Salah satu kewajiban anak dirumah adalah

Parenting

Berbagai Kewajiban Anak di Rumah dan Cara Menerapkannya


Sebagai orang tua, sudah menjadi tugas untuk mengenalkan hak dan kewajiban anak di rumah. Kewajiban yang perlu anak penuhi berbeda-beda untuk tiap tahun perkembangan mereka.

28 Jun 2021|Fadli Adzani
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Bagikan
Salah satu cara menanamkan rasa tanggung jawab pada Si Kecil ialah dengan memberikan kewajiban anak di rumah
Table of Content
Berbagai kewajiban anak di rumah sesuai usia
Memperkenalkan kewajiban anak di rumah, bagaimana caranya?
Catatan dari SehatQ
Kewajiban anak di rumah adalah hal yang harus ditanamkan sejak dini oleh orang tua. Dengan begitu, anak-anak bisa mengerti apa arti tanggung jawab mereka sebagai anak, yang bisa membantu orang tua, dikala kewalahan dengan segala situasi di rumah. Mereka juga dapat belajar mengenai hubungan antarahak dan kewajiban anak yang perlu dipenuhi.
Menurut pakar pengasuhan anak, menanamkan tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban anak sejak dini, bisa membantu Sang Buah Hati untuk merasa "dibutuhkan". Selain itu, anak-anak juga merasa berkontribusi terhadap hal-hal penting di keluarga. Ayah dan Bunda, mari kenali berbagai kewajiban anak di rumah beserta cara tepat menerapkannya.

Berbagai kewajiban anak di rumah sesuai usia

Kewajiban anak terhadap orangtuanya di rumah perlu disesuaikan dengan usianya. Dengan begitu, si kecil dapat melaksanakan tugasnya dengan baik berdasarkan kemampuan mereka.Berikut adalah beberapa contoh kewajiban anak di rumah sesuai dengan usianya:

2-3 tahun

  • Merapikan mainan yang berserakan di lantai
  • Memungut sisa-sisa makanan yang terjatuh
  • Menyikat gigi, mencuci tangan, dan menyisir rambut
  • Menyimpan buku di raknya.

4 tahun

  • Mengikuti jadwal untuk memberi makan hewan peliharaan
  • Bisa membantu orang tua merapikan kasur
  • Mengoleskan mentega di roti
  • Mempersiapkan piring untuk makan malam keluarga
  • Memberitahu orang tua mengenai tempat yang akan dituju
  • Membantu orang tua belanja bulanan.

5-6 tahun

  • Membuat sarapan sendiri (sandwich), kemudian membersihkan piring setelah makan
  • Menuangkan minum sendiri
  • Mampu merapikan kasur dan kamarnya sendiri
  • Memilih pakaian dan memakainya tanpa bantuan
  • Membersihkan kaca dan jendela
  • Mengangkat telepon.

6-7 tahun

  • Menyapu lantai
  • Membersihkan meja
  • Mempersiapkan makan siangnya sendiri
  • Menjaga kebersihan kamar.

8-9 tahun

  • Mempersiapkan makan malam
  • Membersihkan meja setelah makan
  • Menaruh baju-baju kotor pribadinya, di tempat cuci
  • Mempersiapkan sarapannya sendiri
  • Mengupas sayur-sayuran
  • Mengepel lantai
  • Bawa hewan peliharaan jalan-jalan.

10 tahun

  • Melipat baju-baju yang sudah disetrika
  • Membersihkan jendela
  • Mencuci mobil
  • Memasak makanannya sendiri, dengan pantauan orang tua
  • Menyetrika baju
  • Menyuci pakaian
  • Membantu menjaga adik (dengan pantauan orang di rumah)
  • Membersihkan dapur
  • Mengganti sprei kasurnya.
Tentu saja, rekomendasi daftar kewajiban untuk anak di rumah ini, dapat Anda kombinasikan dengan kebutuhan, seperti membantu dalam menjaga kebersihan rumah. Anda bisa berkreasi dalam membuat daftar kewajiban tersebut, agar Si Kecil tidak bosan dalam melakukan tugas-tugasnya.Selain itu, jangan meninggalkan anak-anak, saat mereka melakukan kewajibannya. Sebab, semahir apapun mereka dalam memenuhi tanggung jawab, pantauan orang tua juga masih diperlukan, sebelum akhirnya anak-anak bisa mandiri.

