Show
وَاِذۡ قَالَ لُقۡمٰنُ لِا بۡنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَىَّ لَا تُشۡرِكۡ بِاللّٰهِ ؕاِنَّ الشِّرۡكَ لَـظُلۡمٌ عَظِيۡمٌ Wa iz qoola luqmaanu libnihii wa huwa ya'izuhuu ya bunaiya laa tushrik billaah; innash shirka lazulmun 'aziim Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar."
Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia sesaat demi sesaat memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, dan ketauhilah bahwa sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar karena telah merendahkan martabat Sang Mahaagung ke posisi yang hina.” Allah mengingatkan kepada Rasulullah nasihat yang pernah diberikan Lukman kepada putranya ketika ia memberi pelajaran kepadanya. Nasihat itu ialah, "Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan sesuatu dengan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah kezaliman yang sangat besar." Mempersekutukan Allah dikatakan kezaliman karena perbuatan itu berarti menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya, yaitu menyamakan sesuatu yang melimpahkan nikmat dan karunia dengan sesuatu yang tidak sanggup memberikan semua itu. Menyamakan Allah sebagai sumber nikmat dan karunia dengan patung-patung yang tidak dapat berbuat apa-apa adalah perbuatan zalim. Perbuatan itu dianggap sebagai kezaliman yang besar karena yang disamakan dengan makhluk yang tidak bisa berbuat apa-apa itu adalah Allah Pencipta dan Penguasa semesta alam, yang seharusnya semua makhluk mengabdi dan mengham-bakan diri kepada-Nya. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Ibnu Mas'ud bahwa tatkala turun ayat: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk. (al-An'am/6: 82) timbullah keresahan di antara para sahabat Rasulullah saw. Mereka berpendapat bahwa amat berat menjaga keimanan agar tidak bercampur dengan kezaliman. Mereka lalu berkata kepada Rasulullah saw, "Siapakah di antara kami yang tidak mencampuradukkan keimanan dengan kezaliman?" Maka Rasulullah menjawab, "Maksudnya bukan demikian, apakah kamu tidak mendengar perkataan Lukman, 'Hai anakku, jangan kamu menyekutukan sesuatu dengan Allah, sesungguhnya memper-sekutukan Allah adalah kezaliman yang besar." Dari ayat ini dipahami bahwa di antara kewajiban ayah kepada anak-anaknya ialah memberi nasihat dan pelajaran, sehingga anak-anaknya dapat menempuh jalan yang benar, dan terhindar dari kesesatan. Hal ini sesuai dengan firman Allah: Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (at-Tahrim/66: 6) Jika diperhatikan susunan kalimat ayat ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Lukman melarang anaknya menyekutukan Tuhan. Larangan ini adalah sesuatu yang memang patut disampaikan Lukman kepada putranya karena menyekutukan Allah adalah perbuatan dosa yang paling besar. Anak adalah generasi penerus dari orang tuanya. Cita-cita yang belum dicapai orang tua selama hidup di dunia diharapkan dapat tercapai oleh anaknya. Demikian pula kepercayaan yang dianut orang tuanya, di samping budi pekerti yang luhur, anak-anak diharapkan mewarisi dan memiliki semua nilai-nilai yang diikuti ayahnya itu di kemudian hari. Lukman telah melakukan tugas yang sangat penting kepada anaknya, dengan menyampaikan agama yang benar dan budi pekerti yang luhur. Cara Lukman menyampaikan pesan itu wajib dicontoh oleh setiap orang tua yang mengaku dirinya muslim. Siapa yang tak mengenal sosokLuqman Al-Hakim, ia adalah orang yang disebut dalam Alquran dalam surat Luqman ayat 12 sampai ayat 19. Luqman pun terkenal karena nasihat-nasihat bijaksana kepada anaknya. Menurut Imam Qatadah, Luqman bukanlah nabi dan ia tidak diberi wahyu oleh Allah SWT. Kemudian, pendapat lainnya pun dikemukakan oleh Imam Mujahid yang berkata Luqman merupakan seorang laki-laki yang saleh, namun bukanlah seorang nabi. Walaupun demikian, ada beberapa nasihat terkenal dari Luqman kepada anaknya. Nasihat tersebut pun bisa menjadi contoh untuk kita sebagai orangtua dalam mendidik anak-anak. Kali iniPopmama.com sudah merangkumterkait beberapanasihat Luqman Al-Hakim yang bisa menjadi inspirasi. Semoga ini bisa menjadi renungan tersendiri ya, Ma. 1. Nasihat jangan sekali kali menyekutukan AllahUnsplash.com/Ed UsKita semua tahu bahwa Allah SWT hanya satu, bahkan tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggantikan atau menyembah selain kepada Allah. Nasihat itulah yang tertuang dalam QS Luqman ayat 13yang berbunyi:
Di sini Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk tidak mempersekutukan Allah. Jika melakukannya itu, maka termasuk perbuatan kezaliman dan merendahkan martabat sang Maha Pencipta. 2. Berbuat baik kepada kedua orangtuaFreepikSebagai seorang anak, kita wajib mendoakan dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Perlu diingat bahwa berkat kedua orangtualah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Dalam ayat tadi, Luqman menekankan kepada anaknya untuk berbuat baik kepada kedua orangtua. Terutama pada perjuangan seorang Mama yang telah mengandung dalam keadaan lemah, melahirkan serta merawatnya hingga besar. Maka dari itu, bersyukurlah atas apa yang telah diberikan Allah kepadamu danbersyukurlah kepada kedua orangtuamu. EDITORS' PICKS
3. Merasa diawasi oleh Allah SWTPixabay/15329403Setiap perbuatan kita di alam dunia pasti kelak akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT, baik yang buruk maupun yang baik. Maka dari itu, nasihat lainnya dariLuqman Al-Hakimtertuang dalam firman Allah di Q.S Luqman ayat 16 yang berbunyi:
4. Selalu dirikan salatZakat.or.idSalat menjadi tiang agama dalam ajaran Islam. Perlu diingat juga bahwa salat menjadi amalan yang akan dihisab pertama kali oleh Allah di akhirat kelak. Nasihat yang diucapkan Luqman tersebut diharapkan bisa sama-sama menghindari kemungkaran dan mendekatkan pada hal kebaikan.
5. Jangan berlaku sombongPixabay/mohammedwebSetiap manusia diciptakan untuk menyembah Allah dan jangan merasa sombong atau angkuh karena kita hanya makhluk kecil di mata sang Pencipta. Ajaran ini juga ditanamkan oleh Luqman kepada anaknya. Nasihat tersebut dimaksud agar anaknya jangan terlalu membanggakan diri, karena Allah tidak akan melimpahkan kasih sayangnya kepada orang sombong.
Itu tadi beberapa nasihat yang bisa diteladani darisurat Luqman.Semoga bisa menjadi renungan bagi kita semua ya. Baca juga:
|