Dalam mencari pengetahuan pada Upamāna Pramana objek apa yang dibanding bandingkan

orang yang berbuat dosa besar adalah bukan dan bukan kafir adalah pengertian dari paham... a. khawarij b. murjiah c. muktazilah.d. jabariyah Apa yang … di maksud dengan Qaul Qadim dan Qaul jadid? ceritkan Sejarah singkat biografi imam Abu Hasan Al asy'ari ulama Ahlusunnah waljamaah!​

ukara ukara ing ngisor iki endi sing kalebu: ngoko alus (NA), Ngoko lugu (NL), Krama lugu (KL), Krama alus (KA) ! 1. Kowe gelem mangan sega lodheh mas … ? ( ) 2. Panjenengan sesuk kondur jam pira? ( ) 3. Sampeyan benjing wangsul jam pinten? ( ) 4. Panjenengan benjing kondur jam pinten? ( ) 5. Kowe sesuk mulih jam piro? ( )tanda kurungnya diisi dengan jawaban (NA), (NL), (KL), (KA) ​

jelaskeun pakaian adat kampung Mahmud ngagunakeun bahasa sunda

5 contoh kesepakatan kelompok:2bantu plisss cpt plisss​

aksara jawa ngladeni​

5.bentuk kata kesiwa hurufni wat lima berbahasa lampung ghetini botak kata sina iyulah ... b lampung ​

Apa irah irahan kang trep kanggo wacan ing duwur yen arupa slogan yaiku...... a.alasku paru paruku b.alasku sehat,paru paruku sehat c.alasku paru paru … ne donya d.lestari alasku,lestari bumiku tolong saling bantu cepet dijawab

Apakah informatika perlu untuk bidang sosial dan humanitas (soshum) dan seni?

G 30 spki!jangan terlalu panjang ​

Dalam al-qur'an disebutkan perkara perkara yang bersifat global dan hadist menjelaskan secara khusus contoh nya adalah

