- Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa organisme makhluk hidup baik manusia, hewan, serta tumbuhan. Apakah detikers tahu apa saja contoh jenis sampah organik? Show
Sampah organik sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun contoh yang termasuk sampah organik adalah sisa sayur dan buah, kotoran hewan hingga daun kering. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi sampah yaitu sebagai suatu barang yang dibuang karena sudah tidak terpakai lagi atau sisa dari kegiatan manusia. Sedangkan, maksud dari organik adalah suatu zat yang berasal dari makhluk hidup. Berdasarkan asalnya, sampah terbagi menjadi 2 yaitu sampah organik dan anorganik. Dalam artikel ini, kita akan membahas penjelasan dari sampah organik, jenis, contoh, hingga cara mengolahnya. Pengertian Sampah OrganikDikutip dari e-book Pengelolaan Sampah Organik & Anorganik Universitas Negeri Yogyakarta oleh Dr. Sujarwo, M.Pd, dkk, pengertian sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati. Sampah organik disebut sampah basah (garbage), karena sebagian besar cukup banyak mengandung air. Sampah rumah tangga termasuk sebagian besar contoh bahan organik. Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah terurai melalui proses alami. Artinya, terurainya sampah organik bisa terjadi tanpa adanya campur tangan manusia. Sampah organik mudah diuraikan, karena sampah organik bisa didegradasi oleh mikroba (bakteri pembusuk) atau bersifat biodegradable. Oleh sebab itu, sampah organik sering dimanfaatkan menjadi kompos maupun pupuk organik cair. Jenis-jenis Sampah OrganikMeskipun sampah organik dikenal sebagai sampah basah, namun berdasarkan jenisnya sampah organik digolongkan menjadi 2 antara lain, sampah organik basah dan kering. 1. Sampah Organik BasahSampah organik basah adalah sampah organik yang sebagian besar mengandung air. Inilah yang menjadi alasan kalau sampah organik bisa menimbulkan bau tidak sedap, karena punya banyak kandungan air yang menyebabkan sampah jenis ini cepat untuk membusuk. Contoh sampah organik basah, antara lain:
2. Sampah Organik KeringSampah organik kering termasuk sampah organik yang kadar airnya sedikit. Biasanya, sampah ini sulit diolah kembali, alhasil sampah organik kering lebih sering dibakar untuk dimusnahkan. Contoh sampah organik kering adalah:
Perbedaan Sampah Organik dan AnorganikSampah organik adalah sampah yang berasal dari hewan dan tumbuhan, sedangkan sampah anorganik berasal dari bahan non hayati, seperti produk sintetik, pengolahan bahan tambang atau dari proses industri. Sampah organik mudah terurai, semantara pengertian sampah non organik merupakan jenis sampah sangat sulit terurai oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, sampah organik memerlukan waktu yang lama untuk terurai. Bahkan, sampah anorganik butuh ratusan tahun untuk hancur/terurai Perbedaannya, sampah organik termasuk jenis sampah basah, sedangkan sampah anorganik disebut sampah kering (sebagian besar). Contoh barang yang termasuk sampah anorganik yaitu: kaleng, kantong plastik, beling, kaca, botol plastik, kertas dan lain-lain. Contoh Sampah OrganikMengutip Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kab. Buleleng, berikut merupakan contoh sampah organik: 1. Sisa-sisa MakananSisa-sisa makanan yang termasuk sampah organik banyak berasal dari sampah rumah tangga. Termasuk contoh sampah organik, karena sifatnya yang bisa didaur ulang kembali menjadi kompos. 2. DedaunanRanting dan daun-daun yang rontok dari pohon jika tidak dilakukan perawatan tertentu, maka akan menjadi salah satu sampah organik. Daun kering bisa dimanfaatkan sebagai bahan utama kompos. 3. Sisa Buah dan SayurSisa buah dan sayur menjadi salah satu kelompok sampah organik. Kulit atau bijinya dari buah maupun sayuran, biasanya hanya dibuang begitu saja oleh para pedagang atau hasil sampah rumah tangga. Sifatnya yang mudah busuk, menjadi alasan sisa buah dan sayur termasuk sampah organik. Contohnya, apel busuk, mangga busuk, jeruk busuk dan lain-lain. 4. Kotoran HewanKotoran hewan menjadi salah satu sampah organik yang punya manfaat. Kotoran hewan ternak bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kandang. 