Berikut beberapa penyebab kerusakan pada ginjal. Show
Faktor-faktor risikoSiapa yang berisiko terkena sakit ginjal?Diabetes dan hipertensi berhubungan dengan penyakit ginjal. Selain kedua penyakit tersebut, ada sejumlah faktor lainnya yang membuat seseorang lebih berisiko menderita penyakit ginjal.
Faktor di atas merupakan faktor yang tidak dapat diubah. Selain itu, gangguan ginjal sering berkaitan dengan kondisi medis lainnya, seperti sebagai berikut.
KomplikasiApa komplikasi yang mungkin terjadi?Apabila Anda mengalami penyakit ginjal, hampir setiap bagian dari tubuh akan ikut dipengaruhi. Berikut ini beberapa risiko komplikasi yang terjadi akibat ginjal yang rusak.
DiagnosisBagaimana cara mendiagnosis sakit ginjal?Penyakit ginjal awal biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Pengujian adalah satu-satunya cara untuk mengetahui bagaimana kondisi ginjal Anda. Penting bagi ginjal Anda untuk diperiksa jika Anda memiliki faktor risiko utama seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau riwayat keluarga gagal ginjal. Berikut ini beberapa pemeriksaan ginjal dan kelainan di dalamnya.
Selain beberapa pemeriksaan di atas, tekanan darah juga dapat menjadi patokan, apakah Anda mengalami penyakit ginjal atau tidak. Maka dari itu, Anda diimbau untuk menjaga tekanan darah yang telah ditetapkan oleh masing-masing penyedia layanan kesehatan. Semakin cepat Anda tahu bahwa Anda memiliki penyakit ginjal, semakin cepat Anda bisa mendapatkan pengobatan untuk membantu keterlambatan atau mencegah gagal ginjal. Bagi penyandang diabetes dan pemilik faktor risiko lainnya, pemeriksaan rutin setiap tahun direkomendasikan. Obat dan pengobatanInformasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Apa pengobatan untuk penyakit ginjal?Pengobatan untuk ginjal yang rusak tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa penyakit ginjal dapat diobati, tetapi tidak jarang tidak dapat disembuhkan. Metode pengobatan sakit ginjal biasanya bertujuan untuk membantu mengendalikan gejala, mengurangi risiko komplikasi dan memperlambat tingkat keparahan. Penyakit ginjal juga mungkin membuat kondisi lebih buruk dari waktu ke waktu dan dapat menyebabkan gagal ginjal. Apabila hal ini terjadi, pengobatan untuk gangguan ginjal stadium akhir mungkin diperlukan. Oleh sebab itu, dokter akan mencoba memperlambat dan mengontrol penyebab penyakit ginjal yang Anda alami, sehingga menjadi bervariasi. Dikutip dari US National Kidney Foundation, berikut beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit ginjal.
Pengobatan di rumahPerubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan untuk mengatasi penyaki ginjalPenderita penyakit ginjal sebenarnya dapat hidup seperti orang normal lainnya, seperti bekerja, berkumpul bersama orang terdekat, dan aktif secara fisik. Namun, Anda perlu mengubah gaya hidup dan pola makan agar hidup lebih sehat dan lebih lama. Hal ini dikarenakan komplikasi penyakit ginjal, seperti serangan jantung dan stroke, berisiko dapat terjadi. Maka dari itu, perubahan gaya hidup baik untuk jantung dan ginjal Anda. Perubahan gaya hidupPola hidup sehat adalah panduan yang wajib dijalani penderita penyakit ginjal. Hal ini terutama penting dilakukan jika Anda memiliki diabetes, hipertensi, atau keduanya. Anda bisa mulai dengan membicarakan masalah ini dengan ahli gizi, ahli diabetes, atau penyedia layanan kesehatan profesional lainnya. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol gejala dan membantu menjaga kesehatan ginjal.
