Sebutkan nabi yang bisa membelah bulan menjadi dua

Ilustrasi Bulan Terbelah, Foto: Dok. youtube.com

Terdapat banyak kisah Nabi Muhammad SAW yang bisa dijadikan pembelajaran dan diambil hikmahnya oleh umat muslim. Salah satunya adalah kisah Nabi Muhammad ketika diminta para kafir Quraisy untuk membelah bulan. Atas izin Allah SWT, Rasulullah pun mendapat mukjizat untuk membelah bulan demi membuktikan kebesaran Allah SWT kepada kaum kafir Quraisy.

Atas peristiwa ini, Allah SWT menurunkan ayat Al Qur’an, tepatnya di Surat Al Qomar ayat 1 dan 2. Berikut terjemahan ayatnya.

“Sungguh, telah dekat hari kiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, mereka pun ingkar lagi berpaling seraya berkata, ‘ini adalah sihir yang terus-menerus’, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap” (QS. Al Qomar 54:1-2).

Kisah Mukjizat Nabi Muhammad Membelah Bulan

Semua bermula dari kaum kafir Quraisy yang berencana menyudutkan Nabi Muhammad agar kenabiannya tidak terbukti. Mereka kesal pada Rasulullah karena dianggap sudah menghina Tuhan yang mereka sembah serta mendakwahkan agama baru.

Suatu hari, Habib Ibn Malik bersama Abu Jahal dan pembesar Quraisy lainnya meminta agar Nabi Muhammad dibawa kehadapannya. Setelah Rasulullah datang, mereka pun menantang sesuatu yang tidak masuk akal untuk membuktikan kebenaran kenabiannya.

“Jika memang Engkau adalah seorang nabi, tunjukkanlah satu mukjizat kepada kami. Belahlah bulan purnama yang kini tengah temaram menjadi dua bagian. Letakkan yang sebelah di atas bukit Abu Qubais, dan letakkan sebelahnya lagi di atas bukit Qaiqa’an (dua bukit di Makkah)”.

Mendengar permintaan tersebut, Nabi Muhammad pun menanggapinya dengan berkata, “Jika aku sanggup menjawab tantangan kalian, apakah kalian akan percaya jika aku memang diutus oleh Allah untuk menunjukkan jalan kebenaran pada kalian?”

Setelah itu, Rasulullah pergi meninggalkan para kafir Quraisy lalu mendirikan sholat dua rakaat seraya berdoa kepada Allah. Kemudian malaikat Jibril menghampiri Rasulullah dan berkata,

“Assalamualaikum ya Rasulullah. Allah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman, ‘Kekasihku, janganlah kau bersedih dan bersusah hati. Aku selalu bersamamu. Pergilah temui mereka! Kuatkan hujjahmu. Ketahuilah, Aku telah menundukkan matahari dan bulan, juga siang dan malam’.”

Dengan izin Allah, Rasulullah telah memperlihatkan kebenarannya. Saat hari beranjak sore dan matahari terbenam di ufuk barat, semesta diliputi kegelapan yang disusul dengan munculnya bulan purnama. Setelah bulan berada tepat di atas Rasulullah, bulan bergerak turun dan terbelah menjadi dua bagian. Rasulullah pun berkata, “Saksikanlah! Saksikanlah! Saksikanlah!”. Ketika bulan sudah terbelah dan berada di kedua gunung sesuai permintaan para kafir Quraisy, kedua potongan bulan tersebut menyatu kembali seperti semula.

Sayangnya meski Rasulullah sudah menunjukkan mukjizat dan kebesaran Allah, para kafir Quraisy tetap tidak mau beriman kepada Allah. Mereka malah menuduh Nabi Muhammad sebagai tukang sihir.

Itulah kisah mukjizat Nabi Muhammad ketika membelah bulan. Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya untuk mengetahui kisah Rasulullah, serta menjadi pembelajaran untuk selalu menjadi seorang muslim yang taat.

Sebutkan nabi yang bisa membelah bulan menjadi dua
Kisah bulan terbelah dua di Kota Mekkah merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. (Foto: AFP)

Kastolani Sabtu, 08 Agustus 2020 - 05:31:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Bulan terbelah dua merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kenabian. Peristiwa itu diabadikan dalam Alquran.

