Bima dan Dewi ditugasi oleh gurunya untuk membuat poster tentang kultur jaringan tumbuhan

3. Daun (Folium) Daun merupakan bagian tumbuhan yang mengandung klorofil paling banyak. Daun umumnya berupa lembaran dan berwarna hijau. Daun melekat pada buku- buku batang tumbuhan. Daun tersusun dari jaringan epidermis, mesofil, berkas pengangkut, dan jaringan tambahan. a. Epidermis, merupakan lapisan terluar daun, umumnya terdiri atas satu lapis sel, dan dinding sel mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau lignin. Epidermis daun terdiri atas dua bagian, yaitu epidermis atas dan bawah. Umumnya epidermis atas lebih tebal dibanding epidermis bawah karena dilapisi kutikula untuk mencegah penguapan yang terlalu besar. Pada epidermis terdapat stomata/mulut daun untuk berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan. Derivat epidermis daun lainnya adalah trikomata dan sel kipas. Trikomata berfungsi untuk mengurangi penguapan dan mengurangi gangguan hewan. Sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan dengan menggulungnya daun. b. Mesofil, terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil pada daun Dicotyledoneae terdiri atas parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Keduanya mengandung banyak klorofil, akan tetapi klorofil pada parenkim palisade lebih banyak dibanding pada parenkim spons. Palisade tersusun dari sel-sel yang rapat dan berbentuk lonjong. Sementara itu, sel-sel penyusun parenkim spons renggang sehingga banyak terdapat rongga-rongga antarsel yang memudahkan terjadinya pertukaran gas. Mesofil pada daun Monocotyledoneae hanya terdiri atas parenkim spons (bunga karang). c. Berkas pengangkut terdiri atas floem dan xilem yang terletak di tulang daun, cabang daun, dan urat daun. d. Jaringan tambahan, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar. Melalui pengamatan mikroskopis, dapat dilihat dengan jelas adanya perbedaan antara daun Dicotyledoneae dengan daun Monocotyledoneae. Perbedaan itu terletak pada jaringan mesofil. Jaringan mesofil pada daun Dicotyledoneae terdiri atas jaringan parenkim palisade dan parenkim spons, sedangkan jaringan mesofil pada daun Monocotyledoneae hanya terdiri atas jaringan spons. Perhatikan Gambar 2.14 dan Gambar 2.15. Epidermis atas Parenkim palisade Parenkim spons (jaringan bunga karang) Epidermis bawah Berkas pengangkut Sel penutup Stomata Sumber: Biology, Raven and Johnson Gambar 2.14 Struktur jaringan daun Dicotyledoneae Biologi Kelas XI 41 Stomata Kutikula Epidermis atas Rongga Sklerenkim udara Xilem Banyak sekali penemuan hebat Parenkim Selubung sel di dunia yang terinspirasi dari spons parenkim Floem struktur tumbuhan. Misal penemu- Sklerenkim an lotusan pada gedung pencakar Epidermis bawah langit, penemuan fondasi cakar Kutikula ayam, dan penemuan velcro pada baju. Oleh karena itu, biologi ber- Sumber: Biology, Raven and Johnson kaitan erat dengan perkembangan Gambar 2.15 Struktur jaringan daun Monocotyledoneae teknologi. Untuk menambah wa- wasan Anda mengenai teknologi Organ pokok pada tumbuhan terdiri atas tersebut, bukalah website di bawah akar, batang, dan daun. Ketiga organ tersebut ini. tersusun dari bermacam-macam jaringan. 1. http://goo.gl/FFs4So 2. http://goo.gl/n32MiM Selain itu, jaringan pada organ tumbuhan 3. http://goo.gl/d6PFVF Monocotyledoneae berbeda dengan tumbuhan Dicotyledoneae. Sekarang lakukan kegiatan berikut untuk lebih mengetahui struktur anatomi organ tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Terapkan pola pikir ilmiah dalam melakukan pengamatan. Mengidentifikasi Perbedaan Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae A. Pendahuluan Selain itu, keselamatan kerja saat Organ merupakan kumpulan melakukan pengamatan juga harus beberapa jaringan yang secara diperhatikan untuk menghindari bersama-sama melakukan fungsi hal-hal yang tidak diinginkan, khusus. Organ pokok tumbuhan misalnya teriris atau terjadi kerusak- terdiri atas akar, batang, dan daun. an alat. Penggunaan mikroskop Ada beberapa perbedaan struktur dilakukan sesuai prosedur agar organ tumbuhan Monocotyledoneae objek yang diamati terlihat jelas dan dan Dicotyledoneae. Kegiatan ini untuk menghindari terjadinya bertujuan untuk mengetahui per- kerusakan pada mikroskop. bedaan jaringan penyusun organ B. Apa yang Diperlukan? tumbuhan Monocotyledoneae dan 1. Akar, batang, dan daun jagung Dicotyledoneae. 2. Akar, batang, dan daun bayam Kegiatan ini dilakukan secara 3. Silet berkelompok sehingga dibutuhkan 4. Gelas penutup sikap mau bekerja sama dan gotong 5. Gelas preparat royong antaranggota kelompok. 6. Air Dalam melakukan indetifikasi diper- 7. Pipet tetes lukan sikap teliti, cermat, dan jujur. 8. Mikroskop cahaya 42 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan C. Apa yang Harus Dilakukan? 2. Jaringan apa saja yang me- 1. Buatlah sayatan tipis dari akar nyusun akar, batang, dan daun jagung menggunakan silet Dicotyledoneae? dengan arah melintang. 3. Jelaskan perbedaan struktur 2. Teteskan air pada gelas pre- anatomi akar, batang, dan daun parat dan letakkan sayatan akar Monocotyledoneae dengan jagung di atasnya. Dicotyledoneae! 3. Tutuplah preparat mengguna- 4. Buatlah laporan dari hasil kan gelas penutup. percobaan ini yang meliputi 4. Amati preparat menggunakan judul percobaan, tujuan, alat mikroskop. Gunakan perbesar- dan bahan, langkah-langkah an lemah terlebih dahulu. kegiatan, hasil pengamatan dan Setelah objek dapat diamati, diskusi, serta kesimpulan. gantilah dengan perbesaran kuat sehingga objek dapat D. Unjuk Kreativitas terlihat lebih jelas. Buatlah preparat potongan melintang 5. Gambarlah hasil pengamatan akar, batang, dan daun tumbuhan Anda pada buku kerja. paku. Pilihlah tanaman yang mudah 6. Lakukan langkah yang sama ditemukan di lingkungan sekolah. untuk akar bayam, batang Amatilah preparat tersebut meng- jagung, batang bayam, daun gunakan mikroskop. Gambarlah jagung, dan daun bayam. setiap hasil pengamatan Anda pada D. Pertanyaan dan Diskusi buku kerja. Bandingkan hasil 1. Jaringan apa saja yang me- pengamatan Anda dengan buku- nyusun akar, batang, dan daun buku referensi di sekolah Anda! Monocotyledoneae? Anda telah mempelajari struktur tubuh tumbuhan. Sel menyusun jaringan, jaringan menyusun organ, dan masing-masing organ menjalankan fungsinya di dalam sistem organ sehingga proses kehidupan dapat berjalan dengan semestinya. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita selalu bersyukur kepada Tuhan karena telah menciptakan keteraturan dan kompleksitas pada struktur makhluk hidup. Setelah mempelajari materi tentang organ pokok pada tumbuhan, Anda tentu sudah paham mengenai struktur dan fungsi masing-masing jaringan penyusun organ tersebut. Organ batang misalnya tersusun dari jaringan yang berfungsi dalam pengangkutan air dan unsur hara dari akar menuju daun serta pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Namun, proses pengangkutan air dan unsur hara pada batang suatu tanaman dapat terganggu. Salah satu penyebabnya adalah yaitu tanaman benalu yang menempel pada batang tanaman tersebut. Tanaman benalu merupakan tanaman parasit yang mengambil air dan unsur hara dari tanaman inang. Apa yang akan Anda lakukan jika melihat batang tanaman di sekitar Anda ditempeli oleh tanaman benalu? Menurut Anda, jaringan apa saja yang dapat ditembus oleh akar benalu untuk mendapatkan air dan unsur hara dari batang tanaman inang? Biologi Kelas XI 43 1. Organ pokok tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Sebutkan jaringan penyusun masing-masing organ tersebut? 2. Apa perbedaan struktur akar, batang, serta daun tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae? Jelaskan! 3. Sebutkan perbedaan jaringan mesofil palisade dan mesofil spons pada daun! C. Kultur Jaringan Tumbuhan Setelah Anda mempelajari jaringan penyusun organ tumbuhan, tentunya Anda menjadi lebih paham mengenai struktur tumbuhan. Pemahaman tentang sel, jaringan, dan organ tumbuhan sangatlah berperan dalam melestarikan sumber daya alam hayati. Dengan mengetahui struktur pada tumbuhan, kita dapat memperbanyak tumbuhan langka atau tumbuhan yang hampir punah. Tentu saja cara perbanyakan ini meng- gunakan teknologi yang semakin berkembang. Salah satu metode perbanyakan tersebut menggunakan teknik kultur jaringan tumbuhan. Untuk menambah wawasan Anda mengenai hubungan struktur tumbuhan dengan teknik kultur jaringan, lakukan kegiatan berikut. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Jaringan Meristematik dan Kaitannya dengan Dasar Kultur Jaringan 1. Perhatikan dengan cermat artikel tentang kultur jaringan tumbuhan dalam website berikut. a. http://goo.gl/r2fc7X b. http://goo.gl/yYwfBp 2. Catatlah istilah-istilah penting selama Anda menyimak artikel dalam website tersebut. 3. Diskusikan secara berkelompok pertanyaan-pertanyaan berikut. a. Apa yang dimaksud dengan sifat autonom, totipotensi, pluripotensi, dan polipotensi? b. Apa kaitan sifat-sifat tersebut dengan teknik kultur jaringan? Saat berdiskusi, terapkan sikap mau bekerja sama dan cinta damai serta berani mengemukakan argumentasi secara sopan dan santun. 4. Buatlah laporan hasil kegiatan yang meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas. 44 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan Setelah melakukan kegiatan di atas, Anda pasti lebih paham tentang sifat-sifat sel dan kaitannya dengan dasar kultur jaringan. Untuk memperjelas pemahaman Anda, simaklah uraian berikut. Sel tumbuhan memiliki sifat autonom dan toti- potensi. Autonom berarti dapat mengatur aktivitas hidupnya sendiri. Adapun totipotensi adalah kemampuan sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Prinsip inilah Theodor Schwan (1810–1882) yang menjadi dasar pelaksanaan teknik kultur bersama dengan Jacob Schleiden (1804–1881) merupakan tokoh yang jaringan. menyatakan bahwa sel merupakan Kultur jaringan adalah cara perbanyakan unit struktural terkecil pada makhluk tumbuhan secara in vitro dengan cara mengisolasi hidup. Untuk lebih mengenal Theodor bagian-bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau Schwan, bacalah artikel dalam website http://goo.gl/6KxVkd. organ tumbuhan serta menumbuhkannya pada medium buatan secara aseptis (bebas hama) agar bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Kultur jaringan dilakukan di laboratorium khusus yang steril dengan pencahayaan dan suhu terkontrol. Bagian kecil dari tanaman (sel, jaringan, dan organ) yang digunakan dalam kultur jaringan disebut eksplan. Eksplan diambil dari bagian yang masih muda (primordial), sel-selnya masih bersifat meristematis, dan belum mengalami proses diferensiasi. Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan teknik kultur jaringan sebagai berikut. 1. Merupakan cara untuk menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah banyak dengan waktu singkat. 2. Tidak memerlukan tempat luas. Anda dapat mencermati tentang 3. Tidak bergantung pada musim sehingga bisa prosedur pembuatan kultur jaringan dilaksanakan sepanjang tahun. melalui alamat http://youtu.be 4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat dan seragam. Xf02fRqa_54. Unduhlah video ter- 5. Memungkinkan untuk dilakukan rekayasa sebut dan gunakan untuk menambah genetika. wawasan Anda. Adapun kekurangan teknik kultur jaringan sebagai berikut. 1. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium yang steril serta menggunakan bahan-bahan kimia. 2. Memerlukan keahlian khusus. 3. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan luar karena tanaman hasil kultur berukuran kecil dan bersifat aseptik. Anda tentu sudah tahu bahwa pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan memanfaatkan bagian-bagian dari tumbuhan itu sendiri (sel, jaringan, dan organ). Oleh sebab itu, kita harus memanfaatkan kemajuan teknologi secara arif dan bijaksana. Pelaksanaan teknik kultur jaringan mempunyai beberapa tujuan berikut. 1. Menghasilkan tanaman dalam jumlah besar dengan lahan yang tidak terlalu luas dan waktu singkat. 2. Menghasilkan tanaman yang bebas penyakit. 3. Melestarikan jenis tanaman yang sudah langka. 4. Mempertahankan sifat-sifat tanaman induk. 5. Menghasilkan varietas tanaman baru dengan teknik kultur fusi protoplas. Biologi Kelas XI 45 Semua peralatan dan kegiatan yang dilakukan dalam kultur jaringan harus aseptik agar bagian tanaman yang dikultur bisa tumbuh menjadi individu baru. Jika tidak steril, akan terjadi kontaminasi oleh bakteri, jamur, atau virus yang dapat meng- akibatkan eksplan menjadi rusak. Keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh beberapa faktor berikut. 1. Eksplan yang digunakan, misal umur eksplan, ukuran eksplan, kondisi tanaman induk, dan genetik eksplan. 2. Perbandingan komposisi senyawa kimia dalam medium tanam. 3. Kondisi lingkungan, misal cahaya, suhu, kelembapan, pH, dan kepadatan media. 4. Kondisi kultur dan lingkungan yang steril. Beberapa teknik kultur jaringan berdasarkan eksplan yang digunakan sebagai berikut. 1. Kultur meristem, eksplan yang digunakan berupa jaringan meristem. 