TRIBUNNEWSWIKI.COM – Tari Gambang Semarang atau yang lebih dikenal dengan nama Tari Semarangan merupakan tarian khas Semarang, Jawa Tengah. Tari Semarangan biasanya ditarikan oleh dua orang putri berpasangan dan biasanya di tampilkan dalam even-even rakyat seperti dugderan atau pembukaan festival rakyat lainnya. Show
Contoh tari berpasangan apa saja?Contoh Tari Berpasangan di Indonesia Apakah tari jaipong berpasang pasangan?Tari berpasangan adalah (B) karya tari yang diperagakan oleh 2 orang penari. Salah satu contoh dari tari daerah berpasangan adalah (B) Tari Jaipong. Tari Piring apakah termasuk tari berpasangan?Tari Piring adalah tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Tari Piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok pementasan. Pada zaman dahulu, tari Piring dipentaskan pada saat panen sebagai ungkapan rasa gembira dan syukur. Apakah tari berpasangan itu Sebutkan tiga contoh tari berpasangan?Sebutkan 3 contoh tari berpasangan Apakah tari Gambyong tari berpasang pasangan?Tari Gambyong Kesenian tradisional dari Surakarta ini, kerap kali dipentaskan dalam even seni, festival, ritual adat, dan acara hiburan lainnya. Pertunjukan Tari Gambyong melibatkan 4-8 orang penari, yang menari saling berpasang-pasangan. Tari Gambyong Apakah berpasangan?✨Tari gambyong termasuk jenis tarian kelompok, Karena tarian ini dibawakan oleh 3-5 orang penari. Apakah tari piring dilakukan secara berkelompok?Tari Piring dilakukan secara berpasangan atau berkelompok dengan variasi gerakan yang dilakukan secara cepat, dinamis, dan diselingi dengan suara ketukan piring yang dibawakan oleh para penari. Penari diiringi oleh alat musik tradisional yang disebut talempong dan saluang. Tari apakah yang berkelompok?Seni tari berkelompok adalah suatu bentuk tari yang dipertunjukkan oleh lebih dari dua orang penari. Menurut buku Seni Budaya oleh Harry Sulastianto, dkk (2008: 132), tarian ini biasanya berupa gabungan dari tari tunggal atau tari berpasangan. Tarian apa yang biasanya ditarikan secara berpasangan?Contoh Tari Kreasi Berpasangan di Indonesia Seperti Tari Ketuk Tilu dari Jawa Barat, Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara, Tari Legong dari Bali, Tari Wireng dari Jawa Tengah, Tari Bedhaya Ketawang dari Yogyakarta, dan Tari Remo dari Jawa Timur. Apa yang kamu ketahui tentang tari berpasangan Sebutkan 3 ciri ciri?ciri-ciri tari berpasangan adalah sebagai berikut: Apa saja tari berpasangan yang berasal dari Jawa Tengah?Tari berpasangan lainnya yang berasal dari Jawa Tengah yaitu tari Prawiroguno. Tarian ini dimainkan oleh sepasang pria gagah yang terinspirasi dari kehebata para pejuang Indonesia di masa penjajahan dengan memakai properti pedang samurai dan tameng. Apa Saja Tari Berpasangan Asal Indonesia? You might be interested: Kapan Psbb Diberlakukan Di Palembang? Bagaimana budaya Tionghoa di Semarang?Mereka menganut agama islam, dan Semarang memiliki komunitas tionghoa yang besar. Komunitas tersebut sudah berbaur dengan penduduk wilayah setempat dan menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagai ibukota Jawa Tengah, Semarang memiliki budaya yang sangat kental. Apa itu tari berpasangan?Tari berpasangan adalah jenis tarian yang dimainkan oleh 2 orang penari, baik berlawanan jenis ataupun sesama jenis. Walaupun demikian, tarian berkelompok ataupun massal yang dibawakan banyak orang juga bisa dikatakan tari berpasangan, apabila dalam gerakannya ada interaksi antara 2 penari. Adapun ciri-ciri tari berpasangan adalah sebagai berikut.
Tari daerah yang berpasangan Jenis tari daerah berpasangan – Di dunia negara kita indonesia memang dikenal dengan kekayaan dari nilai budayanya, salah satunya adalah dalam bentuk tarian. tarian tarian diindonesia sangat lah beragam, salah satunya adalah tari berpasangan. Tari berpasangan merupakan jenis tarian yang dimainkan atau dipentaskan secara berpasangan oleh 2 orang penari. Sepasang penari tersebut boleh sesama jenis (penari pria dengan penari pria atau penari wanita dengan penari wanita) atau berbeda jenis (penari pria dengan penari wanita), yang jelas dalam setiap gerakan tari yang diperagakan keduanya harus saling mengisi satu sama lainnya sehingga menciptakan wiraga, wirasa, dan wirama yang dapat menjadi sarana hiburan. Adapun meski dimainkan secara berpasangan, namun jenis tari ini juga dapat dimainkan oleh lebih dari 2 orang dalam satu panggung, asalkan penari-penari dalam panggung tersebut terdiri dari pasangan-pasangan penari yang bergerak saling mengisi satu sama lain. Contoh tari berpasangan nusantara Tari Saman Tari Saman adalah sebuah tarian adat yang biasanya ditampilkan pada perayaan peristiwa-peristiwa adat masyarakat Aceh. Pada masa lalu, tari Saman ditampilkan untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad. Nama tari Saman diambil dari nama salah satu ulama besar Aceh, yaitu Syech Saman. Tari Saman memiliki keunikan karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerak tepuk dada. Selain itu, tari Saman tidak menggunakan iringan alat musik, tetapi hanya menggunakan suara atau nyanyian dari penarinya yang dipadukan dengan tepuk tangan, tepukan dada, dan tepukan pangkal paha. Lagu-lagu dalam tari Saman terdiri atas:
