Sebutkan cara pengolahan limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakat

  • home
  • tekno
  • Sebutkan cara pengolahan limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakat

    Petugas mengukur suhu sampah organik menjadi pupuk yang tengah dilakukan pengolahan di Unit Pengolahan Sampah (UPS) Merdeka 2, Depok, Jawa Barat, Jumat, 29 Januari 2021. Unit Pengolahan Sampah (UPS) Merdeka 2 milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok tersebut setiap harinya dapat mengolah 2 ton hingga 3 ton sampah rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan. TEMPO/M Taufan Rengganis

    TEMPO.CO, Jakarta - Sampah menjadi salah satu masalah terhadap lingkungan, pengolahananya yang tidak tepat menyebabkan penumpukkan dan sumber penyakit, dan tentu saja mengganggu pemandangan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia Jumlah timbunan sampah nasional pada 2020 mencapai 67,8 juta ton.

    Sampah organik maupun non-organik akan terus bertambah jumlahnya seiring pertumbuhan dan faktor konsumsi masyarakat, jika tidak diimbangi dengan edukasi pengolahan sampah akan mengakibatkan penumpukan sampah yang semakin banyak.

    bahwa sebenarnya sering sampah didefinisikan sekadar derajat keterpakaiannya. Sehingga apabila masyarakat merasa suatu benda nilai pakainya tidak bisa digunakan akan mengumpulkan pada tumpukan pembuangan.

    Perlu diberikan edukasi dalam pengelolaan sampah, berbentuk kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan akhirnya berdampak pada pengurangan dan penanganan sampah.

    Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi empat jenis. Pertama, sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain. Kedua, sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain. Ketiga, sampah yang berupa debu/abu. Keempat, sampah yang berbahaya (B3) karena mengadung zat-zat kimia atau apapun itu yang dapat mengancam kesehatan.

    Pengolahan sampah bisa dimulai dari ruang lingkup rumah tangga, yaitu limbah organik. Limbah pada dasarnya hasil akhir yang dikeluarkan dari segala aktifitas rumah tangga. Namun beberpa limbah rumah tangga, dapat diolah kembali menjadi sutu bentuk yang bermanfaat, seperti sampah rumah tangga.

    Baca: Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah Hasilkan Energi, Menristek: Jadi Pilot Project

    Daur ulang sampah organik berarti sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup dan bisa terurai alamai oleh kerja bakteri tanpa adanya keterlibatan manusia, namun pemberian bahan kimia dalam membantu proses penguraian jika dinilai perlu. Pengolahan sampah organik yang tidak tepat juga dapat menimbulkan pencemaran seperti pencemaran udara sebab bau yang dikelurkannya, walaupun demikian, sampah organik sangat ramah lingkungan.

    Berdasarkan bentuknya, sampah organik terbagi atas dua jenis, yaitu sampah organik basah yang sampah di dalamnya mengadung air. Sampah organik basah contohnya adalah sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang. Jenis satu lagi, sampah organik kering, sampah di dalamnya sedikit mengandung air seperti kayu, ranting pohon, dan daun-daun kering.

    Bisa lakukan berbagai cara pengolahan sampah organik kering ataupun basah, seperti:

    Pembuatan Kompos


    Selama pandemi, semua kegiatan dilakuakn dari rumah yang otomatis juga akan mempengaruhi jumlah produksi sampah setiap harinya. Ada baiknya dilakukan pengolahan kombinasi anatara sampah kering dan basah. Dengan cara menyediakan tempat penampungan sampah dengan ember cat ukuran 20 kilogram yang di sisinya diberi sejumlah lubang guna fungsi mengalirkan udara sehingga menghentikan kerja bakteri anaerob yang malah membuat ember kompos menimbulkan bau.

    Kemudian, masukkan sampah organik ke dalam ember dan segenggam tanah, ingat cukup sampah organik saja, dan lakukan berkala, tunggu hingga dua sampai tiga bulan dan kompos alami bisa langsung dipakai.