2. Kultur kloroplas, eksplan berupa kloroplas dan biasanya digunakan untuk fusi protoplasma. 3. Kultur pollen atau kultur anther, eksplan yang digunakan berupa putik atau benang sari. 4. Kultur fusi protoplas, eksplan berupa protoplas. Mendeskripsikan Prosedur Pembuatan Kultur Jaringan Tumbuhan 1. Carilah artikel dari berbagai referensi (buku, jurnal, atau internet) yang menjelaskan prosedur pembuatan kultur jaringan tumbuhan. 2. Tulis kembali artikel tersebut menggunakan bahasa Anda sendiri. Lengkapi tulisan Anda dengan gambar tahapan-tahapan dalam pembuatan kultur jaringan tumbuhan. Kembangkan kreativitas Anda dalam tugas ini agar hasilnya memuaskan. 3. Kumpulkan hasil tugas ini kepada Bapak atau Ibu Guru Anda. Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas karena memiliki keaneka- ragaman hayati yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga memiliki hutan tropis yang sangat luas. Hutan tersebut menyimpan berbagai macam tumbuhan khas yang umumnya tidak dapat ditemukan di tempat lain. Namun, seiring dengan meluasnya alih fungsi hutan menjadi areal perkebunan dan pemukiman membuat tumbuhan khas tersebut semakin langka serta terancam punah. Sebagai generasi muda yang memiliki pola pikir ilmiah, apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? 46 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan 1. Sel tumbuhan memiliki sifat autonom dan totipotensi yang menjadi dasar teknik kultur jaringan tumbuhan. Apa yang dimaksud sifat autonom dan totipotensi? 2. Tanaman yang dibudidayakan menggunakan teknik kultur jaringan umumnya merupakan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Sebutkan tahapan-tahapan pelaksanaan teknik kultur jaringan! 3. Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Sebutkan masing-masing tiga kelebihan dan kekurangan kultur jaringan! Teknik rekayasa genetika merupakan teknik pemuliaan tanaman yang bertujuan memperbaiki sifat-si at suatu tanaman dengan menambahkan sifat-sifat unggul. Sifat-f sifat tersebut misalnya ketahanan terhadap hama, cuaca, maupun lingkungan yang kurang menguntungkan. Dalam aplikasinya, berbagai teknik rekayasa genetika dikembangkan melalui kultur jaringan. Berdasarkan informasi tersebut, lakukan studi literatur mengenai berbagai teknik rekayasa genetika pada tumbuhan dan hubungannya dengan kultur jaringan. Tuliskan informasi yang ada dalam literatur tersebut dalam bentuk artikel sederhana. Jangan lupa untuk mencantumkan sumber literatur yang Anda pakai. Kumpulkan hasilnya kepada Bapak atau Ibu Guru Anda. 1. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama serta melaksanakan tugas tertentu. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu jaringan meristematik (embrional) dan jaringan permanen (dewasa). Jaringan dewasa memiliki fungsi yang bermacam-macam. Berdasarkan fungsinya inilah jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut. 2. Sekumpulan jaringan pada tumbuhan akan menyusun organ atau alat-alat tubuh tumbuhan. Organ pokok pada tumbuhan tersebut terdiri atas akar, batang, dan daun. 3. Akar tersusun dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Batang tersusun dari jaringan epidermis, korteks, dan stele. Adapun daun tersusun dari jaringan epidermis, mesofil, dan berkas pengangkut. 4. Organ tersusun dari sekumpulan jaringan. Jaringan tersusun dari sekumpulan sel. Salah satu keistimewaan sel tumbuhan yaitu adanya sifat autonom dan totipotensi. Autonom berarti dapat mengatur aktivitas hidupnya sendiri. Adapun totipotensi adalah kemampuan sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi Biologi Kelas XI 47 tanaman lengkap kembali. Prinsip inilah yang menjadi dasar pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan. Kultur jaringan adalah cara perbanyakan tumbuhan secara in vitro dengan cara mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ tumbuhan serta menumbuhkannya pada medium buatan secara aseptis (bebas hama) sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Fotosintesis dapat berlangsung pada A. Pilihlah jawaban yang tepat! jaringan yang ditunjuk oleh nomor . . . . 1. Seorang siswa mengamati ciri-ciri a. 1 dan 2 d. 2 dan 4 jaringan tumbuhan sebagai berikut. b. 1 dan 3 e. 3 dan 5 1) Sel-selnya homogen. c. 2 dan 3 2) Terdapat pada titik tumbuh. 4. Kinanti melakukan 3) Sel-selnya senantiasa membelah. pengamatan jaringan Jaringan yang memiliki ciri-ciri tersebut tumbuhan di bawah adalah . . . . mikroskop. Jaringan a. jaringan sklerenkim tumbuhan yang ter- b. jaringan epidermis amati oleh Kinanti seperti gambar di c. jaringan meristem atas. d. jaringan floem Jaringan tersebut memiliki fungsi e. jaringan xilem utama untuk . . . . 2. Amelia menanam tanaman teratai di a. mengangkut dan mengedarkan kolam belakang rumahnya. Tanaman hasil fotosintesis dari daun ke tersebut dapat terapung di permukaan seluruh bagian tumbuhan air karena memiliki alat pengapung. b. menguatkan organ-organ tum- Alat pengapung tersebut tersusun dari buhan yang masih aktif mengada- jaringan . . . . kan pertumbuhan a. parenkim air c. menguatkan organ-organ tum- b. parenkim palisade buhan yang tidak lagi mengada- c. parenkim asimilasi kan pertumbuhan d. parenkim aerenkim d. mengangkut air dan unsur hara e. parenkim penimbun dari akar ke daun e. melindungi jaringan yang ada di 3. Perhatikan penampang melintang bawahnya daun berikut! 5. Rambut akar merupakan bagian akar yang berfungsi memperluas bidang 4 1 penyerapan unsur hara dan air dari 2 dalam tanah. Jika dilihat dari struktur- 3 nya, rambut akar merupakan modifikasi 5 dari jaringan . . . . a. floem d. parenkim b. meristem e. epidermis c. kolenkim 48 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan 6. Dasar teknik kultur jaringan tumbuhan c. diperoleh bibit yang berjumlah adalah adanya sifat totipotensi sel. banyak Pernyataan berikut ini yang benar d. pertumbuhan bibit tanaman lebih mengenai sifat totipotensi sel yaitu . . . cepat a. Sel dapat mengalami pertumbuhan e. terhindar dari kontaminasi jamur tanpa adanya perkembangan. dan bakteri b. Sel tidak akan mati jika berada di 10. Ani dan Budi melakukan praktikum lingkungan yang sesuai. kultur jaringan tumbuhan dengan c. Sel dapat beregenerasi menjadi menanam eksplan pada medium A. tanaman lengkap. Setelah tiga minggu, eksplan tersebut d. Sel dapat membelah membentuk mereka pindahkan ke medium B. massa sel. Tindakan ini disebut . . . . e. Sel dapat membelah dalam waktu a. aklimatisasi d. inokulasi cepat. b. subkultur e. isolasi 7. Galih dan Ratna ingin melakukan c. sterilisasi praktikum kultur jaringan tumbuhan. Bagian-bagian tumbuhan di bawah ini B. Kerjakan soal-soal berikut! dapat dijadikan eksplan dalam kultur jaringan oleh Galih dan Ratna, kecuali 1. Setelah mempelajari lebih lanjut . . . . mengenai jaringan tumbuhan, Melodi a. potongan daun tanaman dewasa menarik kesimpulan bahwa jaringan b. potongan batang tanaman muda pada tumbuhan dibedakan menjadi dua c. sel gabus yang telah mati yaitu jaringan meristem dan jaringan d. benang sari tumbuhan dewasa. Kedua jaringan tersebut juga e. ujung akar kecambah memiliki banyak perbedaan. Benarkah kesimpulan Melodi bahwa jaringan 8. Zaskia dan Janeta ingin menanam meristem dan jaringan dewasa memiliki plantlet hasil kultur jaringan yang telah perbedaan? Jelaskan jawaban Anda! mereka lakukan. Sebelum ditanam, Zaskia dan Janeta melakukan aklima- 2. Saat mencangkok tanaman, kambium tisasi terlebih dahulu. Tujuan aklimati- pada batang tanaman harus dibersih- sasi tersebut adalah . . . . kan. Mengapa demikian? a. menghindari serangan hama 3. Tuliskan perbedaan struktur anatomi b. mempercepat pertumbuhan plantlet batang Dicotyledoneae dan batang c. memenuhi kebutuhan nutriea bagi Monocotyledoneae dalam bentuk tabel! plantlet d. mengkondisikan plantlet agar tidak 4. Fahrul mendapat tugas dari sekolah kekurangan air untuk menemukan perbedaan antara e. agar plantlet mampu beradaptasi struktur anatomi tumbuhan Mono- dengan lingkungan yang baru cotyledoneae dan Dicotyledoneae. Jika 9. Sebelum melakukan praktikum kultur Anda satu kelompok dengan Fahrul, coba bantulah Fahrul untuk membuat jaringan, Riris melakukan sterilisasi tabel tentang perbedaan struktur bahan, alat, dan ruangan yang akan anatomi tumbuhan Monocotyledoneae digunakan. Tindakan ini bertujuan agar dan Dicotyledoneae! . . . . a. terhindar dari serangan hama b. diperoleh bibit yang tahan hama Biologi Kelas XI 49 5. Pada saat melakukan pengamatan mukaan batang. Setelah ia mencari tahu terhadap penampang melintang batang di buku, rambut-rambut halus tersebut tanaman kacang tanah, Silva melihat merupakan derivat epidermis. Apa struktur batang tersebut seperti gambar yang dimaksud derivat epidermis? di bawah ini. Sebutkan tiga contoh derivat epidermis beserta fungsi dan letaknya pada organ 1 tumbuhan! 2 3 8. Seorang petani buah ingin tanaman 4 kelengkeng di kebunnya berbuah tanpa 5 mengenal musim. Mungkinkah harapan 6 petani itu terwujud? 7 9. Dalam suatu pameran tanaman anggrek langka, seorang pengunjung memetik Sebutkan bagian-bagian yang ditunjuk bunga anggrek. Tindakan itu diketahui pada gambar tersebut! security dan pengunjung tersebut 6. Dalam suatu pengamatan mikroskopis didenda dengan membayar ratusan daun suatu tanaman diperoleh hasil juta rupiah sesuai tabel harga yang seperti berikut. ditempel pada pot tanaman anggrek. Logiskah denda yang harus dibayar 1 2 oleh pengunjung tersebut? (hubungkan 4 3 dengan kultur jaringan) 10. Bima dan Dewi ditugasi oleh gurunya 5 untuk membuat poster tentang kultur Apa nama dan fungsi dari tiap-tiap jaringan tumbuhan. Untuk itu, mereka bagian yang diberi nomor? mencari informasi mengenai tahapan- 7. Bambang mengamati batang tanaman tahapan dalam teknik kultur jaringan. bambu yang tumbuh di belakang Jika Anda sudah mempelajari teknik rumahnya. Tanpa sengaja, ia menyentuh kultur jaringan, coba bantulah Bima batang tersebut sehingga tangannya dan Dewi untuk menjelaskan tahapan- dipenuhi oleh rambut-rambut halus tahapan dalam teknik kultur jaringan yang banyak menempel pada per- agar posternya segera selesai! Anda telah mempelajari mengenai struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan. Dalam suatu sistem organisasi kehidupan, sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Kumpulan dari berbagai macam jaringan akan membentuk organ. Organ-organ tersebut akan menjalankan fungsinya masing- masing di dalam sistem organ. Kompleksitas struktur di dalam tubuh makhluk hidup merupakan bukti bahwa Tuhan menciptakan keteraturan di dalam kehidupan. Selain itu, Tuhan juga menganugerahkan akal dan pikiran kepada manusia sehingga dapat memanfaatkan struktur tumbuhan untuk mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi manusia. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita selalu bersyukur kepada Tuhan dengan cara menjaga keseimbangan lingkungan, tidak menyakiti makhluk hidup lain, dan memanfaatkan kemajuan teknologi sebijak mungkin. 50 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tumbuhan Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan Mempelajari Jenis Jaringan Penyusun Organ pada Teknologi yang Berkaitan Hewan Vertebrata dengan Jaringan Hewan Meliputi Meliputi Stem Cell Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan Epitelium Pengikat Otot Saraf Transplantasi Dikelompokkan Meliputi Meliputi Meliputi Organ Berdasarkan Ben- Komponen Jaring- Jaringan tuk dan Jumlah an Pengikat Otot Polos Dendrit Lapisan Selnya Meliputi Tersusun dari Jaringan Neurit Otot Lurik Epitel Matriks Simpleks Jaringan Badan Sel Otot Jantung Epitel Sel Kompleks Berdasarkan Struk- Macam Jaringan tur dan Fungsinya Pengikat Meliputi Meliputi Epitel Jaringan Kelenjar Pengikat Biasa Epitel Jaringan Penutup Pengikat dengan Sifat Khusus Biologi Kelas XI 51 Fotografer: Galih WS Sabun pembersih wajah bukanlah sesuatu yang asing bagi sebagian remaja. Hampir semua remaja pernah menggunakan produk tersebut. Sabun pembersih wajah mengandung berbagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk membersihkan kulit wajah dari berbagai kotoran yang menempel. Kulit wajah tersebut tersusun dari berbagai jaringan penyusun tubuh. Selain kulit, bagian tubuh manusia yang lainnya juga tersusun dari berbagai jaringan. Apa yang dimaksud dengan jaringan? Apa saja jaringan penyusun tubuh manusia? 