Sebutkan minimal 3 prinsip gerakan yang berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja

Telaah metode adalah kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan dengan seksama mengenai cara-cara yang berlaku atau diusulkan untuk melaksanakan kerja. Sasaran pokok dan efektifitas ini adalah mencari, mengembangkan dan menerapkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien; dengan tujuan akhir adalah waktu penyelesaian pekerjaan akan bisa Iebih singkat/cepat. Dengan telaah metode kerja – atau bahasa asingnya lazim disebut dengan istilah “methods analysis” – maka hal ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengaturan kerja yang optimal dalam suatu sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem dimana komponen-komponen kerja seperti manusia (operator), mesin dan/atau fasilitas kerja lainnya, material Iingkungan kerja fisik akan berinteraksi. Hubungan ini ditunjukkan seperti gambar 1.

Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik, diperlukan sistem kerja yang baik pula, oleh karena itu sistem kerja tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan karya yang diinginkan. Dengan mempelajari bab ini para siswa diharapkan bisa menerapkan cara kerja yang benar sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan. Selain itu para siswa diharapkan bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan cara kerja berdasarkan prinsip ekonomi gerakan.

Tahapan Dalam Telaah Metode Kerja

Sebutkan minimal 3 prinsip gerakan yang berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja
Sebutkan minimal 3 prinsip gerakan yang berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja
Gambar 1 Tahapan Dalam Telaah Metode Kerja

Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan

Prinsip ekonomi gerakan bisa dipergunakan untuk menganalisa gerakan-gerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja dan bisa juga untuk kegiatan-kegiatan kerja yang berlangsung secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya. Secara ringkas prinsip ekonomi gerakan, ini akan membahas:

  • Tubuh manusia dan gerakan-gerakannya.
  • Tata letak tempat kerja dan gerakan-gerakannya.
  • Perancangan peralatan dan gerakan-gerakannya.

1. Tubuh Manusia dan Gerakan-Gerakannya

Ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan penggunaan anggota tubuh manusia:

  • Manusia memiliki kondisi fisik dan struktur tubuh yang memberi keterbatasan dalam melaksanakan kerja
  • Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang bersamaan
Sebutkan minimal 3 prinsip gerakan yang berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja
Sebutkan minimal 3 prinsip gerakan yang berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja
Gambar 2 Distribusi Beban Kegiatan Kerja antara Tangan dan Kaki Guna Mengoperasikan Suatu Peralatan Kerja
Sumber: Sritomo Wignjosoebroto, 2000
  • Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali pada waktu istirahat.
  • Gerakan tangan harus simetris dan berlawanan arah.
  • Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat, yaitu hanya menggerakkan tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
  • Sebaiknya memanfaatkan momentum untuk membantu pekerjaan, yaitu dengan mengurangi kerja otot.
  • Hindari gerakan patah-patah karena akan mempercepat menimbulkan kelelahan.
  • Pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga gerak mata terbatas pada bidang yang menyenangkan tanpa perlu sering mengubah fokus.
  • Gerakan balistik akan lebih cepat dan menyenangkan serta lebih teliti dan pada gerakan yang dikendalikan.
  • Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan irama kerjanya alamiah.

2. Tata Letak Tempat Kerja dan Gerakan-Gerakannya

Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung:

