Sebutkan beberapa tahapan untuk membuat gambar ilustrasi manual dan digital

berulang-ulang, sehingga tercapai plastisitas yang diinginkan.Gambar 39. Ilustrasi menggunakan teknik dry brush(-esref.html)7) Teknik half tone, adalah cara menggambar dengan memanfaatkan efektransisi warna dari terang ke gelap, dengan menggunakan tinta atau cat yangdibuat agak encer, efek transisi warna tersebut digunakan untuk mencapaiplastisitas yang diinginkan

Kamu termasuk tipe ilustrator yang gemar membuat karya ilustrasi manual? Saatnya mengubahnya jadi versi digital! Pernah melihat kecanggihan para ilustrator di Instagram saat mereka membuat sebuah karya digital? Kalau pernah, pasti kita kagum dibuatnya. Prosesnya terlihat begitu mudah di Instagram, padahal kenyataannya tidak semudah kelihatannya. Dan ternyata, karya-karya tersebut tidak melulu lahir dari sketsa digital saja, lho.

“Untuk saya, terus menggali kemampuan manual menggambar itu penting. Karena saya percaya, kalau kita terus mengasah kemampuan manual itu, maka kemampuan digital hanya perlu menyesuaikan. Soalnya ‘kan, di gambar manual enggak ada tombol undo. Belajar dari kesalahan akan lebih cepat lewat gambar manualmu,” jelas Kemas Acil, seorang ilustrator yang tergabung dalam Studio Tomodachi bersama 2 rekan ilustrator lainnya.

Baca Juga: Kemas Acil: Membuka Mata Soal Seni Ilustrasi

Belakangan, kalau mengintip akun Instagram Kemas, kita akan banyak disuguhkan karya-karya ilustrasi digitalnya. Tapi, apakah semua karya Kemas dibuat 100% digital? Jawabannya, tidak.

Isu ini juga mulai banyak diperbincangkan di industri ilustrasi.Mengasah kedua sisi kemampuan (manual dan digital) seharusnya dapat meningkatkan kredibilitas si ilustrator sendiri. “Bukan hanya itu, menurut saya, para ilustrator akan menjadi lebih fleksibel saat menerima sebuah brief. Misal, kita dapat tawaran untuk membuat sebuah mural, atau mengikuti sebuah bazar yang hanya memperbolehkan untuk menjual original artwork (karya asli yang tidak dapat dicetak ulang). Ya, walaupun teknologi semakin maju dan canggih, percayalah, enggak ada ruginya mengasah kemampuan manual kalian,” tegas Kemas.

Salah satu karya manual Kemas Acil yang diubah menjadi karya digital (Dok. Kemas Acil)

Ternyata, Kemas sendiri lebih senang berproses dari sebuah karya manual yang kemudian ia sulap menjadi sebuah ilustrasi digital nan apik. “Saya selalu bawa buku sketsa ke mana-mana. Sisanya, mau menggambar pakai pensil, drawing pen, diwarnai atau tidak, ya tergantung kebutuhan saya biasanya. Nantinya, karya manual itu bisa disempurnakan lewat media digital itu,” kata Kemas yang selama ini menggarap karya digitalnya menggunakan iPad dan aplikasi ProCreate.

Lantas, bagaimana proses Kemas Acil dalam menggarap karya manual yang kemudian dijadikan ilustrasi digital? Berikut prosesnya:

1. Sketsa Manual

“Untuk saya, ukuran kertas/buku sketsa tidak terlalu penting. Yang amat membantu dari teknologi digital adalah penyesuaiannya akan ukuran. Saya sendiri, kadang menggambar manual di media berukuran A5 atau A4. Nah, untuk sedikit berjaga-jaga kalau saya sedang mood atau punya kebutuhan mewarnai (secara manual), saya memilih kertas tebal (Aquarelle atau mix media) agar saya punya pilihan lebih dalam proses manual tersebut,”