1. Jenis jaringan penyusun organ pada hewan Vertebrata 2. Struktur, fungsi, dan letak jaringan penyusun organ • Sel pada hewan Vertebrata • Jaringan 3. Teknologi yang berkaitan dengan jaringan hewan • Organ • Stem cell • Pluripotensi • Totipotensi • Unipotensi • Polipotensi • Transplantasi Organ 52 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan Hewan bertulang belakang (Vertebrata) memiliki struktur sangat kompleks. Manusia termasuk dalam kelompok Vertebrata. Tubuh manusia dan hewan Vertebrata tersusun dari berbagai organ. Setiap jenis jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Organ tubuh yang paling mudah diamati adalah kulit karena terdapat di permukaan tubuh. Kulit disusun oleh berbagai jaringan. Dalam bab ini Anda akan mempelajari tentang struktur, letak, dan fungsi jaringan hewan Vertebrata. Ada empat jenis jaringan utama penyusun organ pada hewan Vertebrata. Selain itu, Anda juga akan mempelajari teknologi yang berkaitan dengan jaringan hewan. Pengetahuan ini sangatlah penting. Melalui pengetahuan tersebut, Anda dapat mengetahui peranan teknologi dalam penyembuhan berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan jaringan tubuh. A. Struktur, Letak, dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata Apakah Anda pernah mengamati lapisan kulit wajah? Bagaimanakah strukturnya? Kulit wajah memiliki struktur jaringan yang sel-selnya aktif membelah untuk membentuk sel-sel kulit baru. Setiap harinya jutaan sel-sel kulit rusak akibat menerima rangsangan mekanis dari luar tubuh. Namun, tidak semua jenis jaringan terdiri atas sel-sel yang aktif membelah secara terus-menerus. Sebelum Anda mempelajari berbagai jaringan pada hewan, lakukan kegiatan berikut terlebih dahulu. Mengidentifikasi Berbagai Jaringan Penyusun Kulit Manusia 1. Perhatikan gambar struktur kulit berikut dengan cermat dan teliti. 2. Diskusikan bersama teman-teman Anda untuk menjawab pertanyaan-per- tanyaan berikut. a. Apa yang dimaksud dengan jaringan? b. Jaringan apa sajakah yang menyusun kulit? c. Bagaimana struktur dan fungsi jaringan yang menyusun organ kulit? d. Bagaimana ciri-ciri setiap jenis jaringan? Apakah setiap jenis jaringan memiliki perbedaan atau karakter yang sama dengan jaringan Sumber: www.produkcantiksehat.com Gambar 3.1 Struktur kulit manusia lain? Jelaskan! Saat melakukan diskusi jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja sama, cinta damai, serta berani bertanya dengan santun. 3. Carilah tambahan informasi dari berbagai literatur mengenai jaringan yang menyusun organ kulit. 4. Tulislah hasil diskusi dari kegiatan ini ke dalam format laporan yang meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 5. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas. Biologi Kelas XI 53 Melalui kegiatan Mari Bereksplorasi di depan, Anda telah mengetahui definisi jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa Latin yang berarti ”tenunan” (Campbell, Reece, dan Mitchell:2004). Selain itu, melalui kegiatan tersebut Anda juga telah mengetahui beberapa jenis jaringan penyusun organ pada hewan Vertebrata. Untuk menambah pemahaman Anda, pelajari jenis-jenis jaringan penyusun organ pada hewan Vertebrata dengan lebih rinci pada uraian berikut. 1. Jenis Jaringan Penyusun Organ pada Hewan Vertebrata Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan Vertebrata yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. a. Jaringan Epitel Jaringan epitel tersusun dari sel-sel yang saling terikat oleh zat pengikat yang kuat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel. Jaringan epitel terdapat di bagian luar tubuh serta di permukaan luar maupun permukaan dalam or- gan tubuh. Jaringan epitel di bagian luar tubuh mempunyai fungsi utama melindungi tubuh dari luka akibat ganggguan mekanis, serangan mikroorganis- me patogen, dan kehilangan cairan. Jaringan epitel yang terdapat di permukaan organ bagian dalam umumnya berperan penting dalam proses absorpsi dan proteksi. Sebagian jaringan epitel yang lain memiliki fungsi sebagai kelenjar. Jaringan epitel dapat digolongkan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel serta berdasarkan struktur dan fungsinya. 1) Jenis Epitel Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Lapisan Sel Berdasarkan bentuknya, sel epitel dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan silindris. Berdasarkan jumlah lapisannya, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi epitel simpleks dan epitel kompleks. a) Epitel Simpleks Epitel simpleks terdiri atas satu lapis sel. Jenis jaringan epitel simpleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 3.1 dan Gambar 3.2 berikut. Tabel 3.1 Jenis-Jenis Jaringan Epitel Simpleks Beserta Letak dan Fungsinya No. Jaringan Letak Fungsi Bentuk Jaringan 1. Epitel Kapsula Bowman pada Pelapis bagian dalam pipih ginjal, lapisan dalam rongga dan saluran, Epitel selapis pembuluh darah dan tempat difusi dan in- Membran limfa, alveolus paru- filtrasi zat. dasar paru, ruang jantung, selaput bagian dalam Jaringan pengikat telinga, dan sel ekskresi Pembuluh kapiler kecil pada sebagian besar kelenjar. Epitel pipih selapis 2. Epitel Kelenjar air liur, retina Proteksi, absorpsi, dan kubus mata, dinding ovarium, sekresi (penghasil lendir selapis dan saluran dalam atau mucus). Membran nefron ginjal. dasar Jaringan Pembuluh pengikat Epitel kapiler Epitel kubus selapis 54 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan No. Jaringan Letak Fungsi Bentuk Jaringan 3. Epitel Dinding dalam lambung, Proteksi, sekresi, difusi, silindris usus, kantong empedu, dan absorpsi zat. selapis rahim, saluran per- Epitel napasan bagian atas, dan saluran pencernaan. Membran dasar Jaringan pengikat Pembuluh kapiler Epitel silindris selapis 4. Epitel Dinding dalam rongga Penghasil mucus untuk Silia silindris hidung, trakea, bronkus, menangkap benda asing selapis dan dinding dalam yang masuk. Getaran bersilia oviduk. silianya menghalau benda asing tersebut. Epitel Membran dasar Pembuluh kapiler Jaringan pengikat Epitel silindris selapis bersilia 5. Epitel Rongga hidung dan Proteksi, sekresi, dan Silia silindris trakea. gerakan gas. Mucus (lendir) berlapis Sel panjang semu Sel penghasil mucus Sel pendek Membran dasar Jaringan pengikat Pembuluh kapiler Epitel silindris berlapis semu Kerongkongan Otot sfinkter Peritonium Lapisan otot melingkar Lapisan otot memanjang Lapisan otot serong Otot sfinkter pilorus Duodenum Tonjolan Permukaan epitelium Sel Epitelium Kelenjar gastrin Kelenjar gastrin Sumber: Biology, Solomon Gambar 3.2 Struktur lambung yang tersusun dari lapisan-lapisan epitel Biologi Kelas XI 55 b) Epitel Kompleks Epitel kompleks tersusun dari beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut lapisan germinativa. Jenis-jenis jaringan epitel kompleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 3.2 dan Gambar 3.3 berikut. Tabel 3.2 Jenis-Jenis Jaringan Epitel Kompleks Beserta Letak dan Fungsinya No. Jaringan Letak Fungsi Bentuk Jaringan 1. Epitel Kulit, rongga mulut, Proteksi dan penghasil pipih esofagus, laring, vagina, mucus. berlapis anus, dan rongga hidung. Inti sel Epitel pipih berlapis 2. Epitel Kelenjar keringat, Proteksi dan penghasil kubus kelenjar minyak, mucus. Epitel lapisan permukaan berlapis ovarium, dan buah Epitel dasar zakar. Jaringan pengikat Pembuluh kapiler Membran dasar Epitel kubus berlapis 3. Epitel Lapisan konjungtiva, Proteksi dan penghasil silindris dinding dalam kelopak mucus. Lapisan sel silindris berlapis mata, laring, faring, dan uretra. Lapisan germinativa Membran dasar Jaringan pengikat Epitel silindris berlapis 4. Epitel Kandung kemih, ureter, Menahan regangan dan transisional dan pelvis ginjal. tekanan. Tidak merentang Merentang Epitel transisional 56 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan Esofagus Esofagus Jaringan epitel pipih berlapis Sumber: Atlas of the Human Body, Rebo International b. v., Lisse, The Netherlands Gambar 3.3 Struktur esofagus yang tersusun dari jaringan epitel pipih berlapis 2) Jenis Epitel Berdasarkan Struktur dan Fungsi Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi dua, yaitu epitel kelenjar dan epitel penutup. a) Epitel kelenjar, berfungsi dalam pembuatan, penyimpanan, dan sekresi zat-zat kimia. Ada dua macam kelenjar yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. (1) Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya. Kelenjar ini berfungsi membantu metabolisme dan komunikasi. Contoh kelenjar eksokrin yaitu kelenjar susu, kelenjar keringat pada kulit, kelenjar fundus pada dinding lambung, dan kelenjar submaksilaris pada rahang bawah. (2) Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran. Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung memasuki sistem peredaran darah untuk diangkut menuju bagian tubuh yang memerlukan. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar timus, kelenjar adrenal, dan kelenjar tiroid yang menyekresikan hormon. b) Epitel penutup, berfungsi melapisi permukaan tubuh dan jaringan. Dari uraian di depan Anda telah mengetahui bahwa organ kulit tersusun dari berbagai jaringan, salah satunya jaringan epitel. Jaringan epitel menyusun lapisan epidermis kulit. Lapisan epidermis kulit mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit. Semakin banyak pigmen melanin, kulit semakin gelap. Beberapa orang menggunakan produk kosmetik demi mencerahkan kulit. Bagaimana dampak kosmetik tersebut terhadap jaringan penyusun organ kulit? Bagaimana pendapat Anda mengenai kebenaran konseptual iklan-iklan kosmetik di berbagai media? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya. Biologi Kelas XI 57 Menganalisis Kesalahan atau Kebenaran Konseptual Iklan Kosmetik 1. Perhatikan iklan-iklan produk kosmetik (krim pemutih kulit wajah dan antikerut) dari berbagai media seperti televisi dan majalah. 2. Analisislah kebenaran dan kesalahan konseptual iklan kosmetik tersebut. Kaitkan analisis Anda dengan bahan kimia yang terkandung dalam produk kosmetik dan struktur jaringan kulit. 3. Tulislah hasil analisis Anda dalam buku tugas. Lengkapi tulisan Anda dengan dampak positif dan negatif penggunaan produk kosmetik tersebut terhadap jaringan pada kulit. 4. Bahan kimia apa saja yang terkandung dalam produk-produk kosmetik tersebut. 5. Bagaimana cara Anda merawat kesehatan kulit wajah Anda sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 6. Kumpulkan hasil tugas ini kepada Bapak atau Ibu Guru Anda. b. Jaringan Pengikat Jaringan pengikat berfungsi melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan menghasilkan imunitas. 1) Komponen Jaringan Pengikat Jaringan pengikat tersusun dari matriks dan sel-sel penyusun jaringan pengikat. a) Matriks Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar. Serabut dibedakan menjadi serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikuler. Serabut kolagen berwarna putih, bersifat sangat liat dan ulet, serta paling banyak ditemukan dalam tubuh. Serabut elastin berwarna kuning, lebih halus dari serabut kolagen, dan elastis. Serabut retikuler merupakan serabut paling halus dan bercabang-cabang membentuk jala. Bahan dasar matriks terdiri atas asam mukopolisakarida. Komponen utama asam mukopolisakarida adalah asam hialuronat. Semakin banyak asam hialuronat yang terkandung di dalam matriks, maka matriks akan semakin lentur. Komponen utama bahan dasar lainnya adalah mukopolisakarida yang mengandung sulfat, khususnya kondroitin sulfat. Jika bagian mukopolisakarida yang mengandung sulfat meningkat, matriks menjadi semakin kaku. b) Sel-Sel Penyusun Jaringan Pengikat Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut. (1) Fibroblas, berfungsi menyintesis dan menyekresikan protein ke dalam serabut. (2) Makrofag, sel yang bentuknya tidak teratur, umumnya terletak dekat pembuluh darah, serta berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. (3) Sel tiang (sel mast), sel yang menghasilkan heparin untuk mencegah pembekuan darah dan histamin untuk meningkatkan permeabilitas darah. 58 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan (4) Sel lemak, berfungsi menyimpan lemak. Jaringan pengikat yang mengandung banyak sel lemak disebut jaringan adiposa. (5) Sel darah putih, berfungsi melawan patogen penyebab penyakit. 2) Macam Jaringan Pengikat Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan pengikat dikelompokkan menjadi jaringan pengikat biasa dan jaringan pengikat dengan sifat khusus. a) Jaringan Pengikat Biasa Jaringan pengikat biasa dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan pengikat longgar dan jaringan pengikat padat. (1) Jaringan Pengikat Longgar Struktur jaringan peng- Serabut kuning tunggal ikat longgar dapat Anda amati pada Gambar 3.4. Jaringan ini mempunyai Sel mast susunan serabut-serabut Matriks semicair yang longgar. Matriksnya Berkas serabut putih berupa cairan lendir (mucus). Histiosit Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Jaringan pengikat longgar Sumber: Biology, Raven & Johnson terdapat di sekitar pembuluh Gambar 3.4 Jaringan pengikat longgar darah, saraf, dan organ dalam tubuh. Jaringan ini berfungsi sebagai medium penyokong, pengisi ruang di antara organ, dan mengelilingi elemen-elemen jaringan lain. (2) Jaringan Pengikat Padat Jaringan ini mempunyai struktur serabut-serabut terutama kolagen yang padat. Jaringan pengikat padat dibedakan menjadi jaringan pengikat padat teratur dan jaringan pengikat padat tidak teratur. Jaringan pengikat padat teratur memiliki berkas kolagen tersusun teratur ke satu arah (contoh pada tendon). Jaringan pengikat padat tidak teratur memiliki berkas kolagen menyebar membentuk anyaman kasar yang kuat (contoh pada lapisan di bawah kulit). b) Jaringan Pengikat dengan Sifat Khusus Jaringan pengikat dengan sifat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menunjang jaringan lunak dan membentuk sel-sel darah. Jaringan ini terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras, jaringan darah, dan jaringan limfa. (1) Jaringan Tulang Rawan Jaringan ini merupakan spesialisasi dari jaringan pengikat berserabut tebal. Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin. Sel tulang rawan disebut kondrosit yang terletak di dalam lakuna. Jaringan tulang rawan terdiri atas kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis. Biologi Kelas XI 59 Ciri-ciri ketiga macam tulang rawan tersebut dapat Anda simak dalam Tabel 3.3, sedang perbedaan struktur dari ketiga macam tulang tersebut dapat Anda amati pada Gambar 3.5. Tabel 3.3 Ciri-Ciri Kartilago Hialin, Kartilago Fibrosa, dan Kartilago Elastis Ciri-Ciri Kartilago Hialin Kartilago Fibrosa Kartilago Elastis Serabut Serabut kolagen yang Serabut kolagen padat Serabut elastis dan halus. dan kasar. serabut kolagen. Warna Putih kebiru-biruan dan Gelap dan keruh. Keruh kekuning-kuningan. matriks tembus cahaya. Letak Ujung tulang keras, Ruas-ruas tulang bela- Epiglotis, daun telinga, cakram epifisis, per- kang, simfisis pubis, dan bronkiolus. sendian, dan saluran dan persendian. pernapasan. Fungsi Memberi kekuatan, me- Menyokong dan me- Memberi fleksibilitas dan nyokong rangka embrio- lindungi bagian di sebagai penyokong. nik, menyokong bagian dalamnya. tertentu rangka dewasa, dan membantu per- gerakan persendian. Lakuna Matriks kondrin Kondroblast Berkas serabut Serabut putih kuning Lakuna Kondroblast Matriks Kondroblast kondrin Penampang kartilago hialin Penampang kartilago fibrosa Penampang kartilago elastis Sumber: Biology, Raven dan Johnson Gambar 3.5 Macam-macam kartilago Kapiler pada (2) Jaringan Tulang Keras (Osteon) Sumsum merah saluran Havers pada tulang spons Sistem Havers Jaringan ini merupakan jaringan pengikat yang Lakuna mengandung mineral. Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk dari osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubung- kan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat. Endapan garam mineral menyusun Tulang spons dan melingkari bagian pusat Tulang kompak tulang membentuk lamela. Sumber: Biology, Raven dan Johnson Pada lamela terdapat lakuna. Gambar 3.6 Penampang tulang pipa 60 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang Pembuluh darah dibedakan menjadi tulang Kanal pusat keras atau tulang kompak dan Osteosit tulang berongga atau tulang dalam lakuna spons. Perhatikan Gambar Kanalikuli 3.6. Tulang keras memiliki Sumber: Biology, Raven dan Johnson matriks yang susunannya Gambar 3.7 Sistem Havers rapat. Pada tulang keras pada jaringan tulang terdapat sistem Havers (Gambar 3.7) yang terdiri atas 4–20 lamela yang tersusun konsentris me- ngelilingi saluran Havers. Saluran Havers mengan- Pada tulang keras, sel-sel tulang dung pembuluh darah dan tersusun membentuk sebuah sistem saraf sebagai penyuplai yang disebut sistem Havers. Tahu- nutrisi tulang. Tulang spons kah Anda siapa penemu sistem Havers? Penemu sistem Havers memiliki susunan matriks adalah Clopton Havers, seorang longgar atau berongga. Pada ahli anatomi berkebangsaan Inggris. tulang spons tidak terdapat Bacalah artikel dalam website http:// sistem Havers. Tulang spons goo.gl//UJk2W8 untuk lebih me- terdiri atas trabekula tulang ngenal tentang tokoh penemu sistem Havers tersebut. yang saling berhubungan satu dengan lainnya. (3) Jaringan Darah Jaringan darah terdiri atas dua bagian yaitu bahan interseluler dan sel darah. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat yaitu sel darah (Pearce, 2008). Sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah merah berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan karbon dioksida dalam darah (Hb). Sel darah putih berfungsi sebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Keping darah berperan dalam proses pembekuan darah. Plasma darah berfungsi mengangkut sari makanan dan hormon ke bagian tubuh yang memerlukan. Secara umum sel-sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali sel darah putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfe. (4) Jaringan Limfa (Getah Bening) Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah. Komponen seluler dalam cairan limfa berupa limfosit dan granulosit. Limfa berfungsi mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran. Biologi Kelas XI 61 c. Jaringan Otot Jaringan otot tersusun dari sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi melakukan pergerakan. Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan adanya serabut kontraktil yang tersusun dari filamen aktin dan miosin. Jaringan otot terbagi menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik (otot rangka), dan otot jantung. Ciri-ciri dan struktur ketiga macam otot tersebut dapat Anda simak dalam Tabel 3.4 dan Gambar 3.8. Tabel 3.4. Ciri-Ciri Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung Ciri-Ciri Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung Bentuk Seperti gelendong, bagian Silindris atau serabut Silindris atau serabut sel tengah besar, dan ujung- panjang pendek, bercabang-ca- nya meruncing bang Inti sel Satu, di tengah Banyak, di tepi Satu atau dua, di tengah Aktivitas Di luar kehendak (otot Di bawah kehendak Di luar kehendak (otot tidak sadar) (otot sadar) tidak sadar). Kontraksi Lambat dan lama, tidak Cepat, tidak teratur, Otomatis, teratur, tidak mudah lelah dan mudah lelah pernah lelah, dan be- reaksi lambat Letak Alat-alat tubuh bagian Melekat pada rangka, Jantung dalam, contoh saluran lidah, bibir, dan kelo- pencernaan, saluran per- pak mata napasan, kandung kemih, dan pembuluh limfa. Diskus Tidak ada Tidak ada Ada interka- laris Diskus interkalaris Inti sel Inti sel Inti sel Otot polos Otot lurik Otot jantung Sumber: Biology, Raven dan Johnson; Hamparan Dunia Ilmu, Time-Life: Tubuh Manusia, Tira Pustaka Gambar 3.8 Macam-macam jaringan otot 62 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan d. Jaringan Saraf Akson Jaringan saraf ter- Nukleus Nodus Ranvier diri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Badan sel Bagian yang Neuron berfungsi me- bermielin respons perubahan lingkungan, membawa Dendrit impuls-impuls saraf ke Mielin Akson pusat saraf atau se- baliknya, dan bereaksi aktif terhadap rangsang. Perhatikan Gambar 3.9 untuk mengetahui bagian-bagian neuron. Sumber: Biology, Raven dan Johnson Neuron terdiri atas Gambar 3.9 Bagian-bagian sel saraf bagian-bagian berikut. a. Badan sel saraf yang mengandung inti sel dan neuroplasma. b. Neurit atau akson, berfungsi membawa impuls meninggalkan badan sel saraf. c. Dendrit, berfungsi membawa impuls ke badan sel saraf. Akson dikelilingi oleh sel Schwann. Akson diselubungi oleh selaput neurilema. Sebelah dalam neurilema terdapat selubung mielin. Bagian akson yang tidak tertutup oleh selubung mielin dinamakan nodus Ranvier. Titik pertemuan antara ujung akson yang satu dengan yang lain disebut sinapsis. Sinapsis berfungsi meneruskan rangsang ke sel saraf yang lain dengan cara mengeluarkan neurotransmiter. Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron aferen, interneuron, dan neuron eferen. a. Neuron aferen atau neuron sensorik berfungsi menyampaikan rangsang dari reseptor ke sistem saraf pusat. b. Neuron asosiasi/interneuron berfungsi menyampaikan impuls dari neu- ron sensorik atau interneuron yang lain ke neuron motorik. c. Neuron eferen atau neuron motorik berfungsi menyampaikan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor. Anda telah mempelajari semua jenis jaringan penyusun hewan. Untuk lebih memahami struktur jaringan hewan, lakukan kegiatan berikut! Mengidentifikasi Struktur Jaringan Penyusun Organ pada Hewan Vertebrata A. Pendahuluan Jaringan yang meyusun tubuh Sekumpulan sel-sel yang mem- hewan dibedakan menjadi jaringan punyai bentuk dan fungsi sama akan epitel, jaringan pengikat, jaringan membentuk suatu jaringan tertentu. otot, dan jaringan saraf. Setiap jenis Biologi Kelas XI 63 jaringan memiliki struktur dan fungsi memindahkan lensa dengan yang berbeda-beda. perbesaran yang lebih kuat, Kegiatan ini bertujuan untuk jangan sampai lensa me- mengamati dan mengidentifikasi nyentuh preparat yang diamati. struktur jaringan epitel, jaringan 2. Gambarlah hasil pengamatan tulang rawan, jaringan tulang keras, setiap jaringan beserta bagian- jaringan otot, dan jaringan saraf. bagiannya pada buku kerja. Beri Kegiatan ini dilakukan secara keterangan bagian-bagiannya berkelompok sehingga diperlukan pada gambar tersebut. pembagian tugas pada setiap 3. Bandingkan gambar hasil peng- anggota kelompok. Setiap anggota amatan Anda dengan gambar kelompok harus bertanggung jawab jaringan tulang keras dan tulang pada tugasnya masing-masing. rawan dari berbagai referensi. Selain itu, diperlukan juga sikap mau D. Pertanyaan dan Diskusi bekerja sama antaranggota kelompok. 1. Bagaimanakah struktur jaring- Dalam melakukan pengidentifi- an yang Anda amati? kasian diperlukan sikap teliti, cermat, 2. Apa fungsi setiap jaringan yang tekun, dan jujur. Pada kegiatan ini Anda amati? banyak digunakan preparat awetan 3. Apa perbedaan struktur jaring- yang mudah pecah sehingga an-jaringan tersebut? diperlukan sikap kehati-hatian saat 4. Bagaimanakah karakteristik menggunakan peralatan tersebut. setiap jaringan berdasarkan nama Penggunaan mikroskop juga perlu dan bentuk sel penyusunnya? dilakukan sesuai dengan prosedur 5. Buatlah laporan dari hasil sehingga hasil pengamatan dapat kegiatan ini yang meliputi judul, terlihat dengan jelas. tujuan, alat dan bahan, cara B. Apa yang Diperlukan? kerja, hasil pengamatan, dan 1. Mikroskop cahaya kesimpulan. 2. Beberapa jenis preparat awetan E. Unjuk Kreativitas berikut. Cobalah Anda buat preparat segar a. Jaringan epitel jaringan epitel dan jaringan darah. b. Jaringan tulang rawan Carilah informasi dari berbagai c. Jaringan tulang keras literatur mengenai prosedur pem- d. Jaringan otot polos buatan preparat epitel dan jaringan e. Jaringan otot lurik darah. Komunikasikan prosedur f. Jaringan otot jantung yang Anda buat kepada Bapak atau g. Jaringan saraf Ibu Guru. Lakukan percobaan pem- C. Apa yang Harus Dilakukan? buatan preparat segar jaringan epitel 1. Amati preparat yang tersedia dan jaringan darah berdasarkan menggunakan mikroskop mulai prosedur yang Anda buat. Amati dari perbesaran lemah, kemu- preparat tersebut menggunakan dian dilanjutkan dengan per- mikroskop. Gambarlah hasilnya besaran kuat. Hati-hati saat pada buku kerja. 64 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan Barangkali Anda pernah mendengar di media informasi mengenai sedot lemak. Sedot lemak banyak dilakukan oleh sebagian orang yang mengalami masalah kegemukan. Sedot lemak bertujuan mengurangi jaringan lemak dari area yang diinginkan. Setelah Anda mempelajari struktur dan fungsi jaringan lemak, apa yang akan Anda lakukan jika saudara Anda ingin melakukan operasi sedot lemak? Menurut Anda, amankah operasi sedot lemak dilakukan? 1. Jelaskan jenis-jenis jaringan epitel berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan selnya! 2. Apa perbedaan kartilago hialin, fibrosa, dan elastis? 3. Jelaskan struktur dan fungsi jaringan pengikat longgar! 4. Bagaimanakah bentuk sel pada otot polos, otot lurik, dan otot jantung? 5. Sebutkan tiga macam neuron berdasarkan fungsinya! B. Teknologi yang Berkaitan dengan Jaringan Hewan Pemahaman mengenai sel dan jaringan hewan sangat penting dalam penemuan berbagai teknologi di bidang kedokteran, misal teknologi stem cell. Stem cell merupakan sel induk yang aktif melakukan pembelahan dan mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel. Penerapan teknologi stem cell ini dapat dilakukan berdasarkan sifat-sifat khusus jaringan embrional. Apakah sifat-sifat khusus jaringan embrional? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui sifat-sifat jaringan embrional dan kaitannya dengan stem cell. Mendeskripsikan Arti Sifat-Sifat Jaringan Embrional dan Kaitannya dengan Stem Cell 1. Perhatikan dengan cermat isi artikel di alamat website berikut. a. http://goo.gl/wnuzM5 b. http://goo.gl/ksGo4s c. http://goo.gl/udKmDv 2. Carilah tambahan informasi dari berbagai literatur mengenai sifat-sifat jaringan embrional dan stem cell. 3. Catatlah informasi-informasi penting selama Anda membaca isi artikel dalam website tersebut atau dari literatur lain. Biologi Kelas XI 65 4. Ajaklah teman-teman Anda berdiskusi untuk memecahkan permasalahan- permasalahan berikut. a. Apa yang dimaksud dengan sifat pluripotensi, totipotensi, unipotensi, serta polipotensi? b. Apa kaitan sifat-sifat tersebut dengan dasar pembuatan stem cell? c. Apa manfaat stem cell bagi kesehatan manusia? d. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang lain untuk menambah bahan diskusi Anda. Saat berdiskusi, cobalah untuk bersikap responsif dan proaktif dengan mengemukakan pendapat secara ilmiah dan kritis. 5. Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda dalam bentuk laporan yang berisi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 6. Presentasikan laporan tersebut di depan kelas dengan bahasa yang santun dan mudah dipahami. Melalui kegiatan Mari Bereksplorasi tersebut, Anda telah mengetahui sifat-sifat jaringan embrional serta hubungannya dengan salah satu teknologi yang berkaitan dengan jaringan hewan yaitu teknologi stem cell. Selain stem cell, contoh teknologi yang saat ini banyak dikembangkan di bidang kedokteran adalah transplantasi organ. Penemuan teknologi stem cell dan transplantasi organ tidak terlepas dari pola pikir ilmiah yang dimiliki oleh manusia. Pola pikir ilmiah ini merupakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai harganya. Untuk mengetahui teknologi stem cell dan transplantasi organ lebih lanjut, simaklah uraian berikut. 1. Stem Cell Stem cell dalam bahasa Indonesia disebut juga sel batang, sel induk, atau sel punca. Sel ini aktif melakukan pembelahan dan dapat berkembang menjadi sel apa saja. Stem cell pada dasarnya merupakan blok pembangun (building block) dalam tubuh manusia. Stem cell dalam embrio pada akhirnya akan berkembang menjadi sel, organ, dan jaringan di dalam tubuh janin. Berdasarkan sumbernya, ada dua macam stem cell, yaitu embrionic stem cell dan adult stem cell. a. Embrionic Stem Cell (Sel Induk Embrio) Embrionic stem cell adalah stem cell yang diperoleh dari embrio pada fase blastosit (5–7 hari setelah pembuahan) yang sudah dibuahi. Embrionic stem cell memiliki sifat sebagai berikut. 1) Pluripotensi, yaitu kemampuan sel induk berdiferensiasi menjadi sel-sel yang merupakan turunan dari tiga lapis germinal, tetapi tidak dapat membentuk membran embrio (tali pusat dan plasenta). 2) Immortal, yaitu dapat berumur panjang sehingga dapat memperbanyak diri ratusan kali pada medium kultur. 3) Mempunyai kariotipe normal. 66 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan 4) Dapat bersifat tumorigenik, yaitu setiap mengalami kontaminasi dengan sel yang tidak berdiferensiasi dapat menimbulkan kanker. 5) Bersifat allogenik, yaitu berpotensi menimbulkan terjadinya penolakan imunitas. Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan jaringan dapat digunakan metode transfer inti sel somatik atau terapi kloning. b. Adult Stem Cell (Sel Induk Dewasa) Adult stem cell adalah stem cell yang diperoleh dari sel-sel orang dewasa. Sel tersebut berfungsi meregenerasi sel yang rusak akibat penyakit atau cedera. Dengan kata lain, adult stem cell merupakan sekelompok sel yang belum berdiferensiasi bahkan terkadang ditemukan dalam keadaan inaktif pada suatu jaringan yang telah memiliki fungsi spesifik dalam tubuh individu. Adult stem cell memiliki dua karakteristik utama. Pertama, dapat berproliferasi dalam periode yang panjang untuk memperbarui diri. Kedua, dapat berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai karakteristik morfologi dan fungsi spesial. Ada tiga sumber utama sel induk dewasa yang terdapat pada manusia, yaitu sumsum tulang, jaringan lemak, dan darah dari plasenta. Teknologi stem cell dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tiga golongan penyakit yang dapat diatasi dengan stem cell yaitu penyakit autoimun, penyakit degeneratif, dan penyakit kanker. 2. Transplantasi Organ Transplantasi organ merupakan suatu teknologi medis untuk mengganti seluruh atau sebagian organ tubuh dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi organ dilakukan untuk mengganti organ tubuh yang rusak maupun organ tubuh yang sudah tidak berfungsi. Salah satu contoh transplantasi organ yang sering dilakukan adalah tranplantasi organ kulit yang rusak akibat luka bakar. Transplantasi organ dari satu orang ke orang lain sering gagal karena tubuh resipien segera bereaksi menolaknya. Hal ini disebabkan organ yang ditransplantasikan dianggap sebagai benda asing sehingga harus dilawan dengan antibodi. Jadi, transplantasi yang aman dilakukan jika jaringan atau organ yang ditransplantasikan berasal dari tubuhnya sendiri. Misalnya, kulit wajah yang rusak dapat ditransplantasikan dengan kulitnya sendiri yang bisa diambil dari kulit paha. Transplantasi biasanya dapat dilakukan jika terdapat kecocokan antara gen pendonor dengan penerima. Biasanya, pendonor lebih banyak diambil dari satu garis keturunan. Biologi Kelas XI 67 Anda telah mempelajari teknologi transplantasi organ. Untuk menambah wawasan Anda mengenai transplantasi organ kulit, lakukan kegiatan berikut. Menganalisis Pemanfaatan Transplantasi Kulit untuk Penderita Luka Bakar 1. Bacalah informasi mengenai transplantasi kulit dari berbagai literatur dengan cermat dan teliti. 2. Catatlah informasi-informasi penting yang Anda peroleh dari literatur tersebut. 3. Buatlah tulisan mengenai transplantasi kulit meliputi masalah-masalah berikut. a. Kondisi penderita yang bagaimana sehingga harus dilakukan transplantasi kulit? b. Bagaimana cara transplantasi kulit tersebut? c. Apakah transplantasi kulit menimbulkan efek samping bagi orang yang melakukannya? 4. Kumpulkan hasil tulisan Anda kepada Bapak atau Ibu Guru. Anda telah mempelajari teknologi yang berkaitan dengan jaringan hewan, yaitu stem cell dan transplantasi organ. Kedua teknologi tersebut diharapkan mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang sulit diobati. Namun, penggunaan stem cell dianggap melanggar batas etika kemanusiaan ketika digunakan embrio manusia untuk membuat sel induk dalam stem cell. Setelah Anda mempelajari manfaat stem cell, solusi apa yang dapat Anda berikan untuk mengatasi permasalahan tersebut? 1. Apa yang dimaksud dengan stem cell? 2. Jelaskan dua macam stem cell berdasarkan sumbernya! 3. Apa yang dimaksud dengan transplantasi organ? 68 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan Stem cell atau sering disebut sel punca, sel induk, atau sel batang, merupakan jenis sel dari tubuh makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dan bersifat multipotensi. Sel ini dapat berdiferensiasi sehingga membentuk jaringan, organ, sistem organ, bahkan organisme. Karena keistimewaannya inilah stem cell menjadi harapan baru untuk penyembuhan berbagai penyakit seperti kegagalan fungsi organ, leukemia, diabetes, bahkan AIDS. Berdasarkan informasi tersebut, coba Anda cari informasi lebih lanjut dari buku-buku referensi, surat kabar, maupun internet mengenai stem cell dan penerapannya dalam kehidupan. Selanjutnya, buatlah poster mengenai prosedur pembuatan stem cell secara lengkap meliputi alat, bahan, proses, hasil, serta tujuan dan manfaatnya. Lengkapilah poster yang Anda buat dengan gambar-bambar pendukung untuk proyek ini. Tuangkan kreativitas dan imajinasi Anda dalam tugas proyek ini sehingga hasilnya menarik. Kumpulkan hasil tugas proyek kepada Bapak atau Ibu Guru Anda. 1. Sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama akan membentuk suatu jaringan. 2. Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan Vertebrata yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. 3. Jaringan epitel tersusun dari sel-sel yang saling terikat oleh zat pengikat yang kuat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel. Berdasarkan bentuknya, sel epitel dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan silindris. Berdasarkan jumlah lapisan- nya, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi epitel simpleks dan epitel kompleks. 4. Jaringan pengikat terbentuk dari perkembangan lapisan mesoderma embrio. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan pengikat dikelompokkan menjadi jaringan pengikat biasa dan jaringan pengikat dengan sifat khusus. 5. Jaringan otot tersusun dari sel-sel otot dan berfungsi melakukan pergerakan. Jaringan otot terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. 6. Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron terdiri atas badan sel saraf, neurit atau akson, dan dendrit. 7. Jaringan hewan berkaitan erat dengan penemuan berbagai macam teknologi di bidang kedokteran, misal teknologi stem cell dan transplantasi organ. 8. Stem cell atau sering disebut sel punca, sel induk, atau sel batang, merupakan jenis sel dari tubuh makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dan bersifat multipotensi. Stem cell dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai penyakit seperti kegagalan fungsi organ, leukemia, diabetes, bahkan AIDS. 9. Transplantasi organ merupakan suatu teknologi medis untuk mengganti seluruh atau sebagian organ tubuh dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi organ dilakukan untuk mengganti organ tubuh yang rusak maupun organ tubuh yang sudah tidak berfungsi. Biologi Kelas XI 69 A. Pilihlah jawaban yang tepat! 4. Cermati ciri-ciri jaringan dibawah ini! 1) Matriksnya berupa cairan lendir. 1. Jaringan epitel memiliki beberapa fungsi 2) Terdapat berkas serabut kolagen berikut, kecuali . . . . yang fleksibel. a. melekatkan jaringan satu dengan 3) Terdapat di sekitar organ dalam. jaringan lainnya 4) Mengelilingi elemen-elemen jaring- b. melindungi tubuh dari gangguan an lain. mekanis Jaringan yang memiliki ciri-ciri di atas c. melindungi tubuh dari serangan adalah . . . . patogen a. jaringan tulang keras d. berperan dalam proses penyerapan b. jaringan tulang rawan e. berperan sebagai kelenjar c. jaringan pengikat padat 2. Perhatikan gambar d. jaringan epitel penutup potongan organ 1 e. jaringan pengikat longgar usus halus di 5. Reza mengamati jaringan hewan di samping! bawah mikroskop dengan perbesaran Jaringan yang ber- 40×. Ia melihat jaringan tersebut fungsi memperluas 2 3 berbentuk seperti gambar berikut. bidang penyerapan 4 Jaringan seperti gam- sari makanan ditun- 5 bar di samping ter- jukkan oleh nomor dapat pada . . . . . . . . a. saluran pencernaan a. 1 d. 4 b. pembuluh limfa b. 2 e. 5 c. diafragma c. 3 d. jantung 3. Perhatikan ciri-ciri jaringan otot berikut! e. lidah 1) Kerja menurut kehendak. 6. Manakah ciri yang dimiliki oleh 2) Sel berbentuk silindris dan ber- jaringan tulang? cabang-cabang. a. Membatasi rongga dengan 3) Inti satu di tengah. membran dasar. 4) Kerja di luar kehendak. b. Terdiri atas sel-sel yang bentuknya 5) Inti satu di pinggir. panjang dan tipis. 6) Sel berbentuk gelendong. c. Terdiri atas sel-sel yang diliputi Ciri-ciri jaringan otot lurik ditunjukkan oleh matriks. oleh nomor . . . . d. Mempunyai fungsi sebagai alat a. 1) dan 3) koordinasi. b. 1) dan 5) e. Berfungsi untuk melestarikan c. 2) dan 4) organisme. d. 4) dan 5) e. 4) dan 6) 70 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan 7. Pasangan yang tepat antara gambar 2) Matriksnya keruh kekuning- jaringan hewan manmalia dengan kuningan. fungsinya adalah . . . . 3) Memberikan fleksibilitas dan sokongan. Jaringan Fungsi 4) Membentuk rangka embrio. a. Proteksi dan iso- 5) Terdapat pada daun telinga. lasi hilangnya Ciri-ciri tulang rawan elastis ditunjuk- panas berlebihan kan oleh nomor . . . . b. Menerima dan a. 1), 3), dan 4) menyampaikan b. 1), 3), dan 5) rangsang c. 2), 3), dan 4) c. Kontraksi perio- d. 2), 3), dan 5) dik e. 2), 4), dan 5) 10. Agus mengamati suatu jaringan hewan d. Melapisi atau me- dengan ciri-ciri sebagai berikut. lindungi permu- 1) Sel berbentuk silinder. kaan tubuh 2) Reaksi terhadap rangsang cepat. e. Melakukan aksi 3) Tersusun dari filamen aktin dan dan reaksi terha- miosin. dap rangsangan 4) Berinti banyak dan terdapat di tepi sel. Berdasarkan ciri-cirinya, jaringan yang 8. Perhatikan gambar jaringan hewan diamati Agus tersebut berfungsi . . . . berikut! a. menyimpan lemak cadangan b. menggerakkan tulang (rangka) c. menerima dan mengantarkan impuls d. menggerakkan organ-organ dalam tubuh e. menghubungkan jaringan satu dengan lainnya Jika dilihat dari strukturnya, jaringan B. Kerjakan soal-soal berikut! tersebut memiliki fungsi . . . . a. penghasil mucus untuk menangkap 1. Pada jaringan epitel penutup tidak benda asing yang masuk terdapat pembuluh darah. Bagaimana b. proteksi, sekresi, difusi, dan cara jaringan tersebut memperoleh absorpsi zat nutrisi untuk kelangsungan hidup sel- c. proteksi, sekresi, dan gerakan gas selnya? d. menahan regangan dan tekanan e. tempat difusi dan infiltrasi zat 2. Rangsang dari lingkungan dapat berupa aroma atau wangi-wangian. Jelaskan 9. Perhatikan karakteristik jaringan tulang mekanisme penghantaran impuls saat rawan berikut! kita melihat dan mencium aroma 1) Matriksnya berwarna putih kebiru- makanan yang enak hingga kita meng- biruan. ambil dan memakannya! Biologi Kelas XI 71 3. Joko membaca artikel tentang transplan- b. Jelaskan fungsi tiap-tiap bagian tasi organ. Dalam artikel tersebut tersebut! menyebutkan bahwa dalam kasus 6. Jaringan pengikat tersusun dari bahan transplantasi organ sering terjadi dasar yang bersifat homogen setengah penolakan dari tubuh resipien terhadap cair. Bahan dasar ini dapat bersifat organ yang ditransplantasikan. lentur, tetapi juga dapat bersifat kaku. Benarkah informasi tersebut? Jelaskan Mengapa demikian? tanggapan Anda! 7. Penyakit degeneratif merupakan 4. Perhatikan gambar berikut! penyakit yang menyerang fungsi tubuh, terutama, pada lansia. Penyakit ini disebabkan adanya kerusakan sel-sel X tertentu pada tubuh. Apakah penyakit degeneratif dapat disembuhkan dengan teknologi stem cell? 8. Mengapa jaringan epitelium disebut sebagai pintu gerbang lalu lintas zat? a. Sebutkan jenis jaringan epitel yang Jelaskan! menyusun organ bertanda X! b. Apa fungsi jaringan epitel pada 9. Erna dan Ema mendapatkan tugas dari gurunya untuk mencari informasi organ tersebut? mengenai fungsi jaringan darah. 