Sebutkan contoh perilaku demokrasi di lingkungan rumah

Pelaksanaan dan Penerapan Demokrasi dalam Keluarga, Sekolah & Masyarakat. Contoh penerapan dan pelaksanaan nilai-nilai demokrasi di lingkungan keluarga, sekolah, kehidupan bermasyarakat, serta demokrasi Indonesia di era digital dewasa ini. Setelah memahami pengertian demokrasi, kalian juga perlu tahu apa saja contoh pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Umumnya kita memang sering mendengar istilah demokrasi untuk penggunaannya di bidang pemerintahan. Namun tahukah kalian bahwa sebenarnya tidak hanya pada tataran pemerintahan, namun juga dalam lingkup terkecil semisal keluarga, sekolahan dan sebagainya.

Demokrasi adalah salah satu konsep yang amat sangat penting untuk dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan demokrasi di kehidupan kita sehari-hari.

Pelaksanaan dan Penerapan Demokrasi di Lingkungan Keluarga

Karena cakupan yang dapat digunakan untuk penerapan demokrasi sesungguhnya memang sangat luas, maka kita sudah pasti paham bahwa hal tersebut tidak bisa dipersempit hanya pada jajaran Negara dan pemerintahan saja.

Sistem ini juga sangat memungkinkan untuk bisa digunakan di dalam sebuah organisasi kecil yang paling dekat dari masyarakat seperti keluarga. Adapun pelaksanaan dan praktik budaya demokrasi yang diterapkan pada lingkup keluarga tentu saja perlu disesuaikan dengan kondisi, kebiasaan, dan juga kesepakatan dari sebuah keluarga. Karena besar kemungkinan budaya dan kebiasaan tiap keluarga akan berbeda dengan keluarga lainnya. Kita ambil contoh misalnya saja:

  • Semua anggota keluarga dirumah memiliki kewajiban untuk menerapkan dan mendapatkan keadilan tanpa pilih kasih
  • Diharuskan untuk dapat mengatasi dan menemukan solusi jika ada suatu permasalahan melalui jalan musyawarah dan mencapai mufakat
  • Tiap anggota dari keluarga diharuskan untuk memiliki rasa toleransi atas perbedaan pendapat yang ada dari anggota lainnya
  • Harus selalu mengutamakan urusan bersama keluarga dibandingkan dengan urusan pribadi
  • Semua anggota keluarga selalu memiliki hak yang sama dalam menyampaikan sebuah kritik dan juga saran dengan tujuan untuk ketentraman dan juga kesejahteraan bersama di lingkungan keluarga
  • Setiap anggota keluarga juga dipastikan harus memiliki kewajiban masing-masing yang harus dilaksanakan dalam lingkup keluarga
  • Setiap anggota dari keluarga diharuskan untuk memiliki kewajiban untuk saling menyayangi dan juga menghormati satu sama lain
  • Mengadakan pertemuan keluarga juga perlu dilakukan apabila dibutuhkan
  • Setiap anggota keluarga harus sadar terhadap setiap tugas dan juga kewajiban masing-masing
  • Bersedia memposisikan ayah sebagai seorang kepala keluarga
  • Memposisikan masing-masing dari anggota keluarga sebagaimana kedudukan dan tanggung jawab masing-masing
  • Membagi tugas di dalam rumah sesuai dengan kemampuan dan bagian yang adil

BACA JUGA: PENGERTIAN DEMOKRASI LIBERAL, CIRI-CIRI DAN LATAR BELAKANG MUNCULNYA DEMOKRASI LIBERAL DI INDONESIA

Pelaksanaan dan Penerapan Demokrasi di Lingkungan Sekolah

Sebagai seorang pelajar yang baik, kita tentunya diharuskan untuk mentaati peraturan dan sistem yang ada di sekolah. Demokrasi juga tidak kalah penting untuk diterapkan di lingkungan pendidikan seperti sekolah. Kita ambil contoh misalnya saja:

  • Melakukan pengaturan dan pemerataan tugas piket dengan adil dan merata
  • Mengadakan upacara dengan petugas yang dipilih secara bergantian
  • Melakukan kegiatan sosialisasi dan juga menjaga hubungan yang baik di antara guru dan juga murid di lingkungan sekolah
  • Penentuan anggota pemimpin organisasi di sekolah atau di kelas melalui jalan musyawarah
  • Datang ke sekolah sesuai dan tepat pada waktunya
  • Menghargai dan menghormati pendapat atau opini dari orang lain
  • Memberikan usulan saran dan juga pendapat kepada pihak sekolah yang berwenang, agar kegiatan belajar mengajar semakin berkembang
  • Mencatat pendapat atau opini pribadi dan mengisi majalah dinding yang ada di sekolah
  • Melunasi iuran tertentu atau SPP secara tepat waktu

Pelaksanaan dan Penerapan Demokrasi di Lingkungan Masyarakat

Walaupun kita sebelumnya sudah membahas mengenai penerapan demokrasi di lingkungan sekolah maupun rumah, rupanya demokrasi juga harus diterapkan pada kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Ini ditujukan sebagai wujud dari penerapan hidup sosial antar masyarakat. Adapun contoh dari penerapannya di lingkungan masyarakat adalah sebagai berikut:

  • Saling melindungi antar warga
  • Bersedia untuk bahu membahu dan menjunjung tinggi kedamaian pada lingkungan masyarakat
  • Saling bekerja sama ketika ingin menyampaikan suatu gagasan dengan tujuan untuk kepentingan pengembangan masyarakat itu sendiri
  • Memiliki sikap untuk saling tenggang rasa antara satu dengan yang lain
  • Selalu menghargai pendapat orang lain
  • Mampu mengemukakan kritikan atau pendapat untuk kesejahteraan umum
  • Mengelola dana yang tersedia dengan baik dan benar
  • Berupaya untuk selalu mencari solusi atas permasalahan tertentu dengan cara musyawarah dan mufakat
  • Ikut membayar secara aktif pada iuran masyarakat

Demokrasi Indonesia di Era Digital

Mulai dari merdeka hingga hari ini, negara kita ini telah menerapkan sistem demokrasi. Hal-hal simpel yang biasa kita ikuti seperti misalnya pemilu daerah atau presiden yang melibatkan rakyat secara adil dan bersama-sama untuk memilih. Adalah salah satu contoh bukti bahwa berlangsungnya demokrasi di Negara ini memang sudah sangat lama.

Pada era modern yang juga disebut dengan era digital ini, demokrasi di Indonesia kemudian berkembang dan berlangsung pada suatu wilayah yang baru. Era ini muncul dengan adanya perkembangan teknologi yang amat pesat di tengah-tengah masyarakat. Perkembangan ini juga di iringi dengan perkembangan informasi dan komunikasi yang tak kalah cepatnya dengan perkembangan teknologi lainnya.

SIMAK JUGA: PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT DAN PERBEDAANNYA

Kita dapat mengetahui bahwa tentu saja, munculnya era baru satu ini amat memberikan dampak bagi seluruh bidang kehidupan manusia yang ada, termasuk juga di dalamnya sistem demokrasi yang terpimpin.

Pengguna internet yang saat ini sudah semakin marak dan umum juga dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang saat ini telah berkembang dengan amat mudah. Termasuk jika kita ingin memperoleh informasi mengenai kinerja dari pemerintah yang ada saat ini.

Ini juga mengakibatkan hubungan timbal balik dari para pembaca dan pengguna internet yang kemudian memberikan masukan, kritikan, saran atau bahkan hujatan pada pihak tertentu tanpa adanya filter yang memadai. Sesungguhnya semua orang memang pada dasarnya diperbolehkan untuk berkata apapun, baik itu adalah orang yang pakar atau ahli dalam bidangnya atau bahkan masyarakat umum yang bahkan bukan ahli dalam bidang apapun. Hal ini juga merupakan akibat yang sangat wajar terjadi dan masuk ke dalam daftar dampak yang ada pada era digital yang memang pada dasarnya lebih mengarah kepada kebebasan.

Disamping efeknya yang dapat memberikan dampak kurang baik atau negatif, era digital ini sesungguhnya juga memberikan keuntungan dan dampak positif untuk kehidupan. Dikarenakan dunia maya bukan hanya terbatas untuk digunakan oleh kaum muda, maka banyak juga kaum-kaum dari berbagai tingkatan usia, profesi dan keahlian.