  • Tempat-tempat tertentu yang tidak sering dipindah-pindah harus disediakan untuk semua alat dan bahan sehingga dapat menimbulkan kebiasaan tetap (gerak rutin).
  • Letakkan bahan dan peralatan pada jarak yang dapat dengan mudah dan nyaman dicapai pekerja sehingga mengurangi usaha mencari-cari. Berikut contoh meletakkan material benda kerja yang memungkinkan gerakan kerja normal dan standard jangkauan dan pekerja yang umum dipergunakan didalam mengatur penempatan material atau peralatan kerja (Gambar 3).
Sebutkan minimal 3 prinsip gerakan yang berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja
Sebutkan minimal 3 prinsip gerakan yang berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja
Gambar 3 Dimensi Standard dari Normal dan Maksimum Area Kerja dalam Tiga Dimensi
  • Penyimpanan bahan/parts yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan prinsip gaya berat (gravitasi). Sebaiknya untuk menyalurkan obyek yang sudah selesai dirancang dengan menggunakan mekanisme yang baik.
  • Tata letak bahan dan peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan urut-urutan gerakan yang terbaik.
  • Tinggi tempat kerja (mesin, meja kerja, dan lain-lain) harus sesuai dengan ukuran tubuh manusia sehingga pekerja dapat melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan nyaman. Di sini prinsip-prinsip anthropometri mutlak harus dipelajari pada saat akan merancang fasilitas kerja tersebut.
  • Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa, sehingga berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang menyenangkan.
  • Tipe dan tinggi kursi harus sedemikian rupa, agar sikap atau postur tubuh badan menjadi baik.
  • Kondisi ruangan pekerja seperti penerangan. temperatur, kebersihan, ventilasi udara, dan lain-lain yang berkaitan dengan persyaratan ergonomis harus pula diperhatikan benarbenar sehingga dapat diperoleh area kerja yang lebih baik.

3. Perancangan Peralatan dan Gerakan-Gerakan

  • urangi sebanyak mungkin pekerjaan tubuh (manual), apabila hal tersebut dapat dilaksanakan dengan peralatan kerja.
  • Usahakan menggunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan berbagai macam pekerjaan sekaligus, baik yang sejenis maupun yang berlainan, Gambar 4
Sebutkan minimal 3 prinsip gerakan yang berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja
Sebutkan minimal 3 prinsip gerakan yang berhubungan dengan pengaturan tata letak tempat kerja
Gambar 4 Multiple Spindle Air Operated yang Mampu Mengencangkan 5Buah Mur Sekaligus dalam Satu Langkah Kerja

Sumber: Sritomo Wignjosoebroto, 2000

  • Sebaiknya penggunaan perkakas pembantu (jig & fixture) atau alat-alat yang digerakan dengan kaki ditingkatkan.
  • Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa, agar mempunyai lebih dari satu kegunaan.
  • Peralatan sebaiknya dipasang sedemikian rupa, sehingga memudahkan dalam pemegangan dan penyimpanan.
  • Pendistribusian beban disesuaikan dengan kekuatan jaritangan ataupun kaki.
  • Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian rupa, sehingga badan dapat melayaninya dengan posisi yang baik dan dengan tenaga yang

Untuk mencari hal-hal yang akan diperbaiki atau mencari ide-ide perbaikan dalam ekonomi gerakan, dapat dilakukan pencarian dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, misalnya sebagai berikut:

Pertanyaan-pertanyaan yang bisa diajukan untuk mencari ide perbaikan:

  • Bagaimana kalau proses produksi dibalikkan
  • Bagaimana kalau proses produksi dipermudah
  • Apakah pekerjaan dapat disatukan
  • Apakah Jig dapat disatukan
  • Apakah dapat dihentikan
  • Apakah bisa bekerja dengan menggunakan dua tangan
  • Apakah dapat dihilangkan.

Penerapan Ekonomi Gerakan

Penerapan ekonomi gerakan dalam suatu stasiun kerja atau aktivitas bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti: eliminasi kegiatan, kombinasi gerakan atau aktivitas kerja, dan penyederhanaan kegiatan.

1. Eliminasi Kegiatan

  • Eliminasi semua kegiatan/aktivitas yang memungkinkan, langkah-langkah atau gerakan-gerakan (dalam hal ini banyak berkaitan dengan aplikasi anggota badan, kaki, lengan, tangan, dll)
  • Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan. Letakkan segala fasilitas kerja dan material/komponen pada lokasi yang tetap (hal ini akan bisa rnenyebabkan gerakangerakan kerja yang otomatis).
  • Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya) sebagai “holding device”, karena hal ini merupakan aktivitas tidak produktif yang menyebabkan kerja kedua tangan tidak
  • Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan kegiatan statis atau fixed position. Demikian pula sebisa mungkin untuk menggunakan tenaga mesin (mekanisasi) seperti rower tools, power feeds. Material handling equipment, dll untuk menggantikan tenaga otot.
  • Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu (delay time) dengan membuat perencanaan/penjadwalan kerja sebaik-baiknya. Idle/delay time bisa ditolerir bilamana hal tersebut diperuntukkan secara terencana guna melepaskan lelah.

2. Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja

  • Gantikan/kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang berlangsung pendek atau terputus-putus dan cenderung berubah-ubah arahnya dengan sebuah gerakan yang kontinyu, tidak patah-patah serta cenderung membentuk sebuah kurva.
  • Kombinasikan beberapa aktivitas/fungsi yang mampu ditangani oleh sebuah peralatan kerja dengan membuat desain yang “multi purpose”
  • Distribusikan kegiatan dengan membuat keseimbangan kerja antara kedua tangan. Pola gerakan kerja yang simultan dan simetris akan memberi gerakan yang paling efektif. Bilamana kegiatan dilaksanakan secara kelompok maka diupayakan agar supaya terjadi beban kerja yang merata di antara anggota

3. Penyederhanaan Kegiatan

  • Laksanakan setiap aktivitas/kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan energi otot yang digunakan minimal.
  • Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, material, dIl) dengan meletakkannya dalam tempat yang tidak berubah-ubah.
  • Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal, Hindari pula gerakan-gerakan yang membahayakan dan melanggar prinsip-prinsip keselamatan atau kesehatan kerja berubah-ubah.
  • Letakkan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang Hal ini akan menyebabkan gerakan tangan berada pada jarak yang sependek-pendeknya.
  • Sesuaikan letak dan gandles, pedals, levers, buttons, dll dengan memperhatikan dimensi- tubuh manusia (anthropometri) dan kekuatan otot yang dibutuhkan.

Studi Gerakan untuk Menganalisa Kerja

Studi gerakan yang lebih dikenal dengan motion study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tujuan dari studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Gerakan standar ini adalah gerakan-gerakan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan kegiatan untuk mengamati kondisi pekerjaan yang ada. Studi mengenai ini dikenal sebagai studi ekonomi gerakan yaitu studi yang menitik-beratkan pada penerapan prinsip-prinsip ekonomi gerakan.

Orang-orang yang berjasa dalam mengembangkan studi gerakan ini adalah Frank dan Lillian Gilberth. Gilberth telah mengawali studi gerakan manual dan memgembangkan prinsip-prinsip dasar ekonomi gerakan yang sampai sekarang masih dipertimbangkan sebagai landasan pokok untuk melakukan studi gerakan. Disamping itu Gilberth juga berhasil menciptakan teknik-teknik perekaman gambar-gambar detail yang dikenal sebagai micromotion studies (bermanfaat di dalam usaha mempelajari gerakan kerja manual yang dilakukan secara cepat dan berulang-ulang). Frank dan Lillian Gilberth menciptakan simbol-simbol yang dikenal dengan nama ‘Therbligs‘. Elemen gerakan therbligs ini terdiri dari 17 gerakan dasar.

Tabel 4.1 Elemen Gerakan Therbligs`

Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan lokasi obyek. Pada gerakan ini yang bekerja adalah mata. Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan berakhir bila obyek sudah ditemukan. Tujuan dari analisa therblig ini adalah untuk menghilangkan sedapat mungkin gerak yang tidak perlu. Mencari merupakan gerak yang tidak efektif dan masih dapat dihindarkan misalnya dengan menyimpan peralatan atau bahan-bahan pada tempat yang tetap sehingga proses mencari dapat dihilangkan.

2. Memilih (Select)

Memilih adalah elemen Therbligs yang merupakan gerakan kerja menemukan/memilih suatu obyek di antara dua atau lebih obyek yang sama lainnya. Elemen Therbligs ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai bergerak memilih dan berakhir bila obyek yang dikehendaki sudah ditemukan. Elemen memilih biasanya mengikuti langsung elemen therbligs mencari (search). Batas antara memulai memilih dan akhir dari mencari agak sulit untuk ditentukan karena ada pembaharuan pakerjaan di antara dua gerakan tersebut yaitu gerakan yang dilakukan oleh mata.