5. Perhatikan gambar sel saraf berikut! Menurut informasi yang mereka dapat- kan, jaringan darah berfungsi dalam pertahanan tubuh. Benarkah informasi tersebut? Jelaskan jawaban Anda! Y Z 10. Jaringan tulang rawan merupakan jaringan yang berfungsi menyokong X rangka pada embrio dan bagian-bagian dari rangka orang dewasa. Dari mana- kah asal dibentuknya jaringan tulang a. Sebutkan nama bagian-bagian rawan pada anak-anak dan pada orang yang ditunjuk huruf X, Y, dan Z! dewasa? Kumpulan jaringan dengan struktur dan fungsi sama akan membentuk organ, kumpulan berbagai organ akan membentuk sistem organ, dan kumpulan sistem organ akan saling bekerja sama melaksanaakan proses kehidupan di dalam tubuh manusia. Keberadaan jaringan, organ, dan sistem organ dengan fungsinya masing-masing merupakan bukti bahwa Tuhan menciptakan keteraturan dan kompleksitas di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita selalu bersyukur kepada Tuhan dengan cara menjaga kesehatan masing-masing jaringan, organ, dan sistem organ di dalam tubuh dengan perilaku hidup sehat. 72 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Hewan Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak Mempelajari Alat Gerak Alat Gerak Kelainan dan Teknologi Pasif Aktif yang Berhubungan dengan Sistem Gerak Fungsi Rangka Macam- Macam Otot Gangguan pada Rangka Tubuh Jenis Tulang Mekanisme Meliputi Meliputi Gangguan Gerak Otot Bentuk Tulang Persendian Sifat Gerak Proses Otot dan Dapat Gangguan Otot Meliputi Pembentukan Jenis-Jenis diatasi Tulang Gerak dengan Teknologi yang Berhubungan dengan Susunan Sistem Gerak Tulang dalam Tubuh Transplantasi Hubungan Sumsum Tulang Antartulang (Persendian/ Meliputi Penggantian Artikulasi) Sendi Penyembuhan Patah Tulang Biologi Kelas XI 73 Sumber: Dokumen Penerbit Beberapa orang memiliki tubuh sangat lentur sehingga dapat menekuk bagian tubuhnya ke berbagai posisi. Sebagai contoh, merentangkan kaki atau menempatkan kaki di belakang telinga. Kelenturan tubuh ini terjadi karena ligamen-ligamen yang menghubungkan persendian sangat elastis. Suatu gerakan dapat terjadi karena kerja sama beberapa komponen dalam sistem gerak yaitu otot, tulang, dan persendian. Bagaimana terjadinya mekanisme gerak? Gangguan apa saja yang dapat menyerang sistem gerak? Teknologi apa yang digunakan untuk membantu kelainan pada sistem gerak? • Sistem Havers • Kanalikuli • Lakuna • Osifikasi 1. Alat gerak pasif • Kontraksi 2. Alat gerak aktif • Otot 3. Jenis-jenis persendian • Aktin 4. Mekanisme terjadinya gerak • Miosin 5. Gangguan atau kelainan pada sistem gerak • Sarkomer 6. Teknologi untuk mengatasi kelainan pada sistem gerak • Relaksasi 74 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak Salah satu ciri makhluk hidup yaitu dapat bergerak. Manusia juga diberi kemampuan untuk bergerak aktif. Bahkan beberapa orang, memiliki kemampuan untuk bergerak lebih lentur dibandingkan dengan orang lain. Manusia dapat bergerak aktif karena memiliki dua alat gerak utama yaitu otot dan tulang. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh disebut alat gerak pasif, sedangkan otot disebut sebagai alat gerak aktif. Selain itu, terdapat persendian yang menghubungkan antartulang sehingga tulang lebih mudah bergerak. Tulang, otot, dan sendi dapat mengalami gangguan atau penyakit sehingga gerakan menjadi terganggu. Oleh karena itu, diperlukan beberapa teknologi untuk membantu gangguan atau penyakit yang menyerang sistem gerak. Namun, Anda perlu mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan karena telah menciptakan suatu mekanisme sistem gerak dan pola pikir ilmiah yang baik. Salah satu cara wujud syukur yang dapat Anda lakukan yaitu dengan merawat dan menjaga tulang, otot, serta sendi dengan baik sehingga tidak mengalami gangguan atau penyakit. Dalam bab ini, Anda akan mempelajari tentang sistem gerak pada manusia yang meliputi alat gerak pasif, persendian, alat gerak aktif, gangguan atau penyakit yang menyerang sistem gerak, serta teknologi yang digunakan untuk membantu kelainan pada alat gerak. A. Alat Gerak Pasif Alat gerak pasif manusia berupa tulang. Tulang-tulang saling berhubungan membentuk rangka. Bagaimana struktur tulang? Zat-zat apa yang menyusun tulang? Untuk mengawali pemahaman Anda, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut. Mendeskripsikan Struktur Tulang 1. Perhatikan gambar di samping dengan cermat dan teliti. 2. Carilah informasi dari berbagai literatur mengenai patah tulang dan catatlah informasi penting yang Anda peroleh. 3. Diskusikan permasalahan-permasalahan berikut dengan teman-teman Anda. a. Berdasarkan strukturnya tulang terlihat sangat keras. Namun, mengapa bisa terjadi patah tulang? b. Zat-zat apa yang menyusun tulang? Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.1 Patah tulang dan c. Bagaimana hubungan antara zat-zat rontgen penyusun tulang dengan fungsinya? Saat melakukan diskusi, jangan lupa untuk menerapkan sikap mau bekerja sama, cinta damai, berani mengemukakan argumentasi secara sopan, dan menghargai pendapat orang lain. 4. Tulislah hasil diskusi kelompok Anda dalam format laporan yang meliputi judul, tujuan, hasil kegiatan dan diskusi, serta kesimpulan. 5. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas. Biologi Kelas XI 75 Berdasarkan kegiatan tersebut, Anda telah sedikit mengetahui tentang struktur tulang sehingga tulang dapat patah. Anda akan lebih memahami mengenai struktur dan fungsi tulang dengan membaca uraian materi berikut. 1. Fungsi Rangka Rangka tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi berikut. a. Menegakkan dan menopang badan, misalnya tulang-tulang punggung dan tulang paha. b. Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak dan penting, misalnya tengkorak melindungi otak dan mata. c. Sebagai alat gerak pasif. d. Memberi bentuk tubuh. e. Tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. f. Tempat melekatnya otot-otot rangka. 2. Jenis Tulang Tubuh manusia disusun oleh rangka dalam (endoskeleton). Berdasarkan sifat- sifat jaringan penyusunnya, tulang rangka dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tulang rawan dan tulang keras. a. Tulang Rawan (Kartilago) Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan. Sel-sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit terbentuk dari sel-sel tulang rawan muda (kondroblas). Kondrosit terdapat dalam ruangan yang disebut lakuna. Kondroblas menghasilkan matriks berupa kondrin. Kondrin umumnya berupa hialin yang homogen dan jernih. Kondrin yang berserabut mengandung banyak zat kolagen (zat perekat tulang). Ada tiga tipe tulang rawan yaitu tulang rawan hialin, fibrosa, dan elastis. 1) Tulang rawan hialin bersifat kuat dan elastis serta berwarna putih kebiru- biruan, contoh tulang hidung, trakea, laring, dan ujung tulang rusuk. 2) Tulang rawan fibrosa (serat) bersifat keras dan berwarna putih, contoh tulang tempurung lutut dan ruas tulang belakang. 3) Tulang rawan elastis bersifat fleksibel dan elastis serta berwarna kuning, contoh daun telinga dan epiglotis. Tulang rawan bersifat lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak-anak, tulang rawan berasal dari sel mesenkim dan mengandung banyak kondroblas. Pada orang dewasa tulang rawan mengandung banyak matriks. Tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh perikondrium (selaput tulang rawan) yang mengandung kondroblas. b. Tulang Keras (Osteon) Tulang keras tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit. Tulang keras berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Sel tulang keras (osteosit) terbentuk dari osteoblas (sel tulang muda). Osteosit terdapat dalam ruangan yang disebut lakuna. Antarlakuna tersebut dihubungkan oleh kanalikuli yang berisi sitoplasma dan pembuluh darah. Kanalikuli berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit. 76 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak Tulang keras dibedakan menjadi Kanalikuli dua yaitu tulang kompak (tulang Kanal pusat Lakuna padat) dan tulang spons (tulang Lamela berongga). Contoh tulang kompak tulang terdapat pada tulang pipa, sedangkan Sistem contoh tulang spons terdapat pada Havers bagian epifisis tulang pipa. Matriks tulang keras (tulang kompak) Tulang mengandung zat kapur, fosfat, dan kompak serabut kolagen. Adapun matriks tulang spons mengandung sumsum tulang atau sel-sel lemak. Struktur Tulang tulang kompak dan tulang spons spons dapat Anda amati pada Gambar 4.2. Anda telah mempelajari mengenai struktur tulang keras berdasarkan zat-zat Sumber: Biology, Raven and Johnson penyusunnya. Untuk memperluas pe- Gambar 4.2 Struktur tulang kompak dan mahaman Anda mengenai zat-zat penyusun tulang spons tulang keras, lakukan kegiatan berikut. Mengidentifikasi Zat-Zat Penyusun Tulang Keras A. Pendahuluan antaranggota kelompok. Pada ke- Di dalam matriks tulang keras giatan ini digunakan bahan kimia terjadi penumpukan zat-zat kapur. yang besifat asam kuat sehingga perlu Kandungan zat tersebut membuat kehati-hatian saat menggunakannya. tulang menjadi keras. Berkurangnya Kenakan sarung tangan dan googgle kandungan kalsium dalam tulang agar kulit dan mata tidak terkena dapat mengakibatkan kerapuhan bahan kimia. Setelah selesai me- tulang sehingga tulang menjadi lakukan kegiatan, sisa larutan HCl mudah patah. Kerapuhan tulang dibuang melalui saluran khusus dikenal dengan istilah osteoporosis. untuk bahan kimia sehingga tidak Kegiatan ini bertujuan untuk mencemari lingkungan. mengidentifikasi zat penyusun B. Apa yang Diperlukan? tulang dan hubungannya dengan 1. Tulang paha ayam segar penyakit osteoporosis dan rakitis. 2. Larutan HCl dengan konsentrasi Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok sehingga diperlukan 3. 30% Air pembagian tugas pada setiap anggota 4. Gelas plastik kelompok. Setiap anggota kelompok 5. Pinset harus bertanggung jawab pada 6. Cawan petri tugasnya masing-masing. Selain itu, 7. Kain lap diperlukan juga sikap mau bekerja sama Biologi Kelas XI 77 C. Apa yang Harus Dilakukan? D. Pertanyaan dan Diskusi 1. Bersihkan sisa-sisa daging yang 1. Bagaimana struktur tulang melekat pada tulang paha paha ayam secara keseluruhan? ayam. 2. Berdasarkan bentuk dan 2. Patahkan/potonglah paha sifatnya, sebutkan jenis tulang ayam menjadi 2 bagian agar paha ayam tersebut! bagian dalam tulang mudah 3. Apakah terjadi perubahan diamati. kelenturan pada tulang 3. Amati keadaan paha ayam sesudah direndam larutan sebelum perendaman dengan HCl? Mengapa? larutan HCl, misalnya kekerasan, 4. Berdasarkan hasil pengamatan kelenturan, dan warnanya. Anda, apa hubungan antara pola Catatlah hasil pengamatan pada makan rendah kalsium, proses tabel pengamatan. menyusui, dan menstruasi 4. Larutkan 100 ml larutan HCl dengan struktur tulang? Apa 30% di gelas plastik dengan air fungsi kalsium bagi tubuh? 200 ml sehingga mendapatkan 5. Apa hubungan zat penyusun larutan HCl sebanyak 300 ml jaringan tulang dengan kasus dengan kadar HCl sebanyak osteoporosis dan rakitis? 10%. 6. Buatlah laporan dari hasil 5. Rendamlah tulang tersebut ke kegiatan ini yang meliputi judul dalam gelas plastik yang berisi percobaan, tujuan, alat dan bahan, larutan HCl selama 1 jam. langkah-langkah kegiatan, serta 6. Setelah 1 jam, angkatlah tulang hasil pengamatan dan diskusi. dari larutan HCl menggunakan E. Unjuk Kreativitas pinset. Bilaslah dengan air, keringkan dengan kain lap, dan Ambillah ujung tulang rusuk letakkan pada cawan petri. dari hewan yang disembelih misalnya 7. Amati dan catatlah perubahan kambing atau sapi. Kemudian, yang terjadi pada tulang ayam rendamlah potongan ujung tulang tersebut meliputi kekerasan, rusuk tersebut dalam larutan HCl. kelenturan, dan warnanya. Apa yang akan terjadi pada ujung 8. Catatlah hasil pengamatan tulang rusuk tersebut? Apakah ujung Anda dalam bentuk tabel. tulang rusuk juga mengandung kalsium? 3. Bentuk Tulang Berdasarkan bentuknya, terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh yaitu tulang pendek, tulang pipih, dan tulang pipa yang dapat Anda amati pada Gambar 4.3. a. Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Tulang pipih tersusun dari dua lempengan tulang kompak dan tulang spons. Di dalam tulang spons terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga tulang pipih berfungsi sebagai pelindung atau sebagai penguat. Contoh tulang pipih yaitu tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat. 78 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak b. Tulang pendek berbentuk seperti Tulang pipih kubus atau pendek tidak beraturan. Tulang ini terdapat pada telapak tangan dan kaki serta ruas-ruas tulang belakang. c. Tulang pipa berbentuk seperti tabung dan pada umumnya berongga. Kedua ujungnya mem- bulat dan terjadi perluasan yang Tulang pipa Tulang pendek berfungsi untuk berhubungan Sumber: Ilustrated World of Science Encyclopedia 2, Creative World dengan tulang lain. Tulang pipa Publications, Inc. terdiri atas tiga bagian yaitu bagian Gambar 4.3 Macam-macam tulang berdasarkan ujung (epifisis), bagian tengah bentuknya (diafisis), dan bagian antara epifisis Tulang spons dan diafisis yang disebut metafisis. Pada bagian metafisis terdapat Epifisis cakra epifisis, yaitu bagian tulang pipa yang dapat bertambah panjang selama masa per- tumbuhan. Contoh tulang pipa adalah tulang paha dan tulang betis. Diafisis Tulang kompak Di dalam tulang pipa terdapat osteoblas yang berfungsi untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang. Pembuluh darah Struktur tulang pipa dapat Anda Epifisis Metafisis amati pada Gambar 4.4. Sumber: Histologi Dasar, Penerbit Buku Kedokteran 4. Proses Pembentukan Tulang Gambar 4.4 Struktur tulang pipa Urutan proses pembentukan tulang (osifikasi) sebagai berikut. a. Bagian dalam tulang rawan pada embrio berisi banyak osteoblas. b. Osteoblas membentuk osteosit. Osteosit tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang mengandung banyak pembuluh darah dan serabut saraf. c. Osteosit menyekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Selanjutnya, osteosit akan mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat yang akan membuat tulang mengeras. d. Selama terjadi penulangan (osifikasi) bagian di antara epifisis dan diafisis mem- bentuk cakra epifisis. Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas. e. Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan yang mengakibatkan tulang memanjang. f. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merusak tulang. Akibatnya, tulang tersebut menjadi berongga dan terisi oleh sumsum tulang. 5. Susunan Tulang dalam Tubuh Skeleton manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu skeleton aksial sumbu tubuh dan skeleton apendikular (anggota tubuh). Skeleton aksial adalah tulang-tulang yang menyusun sumbu utama tubuh manusia dari Biologi Kelas XI 79 ujung kepala sampai ujung tulang ekor. Adapun skeleton apendikuler adalah tulang-tulang yang menyusun alat gerak atas dan alat gerak bawah. Perhatikan Gambar 4.5 berikut! Tengkorak Tulang pipi Tulang selangka Tulang belikat Tulang dada Tulang lengan atas Tulang usus Tulang rusuk Tulang Tulang pergelangan tangan belakang Tulang pengumpil Tulang Tulang hasta kemaluan Tulang telapak tangan Tulang Tulang jari tangan duduk Tulang paha Tempurung lutut Tulang kering Tulang betis Tulang pergelangan kaki Tulang jari kaki Tulang telapak kaki Sumber: Ilustrated World of Science Encyclopedia 2, Creative World Publications, Inc. Gambar 4.5 Tulang rangka dan bagian-bagiannya a. Skeleton Aksial Tulang Skeleton aksial terletak pada sumbu Tulang dahi tubuh meliputi tulang tengkorak, tulang ubun-ubun belakang, tulang dada, serta tulang rusuk. Tulang 1) Tulang Tengkorak (Skull) baji Tulang tengkorak terdiri atas Tulang Tulang hidung tulang pipih yang berjumlah 28 buah. pelipis Tulang Tulang-tulang pembentuk tengkorak pipi Tulang dibedakan menjadi tengkorak wajah Tulang rahang atas (muka) dan tempurung kepala rahang bawah (tengkorak pelindung otak). Tulang tempurung kepala terdiri atas tulang Sumber: Tubuh, Nourse dahi, tulang kepala bagian belakang, Gambar 4.6 Tulang tengkorak tulang ubun-ubun, tulang baji, dan tulang pelipis. Adapun tulang muka terdiri atas tulang pipi, tulang hidung, tulang rahang atas, tulang rahang bawah, tulang air mata, dan tulang langit-langit. Fungsi tulang tengkorak adalah melindungi otak, mata, dan telinga bagian dalam. Perhatikan Gambar 4.6! 80 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak 2) Tulang Belakang (Vertebrae) Tulang belakang terdiri atas Tulang 26 buah ruas tulang. Tulang leher leher 7 ruas paling atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut Tulang tulang atlas. Tulang belakang punggung 12 ruas dibedakan atas tulang leher, tulang punggung, tulang pinggang, tulang kelangkang, dan tulang ekor. Tulang Tulang kelangkang merupakan fusi dari pinggang lima ruas tulang belakang, sedangkan 5 ruas tulang ekor merupakan fusi dari Tulang empat segmen terakhir tulang kelangkang belakang. Fungsi tulang belakang (sakrum) Tulang ekor 4 ruas yaitu menegakkan tubuh dan 5 ruas tengkorak serta sebagai pelekatan Sumber: Tubuh, Nourse tulang-tulang rusuk. Perhatikan Gambar 4.7 Tulang belakang Gambar 4.7! 3) Tulang Rusuk dan Tulang Dada (Sternum) Tulang dada terdiri atas tiga bagian yaitu bagian hulu, badan, dan taju pedang. Sementara itu, tulang rusuk terdiri atas 12 pasang yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tujuh pasang tulang rusuk sejati, tiga pasang tulang rusuk palsu, dan dua pasang tulang rusuk melayang. Tulang dada dengan tulang rusuk dan tulang belakang secara bersama-sama berfungsi melindungi organ vital seperti jantung dan paru-paru. Perhatikan struktur tulang dada dan tulang rusuk pada Gambar 4.8 berikut! Tulang rusuk Hulu sejati Tulang Tulang Badan rusuk dada melayang Taju pedang Tulang rusuk palsu Sumber: Ilustrated World of Science Encyclopedia 2, Creative World Publications, Inc. Gambar 4.8 Tulang rusuk dan tulang dada Biologi Kelas XI 81 b. Skeleton Apendikuler Tulang Tulang selangka usus Skeleton apendikuler terdiri atas tungkai atas, tungkai bawah, Tulang Tulang belikat duduk tulang bahu, dan tulang pinggul. Tulang Tungkai atas terdiri atas tulang Tulang paha lengan, tulang hasta, tulang lengan pengumpil, tulang pergelangan Tempurung tangan, tulang telapak tangan, dan lutut tulang jari tangan. Pangkal lengan Tulang hasta Tulang betis berhubungan dengan tulang bahu. Tulang Tulang kering pengumpil Tulang bahu terdiri atas tulang Tulang Tulang selangka dan tulang belikat. pergelangan tangan pergelangan kaki Tungkai bawah tulang paha Tulang Tulang telapak tangan telapak kaki berhubungan dengan tulang gelang Tulang jari tangan Tulang jari kaki panggul. Tulang panggul terdiri Tungkai atas Tungkai bawah atas tulang duduk, tulang usus, dan Sumber: Ilustrated World of Science Encyclopedia 2, Creative World Publications, Inc. tulang kemaluan. Perhatikan Gambar 4.9 Tulang-tulang tungkai Gambar 4.9! 6. Hubungan Antartulang (Persendian atau Artikulasi) Bagian dari sistem rangka yang menghubungkan antartulang sehingga kita dapat bergerak adalah persendian. Berdasarkan keleluasaan gerakan yang dihasilkan, persendian dibedakan menjadi sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. Sinartrosis (sendi mati) adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadinya pergerakan. Sinartrosis ada dua macam yaitu sinostosis dan sinkondrosis. Sinostosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contoh pada tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian oleh tulang rawan (kartilago) hialin, contoh hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa. Amfiartrosis (sendi kaku) adalah persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Hubungan antartulang ini dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan sedikit gerakan, contoh sendi antara tulang betis dan tulang kering. Diartrosis (sendi gerak) adalah persendian yang memungkinkan gerakan tulang-tulang secara Ligamen Tulang rawan leluasa. Hubungan antara tulang ini dihubungkan hialin oleh ligamen sehingga dapat digerakkan. Bagian- Ruang bagian sendi gerak seperti yang ditunjukkan pada sinovial Gambar 4.10 sebagai berikut. Membran a. Ruang sinovial, berisi cairan sinovial yang Kapsul sinovial berfungsi sebagai pelumas. b. Ligamen, berupa jaringan ikat yang meng- Sumber: Biology, Raven and Johnson hubungkan kedua ujung tulang. Gambar 4.10 Struktur sendi gerak c. Kapsul sendi merupakan lapisan serabut yang menyelubungi rongga sendi. d. Tulang rawan hialin, berfungsi melindungi kedua ujung tulang yang membentuk persendian dari benturan keras. Sendi-sendi apa saja yang termasuk kelompok diartrosis? Bagaimana arah gerakannya? Untuk mengetahuinya, lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut. 82 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak Mengidentifikasi Jenis-Jenis Sendi Diartrosis 1. Sediakan torso rangka tubuh manusia. 2. Gerakkan bagian-bagian tulang yang A menyusun rangka tersebut sesuai dengan B persendian yang ditunjuk pada gambar di samping. Bandingkan dengan gerak sendi C pada tubuh Anda. E D 3. Catatlah arah gerakan setiap persendian tersebut. F 4. Berdiskusilah bersama teman-teman Anda G dengan menerapkan sikap saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain untuk H menyelesaikan permasalahan-permasalahan berikut. Sumber: www.dreamstime.com a. Bagaimana struktur persendian? Gambar 4.11 Rangka manusia b. Jelaskan jenis-jenis persendian berdasarkan arah gerakannya! c. Persendian mana yang dapat digerakkan paling leluasa? 5. Tulislah hasil diskusi kelompok Anda dalam format laporan yang meliputi judul, tujuan, hasil kegiatan dan diskusi, serta kesimpulan. 6. Presentasikan laporan yang telah Anda buat di depan kelas. Berdasarkan kegiatan tersebut, Anda telah mengenal berbagai sendi diartrosis yang menyusun rangka tubuh. Berdasarkan arah gerak yang ditimbulkan, diartrosis dapat dibedakan menjadi sendi peluru, sendi pelana, sendi engsel, sendi Sendi engsel Sendi pelana Sendi putar geser, sendi putar, dan sendi luncur. Struktur sendi-sendi tersebut dapat Anda lihat pada Gambar 4.12. a. Sendi peluru, memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh- nya persendian antara tulang Sendi peluru Sendi geser Sendi luncur lengan atas dan gelang bahu. b. Sendi pelana, memungkinkan Sumber: Dokumen Penerbit gerakan ke dua arah. Contohnya Gambar 4.12 Macam-macam sendi diartrosis persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan. c. Sendi engsel, memungkinkan gerakan ke satu arah. Contohnya persendian pada siku dan lutut. d. Sendi geser, memungkinkan gerakan bergeser. Contohnya persendian antara ruas-ruas tulang belakang. e. Sendi putar, memungkinkan gerakan memutar. Contohnya persendian antara tengkorak dan tulang atlas. Biologi Kelas XI 83 f. Sendi luncur, memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang, atau memutar. Contohnya persendian antara tulang belikat (skapula) dan tulang Untuk memperdalam wawasan selangka (klavikula). Anda mengenai persendian, unduhlah video dari alamat-alamat Anda telah mempelajari mengenai struktur website berikut. tulang dan persendian pada manusia. Sekarang, 1. http://youtu.be/OqGXIsxmyck kerjakan Tugas Mandiri agar Anda lebih 2. http://youtu.be/KyhnsM25dA4 memahami mengenai struktur sel dan fungsi sel Setelah Anda mencermati penyusun jaringan tulang keras dan tulang rawan. video-video tersebut, terapkan langkah-langkah yang benar dalam melakukan aktivitas. Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tulang 1. Siapkan preparat awetan irisan tulang keras dan tulang rawan. 2. Amati kedua preparat tersebut menggunakan mikroskop secara hati-hati. 3. Gambarlah hasil pengamatan Anda. 4. Berdasarkan hasil pengamatan Anda, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. a. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan tulang keras? Berdasarkan strukturnya, apa fungsi jaringan tulang keras bagi tubuh? b. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan tulang rawan? Berdasarkan strukturnya, apa fungsi jaringan tulang rawan bagi tubuh? 5. Kumpulkan hasil pengamatan Anda kepada Bapak atau Ibu Guru. Tulang mengandung kalsium yang sangat menentukan kekerasan tulang. Kekurangan asupan kalsium dapat mengakibatkan terjadinya osteoporosis. Apa tindakan yang harus Anda lakukan untuk mencegah terjadinya osteoporosis? 1. Tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak dan tulang spons. Jelaskan perbedaan kedua jenis tulang tersebut! 2. Jelaskan enam jenis sendi gerak (diartrosis) berdasarkan arah gerakannya beserta contohnya! 3. Jelaskan dua jenis sumsum tulang beserta fungsinya! 4. Apa perbedaaan antara cakra epifis pada anak-anak dan pada orang dewasa? 84 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak B. Alat Gerak Aktif Alat gerak aktif manusia berupa otot. Menurut Davis (2010), otot adalah berkas serat yang sebagian besar melekat dan menarik tulang. Dengan cara ini, otot dapat menggerakkan tubuh. Dalam tubuh manusia terdapat tiga jenis otot, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan ketiga jenis otot tersebut? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui jawabannya. Mengidentifikasi Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Otot 1. Sediakan preparat awetan otot polos, otot lurik, dan otot jantung serta mikroskop. 2. Amati dengan cermat ketiga awetan tersebut dengan cermat dan teliti menggunakan mikroskop. 3. Gambarlah hasil pengamatan yang Anda peroleh. 4. Diskusikan bersama teman Anda dengan menerapkan sikap cinta damai, mau bekerja sama, dan menghargai pendapat orang lain untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan berikut. a. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan otot polos? Apa fungsi otot polos? b. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan otot lurik? Apa fungsi otot lurik? c. Bagaimana struktur sel penyusun jaringan otot jantung? Apa fungsi otot jantung? 5. Tulislah hasil kegiatan kelompok Anda ke dalam bentuk laporan dengan format meliputi judul, tujuan, hasil pengamatan dan diskusi, serta kesimpulan. 6. Presentasikan laporan kelompok yang Anda buat dengan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti. Dari kegiatan di atas, Anda telah mengenal ciri-ciri otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Sekarang, Anda akan mempelajari satu per satu jenis otot tersebut melalui uraian materi berikut. 1. Macam-Macam Otot Berdasarkan bentuk morfologis, sistem kerja, dan lokasinya dalam tubuh, otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot jantung, dan otot polos. Perhatikan struktur ketiga jenis otot tersebut pada Gambar 4.13! Otot lurik Otot jantung Otot polos Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.13 Jenis-jenis otot Biologi Kelas XI 85 a. Otot Lurik/Otot Rangka/Otot Serat Lintang Otot lurik disebut juga otot sadar karena bekerjanya dikendalikan oleh kehendak kita. Otot lurik tersusun dari miofibril berinti banyak, intinya terletak di tepi sel, berwarna gelap dan terang, tersusun teratur, serta tampak bergaris. Otot lurik mempunyai kontraksi cepat, tidak teratur, dan mudah lelah. Otot lurik melekat pada rangka dan berfungsi menggerakkan rangka. Otot lurik dapat bergerak karena rangsang berupa panas, dingin, listrik, dan rangsang kimia. b. Otot Jantung atau Miokardium Otot jantung mempunyai ciri seperti otot lurik, tetapi berinti satu atau dua dan terletak di tengah sel. Selain itu, otot jantung bercabang-cabang menghubungkan sel satu dengan sel lain. Cabang dari otot jantung disebut anastomosis. Batas antarsel otot jantung tampak jelas dan disebut diskus interkalaris. Otot jantung hanya terdapat di jantung dan kontraksinya bekerja di luar kesadaran. c. Otot Polos Sel otot polos berbentuk seperti gelendong, berinti satu, dan intinya terletak di tengah sel. Kontraksinya lambat dan tidak mudah lelah. Hal ini disebabkan karena kerja otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak. Otot polos terdapat pada dinding organ-organ bagian dalam. 2. Mekanisme Gerak Otot Secara mikroskopis otot lurik tersusun dari miofibril dengan garis-garis gelap dan terang. Setiap miofibril tersusun dari sarkomer yang dibatasi dua garis Z. Sarkomer adalah unit otot yang dibatasi oleh garis gelap dan terang. Sarkomer mengandung filamen protein tebal (miosin) dan tipis (aktin) yang saling bertumpang tindih. Pita A adalah daerah gelap yang mengandung aktin dan miosin. Zona H adalah bagian pita A yang hanya mengandung miosin di bagian tengah. Pita I adalah daerah ujung Pita A sarkomer yang terdapat daerah terang Pita I Garis Z dan hanya mengandung aktin. Ketika } Miofibril otot berkontraksi, aktin dan miosin Sarkomer bertautan serta saling menggelincir. Struktur otot Akibatnya, zona H dan pita I memendek sehingga sarkomer juga memendek. Mekanisme kerja otot dapat dijelas- Aktin MiosinGaris Z kan sebagai berikut. Jika otot mendapat- kan rangsang, asetilkolin dalam otot akan Relaksasi membebaskan ion kalsium yang Zona H merangsang pembentukan aktomiosin 2.300 nm sehingga mengakibatkan otot ber- Pita A Pita I kontraksi. Apabila sudah tidak ada Kontraksi rangsang, ion kalsium akan direabsorpsi. Akibatnya, konsentrasi ion kalsium Zona H berkurang dan ikatan antara aktin dan 1.500 nm miosin terlepas. Dengan demikian, sarkomer akan memanjang dan otot Sumber: Biology, Raven and Johnson dalam keadaan relaksasi. Perhatikan Gambar 4.14 Perbedaan posisi aktin dan miosin saat otot mengalami relaksasi dan kontraksi Gambar 4.14! 86 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Fase kontraksi disebut juga fase anaerob karena energi diperoleh dari penguraian ATP dan kreatin fosfat yang berlangsung secara anaerob. Dalam fase tersebut berlangsung suatu mekanisme proses kimia. Oleh karena itu, dalam mempelajari ilmu Biologi tidak terlepas dari ilmu Kimia. Adapun proses-proses kimia tersebut dapat dituliskan sebagai berikut. Kreatin fosfat + ADP → kreatin + ATP ATP → ADP + Energi ADP → AMP + Energi Fase relaksasi disebut juga fase aerob karena energi dihasilkan dari hasil pemecahan glikogen yang berlangsung secara aerob. Prosesnya adalah glikogen dipecah menjadi laktasidogen dengan diubah menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa akan dioksidasi sehingga menghasilkan energi serta melepaskan CO dan 2 H O. Adapun asam laktat merupakan hasil samping dari penguraian laktasidogen. 2 Penimbunan asam laktat dalam otot secara berlebihan mengakibatkan kelelahan otot. Anda telah mempelajari mengenai mekanisme kontraksi dan relaksasi pada otot sehingga menimbulkan suatu gerakan. Otot dapat berkontraksi karena dipengaruhi oleh beberapa rangsang antara lain rangsang panas, dingin, listrik, dan rangsang kimia. Lakukan percobaan berikut untuk mengetahui pengaruh rangsang kimia terhadap kontraksi otot pada jantung katak. Menyelidiki Pengaruh Garam Fisiologis terhadap Kontraksi Otot pada Jantung Katak A. Pendahuluan tangan. Dalam kegiatan ini digunakan Otot dapat berkontraksi karena objek pengamatan berupa makhluk dipengaruhi berbagai rangsang, hidup. Hewan uji coba perlu di- salah satunya zat kimia. Saat lakukan dengan baik. Sebelum berkontraksi otot akan memendek dilakukan pembedahan, hewan uji sehingga mampu menggerakkan coba harus dibius terlebih dahulu tulang. Kegiatan ini bertujuan untuk menggunakan kloroform. Setelah menyelidiki pengaruh garam fisio- selesai melakukan kegiatan, hewan uji logis terhadap kontraksi otot pada coba dikubur dengan layak. femur dan jantung katak. B. Apa yang Diperlukan? Kegiatan ini dilakukan secara 1. Seperangkat alat bedah berkelompok sehingga diperlukan 2. Papan bedah sikap mau bekerja sama dan bergotong- 3. Cawan petri royong. Selain itu, diperlukan juga 4. Pipet tetes sikap responsif dan proaktif dalam 5. Jarum pentul setiap tindakan melakukan peng- 6. Kapas amatan dan percobaan. Sebelum 7. Kloroform melakukan kegiatan praktikum perlu 8. Katak hijau (Rana pipiens) dikenalkan perlengkapan kerja di sebanyak dua ekor laboratorium yang meliputi jas 9. Larutan ringer laktat praktikum, masker, dan sarung 10. NaCl 0,7% Biologi Kelas XI 87 C. Apa yang Harus Dilakukan? c. Hitunglah frekuensi denyut 1. Pengaruh larutan garam jantung per menit sampai fisiologis (larutan ringer laktat) menit kelima. terhadap kontraksi otot jantung d. Tulislah dalam bentuk a. Basahi kapas dengan tabel frekuensi denyut kloroform, kemudian jantung setiap menitnya tempelkan kapas tersebut dan hitung rata-ratanya. pada hidung katak. D. Pertanyaan dan Diskusi b. Setelah katak terbius, 1. Bagaimana pengaruh pem- letakkan katak pada papan berian larutan ringer laktat bedah dengan posisi terhadap kontraksi otot jantung? telentang. Jelaskan! c. Tusuklah setiap tungkainya 2. Bagaimana pengaruh pemberi- dengan jarum pentul agar an larutan NaCl 0,7% terhadap posisinya tidak bergeser. kontraksi otot jantung? Jelaskan! d. Sayatlah kulitnya mulai dari 3. Berdasarkan hasil pengamatan bagian anus sampai bagian Anda, bagaimana mekanisme bawah leher. gerakan pada manusia jika otot e. Selanjutnya, bedahlah otot- mendapatkan rangsang? otot yang berada di bagian 4. Buatlah laporan dari hasil perut dan dada sampai terlihat kegiatan ini yang meliputi judul organ-organ dalamnya. percobaan, tujuan, alat dan f. Hitunglah frekuensi denyut bahan, langkah-langkah ke- jantung per menit sampai giatan, hasil pengamatan dan menit kelima. diskusi, serta kesimpulan. g. Catatlah frekuensi denyut jantung setiap menitnya dan E. Unjuk Kreativitas hitung nilai rata-ratanya. Anda juga dapat melakukan h. Selanjutnya, tetesi jantung percobaan untuk menyelidiki tersebut dengan garam kontraksi otot femur katak yang fisologis (larutan ringer dipengaruhi oleh beberapa rangsang, laktat) sebanyak tiga tetes. misalnya rangsang panas, dingin, i. Hitunglah frekuensi denyut dan arus listrik. Carilah informasi jantungnya per menit sampai mengenai langkah-langkah per- menit kelima. cobaan untuk menyelidiki kontraksi j. Tulislah dalam bentuk tabel otot femur katak tersebut. Selanjut- frekuensi denyut jantung nya, komunikasikan rancangan setiap menit dan hitung nilai percobaan Anda kepada Bapak atau rata-ratanya. Ibu Guru. Setelah dikomunikasikan 2. Pengaruh larutan NaCl 0,7% dengan guru Anda, lakukan terhadap kontraksi otot jantung percobaan sesuai dengan rancangan a. Lakukan kembali langkah a–e. yang telah Anda buat. Tuliskan b. Tetesi organ jantungnya proses percobaan Anda lengkap dengan larutan NaCl 0,7% dengan hasil percobaan pada kertas sebanyak tiga tetes. dan kumpulkan kepada Bapak atau Ibu Guru Anda. 88 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak 3. Sifat Gerak Otot dan Jenis-Jenis Gerak Berdasarkan sifat gerak, otot dibedakan menjadi otot sinergis dan otot antagonis. Apa yang dimaksud degan otot antagonis dan otot sinergis? Untuk mengetahui jawabannya lakukan terlebih dahulu kegiatan berikut. Menganalisis Jenis Gerak Antagonis dan Sinergis 1. Lakukan berbagai gerakan seperti berikut. a. Lencang kanan dan posisi tegap. b. Menunduk dan menengadah. c. Membengkokkan dan meluruskan tangan atau kaki. d. Menelungkupkan dan menelentangkan telapak tangan. 2. Carilah informasi mengenai jenis-jenis gerak antagonis dan otot yang berperan dalam gerakan tersebut. 3. Identifikasilah jenis-jenis gerakan yang Anda lakukan beserta otot yang berperan berdasarkan informasi yang Anda peroleh. Selain itu, identifikasilah jenis sendi yang terlibat dalam gerakan tersebut. 4. Ajaklah teman Anda berdiskusi dengan menerapkan sikap cinta damai dan berani mengemukakan argumentasi secara sopan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan berikut. a. Apa saja jenis gerak antagonis berdasarkan gerakan yang telah Anda lakukan? Apa nama otot yang berperan dalam gerakan tersebut? b. Sendi apa saja yang terlibat dalam gerakan tersebut? c. Apa yang dimaksud dengan otot antagonis dan otot sinergis? 5. Tulislah hasil kegiatan Anda dalam bentuk laporan yang meliputi judul, tujuan, hasil kegiatan dan diskusi, serta kesimpulan. 6. Presentasikan laporan kelompok Anda di depan kelas. Berdasarkan kegiatan di atas, Anda telah mengetahui beberapa jenis gerakan yang disebabkan oleh otot sinergis dan otot antagonis. Otot sinergis adalah pasangan otot yang bekerja sama dengan tujuan yang sama. Sebagai contoh, otot- otot antartulang rusuk yang bekerja sama ketika menarik napas serta otot pronator teres dan otot pronator kuadratus yang bekerja sama dalam menelentangkan dan menelungkupkan telapak tangan. Sementara itu, otot antagonis adalah pasangan otot yang kerjanya berlawanan. Sebagai contoh, otot bisep dan otot trisep. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi serta untuk menurunkan lengan bawah otot bisep berelaksasi dan otot trisep berkontraksi. Kerja otot antagonis akan menghasilkan jenis-jenis gerakan yang berlawanan. Anda dapat mengetahui jenis-jenis gerakan yang disebabkan oleh otot antagonis melalui uraian materi berikut. Biologi Kelas XI 89

a. Abduksi – Adduksi Abduksi adalah gerak- an menjauhi badan, sedangkan adduksi adalah gerakan mendekati badan. Pronasi b. Depresi – Elevasi Depresi adalah gerak Elevasi Depresi Supinasi menurunkan, sedangkan elevasi adalah gerak meng- angkat. c. Supinasi – Pronasi Supinasi adalah gerak Adduksi Abduksi menengadahkan tangan, sedangkan pronasi adalah Sumber: Kinesiologi: The Anatomy of Motion, Duvall gerak menelungkupkan Gambar 4.15 Jenis-jenis gerakan otot antagonis tangan. d. Ekstensi – Fleksi Ekstensi adalah gerak meluruskan, sedangkan fleksi adalah gerak mem- bengkokkan. Fleksi Ekstensi Sumber: Biology, Raven and Jonhson Gambar 4.16 Gerakan otot antagonis fleksi – ekstensi Ilmu pengetahuan dan teknologi sering disalahgunakan oleh manusia. Salah satunya penggunaan doping untuk meningkatkan kekuatan otot. Doping merupakan zat kimia buatan yang digunakan untuk meningkatkan kinerja tubuh. Pada awalnya, zat kimia yang sekarang digunakan untuk doping ditemukan oleh ilmuwan untuk mengobati orang yang sakit. Sebagai contoh, eritropoietin digunakan untuk mengobati orang yang mengalami gangguan pada produksi darah merahnya. Namun, seiring perjalanan waktu, doping disalahgunakan oleh para atlet untuk mencapai prestasi yang baik. Menurut Anda, apakah tindakan penggunaan doping itu sesuai dengan pola pikir ilmiah? Jika Anda ingin menjadi atlet profesional, apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan prestasi Anda? 90 Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Gerak