5. Kotoran ManusiaApakah kotoran manusia bisa menjadi pupuk? Jawabannya bisa, karena sampah organik berasal dari sisa organisme makhluk hidup, termasuk kotoran manusia. 6. KayuBagi sebagian orang, sampah kayu mungkin tidak berguna. Namun, kayu merupakan salah satu sampah organik yang memiliki nilai jika ada di tangan orang yang kreatif. Sampah kayu bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi yang terbarukan karena bagian dinding sel kayu mengandung selulosa. 7. Tulang IkanTulang ikan menjadi salah satu limbah perikanan. Tulang ikan termasuk sampah organik yang berasal dari restoran-restoran seafood atau penyaji makanan serba ikan. 8. Bangkai HewanContoh sampah organik lainnya yaitu bangkai hewan. Bangkai hewan, mungkin tidak bisa dimanfaatkan secara utuh. Namun, bangkai hewan bisa menjadi makanan lezat bagi bakteri pengurai. Cara Mengolah Sampah OrganikSampah juga memiliki nilai ekonomi, apabila kita bisa mengolahnya dengan baik menggunakan cara atau metode tertentu. Agar memiliki nilai ekonomis, pengelolaan sampah bisa dengan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Mengolah Sampah Organik Menjadi KomposKompos adalah bahan sampah organik yang telah mengalami proses pelapukan, yang disebabkan adanya interaksi antara mikroorganisme. Teknik pembuatan kompos ada tiga macam yaitu menggunakan keranjang, komposter dan lahan luas. Sebagai contoh, kali ini akan dibahas cara membuat kompos menggunakan alat komposter. Cara mengolah sampah organik menjadi kompos menggunakan alat komposter adalah sebagai berikut.
Manfaat Sampah OrganikSampah organik memiliki berbagai manfaat. Dengan memanfaatkannya, kita bisa meminimalisir banyaknya sampah di tempat pembuangan akhir. 1. Dijadikan Kompos atau Pupuk OrganikPengolahan sampah organik bermanfaat untuk kompos. Sampah organik seperti kotoran hewan maupun buah dan sayur busuk bisa dibuat menjadi kompos. 2. Tambahan Pakan HewanSampah-sampah organik juga bisa diolah menjadi pelet. Pelat dari sampah organik bisa untuk makanan ayam, ikan dan lain-lain. 3. Biogas dan ListrikTernyata, sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik. Bahan utama yang sampah organik yang bisa digunakan antara lain berasal dari kotoran, limbah tempe dan tahu. Itu tadi penjelasan dari pengertian sampah organik yang berasal dari sisa organisme makhluk hidup yang mudah terurai. Detikers jadi paham bukan, apa saja manfaat dari sampah organik?
(khq/fds)
Masalah sampah tidak pernah bisa lepas dari kehidupan manusia. Setiap manusia akan menghasilkan sampah setiap harinya, baik jenis sampah organik maupun sampah anorganik. Terutama di negara berkembang, yang sebagian besar masyarakatnya belum sadar akan ancaman sampah bagi kelestarian lingkungan. Sampah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Keduanya memiliki perbedaan, baik dari sumber, dampak dan cara pengelolaan. Pengertian Sampah OrganikIstilah sampah organik mungkin cukup sering didengar. Namun, masih banyak yang belum mengetahui secara rinci apa yang dimaksud dengan jenis sampahh ini. Sampah organik merupakan salah satu jenis sampah yang berasal dari molekul organik. Beberapa contoh jenis sampah alami, antara lain sampah makanan, berbagai macam tanaman, dan limbah dari hewan. Sampah organik berasal dari bahan-bahan yang mengalami dekomposisi, pelapukan atau penguraian secara alami. Selain melalui penguraian alami, penguraian sampah organik juga dapat dipercepat dengan bantuan manusia melalui berbagai cara. Jenis dan Contoh Sampah OrganikSampah organik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Masing-masing memiliki karakter tersendiri, antara lain: a. Sampah Organik BasahSampah organik basah adalah sampah alami yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Sampah ini lebih cepat membusuk dan terurai secara alami daripada sampah organik kering. Pembusukan ini disebabkan oleh faktor kelembapan yang tinggi. Contohnya adalah sisa sayuran atau buah-buahan. b. Sampah Organik KeringSampah organik