perempuan atau laki-laki ini disertai dengan indra penciuman yang terganggu. Kadar testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita mengalami penurunan jumlah dalam tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kegagalan pertumbuhan seks sekunder pada masing-masing jenis kelamin. Adapun perawatan utama kondisi ini adalah terapi penggantian hormon (hormone replacing therapy).

Jumlah penggantian hormon disesuaikan dengan kadar hormon seks normal pada rentang usia tersebut, tergantung pada usia seseorang saat terdiagnosis.

Konsultasikan ke dokter jika memiliki pertanyaan lanjutan

Umumnya, orangtua merasa khawatir jika anak tidak menunjukkan ciri-ciri pubertas saat sudah memasuki usia puber.

Namun, ingat saja bahwa setiap anak memiliki masanya sendiri untuk mengalami berbagai tanda pubertas yang telah disebutkan di atas.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter jika anak Anda mengalami masalah di fase pubertas.

Dokter akan membantu Anda menemukan cara yang tepat untuk menangani masalah anak Anda sesuai kondisi.