Salah satu cara agar dapat mencapai tujuan sikap kerja prestatif adalah

Salah satu cara agar dapat mencapai tujuan sikap kerja prestatif adalah

Seseorang yang memiliki komitmen dalam bekerja, bertanggung jawab atas pekerjaannya, dan berorientasi pada pencapaian hasil yang baik, pasti akan melakukan pekerjaannya dengan maksimal. Inilah yang dimaksudkan dengan perilaku kerja prestatif.

Pengertian Perilaku Kerja Prestatif

Pengertian perilaku kerja prestatif adalah upaya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh hati demi mencapai hasil terbaik, pemenuhan target, atau untuk mendapatkan penghargaan. 

Biasanya perilaku kerja ini dimiliki oleh pekerja yang punya komitmen penuh untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, punya misi visi ke depan, dan memiliki harapan untuk meraih prestasi terbaik yang mampu dilakukannya. Untuk mencapai harapan tersebut, mereka memaknai pekerjaan sebagai sesuatu yang berharga dan menjadi tanggung jawab yang harus mereka emban hingga selesai.

Perilaku Kerja Prestatif yang Perlu Dimiliki Karyawan

Perilaku kerja prestatif akan mendorong Anda mampu menciptakan suasana kerja sama yang solid di dalam perusahaan. Kunci untuk mencapai kesuksesan dan meraih prestasi tentu saja memiliki perilaku konsisten, memiliki habit dan behavior untuk sukses, dapat memberikan dan menerima umpan balik secara tepat, dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang lain.

Salah satu cara agar dapat mencapai tujuan sikap kerja prestatif adalah

Adapun beberapa perilaku yang masuk dalam kategori perilaku kerja prestatif, antara lain:

Memiliki Kepercayaan Diri yang Tinggi

Jika orientasi Anda bekerja adalah meraih prestasi dan mencapai sukses, maka Anda perlu memiliki kepercayaan diri yang tinggi terhadap kemampuan dan keahlian yang Anda miliki. Rasa percaya diri ini pula yang akan mendorong Anda untuk terus maju dan bekerja sebaik mungkin, apa pun kondisi yang sedang Anda hadapi. Agar dapat membangun rasa percaya diri, Anda bisa mulai dengan meningkatkan kemampuan diri sebagai bekal Anda untuk bisa bekerja dengan baik.

Bekerja dengan Ikhlas

Bekerja dengan ikhlas merupakan sikap dan perilaku prestatif yang harus Anda miliki agar bisa mendapatkan promosi di tempat kerja Anda. Bekerja ikhlas yang dimaksudkan di sini adalah bekerja tanpa perhitungan. Contoh, karena honor yang diberikan kecil, maka Anda bekerja ala kadarnya. 

Kasus lain, Anda cukup bekerja berdasarkan perintah dan sesuai waktu kerja, tanpa berusaha menunjukkan sikap loyal dan punya inisiatif tinggi. Kalau Anda bekerjanya tidak ikhlas, tentu perusahaan akan melihat hal ini, kemudian sudah pasti mereka akan berpikir dua tiga kali untuk mempromosikan Anda ke posisi atau jabatan yang lebih tinggi.

Profesional dalam Bekerja Wajib Bagi Karyawan yang Memiliki Perilaku Kerja Prestatif

Jika Anda bekerja secara profesional, tentu Anda akan lebih memprioritaskan pekerjaan Anda agar mendapatkan hasil terbaik. Anda juga akan bekerja proaktif, penuh inovasi, dan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menyelesaikan masalah dengan baik. Meskipun sedang dalam kondisi tidak baik atau banyak masalah, Anda akan tetap berusaha sebaik mungkin menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, Anda juga punya kemampuan yang bagus dalam mengelola waktu dan bekerja secara efektif.

Salah satu cara agar dapat mencapai tujuan sikap kerja prestatif adalah

Menerapkan Perilaku Kerja Prestatif untuk Meraih Prestasi Kerja Terbaik

Apa manfaat menerapkan perilaku kerja prestatif? Tentu saja Anda dapat meraih prestasi kerja terbaik. Ini pencapaian yang menjadi idaman setiap pekerja atau karyawan perusahaan. Dengan menjadi karyawan yang berprestasi, Anda akan mendapatkan peluang promosi di tempat kerja

Beberapa manfaat berikutnya yang akan Anda dapatkan jika mampu memiliki dan menerapkan perilaku kerja prestatif, antara lain: 

Kesimpulannya, perilaku kerja prestatif akan memberikan dampak yang baik untuk Anda sebagai karyawan, juga untuk perusahaan. Penilaian kerja pun akan memberi hasil yang lebih baik dan peningkatan karir akan bisa sesuai yang Anda harapkan.

Bekerja prestatif sangat dibutuhkan di dunia bisnis yang serba dinamis. Oleh karena itu, bekerja prestatif dapat dimanfaatkan dalam berbagai kesempatan.

Salah satu cara agar dapat mencapai tujuan sikap kerja prestatif adalah

Penerapan Kesempatan Bekerja

Kesempatan bekerja merupakan kebutuhan yang mendesak. Oleh karena itu, diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh, seperti pendidikan keterampilan, kegiatan kerja, pembangunan industri, pembangunan prasarana, dan pemilihan teknologi. Di samping itu, usaha-usaha untuk memperluas kesempatan bekerja perlu dituangkan dalam program-program kerja yang nyata.

Keterampilan dan keahlian wirausaha perlu ditingkatkan sehingga usaha atau bisnis swasta asing dapat beralih ke tangan para wirausaha Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat diperlukan semangat kerja finggi. Agar dapat mencapai tujuan bekerja secara prestatif, para wirausaha diharapkan melakukan beberapa tindakan, antara lain sebagai berikut.

  1. Aktif, kreatif, serta berpikir kritis. Para wirausaha harus menciptakan sikap bekerja prestatif sehingga dapat mengembangkan daya cipta yang positif.
  2. Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan lapangan pekerjaan.
  3. Kebiasaan menunggu harus diubah dengan memberikan pelayanan prima, agar prestasi kerja secara terus-menerus dapat ditingkatkan.

Kepercayaan dan Keberanian Bekerja

Bekerja prestatif perlu dikembangkan dalam berbagai bidang yang menjurus pada efek- tivitas usaha atau bisnis. Menanamkan perilaku bekerja secara prestatif perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan sebagai berikut:

  1. mengembangkan diri dan berkomitmen;
  2. membina dan mengembangkan cara kerja;
  3. membimbing dan mengawasi cara kerja;
  4. memotivasi pekerja agar bekerja aktif, kreatif, dan inovatif.

Untuk melaksanakan tindakan tersebut, para wirausaha harus memiliki keberanian, keper- cayaan, kesempatan, dan keyakinan terhadap diri sendiri. Oleh karena itu. para wirausaha harus memiliki beberapa kepercayaan dan keyakinan, antara lain sebagai berikut.

  1. Percaya dan yakin pada kecerdasan sendiri.
  2. Percaya dan yakin pada kecakapan yang diperoleh dari hasil pendidikan, kursus, latihan, dan pengalaman dalam bekerja.
  3. Percaya dan yakin akan kemampuannya untuk bekerja secara kreatif dan inovatif.
  4. Percaya dan yakin pada kemampuannya untuk menyelesaikan pekeijaan secara baik.

Untuk mengurangi ketergantungan, semangat dan sikap bekerja yang prestatif perlu diterapkan agar mampu menghasilkan cara kerja yang efektif dan efisien. Hal tersebut harus disertai dengan keyakinan, kemauan, dan keberanian. Beberapa kepribadian yang harus dimiliki untuk menjalankan sikap bekerja yang produktif, antara lain sebagai berikut:

  1. sanggup bekerja keras;
  2. menghilangkan kebodohan;
  3. menghilangkan kemiskinan;
  4. menghilangkan kemalasan;
  5. menginginkan kesejahteraan yang lebih baik.

Sikap Bekerja yang Baik

Wirausaha yang ingin maju pasti akan bekerja secara efektif dan efisien. Keinginan untuk maju membutuhkan kreativitas dari wirausaha sendiri. Efektivitas dan efisiensi bekerja mendorong adanya wirausaha yang ingin terus berprestasi. Keinginan untuk maju sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek kOmpetensi seorang wirausaha.

Kompetensi wirausaha bergantung pada beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.

  1. Dilligence (kerajinan, kerja keras).
  2. Dedication (pengabdian).
  3. Integrity (keutuhan, watak).
  4. Responsiblenness (rasa tanggungjawab).
  5. Carefullness (kehati-hatian).
  6. Versatility (keserbabisaan).
  7. Innovativeness (daya pembaharuan).
  8. Cooperativeness (semangat kerja sama).
  9. Eageerness to learn besides skill fulness (hasrat besar untuk belajar dan kemahiran).

Bekerja prestatif pada jenis pekerjaan apa pun harus dilakukan secara keras serta didasari dengan keberanian dan komitmen yang tinggi. Oleh karena itu, wirausaha yang berpikiran maju akan selalu memegang komitmen. Wirausaha merupakan manusia biasa yang mungkin dapat lalai dalam bekerja. Jika kondisi tersebut dapat dicapai, pekerjaan akan efektif dan efisien serta keinginan untuk maju dalam mengembangkan bisnis dapat berjalan baik. Semua itu kembali kepada kompetensi para wirausaha dalam menjalankan bisnisnya.

Motivasi dalam Bekerja

Secara klasik, orang mengatakan bahwa bekerja sebagai sarana untuk memenuhi kebu- tuhan. Adapun dalam pandangan yang lebih maju mengatakan bahwa bekeija tidak sekadar sebagai sarana, melainkan ada aspek lain yang perlu dipikirkan. Salah satu aspek itu adalah menganggap bekerja sebagai suatu kebutuhan. Untuk dapat bekerja secara prestatif, efektif, dan efisien, seseorang membutuhkan kesiapan mental, fisik, dan didukung oleh lingkungan.

Suasana bekerja yang harmonis dan adanya hubungan sosial yang baik haras diterapkan secara mampu menggerakkan anak buahnya untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Mengapa hal itu bisa terjadi? Masalah utama yang menjadi penyebabnya adalah wirausaha tersebut belum mampu menerapkan motivasi kepada anggotanya. Menumbuhkan dan menerapkan motivasi termasuk tindakan yang sangat penting.

Untuk memperdalam motivasi dalam bekerja, hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang berhubungan dengan masalah kebutuhan hidup. Adapun kebutuhan-kebutuhan para pekerja yang berhubungan dengan masalah motivasi, antara lain sebagai berikut.

  1. Kebutuhan fisiologis, misalnya makan, minum, istirahat, dan tidur..
  2. Kebutuhan akan rasa aman, terbebas dari ancaman fisik dan psikis.
  3. Kebutuhan akan penghargaan (penghargaan akan kemampuan, kompetensi, dan percaya diri).
  4. Kebutuhan akan aktualisasi diri (mengembangkan potensi-potensinya semaksimal mungkin).

Teori kebutuhan tersebut pertama kali dikemukakan oleh Abraham H. Maslow, dan biasanya dikenal dengan nama teori hirarki kebutuhan A.H. Maslow.

Menurat Herzberg orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapatkan kepuasan tersendiri. Sebaliknya, pekerjaan yang kurang disenangi, akan mengurangi rasa kepuasan. Dengan adanya motivasi, orang akan terdorong untuk lebih prestatif, sehingga mampu menghasilkan kegiatan produktif.

Orientasi bekerja akan meningkat sesuai dengan tingkat usaha dan motivasinya. Seorang wirausaha diharapkan dapat belajar dan bekerja dengan cepat untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pengetahuan terhadap hasil kerja, akan membantu mengetahui metode kerja yang tidak efektif dan yang efektif. Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat dan bemilai di dunia ini, jika tidak didahului oleh kegagalan-kegagalan di dalam usaha. Setiap kegagalan usaha, akan membawa manfaat yang setimpal.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Memanfaatkan Sikap Bekerja Prestatif Dalam Wirausaha. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Baca postingan selanjutnya: