Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat pantun

Categories: Bahasa Indonesia

Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat pantun
Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat pantun

Syarat Menulis Pantun

Syarat Menulis Pantun – Ada dua hal perlu diperhatikan dalam menulis pantun, yaitu pilihan kata (diksi) dan syarat-syarat pantun. Pilihan kata (diksi) dalam pantun harus diperhatikan dengan cermat untuk menemukan bunyi akhir (rima) yang sesuai dengan syarat-syarat pantun.

Hal pertama yang perlu ditentukan adalah isi pantun, bukan sampiran. Sampiran baru ditentukan setelah isi pantun benar-benar sesuai dengan pesan yang hendak disampaikan.

Syarat-syarat pantun:

Unsur Pantun

Syarat-Syarat Pantun

Jumlah baris pada setiap bait

Terdiri atas empat baris

Jumlah suku kata pada setiap baris

Terdiri antara 8-12 suku kata

Fungsi baris ke-1 dan ke-2

Sebagai sampiran

Fungsi baris ke-3 dan ke-4

Sebagai isi

Rima

Rima baris ke-1 = rima baris ke-3

Rima baris ke-2 = rima baris ke-4

Sering disebut dengan rumus rima a-b-a-b

      Menyunting pantun artinya memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam naskah pantun agar menjadi pantun yang baik sesuai dengan syarat-syaratnya. Untuk menunting pantun kamu perlu memahami kembali syarat-syarat pantun. Bagian-bagian pantun yang perlu disunting, antara lain, sebagai berikut.

  1. Jumlah baris pada setiap bait
  2. Jumlah suku kata pada setiap baris
  3. Isi pada baris ke-3 dan ke-4. Coba perhatikan isi baris tersebut sudah sesuai dengan pesan yang kamu sampaikan! Jika masih belum tepat, gantilah dengan kata lain dengan memerhatikan syarat-syarat pantun!
  4. Perhatiakan juga sampiran pada baris ke-1 dan ke-2! Apakah sampiran tersebut sudah sesuai dengan syarat-syarat pantun?
  5. Rima (bunyi akhir) pada setiap baris juga perlu kamu perhatikan kembali agar sesuai dengan syarat-syarat pantun!

Tumbuh melati si pokok tebu Ke pasar beli ikan (terdiri atas 7 suku kata, rima tidak sama dengan baris ke-4) Banyak harta tak ada ilmu Bagai punya rumah tapi tak berdinding (terdiri atas 13 suku kata, rima tidak sama dengan baris ke-2) Baris ke-2 perlu diperbaiki, misalnya, menjadi: Tebu dijual tuk beli daging (terdiri atas 10 suku kata, rima sudah sama dengan baris ke-4)

Baris ke-4 perlu diperbaiki, misalnya, menjadi: Bagai rumah tidak berdinding (terdiri atas 9 suku kata, rima sudah sama dengan baris ke-2).

Tumbuh melati si pokok tebu
Tebu dijual tuk beli daging
Banyak harta tak ada ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

BACA JUGA : Contoh dan Cara Membuat Surat Perintah

Masterpendidikan.com - Penjelasan Perang Yarmuk dan Latar Belakangnya. Perang Yarmuk adalah pertarungan di antara pasukan…

Masterpendidikan.com - Jika kamu salah satu pengelola perpustakaan, mungkin kamu bisa mencoba beberapa aplikasi berikut…

Masterpendidikan.com – 5 Contoh Kalimat Efektif Menggunakan Kosakata Baku – Kalimat efektif adalah kalimat yang tersusun…

Masterpendidikan.com - Pengertian Diakronik dan Sikronik. Tentunya kamu sering mendengar tentang ldiakronik dan juga sikronik.…

Masterpendidikan.com - Dengan persaingan ekonomi yang ketat saat ini, membuat kita harus semakin kreatif dalam…

Disebut sebagai karya sastra lama karena pantun sudah ada sejak dulu. Pantun terdiri dari empat baris yang bersajak a-b-a-b.

Ciri khas pantun adalah anonim dan terikat aturan. Aturan-aturan tersebutlah yang menjadi keindahan bahasa dari pantun.

Dahulu, pantun lebih sering diucapkan langsung secara lisan dan tanpa berpikir panjang, tetapi kini pantun juga bisa dijumpai dalam sebuah tulisan. Meskipun terlihat mudah, tetapi ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam membuat pantun. Apa saja ya?