“Untuk contoh di bawah, saya membuat sketsa amat kasar dan memilih panel 1 untuk dijadikan karya digital,”

Sketsa kasar Kemas Acil2. Memotret/Scan Gambar Manual

“Setelah selesai dengan semua proses gambar manual, saya biasanya memotretnya menggunakan handphone saja. Yang penting fotonya jelas, kena pencahayaan yang tepat dan tidak blur. Selain memotret, untuk resolusi yang lebih baik, kita juga dapat meng-scan gambar manual tersebut. Saya sih, lebih milih memotret karena lebih praktis, hehehe. Hal ini akan mempermudah kita dalam langkah-langkah digital selanjutnya,”

Tracing garis dari foto sketsa tersebut menggunakan aplikasi ProCreate

Baca Juga: 5 Langkah Merangkai Komik Strip Ala Maghfirare

3. Tracing

“Ketika gambar manual itu sudah selesai kita potret/scan, silahkan buka aplikasi digital pilihanmu. Saya sendiri, menggunakan aplikasi ProCreate yang tersedia dalam iPad. Tidak harus menggunakan aplikasi yang sama, kok. Saya selalu menekankan hal ini. Bahwa untuk menghasilkan karya yang baik tidak harus menggunakan ProCreate/aplikasi yang serupa dengan orang lain,”

“Setelah membuka aplikasi pilihanmu, ini saatnya kamu meng-insert foto/hasil scan karya manualmu. Buatlah layer baru di atasnya dan mulailah melakukan tracing (menggambar ulang sesuai garis) mulai dari garis luar, hingga ke garis detailnya,”

Pembuatan detail menggunakan aplikasi digital4. Coloring

“Nah, kalau sudah selesai men-tracing semua garis, ini saatnya kita bisa lebih eksploratif. Saya sendiri, sering mencoba banyak palet warna baru dan teknik pewarnaan baru pada tahap ini. Secara pelan-pelan, dan tentunya lebih mudah daripada pewarnaan manual, saya bisa membuat beberapa alternatif pewarnaan di layer yang berbeda-beda. Ketika sudah sreg dengan salah satunya, saatnya finishing dan detailing!”

Mewarnai sketsa yang telah selesai

Lihat para desainer yang tergabung dalam jejaring GetCraft!

5. Finishing

“Ini salah satu bagian favorit saya, karena artinya karya ilustrasi tersebut sudah nyaris rampung, hahaha. Di tahap ini, saya menonjolkan highlight dan shadow serta detail-detail kecil lainnya seperti tekstur finishing karya saya. Setelah semua selesai, kini saatnya kita bisa melihat/membandingkan karya manual dan digital kita. Selamat mencoba, ya!”

Hasil akhir karya ilustrasi digital Kemas Acil

Regular

Italic

Bold

What’s a Rich Text element?

The rich text element allows you to create and format headings, paragraphs, blockquotes, images, and video all in one place instead of having to add and format them individually. Just double-click and easily create content.

Static and dynamic content editing

A rich text element can be used with static or dynamic content. For static content, just drop it into any page and begin editing. For dynamic content, add a rich text field to any collection and then connect a rich text element to that field in the settings panel. Voila!

How to customize formatting for each rich text

Headings, paragraphs, blockquotes, figures, images, and figure captions can all be styled after a class is added to the rich text element using the "When inside of" nested selector system.

Ilustrasi menggambar ilustrasi. Foto: iStock

Dalam mata pelajaran Seni Budaya, ada satu soal yang kerap menjadi pertanyaan, yaitu jelaskan langkah-langkah menggambar ilustrasi. Nah, untuk mengetahui jawabannya, kamu bisa membaca ulasan lengkapnya berikut ini.

Ilustrasi adalah gambar yang memperjelas ide cerita atau narasi. Ilustrasi berfungsi untuk memperkuat, memperjelas, memperindah, mempertegas, dan memperkaya cerita atau narasi.