Allah SWT berfirman:

BACA JUGA:
Perang Hunain Bukti Keteguhan Iman dan Mukjizat Rasulullah SAW

اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ

Artinya: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.” (QS. Al Qamar: 1-2)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus mendustakan dakwah Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran).

Hal ini terjadi di masa Rasulullah Saw., seperti yang disebutkan di dalam hadis-hadis mutawatir dengan sanad-sanad yang sahih. Di dalam kitab sahih telah disebutkan dari Ibnu Masud r.a. yang mengatakan, "Ada lima perkara yang telah berlalu (terjadi), yaitu (kemenangan) Romawi (atas Persia), Ad-Dukhan (awan putih), Al-Lizam, Al-Batsyah, dan Al-Qamar (terbelahnya rembulan)."

Sudah menjadi kesepakatan para ulama bahwa terbelahnya rembulan telah terjadi di masa Nabi Saw, dan peristiwa tersebut merupakan salah satu dari mukjizat yang cemerlang.

Dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa penduduk Mekah (kaum musyrik) pernah meminta kepada Nabi Saw untuk memperlihatkan suatu tanda (mukjizat), maka terbelahlah rembulan di Mekah sebanyak dua kali, dan Allah Swt berfirman: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (Al-Oamar: 1)

Imam Muslim meriwayatkan hadis ini dari Muhammad ibnu Rafi’, dari Abdur Razzaq.

Imam Bukhari mengatakan dari Anas ibnu Malik, bahwa penduduk Mekah pernah meminta kepada Rasulullah Saw. untuk memperlihatkan kepada mereka suatu mukjizat yang membenarkan kenabiannya, maka Nabi Saw. memperlihatkan kepada mereka rembulan terbelah menjadi dua bagian sehingga mereka melihat kekosongan di antara keduanya.

َ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ أَهْلَ مَكَّةَ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرِيَهُمْ آيَةً فَأَرَاهُمْ الْقَمَرَ شِقَّتَيْنِ حَتَّى رَأَوْا حِرَاءً بَيْنَهُمَا

Dari Anas bin Malik radliallahu anhu, bahwa penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam agar beliau menunjukkan tanda-tanda (mukjizat). Maka beliau memperlihatkan kepada mereka di mana bulan terbelah menjadi dua bagian hingga dapat terlihat gua Hira dari celah di antaranya". (HR. Bukhari) No. 3579. Shahih).

Riwayat Jabir ibnu Mutim r.a. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Kasir bahwa di masa Rasulullah Saw rembulan pernah terbelah menjadi dua bagian; satu bagian di atas suatu bukit, dan bagian yang lain berada di atas bukit yang lain.

Lalu mereka (orang-orang musyrik) mengatakan, "Muhammad telah menyihir kami." Sebagian dari mereka menjawab, "Jika apa yang dilakukan Muhammad itu adalah sihir, tidak mungkin ia dapat menyihir kita semuanya."

Maka Nabi Saw. bersabda: Ya Allah, saksikanlah. Lalu orang-orang kafir Quraisy penduduk Mekah berkata, "Ini adalah perbuatan sihir yang dilancarkan terhadap kalian oleh Ibnu Abu Kabsyah. Sekarang tunggulah para musafir itu; jika ternyata mereka menyaksikan hal yang sama dengan kalian, berarti dia (Nabi Saw.) benar.

Kemudian ketika kaum musafir itu tiba dari berbagai arah, mereka ditanya, dan ternyata mereka pun telah melihat hal yang sama.

Namun, hati orag-orang musyrik Quraisy semakin menjadi tertutup. Mereka tidak mengimani apa yang telah terjadi.

Firman Allah Swt.:

{وَإِنْ يَرَوْا آيَةً}

Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda. (Al-Qamar: 2) Yakni dalil, keterangan, dan bukti. {يُعْرِضُوا} mereka berpaling. (Al-Qamar: 2) Yaitu tidak mau tunduk kepadanya, bahkan berpaling darinya dan membuangnya jauh-jauh ke belakang mereka.

{وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ} Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka. (Al-Qamar: 3)

Mereka (orang-orang Musyrik Quraiy) mendustakan kebenaran bila kebenaran itu datang kepada mereka, dan mereka hanya mengikuti pendapat dan hawa nafsu mereka sendiri sebagai akibat dari kebodohan dan piciknya akal mereka.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : kisah nabi muhammad SAW Mukjizat Nabi SAW Bulan terbelah Dua