3. Memegang (Grasp)

Memegang adalah gerakan untuk memegang obyek, biasanya didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa. Memegang adalah termasuk elemen Therbligs yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan efektif yang biasanya dapat dihilangkan akan tetapi dalam beberapa hal bisa diperbaiki.

4. Menjangkau/membawa tanpa beban (Transport Empty)

Menjangkau adalah elemen gerak Therbligs yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistence) baik gerakan menuju atau menjauhi obyek atau lokasi tujuan lainnya dan berakhir segera disaat tangan berhenti bergerak setelah mencapai obyek tujuannya. Elemen gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas (release) dan diikuti oleh gerakan memegang (grasp). Waktu yang diperIukan untuk melaksanakan elemen gerak menjangkau akan sangat tergantung dengan jarak gerakan tangan yang dilakukan kearah obyek yang dituju dan tipe gerakan menjangkaunya. Seperti halnya dengan elemen.

5. Membawa Dengan Beban (Transport Loaded)

Elemen gerakan membawa adalah juga merupakan gerak perpindahan tangan, hanya saja di sini tangan bergerak dalam kondisi membawa beban (obyek). Elemen gerakan ini diawali dan diakhiri pada saat yang sama dengan elemen gerakan menjangkau (reach) hanya saja di sini tangan dalam kondisi membawa beban (obyek). Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu gerakannya pun hampir sama yaitu jarak perpindahan tangan, tipe gerakan dan berat ringan beban dibawa oleh tangan.

6. Memegang Untuk Memakai (Hold)

Pengertian memegang untuk memakai disini adalah memegang tanpa menggerakkan obyek yang dipegang tersebut; perbedaannya dengan memegang yang terdahulu adalah pada perlakuan pada obyek yang dipegang. Pada memegang, pemegangan dilanjutkan dengan gerak membawa, sedangkan memegang untuk memakai tidak demikian.

7. Melepas (Release Load)

Elemen gerak melepas terjadi pada saat tangan operator melepaskan obyek yang dipegang sebelumnya. Dengan demikian elemen gerak ini diawali sesaat jari-jari tangan membuka lepas dan obyek yang dibawa dan berakhir secara begitu semua jari jelas tidak menyentuh atau memegang obyek lagi.

8. Mengarahkan (Position)

Therblig ini merupakan gerakan mengarahkan suatu obyek pada suatu lokasi tertentu. Gerakan mengarahkan ini biasanya didahului oleh elemen gerakan (move) dan diikuti oleh gerakan merakit (assembling) atau melepas (release). Gerakan dimulai sejak tangan memegang/mengontrol obyek tersebut kearah lokasi yang dituju dan berakhir pada saat gerakan berakhir atau melepas/memakai dimulai.

9. Mengarahkan Sementara (Pre-Position)

Elemen gerak mengarahkan awal adalah elemen kerja therbligs yang mengarahkan obyek pada suatu tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan mudah akan bisa dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki. Elemen therbligs ini sering terjadi bersamaan dengan therblig yang diantaranya adalah membawa (move) dan melepaskan (release). Untuk mengurangi waktu kerja mengarahkan awal bisa dilakukan dengan merancang peralatan pembantu untuk memegang (holding device) perkakas kerja atau obyek pada arah gerakan kerja yang semestinya. Berikut ini uraian perbedaan antara therblig mengarahkan dengan therblig mengarahkan sementara.

10. Memeriksa (Inspect)

Elemen therblig ini termasuk cara kerja untuk menjamin bahwa obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Gerakan kerja dilaksanakan dengan pengecekan secara rutin oleh operator selama proses kerja berlangsung. Elemen dapat berupa gerakan melihat seperti memeriksa warna, meraba seperti memeriksa kehalusan permukaan benda kerja dan lain-lain. Aktivitas yang prinsipnya memeriksa obyek kerja untuk dibandingkan dengan standard yang ada. Waktu yang diperlukan untuk kegiatan memeriksa ini akan bergantung kepada kecepatan operator menemukan perbedaan antara obyek dengan performansi standard yang dibandingkan.