    Bahan Tambahan Pakan Ternak
    Sampah jenis ini sangat membantu untuk tambahan pakan ternak. Penggunaan sisa sampah organik untuk ternak dapat menghemat ongkos pembelian pakan ternak. Jika di kota, lahan yang terbatas sangat tidak memungkinkan memiliki ternak, namun jangan menyerah, ada beberapa usaha pengolahan sampah yang menerima sampah organik untuk diolah dengan pelayanan daring

    TIKA AYU




    Sebutkan cara pengolahan limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakat

    Sampah atau limbah anorganik adalah sampah yang timbunanannya pada tanah dapat mencemarkannya. Pencemaran tanah karena jenis limbah ini disebabkan oleh kandungan zat yang sulit terurai.

    Zat yang lama kelamaan tidak terurai itu akan tertimbun di dalam tanah dalam waktu lama hingga menyebabkan rusaknya lapisan tanah. Contoh dari sampah anorganik adalah sampah plastik, besi, kaca, kabel, bohlam lampu, dan sebagainya.

    Tips mudah mengelola sampah atau limbah anorganik

    Penumpukan limbah anorganik yang terlalu lama dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Selain itu, penumpukan sampah yang tidak terurai pun dapat merusak lingkungan dan kesehatan mahkluk hidup lainnya.

    Oleh karena itu, kita dapat berkontribusi dalam mencegah dampak yang lebih parah dengan mengelola penggunaan sampah anorganik untuk menjadi lebih bermanfaat.

    Baca Juga: Mengenal Jenis Jenis Sampah Beserta Pengelolaannya

    Pengelolaan sampah anorganik memang membutuhkan teknologi tertentu, namun kamu bisa memilih beberapa tips pengelolaan yang mudah dan dapat dilakukan sendiri di bawah ini.

    Proses pembersihan

    Sebelum diolah, bersihkan dahulu plastik yang akan dimanfaatkan kembali. Hal itu agar bahan plastik yang akan digunakan dapat terhindar dari kotoran yang masih menempel.

    Simpan sisa botol plastik

    Setelah botol-botol plastik telah dibersihkan, kamu bisa menyimpannya untuk berbagai keperluan. Misalnya saja, kerajinan tangan, pekerjaan rumah, hingga menjadi pot tanaman.

    Sebutkan cara pengolahan limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakat

    Jadikan kaleng bekas sebagai hiasan atau peralatan lainnya

    Jenis limbah anorganik yang dapat kamu jadikan hiasan selain botol plastik, adalah kaleng aluminium. Cuci bersih kaleng sisa tersebut, cat dengan warna yang menarik, kemudian gunakan untuk berbagai kebutuhan. Misalnya, sebagai tempat pensil.

    Kaleng bekas susu juga bisa digunakan kembali sebagai tempat hiasan bunga, hiasan kap lampu, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.

    Gunakan kembali botol kaca bekas

    Botol kaca bekas perlengkapan kosmetik dapat kamu gunakan kembali lho untuk menyimpan aksesoris berukuran kecil. Misalnya saja, jepit rambut dan cincin.

    Sedangkan, botol kaca bekas minuman dapat pula kamu gunakan kembali untuk menyimpan jus, minuman herbal, dan jenis minuman lainnya. Jangan lupa cuci bersih terlebih dahulu.

    Berikan sisa sampah anorganik kepada UKM kerajinan tangan

    Langkah berikut ini adalah langkah akhir yang memang sulit jika harus dilakukan sendiri.

    Jika kamu sering membeli minuman dalam bentuk kemasan sachet, kamu bisa menyimpannya dan menunggu hingga terkumpul dalam jumlah banyak.

    Berikan hasil yang kamu kumpulkan kepada UKM yang memang fokus dalam mengolah dan menjual hasil kerajinan tangan. Pasalnya, dengan tabungan sisa sampah plastik yang kamu hasilkan, dapat membantu UKM dalam mengolah bungkus minuman bekas menjadi barang yang lebih berguna, seperti tas dan dompet.