Kelas IVPendidikan Agama Hindu Dan Budi PekertiKelas IVHALO, PARA SISWA TERSAYANG! SELAMAT DATANG DI KELAS ONLINE KITA!Semoga kalian semua siap untuk mulai belajar dan disiplin. Kita menjalani ini bersama, jadi mari kita saling menghormati dan mendukung.Bersikaplah sopan santun terhadap orang lain, jangan pernah mempunyaidengki kepada sesama, niscaya hidupmu akan terberkati. ~anonimCatur Pramana Catur Pramāna Sebagai Cara Mendapatkan Pengetahuan https://www.freeppt7.comSelamat Pagi Jangan lupa berdoa dan Semoga dalam keadaan sehat“Om awighnam astu namo sidham”Dalam ajaran agama Hindu banyak sekaliyang bisa dipelajari dan diterapkan padakehidupan kita, agar mendapatkan suatupengetahuan. Sebagai manusia dalamhidupnya wajib untuk selalu belajarmengenali dirinya, lingkungannya, danTuhannya dengan berbagai carasebagaimana yang diajarkan dalam agamaHindu yang disebut dengan istilah CaturPramāna. Kata Catur Pramāna berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Catur dan Pramāna. Catur artinya empat dan Pramāna artinya pengetahuan yang berlaku dan benar. Jadi, Catur Pramāna adalah empat kupasan dalam mencari kebenaran. Aliran ini diajarkan oleh filsafat Nyaya tokoh pendirinya adalah Rsi Gautama. Sistem berpikir Nyaya realistis, alat yang dipahami untuk mendapatkan kebenaran disebut Pramāna.Ayo belajar Dalam rangka mencari pengetahuan yangbenar, Maharsi Gautama yang dikenal jugadengan Aksapada atau Dirghatapas melalui filsafat nyaya darsana memberikan empatpedoman pengamatan untuk mendapatkan pengetahuan yang benarJenis-jenis Cara Memperoleh Kebenaran Adapun jenis-jenis cara memperoleh kebenaran tersebut adalah sebagai berikut:Pratyaksa UpamanaPramana Pramana Anumana Sabda Pramana Pramana/Agama PramanafestivalPPTtemplate http://www.1ppt.com/jieri/ Pratyaksa Pramana yaitu cara memperoleh pengetahuan kebenaran melalui pengamatan langsung; Anumana Pramana cara memperoleh pengetahuan yang benar melalui penyimpulan;Upamana Pramana cara memperoleh pengetahuanmelalui perbandingan;danSabda Pramana/Agama Pramana cara memperolehpengetahuan kebenaranmelalui kitab suci dan penyaksian dari orang suciyang layak dipercayakebenarannya.Pratyaksa PramānaPratyaksa Pramāna ialah tentang pengamatan secara langsungmelalui panca indria dengan obyek yang diamati, sehingga memberipengetahuan tentang obyek-obyek, sesuai dengan keadaannya.Pratyaksa Pramāna terdiri dari 2 tingkat pengamatan, yaitu:1. Nirwikalpa Pratyaksa (pengamatan yang tidak ditentukan)pengamatan terhadap suatu obyek tanpa penilaian, tanpa asosiasidengan suatu subyek,2. Savikalpa Pratyaksa (pengamatan yang ditentukan atau dibeda-bedakan) pengamatan terhadap suatu obyek dibarengi denganpengenalan ciri-ciri, sifat-sifat, ukurannya, jenisnya dan juga subyek.Anumana PramānaAnumana Pramāna ialah ajaran tentang penyimpulan dan merupakanhasil yang diperoleh dengan adanya suatu perantara antara subyekdan obyek, dimana pengamatan langsung dengan indri tidak dapatmenyimpulkan hasil dari pengamatan.Proses, penyimpulan melalui beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:1) Pratijña, yaitu proses yang pertama: memperkenalkan obyek permasalahan tentang kebenaran pengamatan.2) Hetu, yaitu proses yang kedua: alasan penyimpulan;3) Udaharana, adalah proses yang ketiga: menghubungkan denganaturanumum dengan suatu masalah;4) Upanaya, yaitu proses yang keempat: pemakaian aturan umumpadakenyataan yang dilihat;5) Nigamana, yaitu proses yang kelima: berupa penyimpulan yangbenar danpasti dari seluruh proses sebelumnya.Upamāna PramānaUpamāna Pramāna merupakan cara pengamatan dengan membandingkankesamaan-kesamaan yang mungkin terjadi atau terdapat di dalam obyek yang diamati dengan obyek yang sudah ada atau pernah diketahui, dengan melakukanperbandingan perbandingan, manusia akhirnya percaya adanya Sang HyangWidhi. Di alam semesta ini dapat dipakai sebagai perbandinganantara satu dengan yang lainnya.Gambar Apel dan Tomat Gambar Manggis dan KirasaŚabda Pramāna (Agami Pramāna)Sabda Pramāna juga sering disebut sebagai Agami Pramāna adalah suatu carayang dipergunakan untuk mendapatkan pengetahuan dengan pemberitahuan,mendengarkan ucapan-ucapan atau mendengarkan cerita-cerita yang wajardipercaya, karena disampaikan dengan kejujuran, kesucian, dan keluhuranbudinya karena orang tersebut adalah para Rsi atau orang-orang suci yangbiasanya disebut dengan Laukika Sabda.Disamping itu juga dengan membaca kitab-kitab suci Veda, kita mendapatpengetahuan mengenai adanya Sang Hyang Widhi, dimana dijelaskan ajaransuci mengenai ketuhanan yaitu kebenaran.Demikian pula mengenai kebesaran Sang Hyang Widhi, dimana alamsemesta ini merupakan ciptaan Yang Maha Kuasa yaituSang Hyang Widhi, sehingga timbul keyakinan kita Sang Hyang Widhimemang ada dan mempunyai kemampuan yang luar biasa, yang sangat sulitdiukur dengan kemampuan manusia, ini yang disebut Vaidika Sabda.Kesimpulannya kesaksian ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:a. Laukika Sabda adalah kesaksian yang didapat dari orang-orang terpercayadan kesaksiannya dapat diterima dengan akal sehat;b. Vaidika Sabda adalah kesaksian yang didasarkan pada naskah-naskah suciVeda Sruti.Sampai jumpaSemangat belajar anak-anak.Terimakasih Go to Classroom

https://www.freeppt7.com


Dalam mencari pengetahuan pada Upamāna Pramana objek apa yang dibanding bandingkan