Selain itu, dengan adanya ilustrasi, cerita akan menjadi lebih hidup sehingga dapat membantu meningkatkan imajinasi pembaca dalam memahami isi cerita itu sendiri. Objek gambar ilustrasi bermacam-macam. Mulai dari gambar manusia, hewan, hingga tumbuh-tumbuhan.

Gambar-gambar tersebut dapat berdiri sendiri atau berupa gabungan dari berbagai macam objek yang berbeda. Yang jelas, objek gambar ilustrasi disesuaikan dengan tema cerita yang dibuat.

Orang yang menggambar ilustrasi disebut dengan illustrator. Mereka dapat membuat gambar ilustrasi dalam berbagai bentuk.

Misalnya, dalam bentuk cerita bergambar, karikatur, kartun, komik, serta ilustrasi karya sastra berupa puisi atau sajak. Gambar ilustrasi juga dapat diwarnai sesuai keinginan ilustrator dengan mementingkan unsur estetikanya.

Teknik Menggambar Ilustrasi

Menggambar ilustrasi. Foto: iStock

Pembuatan gambar ilustrasi dapat dilakukan dengan cara manual maupun menggunakan teknologi digital. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik kering dan teknik basah.

Mengutip buku Seni Budaya terbitan Kemendikbud (2014), menggambar ilustrasi dengan teknik kering maksudnya adalah tidak perlu menggunakan pengencer air atau minyak.

Ilustrasi bisa langsung dibuat pada bidang dua dimensi berupa kertas gambar. Kemudian, dibuat sketsa untuk selanjutnya diberi aksen garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan. Media kering yang dapat digunakan antara lain pensil, arang, krayon, charcoal, dan pulpen.

Ilustrasi yang dibuat menggunakan teknik basah dilakukan dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas atau kanvas, kemudian diberi warna sesuai dengan media basah yang digunakan.

Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain cat air, cat minyak, tinta, atau media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer.

Langkah-langkah Menggambar Ilustrasi

Menggambar ilustrasi bukanlah hal yang mudah dan memerlukan keterampilan tersendiri. Sebab, ilustrasi yang baik itu bisa menjelaskan dan mempertegas isi narasi atau cerita yang diilustrasikan. Berikut adalah langkah-langkah menggambar ilustrasi:

1. Menentukan tema gambar

Langkah pertama dalam menggambar ilustrasi adalah menentukan tema gambar. Tema gambar ini disesuaikan dengan cerita atau peristiwa yang akan diilustrasikan.

Selain itu, target dari pembaca cerita juga perlu diperhatikan. Misalnya, jika cerita yang disajikan adalah cerita anak-anak, maka ilustrasi dibuat sederhana agar mudah dipahami anak-anak.

2. Menentukan jenis gambar ilustrasi

Ilustrasi Kartun. Foto: iStock

Selanjutnya, tentukan jenis gambar ilustrasi. Ada banyak jenis yang dapat dipilih, seperti komik, kartun, karikatur, atau ilustrasi karya sastra. Ini juga harus disesuaikan dengan isi narasi atau cerita.

3. Menentukan irama, komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan pada objek gambar

Setelah tema dan jenis gambar ditentukan, langkah berikutnya yaitu menentukan irama, komposisi, proporsi, keseimbangan, serta kesatuan pada objek gambar yang akan dibuat. Aspek-aspek ini sangat penting dalam menyampaikan maksud ilustrasi tersebut agar lebih mudah dipahami pembaca.

4. Menggambar sketsa global

Sketsa global yang dimaksud adalah coretan bentuk dasar elemen yang akan digambar. Sketsa global ini menjadi acuan untuk dikembangkan menjadi ilustrasi yang lebih sempurna.

5. Memberikan arsiran atau warna

Langkah terakhir adalah memberi arsiran atau warna pada objek cerita sesuai dengan karakter cerita. Misalnya, dengan memberikan efek shading gelap-terang untuk mempertegas cerita atau menambahkan detail-detail tertentu untuk menyempurnakan gambar ilustrasi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA