Sebutkan gerakan awal permulaan agar mendapatkan tolakan yang maksimal

Sebutkan gerakan awal permulaan agar mendapatkan tolakan yang maksimal

Sebutkan gerakan awal permulaan agar mendapatkan tolakan yang maksimal
Lihat Foto

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Ilustrasi gerak spesik tolak peluru. Sumber gambar: Tangkapan layar modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

KOMPAS.com - Tolak peluru adalah salah satu nomor pada cabang olahraga atletik kategori lempar.

Selain tolak peluru, cabang olahraga atletik kategori lempar adalah lempar cakram, lempar lembing, dan lontar martil.

Tolak peluru atau shot put dalam Bahasa Inggris juga dilombakan pada pesta olahraga multicabang semisal Olimpiade dan Asian Games.

Tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong, bukan melempar, peluru yang berbentuk bola besi bulat

Gerakan menolak dalam olahraga tolak peluru dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Badan menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan merupakan sikap dari olahraga atletik tolak peluru ini.

Sesuai peraturan Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF), berat peluru yang digunakan dalam perlombaan resmi adalah 7,26 kg (putra) dan 4 kg (putri).

Baca juga: Tolak Peluru: Sejarah, Peraturan, dan Jenis Gaya

Peraturan Tolak Peluru

Berikut adalah peraturan tolak peluru sesuai standar IAAF.

  1. Berat peluru untuk atlet putra adalah 7,257 (7,26) kg atau 16 pon dengan diameter 125 mm, sementara untuk atlet putri beratnya adalah 4 kg atau 8,8 pon dengan diameter 103-105 mm.
  2. Durasi bagi seorang atlet sejak namanya dipanggil hingga selesai melakukan lontaran dalam area terbatas selama 60 detik.
  3. Atlet harus melempar peluru dalam area lingkaran berdiameter sekitar 2,134 meter, dilengkapi papan tumpuan setinggi 10 sentimeter di garis batasnya.
  4. Peluru yang dilempar harus jatuh dalam sektor tujuan yang memiliki radius 34,92 derajat dari area lempar, agar tidak mengalami diskualifikasi.
  5. Jika peluru jatuh di luar sektor lingkaran dalam pertandingan tolak peluru, maka pertandingan diperbolehkan.
  6. Ketika melakukan lemparan, atlet hanya boleh menggunakan satu tangan dengan posisi lebih tinggi dari bahu.
  7. Atlet dilarang keluar lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah. Atlet baru bisa meninggalkan lingkaran setelah peluru mendarat di area sasaran.

Sebutkan gerakan awal permulaan agar mendapatkan tolakan yang maksimal

Sebutkan gerakan awal permulaan agar mendapatkan tolakan yang maksimal
Lihat Foto

www.worldathletics.org

Atlet tolak peluru sedang melakukan tolakan. Foto: IAAF (worldathletics.org)

Baca juga: 3 Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Tolak Peluru

Teknik Dasar Tolak Peluru

Berikut adalah teknik dasar dalam olahraga tolak peluru, dikutip dari modul pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (2020) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Cara Memegang Peluru

  1. Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas.
  2. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan.
  3. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk) dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
  4. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
  5. Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
  6. Pada waktu memegang dan meletakkan peluru di bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan tidak kaku, tetapi harus rileks. Tangan dan lengan yang lain digunakan untuk menjaga keseimbangan.

Baca juga: Cara Melakukan Gaya O’Brien pada Tolak Peluru

Sikap Awal

  1. Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar.
  2. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan.
  3. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), sementara tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit serong ke atas dalam posisi rileks.
  4. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan.
  5. Fokus pandangan ke arah tolakan.

Sikap Menolak Peluru

  1. Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang (ke arah samping kiri). Pinggul dan pinggang serta perut didorong ke depan agak ke atas hingga dada terbuka, menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakan.
  2. Saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru tersebut ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan.
  3. Gerakan menolak peluru dilakukan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan.

Gerakan Lanjutan

Gerakan lanjutan adalah suatu bentuk gerakan setelah melakukan tolakan atau setelah peluru lepas dari tangan.

Gerakan lanjutan bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh ke depan atau keluar lingkaran tempat melakukan tolakan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sebutkan gerakan awal permulaan agar mendapatkan tolakan yang maksimal

Sebutkan gerakan awal permulaan agar mendapatkan tolakan yang maksimal
Lihat Foto

www.worldathletics.org

Atlet tolak peluru sedang melakukan tolakan. Foto: IAAF (worldathletics.org)

KOMPAS.com - Tolak peluru merupakan salah satu nomor dalam olahraga atletik. Perlombaan tolak peluru dalam atletik termasuk gerak dasar lempar.