Nah, Popmama.com kali ini telah merangkum 4 langkah membuat pantun sendiri tanpa ribet. Simak sampai akhir dan coba untuk membuatnya, yuk!

1. Pahami ciri-ciri pantun terlebih dahulu

Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat pantun
Pexels/olly

Sebelum membuat pantun, sebaiknya kamu memahami ciri-ciri pantun terlebih dahulu, sebab, pantun memiliki aturan-aturan tertentu. Tujuannya adalah agar tidak banyak menimbulkan kekeliruan makna atau arti dari setiap kata pada pantun.

Berikut ini ciri-ciri pantun yang perlu dipahami.

  1. Tiap bait terdapat empar baris (larik) yang tiap barisnya terdiri 8 hingga 12 suku kata
  2. Setiap barisnya berisi 4 sampai 6 kata dalam satu baris
  3. Memiliki pola penulisan bersajak a-b-a-b
  4. Baris satu dan dua disebut sampiran, sedangkan baris tiga dan empat merupakan isi
  5. Anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya

2. Menentukan tema

Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat pantun
Pexels/julia-m-cameron

Setelah memahami ciri-ciri pantun, hal yang perlu kamu lakukan adalah menentukan tema. Kalau bisa, pilih tema yang menarik dan mudah. Karena tema akan memengaruhi isi dari pantun tersebut.

Tema bertujuan untuk memperjelas pantun, misalnya untuk apa dan siapa. Akan tetapi, perlu disesuaikan pula dengan keadaan atau momen yang sedang terjadi ya.

Jangan sampai kamu memilih tema yang tidak sesuai dengan kondisi di sekitar.

Ada berbagai macam jenis tema pantun, seperti pantun jenaka, pantun cinta, pantun nasihat, pantun pendidikan, hingga pantun agama.

Usahakan untuk menguasai satu tema dulu ya!

  1. 7 Tips Menghadapi Trauma pada Anak akibat Dimarahi dan Dipukul
  2. Kekurangan dan Kelebihan Strict Parenting yang Perlu Dipahami Orangtua
  3. 7 Cara Memotivasi Anak agar Rajin Belajar

3. Menulis isi

Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat pantun
Pexels/olia-danilevich

Pantun memiliki sebuah struktur yang perlu kamu perhatikan, yakni memiliki isi.

Agar memudahkan kamu dalam membuat pantun, sebaiknya kamu tentukan atau menulis isinya terlebih dahulu.

Isi pantun adalah inti dari pantun itu sendiri dan terletak pada baris tiga dan empat. Dengan kata lain, apa yang ingin kamu sampaikan, ada pada isi pantun tersebut. Isi pantun juga tidak lepas dari rima atau akhiran serupa.

Contoh isi pantun:

....

....

Kalau kamu sedang bingung

Coba baca artikel Popmama.com”

4. Membuat sampiran

Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat pantun
Pexels/katerina-holmes

Setelah menulis isi pantun, kamu bisa mulai membuat sampiran.

Sampiran terletak di baris satu dan dua. Meski berada di baris awal, tetapi akan lebih baik apabila sampiran dibuat setelah menentukan isi pantun.

Dengan begitu, rima yang terdapat pada sampiran akan terdengar serupa dengan rima isi pantun.

Sampiran dapat memberikan gambaran bunyi isi pantun agar terdengar unik. Biasanya, sampiran tidak berhubungan dengan isi.

Contoh sampiran pantun:

Jalan-jalan ke Bandung

Jangan lupa ajak Papa Mama makan oncom

....

....”

Sehingga, apabila digabungkan dengan isi pantun, akan menjadi seperti berikut ini.

Jalan-jalan ke Bandung

Jangan lupa ajak Papa Mamaoncom

Kalau kamu sedang bingung

Coba baca artikel Popmama.com”

Itu dia 4 langkah membuat pantun yang bisa kamu pelajari di rumah atau di sekolah. Jangan lupa untuk membuatnya juga ya!

Baca juga:

  • 5 Langkah Mengajarkan Anak Keterampilan Pemecahan Masalah
  • Ciri-Ciri Pantun dan Pengertiannya dalam Bahasa Indonesia
  • Ringkasan Urutan Langkah Membuat Batik Tulis: Materi Anak 1 SMP