    Baca Juga: Jenis dan Cara Mengelola Limbah Organik di Rumah

    Yuk, cobain fitur layanan laundry ramah lingkungan di sini dari D-Laundry.

    Jakarta -

    Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Limbah anorganik sumbernya bukan berasal dari makhluk hidup. Sementara, arti dari limbah itu sendiri adalah sisa produksi atau buangan yang tidak terpakai dari hasil kegiatan manusia ataupun alam.

    Dikutip dari modul Prakarya Paket B Setara SMP/MTs Kelas VIII bertajuk "Limbah Bernilai" oleh Yenti Rokhmulyenti, S.Pi dan Suci Paresti, berdasarkan senyawanya, limbah dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni limbah organik, limbah anorganik, dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).

    Kebalikan dari anorganik, limbah organik merupakan limbah yang sifatnya dapat mudah membusuk (bisa terurai), seperti sisa-sisa makanan, kotoran hewan dan manusia, daun-daunan, dan lain-lain.

    Sedangkan limbah B3 adalah kelompok limbah yang mengandung bahan atau senyawa yang dapat membahayakan, lingkungan dan juga mengganggu kesehatan keberlangsungan makhluk hidup.

    Contoh Limbah Anorganik

    Limbah anorganik terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu limbah keras anorganik dan limbah lunak anorganik.

    Limbah keras anorganik merupakan limbah yang mengandung bahan yang kuat, sehingga tidak mudah untuk dihancurkan oleh alat biasa. Lembah anorganik seperti ini hanya dapat dihancurkan menggunakan teknologi tertentu dengan cara penghancuran, pemanasan, ataupun pembakaran.

    Contoh limbah keras anorganik antara lain berupa:

    1. Pelat-pelat yang berasal logam
    2. Pecahan keramik
    3. Pecahan kaca
    4. Bekas kaleng
    5. Paku yang berkarat

    Limbah lunak anorganik merupakan kebalikan dari limbah anorganik keras. Limbah anorganik ini bersifat lentur atau lunak, dan mudah dibentuk.

    Contoh limbah lunak anorganik:

    1. Sampah plastik, yang bisa berbentuk styrofoam, kantong plastik, bekas sedotan plastik, dan bekas-bekas bungkus kemasan makanan cepat saji. Sampah plastik menjadi masalah besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun dan 24 persennya masih tidak terkelola
    2. Limbah cair, seperti bekas air sabun cuci, bekas air deterjen, limbah industri, lembah dari minyak, contohnya minyak goreng, dan masih banyak lagi.

    Pengelolaan Limbah Anorganik

    Karakteristik limbah secara umum biasanya berukuran mikro, bersifat dinamis yang hasil penyebarannya berdampak luas dan berjangka panjang. Limbah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan masyarakat, jika tidak dikelola dengan baik.

    Untuk itu, pengelolaan limbah anorganik bisa dilakukan dengan penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Sistem ini salah satu solusi sederhana dalam menjaga lingkungan dengan mudah dan murah. Apa itu 3R?

    • Reuse: menggunakan kembali sampah yang masih bisa dipakai untuk beberapa fungsi.
    • Reduce: mengurangi penggunaan barang sekali pakai
    • Recycle: mendaur ulang sampah menjadi benda-benda yang memiliki manfaat dan nilai baru.

    Penerapan sistem 3R bisa dilakukan dengan cara melakukan pengolahan sampah menjadi kompos, membuatnya menjadi bahan kerajinan bernilai, memilih untuk menggunakan kantong belanja kain, daripada menggunakan kantong plastik, bahkan limbah juga bisa dimanfaatkan menjadi sumber pembangkit listrik tenaga sampah.

    Nah, itu tadi penjelasan mengenai limbah anorganik beserta contohnya. Detikers, jangan lupa mencoba mempraktikkan cara pengelolaan limbah ya!

    Simak Video "WWF Prediksi Polusi Plastik di Lautan Dunia Naik 4x Lipat pada 2050"



    (pal/pal)