Sudah sangat umum apabila kita melihat para pejabat negara yang menuliskan gagasan atau pendapat mereka di sosial media dan berbicara atas nama pemerintah atau suatu instansi tertentu. Ini juga memberikan timbal balik yang dapat menjadi jalur penghubung secara tidak langsung antara pemerintah dan masyarakat tanpa adanya sekat apapun.

LIHAT JUGA: NEGARA PENGANUT SISTEM DEMOKRASI DAN PENYALAHGUNAAN DEMOKRASI

Sebagai rakyat yang berpengaruh kepada kedaulatan Negara, sudah seharusnya bahwa kita memang memiliki hak yang bebas di dunia maya. Namun, dengan adanya kemudahan dari alat komunikasi ini sebaiknya juga diiringi dengan penggunaannya yang juga dimanfaatkan secara positif seperti untuk memberikan masukan yang membangun bagi pemerintah maupun masyarakat sekitar.

You're Reading a Free Preview
Page 4 is not shown in this preview.

Sejak awal pembentukannya, Indonesia telah memplokamirkan diri menjadi negara yang demokratis. Meskipun Indonesia pernah menggunakan baik bentuk pemerintahan Presidensial dan Parlementer  akan tetapi Indonesia tetap menggunakan demokrasi sebagai sistem pemerintahannya. Meskipun begitu, ada beberapa macam demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia.

Awal masa kemerdekaan Indonesia, di sekitar tahun 1945 hingga 1950, diterapkan sistem demokrasi revolusi. Setelah itu, pada tahun 1950 – 1959, Indonesia menerapkan demokrasi parlementer. Kemudian setelah itu masih dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia menerapkan sistem demokrasi terpimpin dari tahun 1959 hingga 1965. Akan tetapi banyak penyimpangan pada masa demokrasi terpimpin yang harus diperbaiki. Pada tahun 1966, Indonesia mengalami pergantian presiden setelah terbitnya Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret yang memberikan mandat pada Soeharto untuk menggantikan Presiden Soekarno. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dari tahun 1966 hingga 1997, Indonesia menerapkan demokrasi Pancasila sebagai wujud aktualisasi pancasila dalam bidang politik. Perbaikan pada penyimpangan nilai Pancasila juga menjadi Pemerintahan orde baru.  Pasca era orde baru, Indonesia memasuki babak baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Itulah dimana era reformasi dimulai, tepatnya pada tahun 1998. Pada masa tersebut, demokrasi Indonesia juga mengalami perubahan.

Dari beberapa jenis demokrasi yang diterapkan di Indonesia tersebut, demokrasi di Indonesia tetap berpegang teguh pada Pancasila sebagai ideologi negara. Dan sebagi bukti bahwa demokrasi masih kokoh di Indonesia, ada beberapa contoh dari sikap demokratis yang terlihat di beberapa aspek kehidupan. Tidak hanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saja, namun contoh dari sikap demokratis juga diterapkan dalam kehidupan sehari – hari dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Berikut adalah contoh dari sikap demokratis yang ada dalam kehidupan sehari – hari:

  1. Tidak pilih kasih pada semua anggota keluarga

Semua anggota keluarga berhak mendapat kasih saying yang sama. Khususnya untuk anak, entah itu anak sulung atau bungsu. Mereka harus mendapat kasih saying yang sama dari orangtua maupun sesama saudara. Hal itu untuk membuktikan bahwa dalam satu keluarga terdapat pemerataan kasih sayang dan hak serta martabat.

  1. Semua anggota keluarga berhak menyampaikan kritik dan saran

Walaupun anak harus selalu patuh pada orangtua, tidak berarti bahwa anak tidak berhak menyampaikan kritik dan saran demi kesejahteraan bersama. Orang tua juga harus bisa menerima kritik dan saran yang diberikan oleh anak. Tentu saja, kritik dan saran tersebut harus mengarah pada suatu kebaikan, dan juga disampaikan dengan cara yang baik. Menyampaikan kritik dan saran dengan cara yang baik bisa dilakukan dengan tanpa mengurangi rasa hormat pada orang tua.