Dikutip dari Modul 10 Atletik - Tolak Peluru Kelas VII (2020), tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong satu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam.

Sesuai dengan namanya, olahraga tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru, bukan dilempar.

Cara melakukan tolakan dalam tolak peluru adalah menggunakan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Untuk melempar peluru sejauh mungkin, para peserta harus meningkatkan kekuatan tubuh yaitu kekuatan lengan. Selain meningkatkan kekuatan lengan, para atlet tolak peluru juga harus menjaga kesimbangan.

Adapun, berat peluru yang digunakan dalam tolak peluru adalah 7,25 kg untuk putra dan 4 kg untuk putri.

Baca juga: Jenis-jenis Gaya dalam Tolak Peluru

Teknik Menolak Peluru

Untuk mencapai jarak maksimal, tolakan harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar.

Dikutip dari situs web SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga, terdapat tiga teknik utama dalam tolak peluru yaitu teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru di leher, dan teknik menolak peluru.

Teknik memegang peluru yang benar adalah:

  1. Letakkanlah peluru di telapak tangan. Peganglah peluru secara erat menggunakan jari tangan dengan posisi jari dikembangkan.
  2. Gunakanlah jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru. Letakkanlah jari kelingking di bagian samping peluru dalam posisi menekuk, sementara ibu jari berada pada posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru.
  3. Ketika pemain memegang peluru titik berat peluru ada pada telapak tangan agar seimbang.
  4. Berikan tenaga lebih besar pada ibu jari agar bisa menahan peluru secara kuat sehingga tidak jatuh.

Sebutkan gerakan awal permulaan agar mendapatkan tolakan yang maksimal

Sebutkan gerakan awal permulaan agar mendapatkan tolakan yang maksimal
Lihat Foto

kemdikbud

Ilustrasi cara memegang peluru pada olahraga tolak peluru

Baca juga: 3 Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Tolak Peluru

  • Teknik meletakkan peluru di leher

Sebelum meletakkan peluru di leher, seorang atlet akan lebih dulu memilih teknik memegang yang nyaman dan dapat menghasilkan tenaga tolakan yang paling besar.

Teknik meletakkan peluru di leher adalah sebagai berikut.

  1. Setelah peluru dipegang dengan teknik yang benar, tempelkanlah peluru pada leher samping kanan.
  2. Ibu jari menempel di atas tulang yang ada di bagian bahu atau tulang selangka.
  3. Posisikanlah siku lurus dan sejajar dengan bahu. Miringkanlah kepala ke arah peluru supaya kedudukan peluru lebih stabil.

Baca juga: Cara Melakukan Gaya O’Brien pada Tolak Peluru

Teknik menolak peluru harus diperhatikan karena berperan penting dalam menghasilkan lemparan yang jauh.

Berikut adalah teknik menolak peluru yang baik dan benar.

  1. Sikap tubuh yang terbaik ketika akan menolak peluru adalah berdiri tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan.
  2. Posisi badan di saat mau menolak peluru terbentuk sudut 180 derajat.
  3. Untuk memudahkan gerakan menolak, kaki direnggangkan selebar bahu dengan kaki kanan sedikit ditekuk dan berat badan menumpu di kaki kanan.
  4. Tangan kanan yang memegang peluru diletakkan menempel di bahu, tepat di bawah rahang.
  5. Sudut siku saat menolak peluru adalah 90 derajat.
  6. Tangan kiri ditekuk dengan siku menghadap arah tolakan.
  7. Sebelum menolak, posisi tubuh harus siap dengan kaki kanan yang akan digerakkan ke depan sebagai tumpuan, menggantikan kaki kiri yang digunakan untuk bersiap.
  8. Kaki kiri lurus ke belakang dan tidak tegang. Lutut kanan sedikit ditekuk agar lebih kuat mendorong lemparan. Pandangan tetap fokus.
  9. Pada saat melakukan tolakan, putar badan ke arah sektor pendaratan. Kaki kanan menolak dan melonjak agar mendapatkan tenaga yang besar untuk mendorong peluru.
  10. Lontarkan peluru dengan sudut tolakan 40 derajat ke arah atas.
  11. Ketika melakukan tolak peluru, fungsi tangan kiri yang tidak memegang peluru yaitu untuk menjaga keseimbangan.
  12. Setelah peluru dilontarkan, kaki mendarat kembali ke tanah dengan posisi sedikit menekuk. Sementara itu, posisi badan adalah ke arah depan dengan pandangan melihat ke posisi jatuhnya peluru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.