Setiap manusia tentunya memiliki seseorang yang dijadikan panutan, atau bisa disebut sebagai idola. Biasanya idola akan menginspirasi orang lain untuk melakukan sesuatu, entah untuk berprestasi, hingga cara berpakaian. Terlebih di era digital ini, semua orang bisa dengan mudah terkenal dan menjadi idola banyak orang, khususnya di kalangan anak muda. Namun, apa jadinya jika idola yang dianggap menjadi panutan, memiliki sikap yang tidak baik, bahkan tidak patut untuk ditiru? Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid, Syifa Wirianisa mengatakan, penyebab anak muda mengidolakan seseorang yang akhlak baiknya kurang, yaitu karena minimnya pendidikan dari institusi terkecil bernama keluarga. “Karena keluarga memiliki peran penting dalam mematangkan kepribadian anak di usia remaja. Sebagai mahasiswa, tentunya bisa mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” ujarnya. Ia melanjutkan, ini dilakukan agar mahasiswa bisa memberikan pemahaman, khususnya dalam hal ilmu agama, agar tercipta generasi muda yang baik. Mahasiswa yang masuk dalam biro keputrian LDK Syahid, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom) mengatakan, Nabi Muhammad SAW adalah contoh dan idola yang baik bagi setiap muslim. “Karena kepribadian beliau yang sangat mulia, seperti yang terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 21, yang artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah, dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah”,” jelasnya. Syifa menambahkan, dalam mencari idola atau panutan, sebaiknya orang tersebut memiliki akhlak yang baik, sederhana, tidak pernah memberatkan orang lain, penuh kasih sayang dan masih banyak lagi sifat teladan lainnya. “Dalam hadits juga dijelaskan, Aisyah ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah, beliau menjawab, “Akhlak adalah al qur’an”, Hadits Riwayat Muslim nomor 764,” ungkapnya. Syifa menambahkan, agar anak muda dalam memilih panutan harus sesuai dengan ajaran agama. Senada dengan Syifa, mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Allifa Nadya Amamta mengatakan, Rasulullah SAW adalah panutan yang baik untuk umat Islam. Menurut mahasiswa jurusan Ilmu Al- Qur’an dan Hadits ini, Rasulullah adalah sosok yang sangat mulia akhlaknya, lantas inilah yang seharusnya menjadi suri tauladan. “Merupakan hal yang wajar jika manusia mengagumi sesamanya. Saya pribadi kagum pada sosok Wirda Mansur,” tuturnya. Ia menambahkan, setiap manusia pasti memiliki rasa kagum, apalagi dengan orang yang sudah terkenal. “Asalkan kekaguman itu jangan sampai di luar batas, seperti mengganggu waktu ibadah, belajar, serta jangan sampai membuang waktu hanya untuk memikirkan sang idola,” tandasnya. (Alya Safira) Kamus versi online/daring (dalam jaringan)
ido·la n orang, gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan: ia senang sekali karena penyanyi -- nya tampil dalam pertunjukan itu; meng·i·do·la·kan v menjadikan sesuatu sebagai idola: ia mengaku sudah ~ sang kakak sejak masih kecil; peng·i·do·la·an n proses, cara, perbuatan mengidolakan
Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini merupakan KBBI Daring (Dalam Jaringan / Online tidak resmi) yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata (lema/sub lema). Berbeda dengan beberapa situs web (website) sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring. Database Utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi (kata dan arti) tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa). Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan (link) yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V (terbaru), silakan merujuk ke website resmi di kbbi.kemdikbud.go.id ✔ Fitur KBBI Daring
✔ Informasi TambahanTidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdisi dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja. Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya: ajar,program,komputer (untuk mencari kata ajar, program dan komputer). Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan. Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya (dengan kosakata yang lebih banyak). Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline (tidak memerlukan koneksi internet), silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email: ebta.setiawan || gmail || com Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website kbbi.web.id, ini silakan klik Laporkan Iklan
Rabu, 11 April 2018 | 07:33 WIB
Bobo.id – Apakah teman-teman saat ini sedang mengidolakan seseorang? Mengidolakan superhero atau tokoh kartun misalnya. Atau, sekarang banyak juga dari kita yang mengidolakan artis, bukan? Baik dari dalam atau pun luar negeri. Entah itu artis sinetron, film, penyanyi, personil band, atlet, dan lainnya. BACA JUGA : Beruntungnya, 5 Anak Ini Dikunjungi oleh Idolanya! Saat mempunyai tokoh idola, biasanya kita akan senang melihat aktivitasnya. Baik melalui media sosial, televisi, majalah, dan lainnya. Kita selalu ingin tahu apa saja tentang tokoh idola kita itu. Lalu, bagaimanakah sikap kita saat menyukai tokoh idola? 1. Mengambil Sikap Positif Mengidolakan seseorang itu boleh saja dan tidak ada masalah. Page 2
Page 3
Bobo.id – Apakah teman-teman saat ini sedang mengidolakan seseorang? Mengidolakan superhero atau tokoh kartun misalnya. Atau, sekarang banyak juga dari kita yang mengidolakan artis, bukan? Baik dari dalam atau pun luar negeri. Entah itu artis sinetron, film, penyanyi, personil band, atlet, dan lainnya. BACA JUGA : Beruntungnya, 5 Anak Ini Dikunjungi oleh Idolanya! Saat mempunyai tokoh idola, biasanya kita akan senang melihat aktivitasnya. Baik melalui media sosial, televisi, majalah, dan lainnya. Kita selalu ingin tahu apa saja tentang tokoh idola kita itu. Lalu, bagaimanakah sikap kita saat menyukai tokoh idola? 1. Mengambil Sikap Positif Mengidolakan seseorang itu boleh saja dan tidak ada masalah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News |