Ida Bagus Wika Krishna

Oleh :
Ida Bagus Wika Krishna

Dalam ajaran Hindu, setiap manusia dilahirkan dalam kondisi awidya (tidak berpengetahuan) kemudian dalam perjalanannya mulai berproses menuju widya (berpengetahuan). Tentu saja dalam proses perjalanan dari awidya menuju widya, banyak hal yang dilalui setiap individu. Dia menjadi berpengetahuan melewati berbagai proses pengalaman dan juga dialog dengan orang lain. Widya tentu saja bukan semata berpengetahuan, tapi lebih tepatnya adalah pengetahuan yang benar.

Menjadi individu yang ‘widya’, tentu saja menjadi harapan setiap insan, karena dengan pengetahuan yang dimilikinya manusia di manusiakan.ini pula sebabnya, satu hal yang tidak boleh ditunda dalam Hindu adalah ‘Kapetaning Widya‘ atau mencari ilmu pengetahuan. Dalam rangka mencari pengetahuan yang benar inilah, Hindu (Nyaya Darsana) memberikan 4 pedoman pengamatan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. 4 pedoman ini disebut dengan ‘Catur Pramana‘.

Catur Pramana, terdiri dari :

  1. Pratyaksa pramana : pengamatan langsung.
  2. Anumana pramana : melalui penyimpulan.
  3. Upamana pramana : melalui perbandingan.
  4. Sabda pramana : melalui penyaksian.
  • Pratyaksa pramana : pengamatan langsung.

Pratyaksa pramana atau pengamatan secara langsung melalui panca indriya dengan obyek yang diamati. Sehingga memberi pengetahuan tentang obyek-obyek, sesuai dengan keadaannya. Pratyaksa pramana terdiri dari 2 tingkat pengamatan, yaitu :

  1. Nirwikalpa pratyaksa (pengamatan yang tidak menentukan) pengamatan terhadap suatu obyek tanpa penilaian, tanpa asosiasi dengan suatu subyek,
  2. Savikalpa pratyaksa (pengamatan yang menentukan) pengamatan terhadap suatu obyek dibarengi dengan pengenalan ciri-ciri, sifat-sifat dan juga subyeknya.
  • Anumana pramana : Pengamatan melalui penyimpulan.

Anumana pramana merupakan hasil yang diperoleh dengan adanya suatu perantara diantara subyek dan obyek, dimana pengamatan langsung dengan indra tidak dapat menyimpulkan hasil dari pengamatan. Perantara merupakan suatu yang sangat berkaitan dengan sifat dari obyek.

Proses penyimpulan melalui beberapa tahapan, yaitu :

  1. Pratijna : memperkenalkan obyek permasalahan tentang kebenaran pengamatan.
  2. Hetu : alasan penyimpulan
  3. Udaharana : menghubungkan dengan aturan umum itu dengan suatu masalah.
  4. Upanaya : pemakaian aturan umum pada kenyataan yang dilihat.
  5. Nigamana : penyimpulan yang benar dan pasti dari seluruh proses sebelumnya.
  • Upamana pramana : Pengamatan melalui perbandingan.

Upamana pramana  merupakan cara pengamatan dengan membandingkan kesamaan-kesamaan yang munkin terjadi atau terdapat dalam suatu obyek yang di amati dengan obyek yang sudah ada atau pernah diketahui.

  • Sabda pramana à melalui penyaksian.

Sabda pramana merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui kesaksian dari orang-orang yang dipercaya kata-katanya, ataupun dari naskah-naskah yang diakui kebenarannya. Kesaksian terdiri dari 2 jenis :

  1.  Laukika sabda : kesaksian yang didapat dari orang-orang terpercaya dan kesaksiannya dapat diterima akal sehat.
  2. Vaidika sabda : kesaksian yang didasarkan pada naskah-naskah suci Weda.

4 pedoman pengamatan untuk mendapat pengetahuan yang benar ini, tentu sangat relevan untuk setiap manusia. Karena kelebihan manusia memiliki akal pikiran, selayaknya tidak begitu saja mempercayai sesuatu. Karena pengetahuan yang benar pada suatu permasalahan, akan sangat menentukan sikap setiap individu pada kehidupan.