Memperkenalkan kewajiban anak di rumah, bagaimana caranya?

Anak-anak dapat belajar banyak, dengan melaksanakan kewajibannya di rumah. Tidak hanya mempunya hak di rumah, namun anak memiliki segelintir kewajiban yang harus dilakukan. Dengan begitu, anak-anak dapat menyadari, bahwa mereka memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, adik atau kakaknya,anggota keluarga lainnya dan yang pasti, orang tua.Rasa tanggung jawab ini sungguh penting. Sebab seiring bertambahnya usia, anak harus tumbuh mandiri di kemudian hari. Lantas, seperti apa cara memperkenalkan Kewajiban anak terhadap orangtua di rumah?

1. Tidak ada yang sempurna

Bersabarlah dengan anak Anda, saat mengajarinya
Sebagai orang tua, tentunya Anda bermimpi untuk memiliki anak yang bisa melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat. Nyatanya, tidak ada yang sempurna. Kewajiban anak di rumah, memang perlu ditanamkan sejak dini. Namun, Anda harus memperkenalkannya secara perlahan, dengan tetap menyenangkan.Jika Anda menginginkan kesempurnaan di dalam memperkenalkan kewajiban anak, hal ini hanya akan memunculkan rasa ketidaksabaran. Akibatnya, proses pengenalan kewajiban anak-anak Anda di rumah, bisa runyam.

2. Jangan menunda

Biasanya, orang tua akan merasa bahwa anak belum cukup umur untuk melaksanakan Kewajiban seorang anak di rumah. Percayalah, anak-anak tidak selemah yang Anda kira. Contoh kewajiban anak di rumah adalah membersihkan meja makan, setelah makan malam. Hal ini memang sepele, tapi dampaknya terhadap anak akan sangat besar.

3. Beri pujian

Berilah mereka pujian, agar terus termotivasi
Sebagai orang tua, jangan pelit dengan pujian. Berikanlah pujian kepada anak, walau kewajibannya di rumah, belum selesai. Misalnya, Anda bisa memberikan pujian, di saat anak-anak sedang dalam proses menyelesaikan kewajibannya di rumah.Sambil memujinya, Anda bisa terus memotivasinya. Sebab, Anda disarankan untuk terus membangun momentum positif, yang bisa memunculkan rasa semangat pada Si Kecil. Anak pun akan menjadikan kewajibannya sebagai kebiasaan.

4. Konsisten dan tegas

Jangan terlalu lembek dalam memperkenalkan kewajiban anak di rumah. Namun juga jangan terlalu keras. Seimbangkanlah sifat lembek dan tegas Anda, agar Si Kecil bisa lebih bersemangat dalam melakukan tugasnya di rumah.Orang tua disarankan untuk terus konsisten, dalam mengingatkan Si Kecil, terhadap kewajibannya di rumah. Jika tidak, anak akan mulai melupakan, dan bahkan meninggalkan kewajibannya di rumah.

5. Jadilah contoh yang baik

Pertama-tama, tunjukkan cara memenuhi tanggung jawab dan kewajiban di rumah dengan baik. Setelah itu, bantulah Si Kecil melakukannya. Selanjutnya, biarkan anak Anda melakukan kewajibannya sendiri, sambil memantaunya.Terakhir, jika Si Kecil telah mahir melakukan satu tugas kewajibannya, maka artinya, ia sudah siap melakukannya sendirian.Jangan terlena dengan waktu; carilah tugas lain yang bisa dilakukan anak, dan tunjukkan lagi cara melakukannya. Hal ini dilakukan, agar si anak tidak merasa bosan dan monoton, di dalam melakukan kewajibannya di rumah.

