Ada berbagai macam obat tetes telinga yang bisa digunakan untuk menghilangkan masalah di telinga Anda. Selain ada banyak jenisnya, cara memakai obatnya pun ternyata harus Anda perhatikan dengan benar. Simak berbagai informasi di bawah ini mulai dari jenis obat tetes telinga hingga efek sampingnya. Show
Apa saja jenis-jenis obat tetes untuk sakit telinga?Untuk mengobati sakit telinga, dokter mungkin akan meresepkan obat sakit telinga dalam bentuk tetes. Ya, obat tetes telinga adalah jenis obat yang paling umum untuk penyakit yang satu ini. Berdasarkan jenisnya, ada beberapa obat tetes telinga bisa Anda temui, yaitu:
Beberapa obat sakit telinga memang mengandung satu kandungan utama untuk membasmi bakteri, akan tetapi tidak semua obat seperti itu. Sekarang ini, banyak obat sakit telinga yang kandungan obat di dalamnya merupakan kombinasi antara pereda nyeri dan penghilang bakteri atau jamur. Dengan begitu obat-obatan tersebut bisa digunakan lebih praktis. Meskipun begitu, semua penggunaan jenis obat ini harus dipantau oleh dokter THT Anda. Berikut jenis-jenis obat tetes telinga yang mungkin direkomendasikan dokter: 1. Polymyxin kombinasi (Otopain)Otopain adalah obat yang digunakan untuk mengatasi radang pada telinga akibat bakteri. Otopain mengandung bahan lidocaine yang berfungsi untuk mengatasi rasa sakit pada telinga. 2. Chloramphenicol kombinasi (Otolin, Colme)Otolin dan Colme sama-sama mengandung chloramphenicol yang berfungsi mengobati infeksi akibat bakteri di telinga bagian luar. Bedanya, selain mengandung chloramphenicol, Otolin juga mengandung obat antibakteri lainnya, seperti polymyxin. Kedua kandungan obat ini tidak cocok untuk mengobati infeksi telinga akibat virus. Selain antibakteri, kedua obat ini juga mengandung pereda nyeri. Obat sakit telinga Otolin mengandung pereda nyeri bahan benzocaine, sedangkan Colme mengandung pereda nyeri dengan bahan lidocaine. 3. Neomycin sulfat kombinasi (Otopraf, Otozambon)Otopraf dan Otozambon adalah obat sakit telinga yang mengandung neomycin sulfat dengan kombinasinya. Neomycin sulfat bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri dalam telinga. Obat-obatan ini dikatakan kombinasi karena juga mengandung pereda nyeri dan pereda bengkak. Salah satu pereda nyeri yang terkandung dalam obat ini adalah lidocaine. 4. Chloramphenicol (Erlamycetin, Reco, Ramicort)Erlamycetin, Reco, dan Ramicolt adalah beberapa merek obat telinga khusus untuk mengatasi bakteri. Kandungan utama dalam obat sakit telinga ini adalah chloramphenicol, yang berfungsi melawan pertumbuhan bakteri. Kandungan chloramphenicol juga sering digunakan sebagai obat tetes telinga anak. Tentunya dokter memiliki anjuran yang berbeda mengenai dosis untuk anak dan orang dewasa. Tingkat keparahan penyakit juga menentukan dosis yang akan diberikan. 5. Clotrimazole (Canesten)Untuk mengatasi infeksi di telinga akibat adanya pertumbuhan jamur, clotrimazole adalah salah satu obat sakit telinga yang digunakan. Clotrimazole bekerja melawan pertumbuhan jamur kulit atau jamur di kulit liang telinga. Clotrimazole ditemukan dalam beberapa bentuk dari salep hingga cairan. Untuk mengobati jamur dalam telinga, clotrimazole yang digunakan berbentuk obat tetes. Apa efek samping obat tetes telinga?Apapun obat tetes telinga yang Anda beli dan berapa pun harganya, jika digunakan tidak sesuai dengan anjurannya bisa jadi menimbulkan masalah baru. Berikut efek samping yang mungkin ditimbulkan akibat penggunaan obat tetes telinga yang tidak tepat: 1. Infeksi jamurObat tetes telinga termasuk jenis obat topikal, yakni digunakan khusus di satu tempat yang memang memerlukan obat, dalam kasus ini di liang telinga. Obat seperti ini biasanya hanya dipakai dalam beberapa minggu. Contohnya, neomycin hanya bisa dipakai berturut-turut dalam waktu seminggu. Lebih dari itu, obat ini justru akan memicu pertumbuhan jamur dan menyebabkan infeksi jamur baru. Kondisi ini akan jadi lebih sulit diobati dan memerlukan pengobatan lebih lanjut lagi. 2. Eksim di liang telingaSelain itu, dosis yang terlalu besar dan jangka waktu yang digunakan terlalu lama bisa juga menimbulkan peradangan dan eksim di liang telinga. 