11. Merakit (Assemble)

Perakitan adalah gerakan untuk menggabungkan satu obyek dengan obyek yang lain sehingga menjadi satu kesatuan. Gerakan ini biasanya didahului oleh salah satu therblig membawa atau mengarahkan dan dilanjutkan oleh therblig melepas. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap dipasang dan berakhir bila obyek tersebut sudah tergabung secara sempurna.

12. Mengurai Rakit (Diassembly)

Elemen gerak ini merupakan kebalikan dari elemen therblig merakit (assemble). Di sini dilakukan gerakan memisahkan atau menguraikan dua obyek yang tergabung satu menjadi obyek-obyek terpisah. Gerakan mengurai rakit biasanya diawali oleh elemen memegang (grasp) dan dilanjutkan dengan membawa (move) atau melepas (release). Gerakan ini dimulai pada saat pemegangan atas obyek telah selesai yang dilanjutkan dengan usaha memisahkan dan berakhir di saat obyek telah terurai sempurna (biasanya terus diikuti dengan gerakan Therblig Iainnya yaitu membawa atau melepas).

13. Memakai (Use)

Memakai adalah elemen gerakan therblig dimana salah satu atau kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat/obyek untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung. Lama waktu yang dipergunakan untuk gerakan ini tergantung pada jenis pekerjaan atau kecakapan operator untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

14. Kelambatan Yang Tak Terhindarkan (Unavoidable Delay)

Kelambatan yang dimaksudkan disini adalah kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan pengendalian pekerja. Hal ini timbul karena ketentuan cara kerja yang mengakibatkan satu tangan menganggur sedangkan tangan yang lainnya bekerja.

15. Kelambatan Yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay)

Setiap waktu menganggur (idle time) yang terjadi pada siklus kerja yang berlangsung merupakan tanggung jawab operator baik secara sengaja maupun tidak sengaja akan diklasifikasikan sebagai kelambatan yang bisa dihindarkan. Kegiatan ini menunjukkan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh operator (merokok, mengobrol, mondar-mandir tanpa tujuan jelas, dan lain-lain) sehingga perbaikan/ penanggulangan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operatornya sendiri tanpa harus mengubah proses operasi kerjanya.

16. Merencanakan (Plan)

Merencana merupakan proses mental, dimana operator berpikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya. Waktu untuk therblig ini lebih sering terjadi pada seorang pekerja baru. Cara untuk memperbaiki adalah dengan jalan melatih atau training terhadap karyawan baru.

17. Istirahat Untuk Menghilangkan Lelah (Rest To Overcome Fatigue)

Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung secara periodik. Waktu untuk memulihkan kondisi badan dan kelelahan fisik akibat kerja berbeda-beda, tidak saja tergantung pada karakteristik pekerjaan yang ada tetapi juga tergantung individu pekerjanya. Untuk memperbaiki elemen-elemen therblig yang diklasifikasikan sebagai nilai bisa dilaksanakan dengan memperhatikan faktor-faktor ergonomi yang secara signifikan berpengaruh besar terhadap performans kerja manusia.

Rangkuman

Telaah metode adalah kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan dengan seksama mengenai cara-cara yang berlaku atau diusulkan untuk melaksanakan kerja. Sasaran adalah mencari, mengembangkan dan menerapkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien dengan tujuan untuk mencari waktu penyelesaian pekerjaan menjadi lebih cepat.

Salah satu metode adalah dengan menggunakan prinsip ekonomi gerakan. Prinsip ini dipakai untuk menganalisa gerakangerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja dan bisa juga untuk kegiatan kerja yang berlangsung secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya. Prinsip ekonomi gerakan ini akan membahas: tubuh manusia dan gerakan-gerakannya, tata letak tempat kerja dan gerakan-gerakannya serta perancangan peralatan dan gerakan-gerakannya.

Penerapan ekonomi gerakan dalam suatu stasiun kerja atau aktivitas bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti: eliminasi kegiatan, kombinasi gerakan atau aktivitas kerja, dan penyederhanaan kegiatan. Motion study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ada 17 elemen gerakan dasar yang disebut dengan therbligs. Perbaikan dengan ekonomi gerakan bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya: mengurangi jumlah gerakan, lakukan gerakan bersamaan waktunya, mempermudah gerakan.