Penari tari Saman berjumlah 10 orang, yang terdiri atas 8 orang penari dan 2 orang pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Tari Saman dipimpin oleh seorang Syech yang bertugas mengatur berbagai gerak dan menyanyikan syair-syair lagu. Syair lagu dalam tari Saman menggunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Tari Saman merupakan media penyampaian pesan atau dakwah. Oleh karena itu, tari Saman menggambarkan sikap sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Tari Saman harus ditampilkan dengan keseragaman formasi dan ketepatan waktu. Dengan demikian, seorang penari dituntut untuk memiliki konsentrasi tinggi dan latihan yang serius. Tari Piring Tari Piring merupakan tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Tari Piring melambangkan rasa gembira dan syukur para petani atas hasil tanaman mereka. Pada zaman dahulu, tari Piring dibawakan pada saat panen. Namun saat ini, tari Piring bisanya dibawakan pada saat peristiwaperistiwa penting, seperti acara pernikahan. Penari tari Piring adalah putra dan putri. Tari Piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok. Tari Piring menggambarkan pergaulan muda-mudi yang bercengkrama sambil bekerja di sawah. Mereka mengolah dan mempersiapkan lahan sawah, menyiangi tanaman, serta memanen. Kemudian dilanjutkan dengan memisahkan padi dari batangnya, membersihkan padi, dan menyimpan padi di lumbung (rangkiang). Para penari bergerak sambil membawa piring di tapak tangan. Kadangkala, piring dilontarkan ke udara ataupun dihempas ke tanah dan dipijak oleh para penari. Tari Piring merupakan tarian gerak cepat. Nuansa yang ditampilkan dalam tari Piring adalah suasana gembira. Tari Piring menggunakan lagu-lagu yang diiringi musik talempong dan saluang. Tari Piring sering ditampilkan dengan berbagai variasi, baik variasi gerakan, jumlah penari, dan busana. Tari Serampang Dua Belas Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang terkenal di daerah Melayu, seperti daerah Sumatra Utara (Melayu Deli), Sumatra Barat (ranah Minang), dan Riau (Pekanbaru). Tari Serampang Dua Belas adalah tari pergaulan yang ditarikan dalam bentuk tari berpasangan sejenis atau putra dengan putri. Tari Serampang Dua Belas diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an. Tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12 pola gerak, pola edar, dan tata urutan yang didasari oleh gerakan yang ada dalam tari Melayu, seperti tari Mak Inang, tari Ronggeng Melayu, dan tari Zapin. Iringan musiknya menggunakan lagu Dua yang temponya dipercepat. Gerakan dalam tari Serampang Dua Belas menitikberatkan pada permainan mata, gerak kaki memutar dan lompatan, ditambah dengan gerak tangan dan tubuh yang gemulai. Penyajian tari Serampang Dua Belas terdiri atas tiga bagian, yaitu Mak Inang, Tanjung Katung, dan Lagu Dua. Masing-masing bagian mempunyai pola irama sendiri-sendiri. Tari Pendet Tari Pendet merupakan tari kelompok yang berasal dari Bali. Tari Pendet diciptakan pada awal tahun 70-an oleh I Nyoman Kaler. Pada awalnya, tari Pendet adalah tari pemujaan yang diperagakan di pura. Tari Pendet menggambarkan penyambutan atas turunnya dewa dewi ke alam marcapada. Dengan demikian, tari Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Seiring dengan perkembangan zaman, maka lambat laun para seniman Bali mengubah tari Pendet menjadi tarian penyambutan. Namun, tari tersebut tetap menggunakan unsur sakral dan religius. Tari Pendet ditarikan untuk menyambut kedatangan para tamu. Taburan bunga disebarkan di hadapan para tamu sebagai ucapan selamat datang. Gerakan-gerakan dalam tari Pendet sangat sederhana sehingga dapat dibawakan oleh semua orang, baik pria maupun wanita. Oleh karena itu, tari Pendet dapat dijadikan tarian dasar untuk melatih keterampilan awal tari Bali. Tari Pendet menggunakan perlengkapan bokor sebagai wadah untuk membawa taburan bunga. Tari Maengket Tari Maengket adalah tarian tradisional rakyat Minahasa. Tari Maengket disebut tari pengucapan syukur kepada Sang Pencipta dan tari pergaulan. Pada zaman dahulu, tari Maengket dimainkan pada saat panen padi dengan gerakangerakan sederhana. Tari Maengket merupakan tari berpasangan. Penari tari Maengket berjumlah 20 pasang putra dan putri, disertai dengan pemandu tari. Tari Maengket terdiri atas tiga babak, yaitu:
Tari Cakalele Tari Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku. Tari Cakalele disebut juga tari kebesaran, karena digunakan untuk menyambut tamu agung, seperti tokoh agama dan pejabat pemerintah yang berkunjung ke daerah Maluku. Tari Cakalele ditarikan oleh 30 orang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Musik yang mengiringi tari Cakalele adalah musik beduk (tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup. Pakaian atau kostum yang digunakan adalah pakaian khas perang zaman dulu, seperti pakaian bangsa Romawi. Para penari laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di tangan kanan memegang senjata pedang (parang) dan di tangan kiri memegang tameng (salawaku). Penari laki-laki mengenakan topi yang terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih. Sedangkan, penari perempuan mengenakan pakaian warna putih dan memegang sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Pakaian berwarna merah yang dikenakan oleh penari laki-laki merupakan simbol sikap cinta tanah air terhadap bumi Maluku dan keberanian orang Maluku dalam menghadapi perang. Pedang pada tangan kanan merupakan simbol harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. Tameng (salawaku) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian merupakan simbol gerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak pada masyarakat. |