Sebutkan 3 contoh perilaku ihsan orang tua dalam mendidik anak anaknya

Illustrasi Tetangga. Foto: Freepik

Islam memberi kedudukan yang istimewa bagi tetangga, karena mereka hidup berdampingan dengan kita. Jika hubungan seorang Muslim dengan tetangganya harmonis, niscaya tercipta kedamaian serta manfaat satu sama lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetangga adalah orang yang tinggal di sebelah dan berdekatan dengan rumah kita. Sedangkan menurut Islam, sebagaimana mengutip buku Antalogi PAI karya Suhardi, tetangga adalah empat puluh rumah dari setiap penjurunya (empat puluh dari barat, timur, utara, dan selatan rumah kita).

Ada banyak perintah di dalam Alquran maupun hadits agar kita berperilaku ihsan kepada tetangga. Salah satunya seperti yang disebutkan dalam firman Allah Subahanahu wa Ta’ala berikut:

وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa: 36).

Lalu, seperti apakah perilaku ihsan kepada tetangga menurut ajaran Islam? Simak jawabannya di bawah ini.

Contoh Perilaku Ihsan Kepada Tetangga

Illustrasi Tetangga. Foto: Freepik

Berikut contoh perilaku ihsan kepada tetangga seperti yang dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam : Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas IX karangan Drs. H. Masan AF, yaitu:

  • Apabila berjumpa dengan tetangga, ucapkanlah salam, Assalamu 'alaikum. Jawablah ucapan salam dari tetangga, Wa 'alaikumus-salam wa rahmatullahi wa barakatuh.

  • Jagalah nama baik tetangga. Jika menceritakan tetangga, ceritakanlah yang baik-baiknya.

  • Bersikap sopan santun kepada tetangga, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

  • Jika tetangga mendapat kesenangan, hendaklah kita mengucapkan selamat tanda kita turut senang. Sebaliknya, jika tetangga kita terkena musibah atau mengalami kesusahan, kita turut prihatin dan menghiburnya agar bersabar.

  • Menjenguknya jika tetangga kita sakit dan mendoakannya agar lekas sembuh.

  • Bertakziah bila tetangga sedang terkena musibah, untuk menghibur dan menyabarkannya.

  • Memaafkan segala kesalahannya atau kekhilafannya.

  • Hormatilah keluarga atau teman-teman tetangga kita, walaupun rumah mereka jauh dari rumah kita.

  • Jika kita memiliki makanan yang dilihat oleh anak tetangga atau harumnya sampai tercium oleh tetangga, hendaklah kita memberi makanan tersebut kepada tetangga kita, walaupun hanya sedikit.

  • Jika tetangga bepergian, awasilah rumahnya dari gangguan orang jahat.

Janganlah kita melakukan hal-hal yang menggangu atau menyakiti tetangga misalnya:

  • Membunyikan radio atau televisi keras-keras, padahal tetangga kita sedang tidur atau ada yang sedang sakit.

  • Mengganggu atau menyakiti anak atau saudara tetangga.

  • Merusak tanaman tetangga.

  • Mengganggu binatang peliharaan tetangga.

  • Menceritakan kejelekan atau aib tetangga kepada orang lain.

  • Jika kita membangun rumah, jangan sampai menutup ventilasi rumah tetangga sehingga udara atau angin tidak dapat masuk ke rumah tetangga.

Hak dan Kewajiban dalam Bertetangga

Illustrasi Tetangga. Foto: Freepik

Dalam hidup bersosial termasuk bertetangga, setiap orang harus mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing. Diterangkan dalam sebuah hadits, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut: "Kedudukan tetangga itu ada tiga golongan: (1) Tetangga yang hanya memiliki satu macam hak saja, yaitu tetangga yang paling sedikit memperoleh hak. (2) Tetangga yang memiliki dua macam hak. (3) Tetangga yang memiliki tiga macam hak.

Adapun tetangga yang memiliki satu macam hak saja, ialah tetangga musyrik yang tidak ada hubungan kefamilian dan baginya mempunyai hak tetangga saja. Tetangga yang memiliki dua macam hak, yaitu tetangga muslim yang baginya mempunyai hak hubungannya dengan kita karena Islam, dan hak karena tetangga.

Sedangkan tetangga yang memiliki tiga macam hak, ialah tetangga muslim, mempunyai hubungan kefamilian. Baginya memilliki hak Islam (hak karena hubungannya dengan kita, karena Islam), hak tetangga, hak kefamilian (kekerabatan)."