  1. Mengerjakan tugas rumah sesuai kewajibannya

Dalam sebuah keluarga biasanya terdapat pembagian tugas rumah. Dan semua anggota keluarga harus busa melaksanakan sesuai dengan kesepakatan. Menghindari tugas rumah dan menyerahkannya pada ibu bukanlah tindakan yang tidak demokratis.

  1. Memahami tugas dan kewajiban masing – masing dalam keluarga

Selain pembagian tugas rumah, dalam keluarga juga biasanya ada tugas dan kewajiban tergantung peran masing – masing anggota keluarga. Sebagai contoh, ayah mencari nafkah, ibu mengurus rumah, dan anak belajar. Akan tetapi tidak berarti bahwa anggota keluarga tidak perlu membantu tugas ibu. Tidak berarti bahwa anak dan ibu bisa menuntut ayah untuk nafkah yang berlebihan, dan lain sebagainya.

  1. Saling menghormati dan menyayangi

Menghormati dan menyayngi adalah hal yang wajib dilakukan dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu setiap anggota keluarga berhak disayangi dan dihormati. Semua anggota keluarga juga wajib menyayangi dan menghormati. Itulah contoh sikap demokratis dalam keluarga yang erat kaitannya dengan kerakyatan dan keadilan.

  1. Menghargai posisi ayah sebagai kepala keluarga

Posisi ayah dalam keluarga adalah sebagai kepala keluarga. Yang menentukan arah dan tujuan keluarga. Kepala keluarga yang memebrikan keputusan untuk setiap penyelesaian masalah. Ayah juga merupakan tulang punggung bagi perekonomian keluarga. Oleh karena itu, anggota keluarga yang lain wajib menghargai dan menghormati peran ayah tersebut. Namun, dengan posisinya, ayah juga harus tetap menjaga penerapan contoh sikap demokratis dalam keluarga.

  1. Menempatkan anggota keluarga sesuai dengan posisinya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap anggota keluarga memiliki posisi atau peran masing-masing. Dengan begitu, semua anggota keluarga harus bisa melaksanakan dan menempatkan perannya sesuai dengan posisinya agar semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

  1. Bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah keluarga

Segala permasalahan yang muncul dalam lingkungan keluarga harus diputuskan secara musyawarah untuk mufakat. Dengan begitu keputusan yang diambil akan bisa diterima oleh semua anggota keluarga.

  1. Menghargai pendapat tiap anggota keluarga

Dalam proses musyawarah untuk menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan, semua anggota berhak mengemukakan pendapat. Oleh karena itu, anggota keluarga yang lain juga harus bisa menghargai setiap pendapat yang diberikan oleh anggota keluarga untuk kemudian ditarik kesimpulan dan diambil keputusan.

  1. Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi

Semua anggota keluarga memang boleh mengeluarkan pendapat dalam musyawarah. Keputusan dalam musyawarah juga harus bisa diterima oleh semua anggota keluarga. Akan tetapi, pendapat dan keputusan dalam musyawarah keluarga harus bisa mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi anggota keluarga.

  1. Pemilihan ketua organisasi atau ketua kelas

Contoh sikap demokratis yang bisa ditunjukkan di sekolah adalah dengan adanya pemilihan ketua organisasi dalam sekolah, atau pemilihan ketua kelas. Pemilihan tersebut biasanya dilakukan dengan pengumpulan suara dari para warga sekolah. Hal tersebut menunjukkan adanya demokrasi dalam sekolah.

  1. Pembagian tugas piket yang adil

Kebersihan adalah tanggung jawab semua warga masyarakat. Oleh karena itu, semua warga masyarakat khususnya siswa harus bisa menjaga kebersihan terutama kebersihan kelas yang biasanya dilakukan oleh regu piket. Dalam pembagian regu piket yang adil dan merata, kita bisa melihat adanya demikrasi dalam pembagian tugas tersebut. Itu jarena setiap siswa mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam kelas. Pembagian regu piket juga merupakan wujud kebijakan yang dibuat dari oleh dan untuk siswa di dalam kelas.

  1. Menjaga komunikasi yang lancar dengan seluruh anggota sekolah

Semua warga sekolah harus bisa menjaga komunikasi yang baik. Baik itu antara guru dengan siswa, guru dengan guru, atau siswa dengan siswa. Hal ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

  1. Menghargai pendapat orang lain

dalam kehidupan bersosialisasi di lingkungan sekolah, tetntu saja kita sering mengalami perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat itu bisa terjadi dalam suatu proses musyawarah, dalam diskusi pelajaran, maupun dalam rapat. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita dapat saling menghargai pendapat orang lain sebagai wujud dari contoh sikap demokratis.

  1. Bergantian menjadi petugas upacara

Menjadi petugas upacara adalah hak sekaligus kewajiban semua siswa. Pemilihan petugas upacara tidak seharusnya diberikan pada orang – orang tertentu. Semua siswa sebaiknya mendapat giliran untuk menjadi petugas upacara.

  1. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan OSIS

Aktif ikut berpartisipasi dalam kegiatan OSIS menunjukkan demokrasi di sekolah berjalan dengan lancar. Semua siswa berhak ikut dalam kegiatan OSIS, bukan hanya pengurus OSIS saja. Dengan begitu semuanya bisa ikut berpartisipasi dalam sistem demokrasi di sekolah.

  1. Menyuarakan aspirasi demi kemajuan sekolah

Sebagai warga sekolah, semuanya harus bisa berpartisipasi mengeluarkan pendapat demi kemajuan sekolah. Itulah salah satu ciri adanya contoh sikap demokrasi dalam sekolah. Aspirasi tersebut bisa disuarakan dalam beberapa bentuk. Sebagai contoh, pendapat lisan pada saat rapat dan musyawarah, atau penulisan artikel dalam majalah dinding dan bulletin sekolah.

  1. Menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan

Salah satu contoh sikap demokrasi dalam lingkungan masyarakat adalah dengan menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan. Semua warga mempunyai hak dan kewajiban yang sama atas keamanan lingkungan. Hal tersebut bukan hanya kewajiban dari petugas keamanan saja.

  1. Menggunakan musyawarah untuk penyelesaian masalah dan penetapan kebijakan

Musyawarah slah satu cara yang diangkat dari nilai luhur bangsa Indonesia sejak daman dahulu. Musyawarah adalah cara dimana semua warga atau perwakilan menyampaikan pendapat untuk mencari mufakat. Musyawarah biasanya dilakukan untuk mencari penyelesaian masalah atau menetapkan suatu kebijakan.

  1. Mengikuti musyawarah warga

Dalam pelaksanaan musyawarah, semua anggota masyarakat berhak mengikuti dan mengeluarkan pendapatnya. Hal itu merupakan contoh sikap demokrasi yang ada dalam masyarakat.  Dari pendapat – pendapat itulah nanti keputusan terbaik akan diambil.

  1. Tidak memaksakan pendapat pada orang lain

Dalam kehidupan bermasyarakat, semua orang berhak mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Oleh karena itu, kita tidak boleh mempengaruhi orang lain dengan pendapat kita, maupun memaksakan pendapat kita pada orang lain. Hal itu sangat bertentangan dengan contoh sikap demokrasi dalam masyarakat.

  1. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan

Sebagai anggota masyarakat, sudah seharusnya kita ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Hal itu karena kegiatan tersebut juga demi kepentingan bersama dalam masyarakat.

  1. Memberikan kritik dan saran demi kemajuan lingkungan masyarakat

Sebagai contoh sikap demokrasi yang ada dalam masyarakat, semua warga masyarakat berhak dan wajib memberikan saran dan kritik demi kemajuan lingkungan masyarakat. Sebagai pemimpin, pemimpin juga harus bisa menerima masukan tersebut dengan baik.

  1. Mengalokasikan dana desa sesuai dengan rencana anggaran

Dana desa harus bisa digunakan sebagaimana mestinya. Hal itu adalah karena dana dena merupakan dan dari oleh dan untuk masyarakat. Apabila tidak digunakan sesuai dengan anggaran yang semestinya, tentu aka nada pihak yang dirugikan, terutama rakyat. Perbuatan tersebut tidak sejalan dengan contoh sikap demokrasi yang seharusnya dijalankan.

  1. Mengembangkan sikap tenggang rasa sesama warga

Perbedaan dalam satu lingkungan masyarakat adalah hal yang wajar. Oleh karena itu sudah seharusnya perbedaan itu diakui dan dihargai dengan terus mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam masyarakat.

Demikian artikel tentang contoh sikap demokratis dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi anda semua.