6. Spesifik dalam memberi tugas

Janganlah Anda meminta anak, untuk membersihkan kamar saja. Namun, beri instruksi yang lebih spesifik, seperti memasukkan pakaian ke dalam lemari di kamarnya, merapikan buku dan menyimpannya rak, hingga mengembalikan mainannya ke dalam tempat penyimpanannya.

7. Jangan terpaku dengan tenggat waktu (deadline)

Anak bukanlah robot, yang bisa selalu menyelesaikan tugasnya, dengan tenggat waktu (deadline). Sebagai orang tua, Anda disarankan untuk tidak terlalu terpaku dengan deadline. Ada konsep yang dianggap lebih sesuai, dalam memperkenalkan kewajiban anak di rumah, yakni konsep kapan dan kemudian. Konsep ini menyerupai sebab dan akibat. Anak berhak mendapat 'hadiah' setelah memenuhi tanggung jawabnya.Misalnya, setelah membersihkan kamarnya (kapan), anak boleh menonton televisi atau bermain handphone (kemudian). Dengan begitu, anak bisa termotivasi, untuk melakukan kewajibannya di rumah.

Baca Juga

Mengenal Generasi XYZ dan Karakteristik KhasnyaApraksia adalah Gangguan Bicara dan Gerak Tubuh pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara MenanganinyaBagaimana Tahapan Perkembangan Kognitif Anak?

Catatan dari SehatQ

Sebagai orang tua, memperkenalkan kewajiban anak di rumah sejak dini, menjadi hal penting. Jadilah orang tua yang suportif, di saat anak-anak sedang berusaha mempelajari cara melakukan kewajibannya di rumah.Dampingi dan tunjukkan cara yang tepat, pada anak. Di kemudian hari, kewajiban anak di rumah ini, akan berguna bagi masa depannya.Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kewajiban anak di rumah atau kesehatan si kecil, jangan ragu untukbertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
tips parentingibu dan anakgaya parentingorangtua
Referensi
Web MD. https://www.webmd.com/parenting/features/chores-for-children#1
Diakses pada 9 Januari 2020
Raising Children. https://raisingchildren.net.au/toddlers/family-life/chores/chores-for-children
Diakses pada 9 Januari 2020
Alyson Chafer. https://alysonschafer.com/home-responsibilities-by-age/
Diakses pada 9 Januari 2020
Bagikan

Artikel Terkait

Parenting

10 Permainan Anak Laki-laki agar Aktif dan Tidak Tergantung dengan Gawai

Ingin anak aktif bermain di luar rumah dan tidak tergantung dengan gawai (gadget)? Anda dapat mencoba permainan anak laki-laki seperti petak umpat, hingga layang-layang.
11 Mei 2021|Fadli Adzani
Kehamilan

Mengapa Bayi Sungsang Bisa Terjadi?

Posisi bayi ketika akan lahir normalnya adalah kepala berada di bawah mengarah pada saluran rahim. Bayi sungsang terjadi ketika kepala bayi tidak mengarah pada saluran rahim atau pantat dan kaki bayi mengarah ke bawah sehingga mempersulit kelahiran. Apa sebabnya?
31 Des 2019|Anita Djie
Parenting

Perkembangan Balita 1-5 Tahun yang Perlu Diketahui Orangtua

Perkembangan balita usia 1-5 tahun dapat dilihat dari fisik, kognitif (kecerdasan), motorik, kemampuan bahasa, hingga sosial dan emosionalnya.
09 Agu 2021|Larastining Retno Wulandari

Diskusi Terkait di Forum

Cara mengatasianak 7 tahun menjadi murung

Dijawab Olehdr. Lidya Hapsari

Kenapa bayi demam hanya di bagian kepala?

Dijawab Olehdr. Dwiana Ardianti

Golongan darah anak tidak sama dengan orangtua

Dijawab Olehdr. Evelin Kwandang