Ilustrasi 5 Contoh Penerapan Perilaku Jujur di Sekolah. Sumber: pexels.com Pendidikan di sekolah, selain berfokus pada pendidikan akademis, juga harus menerapkan pendidikan karakter kepada anak. Pendidikan karakter diharapkan dapat membentuk anak mempunyai kepribadian yang kuat, mandiri, dan berakhlak baik. Salah satu sifat yang perlu ditekankan dalam pendidikan karakter adalah sifat jujur. Show Buku Fair Play, Konsep dan Aplikasi dalam Pembelajaran Sepakbola Usia Remaja oleh Dr. Dimyati, M.Si [2020: 33], menjelaskan bahwa sikap jujur adalah sikap terbuka, dapat dipercaya, dan apa adanya. Dalam kehidupan sehari-hari sikap jujur ditandai dengan adanya sikap apa adanya, menepati janji, mengakui kesalahan, menolak berbohong, menipu, dan mencuri. Menurut buku Pengetahuan Sosial 3B untuk Sekolah Dasar oleh Rachmat Sukidjo [2005: 45], jujur artinya lurus hati dan tidak curang, baik dalam berbicara maupun dalam berperilaku. Jujur adalah sikap atau perbuatan budi pekerti yang luhur. Seseorang yang jujur memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam segala tingkah laku. Perilaku jujur perlu ditanamkan sejak dini dan perlu dikembangkan dalam kehidupan agar anak-anak memiliki budi pekerti yang baik. Oleh karena itu pendidikan karakter yang menekankan pada perilaku jujur sangat penting diterapkan di sekolah. Ilustrasi 5 Contoh Penerapan Perilaku Jujur di Sekolah. Sumber: pexels.com5 Contoh Penerapan Perilaku Jujur di Sekolah.Berikut ini adalah 5 contoh perilaku jujur yang dapat diterapkan di sekolah untuk diperhatikan para guru dan murid, yaitu sebagai berikut:
Itulah penjelasan mengenai sikap jujur serta 5 contoh perilaku jujur yang dapat diterapkan di sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter. Sifat jujur yang ditanamkan sejak dini akan memberi banyak manfaat, antara lain dapat dipercaya orang-orang di sekitar dan dapat menghindarkan diri dari perilaku yang melanggar norma serta aturan dalam masyarakat.[IND] Page 2Lihat Foto KOMPAS.com/Gischa Prameswari Ilustrais contoh sikap yang bertentangan dengan aturan sekolah KOMPAS.com – Sekolah adalah lembaga pendidikan yang berfungsi untuk mendidik siswa secara aktif dan mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam proses pendidikan tersebut, sekolah menerapkan aturan di sekolah. Namun, kerap kali terdapat sikap yang bertentangan dengan aturan di sekolah. Aturan atau tata tertib sekolah adalah norma dasar yang berisi kebijakan, hak, dan kewajiban siswa dalam sekolah tersebut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 ayat 2 butir a menyebutkan bahwa setiap peserta didik berkewajiban menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan. Sehingga aturan di sekolah harus ditaati oleh semua siswa. Moh Mansyur Fawaid dalam jurnal Implementasi Tata Tertib Sekolah dalam Meningkatkan Karakter Kedisiplinan Siswa [2017] menyebutkan tujuan utama aturan sekolah adalah melatih dan menanamkan disiplin yang menjadi permasalahan di sekolah. Baca juga: Contoh-Contoh Kewajiban Kamu di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat Contoh sikap bertentangan dengan aturan sekolahKedisiplinan disebut permasalah sekolah karena kerap kali terjadi pelanggaran aturan di sekolah. Padahal ketidakdisiplinan akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Berikut ini contoh sikap yang bertentangan dengan aturan di lingkungan sekolah:
Baca berikutnya
Video yang berhubungan
Mejayan – “Pelanggaran disiplin adalah Seluruh tindakan atau perbuatan yang bersifat negatif, karena bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi masyarakat, maupun yang berlaku bagi PNS, baik itu yang berkaitan dengan kedinasan maupun yang tidak berkaitan dengan kedinasan, sehingga termasuk melanggar kewajiban dan atau larangan. Hal ini tercantum dalam PP 53 Tahun 2010 pasal 3 dan atau 4.” demikian disampaikan Suwanta, SH., MH. Kepala Sub Bagian Pengolahan A3 Badan Pertimbangan Kepegawaian Jakarta saat menyampaikan Sosialisasi PP 53 Tahun 2010 Ibu Endang Setyowati, SH., MM., Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Madiun dalam sambutan Sosialisasi menyampaikan harapannya agar setelah diadakan sosialisasi ini peserta sebagai pimpinan pada unit kerja masing-masing dapat mengimplementasikan aturan-aturan yang terkait dengan kedisiplinan yang meliputi kewajiban dan wewenangnya sebagai atasan langsung terhadap bawahannya dalam melakukan pembinaan kedisiplinan. Disampaikan oleh Suwanta, SH., MH. Bahwa sesuai dengan PP. 53 Tahun 2010 tegas disampaikan bahwa penegakan disiplin seorang PNS ada pada atasannya. Setiap informasi pelanggaran disiplin yang masuk harus ditindaklanjuti dengan langkah-langkah riil mulai dari penghimpunan informasi, pemanggilan, pembinaan, BAP hingga tindak lanjut berupa pelaporan kepada Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Madiun. Pelanggaran disiplin PNS selain meninggalkan 17 Kewajiban yang melekat pada seorang PNS, melakukan larangan bagi seorang PNS juga merupakan pelanggaran yang harus ditangani seorang atasan. Berikut 15 Larangan bagi seorang PNS: |