kering merupakan sampah alami yang tidak banyak mengandung air. Contohnya adalah ranting pohon, dan daun-daun kering. Proses penguraian sampah jenis ini lebih lama dibanding sampah jenis organik basah. Prinsip Pengolahan SampahProduksi sampah yang semakin meningkat dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan lingkungan. Oleh sebab itu, diperlukan pengelolaan sampah dengan cara pengolahan yang tepat. Pengolahan sampah pada umumnya menggunakan 4 prinsip utama, antara lain: a. Mengurangi (Reduce)Prinsip pengolahan sampah yang pertama kali adalah mengurangi jumlah sampah. Masyarakat diharapkan dapat mengurangi volume sampah harian yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari. Misalnya, mengubah gaya hidup menjadi zero waste lifestyle. Meski tidak mudah, namun pola pikir masyarakat harus diubah melalui kesadaran mengenai dampak negatif sampah. Hal-hal sederhana yang bisa dilakukan, antara lain minum dengan sedotan, membawa kotak makan sendiri ketika membeli makanan, membawa botol minum sendiri, dan masih banyak lagi. b. Menggunakan Kembali (Reuse)Prinsip berikutnya adalah menggunakan kembali atau reuse. Prinsip ini menekankan kepada pemanfaatan kembali sampah untuk keperluan sehari-hari. Misalnya, memanfaatkan botol air kemasan sebagai pengganti pot tanaman, dan lainnya. baca juga: Plastik Hingga Puntung Rokok, Ini 5 Sampah Terbanyak di Bumi c. Mendaur Ulang (Recycle)Daur ulang atau recycle merupakan salah satu prinsip pengelolaan sampah. Daur ulang dilakukan untuk sampah-sampah yang dapat diubah menjadi barang-barang baru untuk kegiatan sehari-hari. Misalnya, daur ulang sampah rumah tangga untuk mainan anak-anak. Selain itu, sampah tekstil seperti kain perca juga dapat digunakan kembali menjadi tas, tempat tissue, dan sebagainya. Selain mengurangi sampah, kegiatan ini juga memiliki unsur ekonomi. d. Mengganti (Replace)Prinsip replace bisa juga dilakukan untuk mengolah sampah agar memiliki nilai guna yang lebih baik. Keempat prinsip pengolahan sampah diatas bisa dilakukan untuk sampah organik maupun sampah anorganik. Ada banyak sekali cara dan teknologi yang berkembang untuk memanfaatkan sampah. Misalnya, mengubah sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat untuk tanaman. Pentingnya Mengelola SampahDiatas sudah dijelaskan mengenai 4 prinsip yang dapat dilakukan untuk mengolah sampah. Perlukah hal-hal di atas dilakukan? Apa pentingnya mengelola sampah? Berikut ini beberapa hal yang menjadi latar belakang mengapa pengelolaan sampah sebaiknya dilakukan, antara lain:
Manfaat Sampah OrganikSampah tidak hanya memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Misalnya sampah organik, sampah ini memiliki peranan penting untuk kesuburan. Seperti yang telah disampaikan, sampah alami ini berasal dari bahan organik yang bisa terurai, maka keberadaan sampah ini cenderung ramah terhadap lingkungan. Pixabay Manfaat ini dapat diperoleh jika dikelola dengan tepat. Berikut adalah beberapa manfaat dari sampah organik: 1. Menjadi Pupuk KomposSalah satu manfaat sampah organik yang sudah dikenal adalah dapat diolah menjadi kompos. Pupuk kompos merupakan pupuk alami untuk tanaman. Meski manfaat ini telah diketahui secara luas, nyatanya tidak banyak orang yang memanfaatkan sampah alami ini untuk pupuk kompos. Padahal pengolahan sampah organik menjadi kompos bukanlah hal sulit, hanya saja tahapannya memang harus benar. 2. Dapat Diolah Menjadi Pakan TernakTidak hanya dimanfaatkan untuk pupuk kompos, sampah yang berasal dari bahan-bahan organis ini ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk tambahan pakan ternak. Biasanya hal ini diterapkan di pedesaan, para pemilik hewan ternak mencari rumput untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak mereka. Selain itu, sisa-sisa makanan juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan unggas, ikan, dan lainnya. 