3. Risiko tuliPenggunaan obat tetes telinga juga dapat meningkatkan risiko tuli akibat obat, khususnya pada orang yang mengalami telah mengalami perforasi (pecahnya) gendang akibat infeksi. Jika kondisi gendang telinga sudah terbuka, maka harus hati-hati dalam pemberian obat ini. Oleh karena berbagai macam efek samping inilah tetap diperlukan konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan salah satunya. Dengan berkonsultasi, efek samping obat yang Anda gunakan bisa diminimalisir. Tidak semua tetes telinga adalah obat untuk infeksiMeski kebanyakan obat infeksi indra pendengaran Anda tersedia dalam bentuk tetes, bukan berarti semua obat tetes ini berfungsi untuk menyebuhkan infeksi. Tak hanya untuk membasmi bakteri, kuman, dan menghilangkan rasa nyeri, obat ini juga jadi pembersih telinga Anda. Terdapat beberapa kandungan dalam obat pembersih telinga untuk menjaga kebersihan indra pendengaran Anda. Beberapa bahan di antaranya, yaitu alkohol, gentian violet, m-cresyl asetat, thimerosal, dan thymol. Kandungan-kandungan ini efektif membersihkan kotoran di telinga. Tak hanya menjaga kebersihan telinga dengan membersihkan bakteri, pembersih telinga tetes juga dapat membersihkan earwax atau kotoran telinga. Beberapa jenis obat pembersih telinga sebagaimana dilansir dalam laman BPOM RI, antara lain: 1. Natrium dokusatNatrium dokusat ditemukan dalam berbagai obat pembersih telinga seperti forumen. Natrium dokusat merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk melunakan kotoran telinga. Semakin lunak kotoran telinga, semakin mudah pula kotoran itu keluar. Dengan begitu, telinga Anda terhindar dari pertumbuhan bakteri dan jamur. 2. Fenol gliserinMirip seperti natrium dokusat, fenol gliserin juga digunakan sebagai obat pembersih telinga. Fenol gliserin berperan sebagai pelembap dan zat yang melunakan. Bahan ini aman dan tidak menimbulkan iritasi ketika digunakan pada kulit liang telinga yang sedang terkelupas atau sedang mengalami luka. 3. Hidrogen peroksida 3%Bahan ini juga digunakan sebagai obat tetes pembersih telinga yang ampuh. Hidrogen peroksida atau perhidrol sifatnya mirip dengan natrium dokusat, akan tetapi penggunaan bahan ini biasanya dicampur dengan air hangat, dengan perbandingan 1:1. Apa efek samping obat pembersih telinga?Obat tetes pembersih telinga juga memiliki efek samping jika larutan tersebut digunakan secara berlebihan. Jika terlalu banyak dan terlalu sering, obat pembersih telinga justru akan menimbulkan infeksi telinga. Infeksi ini disebabkan karena kemungkinan ada cairan obat pembersih telinga yang tertinggal dalam saluran telinga. Cairan obat pembersih telinga yang tertinggal ini bisa menjadi tempat pertumbuhan bakteri yang selanjutnya membuat telinga Anda meradang. Bagaimana cara memakai obat tetes telinga yang benar?Cara menggunakan obat tetes telinga untuk dewasaBegini cara menggunakan obat tetes telinga yang benar. Persiapan
Meneteskan obat tetes telinga
Cara penyimpanan botol obat
Cara menggunakan obat tetes telinga anakMemberikan obat tetes telinga anak akan lebih menantang daripada memberikannya pada orang dewasa. Anak lebih banyak bergerak dan mudah merasa tidak nyaman. Kalau sudah begini yang ada anak malah meronta-ronta. Obat yang harusnya masuk bisa jadi dikeluarkan lagi atau tumpah ke luar telinga. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat menggunakan obat tetes telinga anak:
|