Perubahan dietGaya hidup yang sehat tidak terlepas dari pola makan yang bergizi pula ketika memiliki penyakit ginjal. Ada beberapa makanan yang baik untuk ginjal. Namun, Anda perlu memperhatikan makanan siap saji karena mengandung garam dan natrium aditif tinggi yang dapat memperparah kondisi ginjal. Umumnya, dokter akan menganjurkan Anda untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau ahli diet. Hal ini bertujuan agar Anda dapat mengetahui cara memilih makanan yang mudah diproses ginjal dan belajar tentang nutrisi penting untuk sakit ginjal. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Pengobatan batu ginjal dilakukan berdasarkan ukuran, bahan kimia yang membentuknya, dan letak batu. Pada beberapa kasus, batu akan keluar dari tubuh dengan sendirinya tanpa bantuan dokter. 1. Perawatan ketika tidak menunjukkan gejalaBagi Anda yang tidak memiliki gejala apapun, tetapi didiagnosa memiliki batu di ginjal, dapat melakukan beberapa hal di bawah ini untuk membantu mengeluarkan batu.
2. Pengobatan dengan gejala yang parahSementara itu, batu yang tidak keluar dengan sendirinya memerlukan bantuan dari ahli urologi, yaitu dokter spesialis urologi. Batu berukuran yang terlalu besar dapat menyebabkan perdarahan, kerusakan ginjal, dan infeksi saluran kemih. Oleh sebab itu, Anda mungkin memerlukan perawatan dan operasi batu ginjal yang diawasi langsung oleh dokter, yaitu:
3. Cara alami memecah batu ginjalSelain minum air putih, berikut cara alami untuk mengobati batu ginjal lewat urine. Namun, perlu diingat bahwa biasanya cara ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda mencobanya.
Pengobatan di rumahPengobatan batu ginjal tidak akan berhasil jika tidak diiringi dengan perubahan gaya hidup yang membantu mengatasi masalah ini. Di bawah ini beberapa hal yang perlu Anda lakukan setelah didiagnosis menderita batu ginjal.
Jika Anda memiliki pertanyaan lain, harap konsultasi dengan dokter Anda untuk lebih memahami solusi terbaik untuk Anda. PencegahanOrang yang pernah menderita penyakit kencing batu sangat mungkin akan mengalami kondisi yang sama. Oleh sebab itu, Anda perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat untuk mencegahnya. Perubahan gaya hidup ini juga tergantung pada jenis batu dan mengapa kondisinya bisa berkembang. 1. Minum air yang cukupMinum air putih setidaknya 8 gelas per hari dapat membantu tubuh membuang mineral berlebih dari tubuh. Penumpukan mineral dapat terjadi jika tubuh kekurangan cairan dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. 2. Membatasi konsumsi protein hewaniBagi Anda yang pernah memiliki batu di ginjal, sebaiknya juga membatasi asupan daging sapi, ayam, dan telur. Pada beberapa kasus, konsumsi olahan susu mungkin juga perlu dibatasi. 3. Mengurangi makan makanan asinKandungan garam dan natrium pada makanan dapat memicu penyakit batu ginjal karena meningkatkan jumlah kalsium dalam urine. Oleh sebab itu, batasi asupan garam maksimal 1 sendok teh garam dapur dalam sehari. 4. Menjaga berat badan tetap idealObesitas sering dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal, termasuk batu ginjal. Pasalnya, kelebihan berat badan dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam urine dan resistensi insulin. 5. Berhati-hati dengan suplemen kalsiumKalsium dalam makanan biasanya tidak berdampak besar pada risiko pembentukan batu. Makan makanan yang kaya kalsium justru dianjurkan, kecuali dokter merekomendasikan untuk membatasi asupannya. Sebaliknya, tanyakan kepada dokter perihal suplemen kalsium karena disebut dapat mempercepat pertumbuhan batu. Di lain sisi, diet rendah kalsium juga dapat meningkatkan pembentukan batu pada beberapa orang. Kalsium dalam makanan tidak berpengaruh pada risiko batu ginjal Anda. Teruslah makan makanan kaya kalsium kecuali dokter menyarankan sebaliknya. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terkait pola makan yang cocok dengan kondisi tubuh Anda saat ini. |