3. Pembuatan Kerajinan TanganBanyak yang mengira jika pemanfaatan sampah untuk kerajinan tangan atau souvenir hanya dapat dilakukan dari sumber sampah anorganik, misalnya plastik. Padahal, sampah organik juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi. Misalnya batok kelapa yang diolah menjadi berbagai kerajinan tangan. Tidak hanya itu, sampah kerang-kerangan di pantai juga bisa dimanfaatkan untuk souvenir. Sisa kayu yang sudah tidak terpakai juga bisa diolah menjadi berbagai alat atau benda yang bermanfaat. 4. BiogasManfaat lain dari sampah organik adalah dapat dimanfaatkan menjadi biogas. Sampah dari kotoran hewan, limbah tahu, atau limbah tempe bisa dimanfaatkan untuk membuat biogas karena menghasilkan gas metana. Biogas dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari dengan pengolahan yang benar, misalnya memasak dengan kompor berbahan bakar biogas. Pembuatan KomposSampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dalam skala kecil maupun besar. Pembuatan kompos bisa dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kompos, antara lain:
Selanjutnya, dapat diteruskan dengan langkah-langkah pembuatan kompos sebagai berikut:
Itulah beberapa bahan dan langkah yang bisa dilakukan untuk membuat kompos dari bahan sampah organik. Proses tersebut sebenarnya cukup mudah, hanya saja memang belum banyak yang memanfaatkannya. Pixabay Pembuatan Pakan TernakSalah satu manfaat sampah organik yang sudah dijelaskan adalah dapat diolah menjadi pakan ternak. Proses pembuatan pakan ternak dari sampah alami ini juga melewati beberapa tahapan, di antaranya: 1. PemisahanProses pemisahan sampah dilakukan dengan memilah bahan-bahan sampah. Proses ini dilakukan di tingkat produsen sampah, entah itu dari sampah rumah tangga, sampah dari pasar, atau sampah dari instansi tertentu. baca juga: Status Konservasi - IUCN Red List & CITES, Apakah Beda? Salah satu limbah organik yang cukup mudah didapatkan adalah limbah dari pasar. Di pasar banyak sekali sampah organik dari sayuran dan bahan makanan lainnya. 2. PencacahanPencacahan adalah proses pemotongan sampah menjadi serpihan yang lebih kecil. Proses ini diperlukan untuk memudahkan pembuatan pakan ternak. Proses pencacahan bisa dilakukan dengan mesin pencacah agar lebih cepat dan efisien. 3. FermentasiProses selanjutnya adalah fermentasi. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi dari pakan ternak. Selain itu, proses fermentasi juga dilakukan untuk meningkatkan nilai cerna sampah. Melalui proses ini, makanan ternak akan memiliki nilai gizi bagi hewan ternak. Fermentasi dilakukan dengan menggunakan bantuan salah satu jenis bakteri fermentasi, yaitu bakteri inokulan. 4. Pengeringan dan PenepunganSetelah proses fermentasi selesai, sampah organik yang telah diproses kemudian dikeringkan. Pengeringan dapat menggunakan cara tradisional, seperti penjemuran dibawah terik matahari. Setelah kering, bahan tersebut kemudian digiling hingga menjadi tepung (penepungan). 5. PencampuranProses selanjutnya adalah mencampurkan tepung dengan beberapa bahan tambahan lainnya. Pencampuran ini dilakukan dengan mesin pencampur. Tujuannya adalah untuk memperkaya kandungan dalam pakan ternak, sehingga benar-benar memenuhi kebutuhan gizi ternak. 6. Pembuatan PeletProses ini adalah proses terakhir. Pakan ternak yang telah jadi akan dibentuk menjadi pelet. Pelet dapat disimpan hingga 6 bulan lamanya. Produksi BiogasTidak hanya sebagai pakan ternak dan juga pupuk kompos, pengelolaan sampah organik juga dapat menjadi energi alternatif, yaitu biogas. Biogas memiliki kemampuan menjadi pengganti bahan bakar gas dalam skala kecil. Selain itu, biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik pada skala yang besar. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat biogas, antara lain:
Setelah alat dan bahan terkumpul, dapat dilanjutkan dengan proses sebagai berikut:
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai sampah organik dan juga pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan sampah yang baik bisa menjadi salah satu solusi lingkungan untuk menciptakan energi alternatif dan juga mengurangi dampak negatif dari penumpukan sampah. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih sadar dengan lingkungan dan potensi pengolahan sampah di sekitarnya. |